Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FARMASETIKA

PEMBUATAN SUPOSITORIA

Dosen Pengampu :

.........................................

Disusun Oleh :

1. Anggraeni Gustianingrum (2022310001)


2. Dwisal Rangga Afito (2022310002)
3. Aulia Nur Fadillah (2022310003)
4. Diah Ayu Isnaeni Nur P (2022310004)
5. Dian Amalia Pitriana (2022310005)
6. Dian Utami Sri R (2022310006)
7. Arrum Fadhillah (2022310038)

FAKULTAS KESEHATAN PRODI D3 FARMASI


UNIVERSITAS SAFIN PATI 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas pembuatan makalah ini dengan
baik serta tepat waktu. Tugas ini kami buat untuk memberikan informasi an pengetahuan
tentang pembuatan suppositoria. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menambah
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.

Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh
sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengajar kami
yang telah memberikan ilmu pengetahuanya serta kepada pihak yang sudah menolong turut
dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak
terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................................ ii

Pendahuluan........................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................... 1

Pembahasan............................................................................................................................ 2

A. Pengertian Suppositoria............................................................................................. 2
B. Pembuatan Suppositoria............................................................................................. 2

Kesimpulan............................................................................................................................ 3

Daftar Pustaka........................................................................................................................ 4

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan perkembangan zaman bentuk dan sediaan obat beragam, ada yang
berbentuk tablet, serbuk, kapsul, sirup, dan suppositoria. Beragamnya bentuk sediaan tersebut
didasarkan atas kebutuhan dari konsumen atau pasien. Bentuk dan sediaan obat pun dapat
diberikan dengan rute yang berbeda-beda dan memberikan efek yang berbeda-beda.
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui
rektal, vagina atau uretra, untuk suppositoria rute pemberiannya dimasukkan di dalam dubur
atau lubang yang ada di dalam tubuh. Penggunaan suppositoria ditujukan untuk pasien yang
susah menelan, terjadi gangguan pada saluran cerna, dan pada pasien yang tidak sadarkan diri.
Suppositoria dapat dibuat dalam bentuk rektal, ovula, dan uretra. Supositoria dapat dibuat
dengan berbagai macam bahan, yang memiliki tingkat efektifitas yang berbeda-beda. Oleh
sebab itu dalam makalah ini penulis akan menjelaskan hasil penelitian pembuatan suppositoria
dengan berbagi macam bahan serta keefektifannya.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini mengenai teknik pembuatan
suppositora dari berbaai macam bahan

C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui teknik pembuatan suppositoria dari berbagai macam bahan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Suppositoria

Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang pemakaianya dengan cara
memasukan melalui lubang atau celah pada tubuh, dimana ia akan melebur, melunak atau
melarut dan memberikan efek lokal atau sistemik. Pada aksi lokal, begitu dimasukan basis
suppositoria akan meleleh, melunak, atau melarut menyebarkan bahan obat yang dibawanya
ke jaringan-jaringan di daerah tersebut. Obat ini dimaksudkan agar dapat di tahan dalam ruang
tersebut untuk efek kerja local, atau bisa juga dimaksudkan agar di absorbsi untuk mendapat
efek sistemik. Sedangkan pada aksi sistemik membrane mukosa, rectum atau vagina
memungkinkan absorbsi dari kebanyakan obat yang dapat larut.
Basis suppositoria merupakan komponen terbesar yang sangat menentukan kecepatan
pelepasan atau aksi dari obat. Bentuk suppositoria dapat ditentukan berdasarkan basis yang
digunakan. Basis suppositoria mempunyai peranan penting dalam pelepasan obat yang
dikandungnya. Salah satu syarat utama basis suppositoria adalah selalu padat dalam suhu
ruangan tetapi segera melunak, melebur atau melarut pada suhu tubuh sehingga obat yang
dikandungnya dapat tersedia sepenuhnya, segera setelah pemakaian. Basis suppositoria yang
umum digunakan adalah lemak coklat, gelatin tergliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi,
campuran polietilenglikol ( PEG ) dengan berbagai bobot molekul dan ester asam lemak
polietilenglikol. Suppositoria dapat memberikan efek lokal dan efek sistemik.

B. Pembuatan Suppositoria
1. Pembuatan Suppositoria dari ekstrak daun sosor bebek dengan tambahan basis
polietilenglikol ( PEG )
Suppositoria dibuat dengan cara mengekstrak daun sosor bebek yang sudah
bersih sebanyak 1,5 kg, kemudian dikeringkan dengan sinar matahari dan ditutup
dengan kain hitam lalu dihaluskan hingga menjadi serbuk. Kemudian serbuk di
maserasi dengan pelarut etanol 70% ( 10:75), setelah dimaserasi selama 5 hari
dihasilkan ekstrak cair yang kemudian diuapkan dengan water bath hingga diperoleh
ekstrak kental. Ekstrak tersebut kemudian di uji kandungan alkohol dan tanninnya.
Suppositoria dibuat dengan bobot 2.6 g, dengan formulasi yaitu 0,2 g sosor
bebek, PEG 400 70% dan PEG 4000 30%. Pembuatan suppositoria dilakukan dengan
cara melebur PEG 4000 sambil diaduk sampai meleleh sempurna, kemudian
mencampurkan ekstrak sosor bebek dan PEG 400 terus daduk hingga homogen,
kemudian semua bahan tersebut diampur dan diaduk hingga homogen, setelah selesai
kemudian campuran tersebut dituangkan kedalam cetakan suppositoria dan
didinginkan pada suhu kamar, kemudian suppositoria dikeluarkan dari cetakan. Untuk

2
memudahkansuppositoria dikeluarkan dari cetakan sebaiknya dinding cetakan dilurumi
paraffin liquidum.
Supositoria dengan formulasi tesebut memiliki kelebihan diantaranya
memberikan efek terapi lebih cepat yaitu 07.91 menit, dengan kehomogenitasan bobot
tinggi (<0,5), serta tidak mudah rusak saat pengemasan dan pendistribusian.

2. Suppositoria Dengan Bahan Dasar Gelatin Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Suppositoria dibuat dengan cara mempersiapkan sampel tulang bandeng
terlebih dahulu, dengan cara membersihkan sampel tulang ikan bandeng (Chanos
chanos) dari sisa-sisa daging dan lemak yang masih menempel dengan merendamnya
di dalam air panas selama 1-2 menit, lalu ditiriskan dan dipotong-potong kecil 3-5 cm.
Kemudian untuk pembuatan gelatinnya dilakukan dengan cara menimbang sampel
tulang ikan sebanyak 100 gram, setelah itu direndam dengan larutan asam sitrat 9%
selama 48 jam sehingga terbentuk ossein. Ossein dicuci dengan aquades sampai pH
netral. Setelah pH netral lalu diekstraksi di atas tangas air selama 4 jam, kemudian
disaring dengan kertas saring Whatman nomor 40. Filtrat dipekatkan pada evaporator,
kemudian diliofilisasi, hingga diperoleh ekstrak kering untuk diformulasi.
Formulasi yang digunakan dalam pembuatan suppositoria yaitu gelatin tulang
ikan bandeng 20 g, glierin 70 g dan air 10 g. Sediaan Suppositoria Gelatin Tulang Ikan
Bandeng (Chanos chanos) dilakukan dengan cara menimbang bahan suppositoria ke
dalam wadah yang sudah ditarer, kemudian ditambahkan air panas hingga larut,
setelah larut kemudian ditambahkan gliserin sedikit demi sedikit diaduk hingga
homogen. Setelah homogen kemudian campuran bahan tersebut dituang ke dalam
cetakan, lalu dicetak. Suppositoria yang telah dicetak tadi kemudian dimasukkan
kedalam wadah lalu diberi kemasan dan etiket. Dengan formulasi ini supositoria
memiliki kelebihan yaitu zat aktif lebih cepat sampai terget yaitu sekitar 5 menit,
namun kehomogentasa bobot rendah (>0,5).

2
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan hasil penulisan di atas dapat disimpulkan, bahwa suppositoria dapat


dibuat dengan berbagai macam bahan dasar dengan formulasi dan teknik pembuatan yang
berbeda – beda sesuai dengan bahan yang digunakan. Setiap formulasi yang dignakan meiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pembuatan Suppositoria dari ekstrak daun sosor
bebek dengan tambahan basis polietilenglikol ( PEG ), bobot 2.6 g, dengan formulasi yaitu
0,2 g sosor bebek, PEG 400 70% dan PEG 4000 30%, memiliki hasil lebih baik yaitu
memberikan efek terapi lebih cepat yaitu 07.91 menit, dengan kehomogenitasan bobot tinggi
(<0,5), serta tidak mudah rusak saat pengemasan dan pendistribusian.

3
DAFTAR PUSTAKA

Afikoh Nur, Nurcahyo Heru dan Susiyarti. 2017. Pengaruh Konsentrasi Peg 400 Dan Peg
4000 Terhadapformulasi Dan Uji Sifat Fisik Suppositoriaekstrak Sosor Bebek
(Kalanchoe pinnata [L.] Pers)”. Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017.
156-160 hal.

Rusmin. 2020. Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Suppositoria Dengan Bahan Dasar
Gelatin Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos). Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar
Vol 4. No.2. Juli 2020. pp 1-9.

Anda mungkin juga menyukai