Anda di halaman 1dari 2

Honeycomb

Pembangunan gedung serta jembatan ataupun konstruksi lainnya setiap tahun


mengalami perkembangan di Indonesia, perkembangan tersebut mengalami
pertumbuhan yang cukup cepat namun perkembangan tersebut belum dapat diiringi
dengan perkembangan pada material-material sebagai pondasi bangunan, karenanya
pondasi dari bangunan masih sering memunculkan permasalahan-permasalahan
sehingga menurunkan daya kuat dari bangunan agar dapat berdiri dengan kuat,
pemasangan material ataupun buruknya material akan nemimbulkan honeycomb pada
permukaan ataupun keretakan pada permukaan bangunan, biasanya untuk dapat
mengetahui seberapa parah kerusakan honeycomb dilakukan sebuah pengujian pondasi
bangunan , pengujian tersebut bernama Ultrasonic Pulse Velocity Test, selain itu
retakan pada bangunan memiliki 2 klasifikasi yaitu retakan structural dan non-struktural
yaitu:
• Struktural
retakan structural merupakan retakan yang terjadi akibat terjadinya kesalahan
pada perencanaan pembangunan/material, lalu akibat dari pembebanan yang
berlebihan pada bangunan akan mengakibatkan keretakan structural.
• Non-Struktural
retakan non-struktural merupakan sebuah retakan yang muncul akibat terjadinya
tegangan yang diinduksi secara internal dalam material bangunan, dan umumnya
tidak akan langsung menurunkan daya kuat bangunan.
Honeycomb sendiri merupakan sebuah retakan/lubang yang biasanya ukuran nya ukuran
nya lebar berada pada beton, honeycomb lebih sering dikenal dengan sebutan voids, void
atau honeycomb muncul atau timbul saat gagal mengisi daerah dalam bekisting, dan void
terjadi akibat adanya beton yang tertahan akibat peletakan beton yang terlalu dalam,
voids sendiri dapat mengakibatkan kerusakan pada structural maupun non structural
tergantung pada lokasi terjadinya voids dan ukuran, voids ataupun honeycomb
merupakan salah satu dari jenis-jenis retakan yang sering terjadi akibat material yang
kurang baik/pekerjaan yang dikerjakan dengan buruk.
Namun walaupun honeycomb ataupun voids berukuran kecil, kerusakan/retakan tersebut
tidak dapat diabaikan karena retakan dapat menyebar ataupun membesar dan berdapak
pada bangunan, untuk mengetahui lokasi atau kedalaman retakan ada pada bangunan
dilakukan pengujian pada pondasi bangunan menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity
Test, pengujian tersebut biasanya d lakukan oleh seorang engineering yang profesional
dalam bidang pengujian struktur bangunan, agar dapat menghasilkan data yang sesuai
dengan kondisi dari bangunan.

Anda mungkin juga menyukai