Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KERUSAKAN BANGUNAN

BANGUNAN KOS-KOSAN

Oleh:

Septian Yuwanto / 21414008

Hans Christavian / 21414024

Reynold Judithia / 21414025

Hendri Ari Mukti / 21414052

Reynardo Cristoval Yuwono / 21414150

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bangunan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat, baik menjadi
tempat tinggal maupun tempat hiburan.. Seiring berkembangnya jaman, desain dan fungsi
bangunan semakin bervariasi dan beragam. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan desain struktur
yang semakin beragam. Pemerintah dalam hal ini menyikapi dengan memberikan peraturan atau
standart desain struktur dalam SNI.
Semua bangunan yang dibangun dengan acuan SNI diharapkan dapat memenuhi fungsi
dasar dari sebuah bangunan, yaitu untuk melindungi dan memberikan kenyamanan yang
memadahi dan sesuai untuk pengguna bangunan tersebut. Namun kenyataanya, meskipun sebuah
bangunan telah dibangun dengan desain sesuai standart SNI
Kerusakan struktural maupun kerusakan non struktural bisa tetap terjadi. Ada beberapa
kemungkinan mengapa bangunan tersebut mengalami kerusakan tersebut. Kerusakan tersebut
bisa dikarenakan faktor desain, faktor konstuksi, maupun faktor alam. Contohnya adalah
kesalahan mengantisipasi terhadap beban yang akan terjadi, sehingga struktur tidak didesain
sesuai dengan beban actual yang ada di lapangan. Contoh lainnya adalah kesalahan metode
pelaksanaan konstruksi sehingga beton tidak mencapai kekuatan yang direncanakan sebelumnya.
Rumah kos-kosan di Jalan Mojopahit merupakan salah satu contoh bangunan yang
mengalami beberapa kerusakan baik structural maupun non structural. Di mana kerusakan -
kerusakan ini sifatnya cukup fatal jika tidak dilakukan perbaikan. Karena hal itu, tersebut
kelompok kami meneliti dan menganalisa kondisi bangunan ini sehingga dapat mengetahui
penyebab kerusakan dan memberikan solusi yang dapat diaplikasikan, sehingga bangunan ini
dapat digunakan kembali seperti fungsi awalnya.

1.2. Tujuan Penelitian


1. Mengetahui kelayakan kondisi struktur sebuah bangunan yang berada di Jalan Majapahit
2. Melakukan analisa terhadap kondisi struktur,
3. Memberikan solusi berupa tindakan perbaikan yang efektif sesuai dengan kerusakan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Data Proyek

Alamat : Jl. Mojopahit No. 9 Keputran Tegalsari


Luas : 800 m2
Gedung ini beralamat di Jl. Mojopahit No. 9, tepatnya terletak disudut pertigaan jalan
raya tersebut. Pada awal perencanaan, bangunan akan memiliki 5 lantai, dimana terdiri dari lantai
dasar yang akan digunakan sebagai area pujasera dan 4 lantai atasnya akan dijadikan area kos-
kosan yang nantinya akan disewakan.

Gambar 1: Tampak depan bangunan kos-kosan Gambar 2: Denah Lokasi Proyek

Gambar 3: Portal 3D dari bangunan

2
Gambar 4: Denah Organisasi Bangunan

2.2. Metode Penelitian


Untuk mengetahui beberapa kerusakan yang ada di dalam bangunan, kami menggunakan
metode tinjuan ke lapangan secara langsung untuk mengamati kerusakan-kerusakan yang ada di
dalam bangunan tersebut. Selain itu, kami juga melakukan wawancara terhadap penduduk yang
berada di sekitar bangunan sehingga kami dapat mengetahui sejarah dari bangunan tersebut.
Beberapa pendapat ahli tentang penyebab kerusakan yang terjadi pada bangunan tersebut juga
kami sertakan dalam hasil analisa kami.

2.3. Kronologi Kejadian

Pada awalnya pembangunan gedung kos-kosan berjalan normal hingga lantai ke 3 atau
kurang lebih sudah berjalan selama 1 tahun. Setelah itu, bangunan ini dibiarkan terbengkalai
selama kurang lebih 2 tahun. Dalam kunjungan kami ke lapangan, bangunan ini sudah digunakan

3
sebagai tempat penyimpanan gerobak PKL dan halamannya(lantai 1) digunakan untuk tempat
parkir mobil.

Gambar 5: Kondisi Bangunan Lantai 1

Gambar 6: Kondisi Bangunan Lantai 2

2.4. Kerusakan

Bangunan ini tepatnya dibangun hanya hingga portal lantai 3, tanpa keberadaan elemen
non-struktural seperti tembok maupun kolom praktis. Setiap kolom struktural pada bangunan
kos-kosan tersebut berukuran 50 x 50 cm2. Dalam kunjungan ke lapangan, kami menemukan
banyak kesalahan dalam teknik pelaksanaan pada bangunan kos-kosan tersebut, diantaranya:

4
a. Stop cor yang berada pada daerah yang salah
Pada Gambar 8 menunjukkan bahwa saat pengecoran balok, tidak diperhatikan
dengan baik dimana letak stop cor seharusnya berada. Hal ini mengakibatkan terjadinya
kesalahan pengertian dari orang-orang awam yang mengira bahwa balok beton tersebut
retak dan takut untuk berdiri dibawahnya.

Gambar 7: Lokasi Pengamatan Gambar 8: Stop Cor Pada Balok

b. Balok dan kolom berlubang (honeycomb)


Pada Gambar 9 dan 10 menunjukkan bahwa terdapat lubang-lubang pada balok
dan kolom(honeycomb). Hal ini disebabkan karena terjadinya kesalahan dalam teknik
pelaksanaan dimana slump dari campuran beton sangat rendah.

Gambar 9: Kolom Lt.1 yang mengalami retak


Honeycomb Gambar 10: Balok Lt.2 yang mengalami retak Honeycomb

5
c. Kolom mengalami pembesaran lokal
Pada Gambar 11 dan 12 di lantai 1 menunjukkan bahwa terdapat sebuah kolom
yang terlihat seperti melendut atau menggembung. Gembung ini terjadi di pada kolom
bagian tengah dan berukuran cukup besar 2 cm. Hal ini disebabkan karena kesalahan
dalam pemasangan bekisting saat awal pengecoran kolom atau mutu dari bekisting yang
rendah sehingga tidak kuat menahan cor-coran beton hingga mengeras.

Gambar 11: Lokasi Pengamatan Gambar 12: Kolom Mengalami Pembesaran Lokal

d. Lepasnya selimut beton


Selimut beton berguna untuk melindungi tulangan balok dari cuaca luar.
Sehingga, jika terjadi kerusakan seperti balok yang ada di lantai 2 pada Gambar 13,
maka tulangan sengkang akan terbuka dan rawan terjadi korosi.

Gambar 13: Lepasnya Selimut Beton Karena Kesalahan Metode Konstruksi

6
e. Kerusakan karena tumbuhnya tanaman di plat beton
Akar tanaman dapat merusak permukaan plat beton. Akar tanaman yang tumbuh
dikarenakan bangunan tersebut sudah lama ditinggalkan dan tidak segera diperbaiki. Hal
ini menyebabkan plat beton berlubang sehingga air menjadi mudah untuk masuk dan
membuat tulangan plat beton korosi.

Gambar 14: Tumbuhan Yang Tumbuh di Plat Beton

7
BAB III
Hasil Diskusi

Dalam diskusi kami menyimpulkan beberapa hal:


Kerusakan terjadi pada bangunan ini sebagian besar disebabkan karena kesalahan dalam
teknik pelaksanaan. Ditandai dengan adanya 4 kerusakan fatal yang disebabkan
kesalahan pelaksanaan (retak Honeycomb, lepasnya selimut beton, dan melendutnya
salah satu kolom di lantai 1).

Gambar 15: Beberapa Selimut Beton Yang Terkelupas

Untuk keamanan, perlu dilakukan perbaikan sebelum melanjutkan pembangunan


mengingat beberapa elemen struktural telah mengalami kerusakan yang cukup fatal.
Tidak dilakukan perbaikan secepat mungkin dapat menimbulkan kerusakan yang semakin
parah. Hal ini dikarenakan beton yang tidak diberikan perlindungan seperti pengecatan
akan memudahkan air masuk kedalam yang pada akhirnya membuat tulangan di dalam
beton mengalami korosi.
Selain karena kesalahan dalam teknik pelaksanaan, beberapa bagian struktur mengalami
kerusakan karena faktor cuaca karena didapatkan beberapa lumut yang tumbuh pada
balok, kolom, dan plat.

8
Kerusakan yang Penyebab kerusakan Rencana Perbaikan
terjadi
Kesalahan Stop Kesalahan dalam teknik Segera melakukan penambalan karena
Cor pada balok pelaksanaan. akan membuat kesalahan pengertian bagi
orang awam.
Balok dan kolom Pencampuran beton dan Melakukan pengecoran ulang terhadap
yang mengalami agregat yang tidak merata. elemen struktur tersebut.
honeycomb Slump yang rendah.
Kolom yang Kesalahan saat Penambahan dimensi kolom.
melendut pemasangan bekisting di Perkuatan balok dengan perkuatan
awal pengecoran. eksternal (ex: FRP, Plat Baja).
Memperkecil bentang antar kolom
sehingga gaya yang ditumpu lebih kecil.
Lepasnya Selimut beton terlalu tipis. Melakukan penambalan dengan
selimut beton Slump yang rendah. pengecoran, serta grouting sekitar
sambungan antara beton lama dan beton
baru.

Anda mungkin juga menyukai