Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH ANALISA STRUKTUR

II

DISUSUN OLEH :
1.Satriya A (1552010026)
2.Yudho f (1552010057)
3.Muhhamad zainul A. (1552010000)
4.Yusuf Abdillah (1552010000)
5.Hengky (1552010000)

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan petunjuknya
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah Analisa Struktur ini.

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menganalisa struktur
bangunan/konstruksi yang akan di buat.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :

1.Ir.Mustafa,MT. selaku Dekan

2. Rosyid Kholilur R,ST,MT. Selaku ketua prodi

3.Laily Fatmawati,ST,M.eng. Selaku dosen pembimbing

4. Serta Teman Sejawat

Demikian,makalah ini kami buat terima kasih atas perhatiannya mohon maaf apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan. kami mengharapkan kritik serta saran dari berbagai pihak demi
perbaikan makalah ini. Terima kasih

Hormat saya
Penyususn

Satria Ardianto
A.Kegagalan Struktur Baangunan
Banyak hal yang bisa dipelajari dari kegagalan, termasuk kegagalan struktur bangunan.
Dengan mengetahui penyebab-penyebabnya, bisa diharapkan akan tahu bagaimana
menghindarinya. Dalam hal konstruksi bangunan memang unik, karena ia merupakan produk dari
serangkaian kegiatan-kegiatan dari berbagai disiplin keahlian, mungkin dari berbagai perusahaan,
yang secara kontraktual terpisah. Dus tanggung jawabnya juga tidak terpusat pada satu pihak. Ini
yang mungkin membuat rumit dalam menentukan siapa yang sebenarnya bertanggung jawab, jika
terjadi kegagalan struktur atau konstruksi bangunan. Tapi jika terjadi kegagalan, korban pertama
adalah pemilik proyek.

Menurut Ir. Mardiana Daoed-perencana struktur senior dari PT. Ingenium Consultants,
konstruksi bangunan gedung yang baik harus memenuhi 3 kriteria : kuat, kaku, dan stabil. Oleh
karenanya, suatu bangunan gedung dikatakan cacat atau mengalami kegagalan konstruksi, bila
unsur-unsur struktur tidak memenuhi salah satu atau keseluruhan kriteria di atas.

Menurutnya, penyebab kegagalan struktur bisa dikategorikan menjadi dua jenis : akibat
ulah manusia dan alam. Akibat ulah manusia, bisa disengaja atau tidak. Misalnya, salah
perencanaan, pelaksanaan, atau penggunaan. Ulah alam, antara lain akibat angin yang kencang
yang melebihi peraturan yang ada, atau gempa bumi yang besar, dan kebakaran.

Kriteria kegagalan  struktur meliputi 3 hal. Pertama, banguan itu tidak kuat, artinya semua
tegangan-tegangan yang terjadi pada penampang strukturnya, melebihi yang ditentukan.
Bangunan itu tidak kaku, misalnya terjadi lendutan yang berlebihan, plat lantai yang bergetar dan
sebagainya. Dan bangunan itu tidak stabil, bila terjadi tekuk pada kolom yang berlebihan dan
penurunan pondasi. “Suatu bangunan yang tidak memenuhi salah satu kriteria itu sudah bisa
dianggap gagal, apalagi tidak memenuhi tiga-tiganya,” jelasnya.
B.Kegagalan Struktur pondasi
Pondasi dalam sebuah bangunan ibarat akar pada pohon, pondasi berfungsi untuk
menahan beban bangunan, idealnya pemasangan pondasi harus sampai dengan tanah keras,
sehingga pondasi akan kokoh dan stabil.

Namun, dalam beberapa kasus masih saja kita temukan kerusakan rumah akibat kegagalan
pondasi, kegagalan pondasi ini sering terjadi akibat “penyepelan” masalah kondisi tanah, bahkan
uji tanah atau soil test yang sangat penting sering dilewatkan, padahal tujuan dari soil test atau uji
tanah adalah untuk mengetahui daya dukung tanah terhadap bangunan, sehingga dapat
merencanakan pondasi apa yang tepat untuk dipakai.

Fondasi yang buruk menyebabkan bangunan condong beberapa derajat karena permukaan tanah
di bawahnya bergerak.

Perubahan posisi (displacement) mengubah distribusi tekanan pada bangunan, sehingga


konstruksi dan desain bangunan berubah dari rencana awal, dan tak lagi layak untuk difungsikan
karena bisa runtuh sewaktu – waktu.

Adapun akibat fatal yang ditimbulkan dari kegagalan pondasi adalah, dinding rumah retak, miring
atau bahkan amblas samasekali.
KEGAGALAN STRUKTUR PONDASI PADA GEDUNG UNMER
FAKULTAS TEKNIK

Retak rambut, yaitu keretakan yang lebarnya kurang dari 1 mm dan tidak tembus ke sisi dinding
lainnya diakibatkan ketidaksempurnaan pada saat finishing dinding, seperti : plesteran dinding
yang tidak disiram lebih dulu, komposisi plesteran yang kurang sempurna, plesteran yang belum
cukup kering atau kualitas cat dinding yang daya elastisitasnya kurang.

Solusinya :

 Ketrik atau perlebar bagian retak rambut tersebut untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keretakannya sehingga pada saat menambal keretakan tersebut masuk sampai kebagian
dalam dinding. Kemudian isilah dengan wall filler, amplas setelah benar-benar
mengering , lalu lapisi dengan wall sealer sebelum dicat ulang.
Retak Struktur, yaitu keretakan yang lebarnya lebih dari 2 mm dan tembus pada sisi dinding
lainnya. Hal ini disebabkan karena :

 Penurunan atau pergeseran pondasi akibat daya dukung tanah yang kurang baik atau
kurang padat. Hal ini bisa dikarenakan kondisi tanah yang kurang baik atau bisa juga
karena perubahan karakterisitik tanah akibat kejadian alam seperti banjir, pergerakan tanah
atau gempa.
 Ukuran pondasi yang tidak sesuai dengan beban yang dipikulnya atau kurang
sempurnanya pada saat proses pelaksanaan.
 Kerusakan pada kolom (tiang) dan balok misalnya retak atau bengkok, akibat kurangnya
jumlah atau ukuran tulangan besi utama dan besi pengikat (sengkang) serta rendahnya
kualitas/mutu beton yang digunakan atau kurang sempurnanya pada saat proses
pengerjaan sehingga kekuatan beton terhadap tekanan berkurang.

Solusinya :

 Untuk pondasi yang turun buatlah pondasi baru di dekatnya dengan mendeteksi keretakan
terparah pada dinding di atasnya. Padatkan tanah di bawah pondasi yang baru dan buatlah
kolom/tiang baru untuk membantu penyaluran beban dari sloof dan balok lantai di atasnya.
 Untuk balok yang retak, jika kondisinya memungkinkan perlu ditambahkan kolom/ tiang
di bawahnya sehingga penyaluran beban balok menjadi berkurang . Jika tidak
memungkinkan maka balok disuntik/digrouting dengan epoxy yaitu cairan kimia khusus
yang sifatnya mengikat dan cepat kering kemudian dilakukan pembesaran ukuran balok
dengan perkuatan dari luar.
 Untuk kolom/tiang yang retak, buatlah kolom tambahan di dekat tiang yang retak untuk
membagi pembebanan pada kolom yang rusak atau dengan memperkuat kolom dengan
menyuntik/ meng -grouting dengan cairan epoxy dan memperlebar ukuran kolom/tiang.
 Untuk retak-retak kecil pada kolom dan balok, cukup dilakukan penambahan dengan
plesteran agar tulangan besi tidak berhubungan dengan udara luar yang dapat
menyebabkan karat.
• Keretakan Di akibatkan oleh pergerakan tanah atau daya dukung tanah yang kurang padat
sehingga tanah mengalami pergeseran yang mengakibatkan pecahnya lantai/kramik,
• bisa juga diakibatkan oleh kurangnya campuran adonan semen,pasir dan air sehingga
mudahnya lantai/kramik tersebut pecah

Solusinya :

 Padatkan tanah pada lantai yang ingin dibangun


 Perkuat struktur pondasi pada tanah yang kondisinya tidak stabil
 Perkuat campuran semen,air,dan pasir

Anda mungkin juga menyukai