Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa Kinerja Irigasi pada Daerah Irigasi Notopuro di

Kabupaten Madiun dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil Penelitian Kinerja Sistem Irigasi pada D.I Notopuro

Kabupaten Madiun sebesar 70,30%, sedangkan data di Dinas UPT

PSDA Kota Madiun sebesar 74,28%. Perbedaan antara hasil penelitian

dengan Data di Dinas UPT PSDA Kota Madiun karena adanya

kerusakan terutama pada prasarana fisik dan ini bisa terjadi karena

perbedaan waktu penelitan dengan pengambilan data lapangan oleh

pihak Dinas UPT PSDA kota Madiun.

2. Berdasarkan hasil perhitungan didapat besarnya efisiensi irigasi saluran

utama pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 yaitu efisiensi

saluran primer 88%. Hal ini menunjukkan saluran induk dalam kondisi

normal meskipun sedikit dibawah nilai normal efisiensi irigasi karena

nilai normal efisiensi irigasi ditingkat primer adalah 90%. Sedangkan

efisiensi di saluran sekunder sebesar 90%. Hal ini juga menunjukkan

saluran sekunder dalam kondisi normal karena nilai normal efisiensi

irigasi ditingkat sekunder adalah 90%. Dengan efisiensi tersebut dapat

dikatakan bahwa pada Daerah Irigasi Notopuro masih efisien dalam

pemberian airnya. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi jaringan irigasi

67
68

dalam kondisi baik, dalam pengertian terdapat kerusakan kecil tetapi

masih bisa berfungsi dalam pemberian air.

3. Musim Kemarau I (MK I), Musim Kemarau II (MK II) dapat digunakan

untuk melakukan perhitungan LPR rencana dan LPR realisasi. Musim

Kemarau I (MK I), Musim Kemarau II (MK II) dapat digunakan untuk

melakukan perhitungan FPR rencana dan FPR realisasi. Kebutuhan Air

Irigasi pada Daerah Irigasi Notopuro masih dapat tercukupi dengan

baik. Intensitas tanam Daerah Irigasi Notopuro tahun 2015 sampai

dengan tahun 2019 rata-rata sebesar 266,54%/tahun. Hal ini

dipengaruhi oleh luas tanaman tebu (panen satu kali dalam satu tahun)

dan luas lahan yang tidak ditanami (bero habis panen). Pola Tanam

pada Daerah Irigasi Notopuro yang direncanakan dalam Rencana Tata

Tanam Global telah sesuai dengan ketersediaan air.

5.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan sebagai bahan pertimbangan yang mungkin

berguna dalam peningkatan kinerja Daerah Irigasi Notopuro adalah sebagai

berikut :

1. Perbaikan saluran irigasi hendaklah dilakukan secepat mungkin untuk

menjaga agar efisiensi irigasi tetap optimal.

2. Dalam merencanakan LPR dan FPR hendaklah disesuaikan dengan

debit yang tersedia. Hal ini bertujuan untuk memperkecil besarnya

penyimpangan LPR dan FPR rencana dan realisasi.

Anda mungkin juga menyukai