Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PENENTUAN NOMOR KLASIFIKASI TERHADAP TEMU KEMBALI

INFORMASI BAGI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Oleh :

Masita Rumra

Yuriewaty Pasoreh

Rejune Lesnussa

Email: tatarumra@gmail.com

Abstrak
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penentuan nomor klasifikasi
berpengaruh terhadap temu kembali informasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah
Maluku Utara.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penentuan nomor klasifikasi
terhadap temu kembali informasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang menggunakan
jenis penelitian korelasional. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi produk moment dan regresi
linear sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara kedua variabel dalam
penelitian ini yaitu nilai tuji = 3,13 lebih besar dari ttabel = 1,68 pada taraf signifikan 0,05 (5%).
Nilai korelasi rhitung adalah 0,43 dikonsultasikan dengan tabel interpretasi dari Guilford nilai
korelasi ternyata kategori nilai antara 0,41-0,70 dan menyatakan kedua variabel dalam
penelitian ini terdapat hubungan “cukub berarti”. Dari hasil koefisien determinasi (daya
penentu) maka pengaruh variabel Penentuan Nomor Klasifikasi Terhadap Temu Kembali
Informasi Bagi Pemustaka di Perpustakaan Muhammadiyah Maluku Utara adalaha sebesar
18%. Hasil analisis regresi linear sederhana antar kedua variabel ini membuktikan bahwa
terdapat hubungan yang fungsional dan linear serta bermakna diantara kedua variabel
Penentuan Nomor Klasifikasi Terhadap Temu Kembali Informasi Bagi Pemustaka di
Perpustakaan Universitas Maluku Utara
Kata Kunci : Klasifikasi, Temu Kembali Informasi
THE EFFECT OF DETERMINING CLASSIFICATION NUMBERS ON FINDING
RETURN OF INFORMATION FOR LIBRARIES IN THE LIBRARY OF NORTH
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY

By:
Masita Rumra
Yuriewaty Pasoreh
Rejune Lesnussa
Email: tatarumra@gmail.com

Abstract

The main problem in this research is whether the classification number determination affects
information retrieval at the Muhammadiyah University of North Maluku Library. The
purpose of this study is to determine the effect of determining the classification number on
information retrieval at the Muhammadiyah University of North Maluku Library.

The research method used is a quantitative method using correlational research. The data
sources used are primary and secondary data. The data analysis technique used the product
moment correlation formula and simple linear regression.

The results of this study indicate that there is a relationship between the two variables in this
study, namely the t-test value which is 3.13 greater than the t table which is 1.68 at the
significant level of 0.05 (5%). The correlation value rcount is 0.43 consulted with the
Guilford interpretation table, the correlation value turns out to be a category of values
between 0.41-0.70 and states that the two variables in this study have a "sufficiently
meaningful" relationship. From the results of the coefficient of determination (determining
power), the effect of the variable classification number determination on information
retrieval for library users in the Muhammadiyah Library of North Maluku is 18%. The
results of simple linear regression analysis between the two variables in this study prove that
the functional and linear and meaningful relationship between the two variables
Determination of Classification Numbers Against Information Retrieval for Users in the
Library of the University of North Maluku

Keywords: Classification, Information Retrieval


PENDAHULUAN yang ada, terdapat cross classification
yang dimana satu subjek diberi dua nomor
Perpustakaan perguruan tinggi
klasifikasi yang berbeda oleh pustakawan
adalah perpustakaan yang berada di
yang berbeda, koleksi bahan pustaka yang
perguruan tinggi yang bertujuan untuk
ditemukan berada pada tempat yang
menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi
berbeda, karena apabila pustakawan salah
yakni pendidikan, penelitian dan
menentukan nomor klasifikasi maka akan
pengabdian kepada masyarakat,
berpengaruh pada saat penelusuran
keberadaan perpustakaan perguruan tinggi
informasi. Hal ini disebabkan kurangnya
sangat penting dalam membantu
tenaga pustakawan terutama yang
menyediakan informasi sebagai penunjang
kompeten dalam hal analisis subjek.
kegiatan belajar mengajar serta
pemenuhan kebutuhan informasi bagi Berdasarkan pemaparan tersebut
pemustaka. Perpustakaan berupaya penulis tertarik untuk meneliti tentang
menyediakan bahan pustaka sesuai dengan “Pengaruh Penentuan Nomor Klasifikasi
kebutuhan pengguna perpustakaan atau Terhadap Temu Kembali Informasi di
pemustaka. Sebelum koleksi bahan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah
pustaka digunakan, koleksi tersebut Maluku Utara”.
dilakukan pengolahan terlebih dahulu
dengan tujuannya agar informasi yang di TINJAUAN PUSTAKA
dapatkan memenuhi kebutuhan
A. Pengertian Perpustakaan
pemustaka.
Menurut Sulistyo-Basuki
Perpustakaan Universitas
(2010), perpustakaan adalah sebuah
Muhammadiyah Maluku Utara merupakan
ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun
salah satu perpustakaan yang menerapkan
gedung itu sendiri yang digunakan untuk
sistem klasifikasi DDC. Sistem klasifikasi
menyimpan buku dan terbitan lainnya
yang digunakan perpustakaan mempunyai
yang biasanya disimpan menurut tata
fungsi yaitu membantu penataan bahan
susunan tertentu untuk digunakan
pustaka di jajaran koleksi dan pada saat
pembaca, bukan untuk dijual.
penelusuran informasi.
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang
Berdasarkan hasil penelitian yang
berupa tempat penyimpanan koleksi bahan
dilakukan, penentuan nomor klasifikasi
pustaka yang diatur secara sistematis
bahan pustaka belum sesuai dengan subjek
dengan cara tertentu untuk digunakan
secara berkesinambungan oleh 2) Menyediakan bahan pustaka rujukan
pemakainya sebagai sumber informasi (referensi) pada semua tingkat
(Larasati dkk, 1991). akademis, artinya mulai dari
B. Pengertian Perpustakaan mahasiswa tahun pertama hingga ke
Perguruan Tinggi mahasiswa pascasarjana dan pengajar.
Perpustakaan Perguruan Tinggi 3) Menyediakan ruang belajar untuk
merupakan suatu Unit Pelaksana Teknis pemakai perpustakaan.
(UPT) Perguruan Tinggi yang bersama- 4) Menyediakan jasa peminjaman yang
sama dengan unit lain turut melaksanakan tepat guna bagi berbagai jenis
Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara pemakai
memilih, menghimpun, mengolah, 5) Menyediakan berbagai jenis informasi
merawat, dan melayankan sumber aktif yang tidak hanya terbatas pada
informasi kepada lembaga induknya pada lingkungan perguruan tetapi juga
khususnya dan masyarakat akademis pada lembaga induknya.
umumnya (Qalyubi, 2007). Perpustakaan
Perguruan Tinggi adalah salah sebuah D. Fungsi Perpustakaan Perguruan
perpustakaan yang diselenggarakan dan Tinggi
dikelola sepenuhnya oleh perguruan tinggi Buku Pedoman Perpustakaan
tersebut dengan tujuan membantu Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004).
kelancaran Tri Dharma Perguruan Tinggi Perpustakaan memiliki berbagai
yaitu pendidikan, penelitian, dan fungsi sebagai berikut :
pengabdian terhadap masyarakat 1. Fungsi Edukasi
(Noerhayati, 1987). Perpustakaan merupakan sumber
C. Tujuan Perpustakaan Perguruan belajar para sivitas akademika,
Tinggi oleh karena itu koleksi yang
Menurut Sulistyo Basuki (1993), disediakan adalah koleksi yang
tujuan penyelenggaraan perpustakaan mendukung pencapaian tujuan
perguruan tinggi adalah : pembelajaran, pengorganisasian
1) Memenuhi keperluan informasi bahan pembelajaran setiap
masyarakat perguruan tinggi, program studi, koleksi tentang
lazimnya staf pengajar dan mahasiswa strategi belajar mengajar dan
sering pula mencakup tenaga materi pendukung pelaksanaan
administrasi perguruan tinggi. evaluasi pembelajaran.
2. Fungsi Informasi perguruan tingginya yakni sivitas
Perpustakaan merupakan sumber akademik dan staf non-akademik.
informasi yang mudah diakses 6. Fungsi Deposit
oleh pencari dan pengguna Perpustakaan menjadi pusat
informasi. deposit untuk seluruh karya dan
3. Fungsi Riset pengetahuan yang dihasilkan oleh
Perpustakaan mempersiapkan warga perguruan tingginya.
bahan-bahan primer dan sekunder 7. Fungsi Interpretasi
yang paling mutakhir sebagai Perpustakaan sudah seharusnya
bahan untuk melakukan penelitian melakukan kajian dan
dan pengkajian ilmu pengetahuan, memberikan nilai tambah
teknologi dan seni. Koleksi terhadap sumber-sumber
pendukung penelitian di informasi yang dimilikinya untuk
perpustakaan perguruan tinggi membantu pengguna dalam
mutlak dimiliki, karena tugas melakukan dharmanya.
perguruan tinggi adalah
menghasilkan karya-karya E. Pengertian Pemustaka
penelitian yang dapat Pemakai perpustakaan adalah
diaplikasikan untuk kepentingan kelompok orang dalam masyarakat
pembangunan masyarakat dalam yang secara intensif mengunjungi dan
berbagai bidang. memakai layanan dan fasilitas yang
4. Fungsi Rekreasi ada di perpustakaan (Sutarno, 2008).
Perpustakaan harus menyediakan Menurut Suwarno (2009) pemustaka
koleksi rekreatif yang bermakna adalah pengguna fasilitas yang
untuk membangun dan disediakan perpustakaan baik koleksi
mengembangkan kreativitas, maupun buku (bahan pustaka maupun
minat, dan daya inovasi pengguna fasilitas lainya). Ada beberapa jenis
perpustakaan. pemustaka seperti; mahasiswa, guru,
5. Fungsi Publikasi dosen, masyarakat bergantung pada
Perpustakaan selayaknya juga jenis perpustakaan yang ada.
membantu melakukan publikasi
karya yang dihasilkan oleh warga
F. Pengolahan Bahan Pustaka Pekerjaan pertama yang mesti
Menurut Sutarno (2006), dilakukan adalah memeriksa
pengolahan koleksi perpustakaan bahan pustaka yang baru datang.
adalah serangkaian pekerjaan Hal-hal yang perlu diperiksa
dilakukan sejak bahan pustaka diantaranya, sesuai atau tidaknya
diterima oleh perpustakaan sampai dengan pemesanan, baik atau
dengan siap dipergunakan oleh rusak fisiknya jumlah judul,
pemakai, tujuannya agar semua jumlah eksemplar, dan ciri-ciri
koleksi dapat ditemukan/ ditelusuri lain yang perlu diperhatikan.
dan dipergunakan dengan mudah oleh Pekerjaan berikutnya, yaitu
pemakai. pengecapan (cap nama
a. Tujuan penolahan bahan perpustakaan).
pustaka b) Klasifikasi
Tujuan pengolahan bahan pustaka Klasifikasi adalah penggolongan
di dalam buku Pedoman Umum atau pengelompokan buku
Pengelolaan Koleksi Perpustakaan berdasarkan subjek atau isi buku
Perguruan Tinggi (1999), bersangkutan. Langkah ini
pengolahan bahan pustaka bertujuan agar buku-buku yang
bertujuan untuk membuat sarana sama subjeknya akan saling
temu kembali sehingga berdekatan letaknya didalam rak.
memungkinkan pengguna c) Katalogisasi
menemukan kembali pustaka Katalogisasi berasal dari kata
melalui titik akses pengarang, dasar katalog. Katalog adalah
judul, dan subjek pada sistem daftar buku dengan segenap
katalog berabjad dan melalui keterangan kelengkapannya (data
kelas pada susunan koleksi di rak. bibliografi). Adapun katalogisasi
b. Tahap pengolahan bahan adalah proses pembuatan katalog.
pustaka Katalogisasi memiliki tiga fungsi
Menurut Andi Prastowo (2012), umum. Pertama, menunjukkan
ada beberapa tahapan pengolahan tempat suatu buku atau bahan
bahan pustaka sebagai berikut : pustaka lain menggunakan
a) Inventarisasi simbol-simbol angka klasifikasi
dalam bentuk nomor panggil (call
number). Kedua, mendaftarkan pada sejumlah objek, gagasan, buku
semua buku, atau subjek buku atau benda-benda lain kedalam kelas
yang bersangkutan. Ketiga, atau golongan tertentu berdasarkan
memberikan kemudahan dalam ciri-ciri yang sama.
pencarian suatu buku atau bahan H. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat
lain dari perpustakaan dengan Klasifikasi
hanya mengetahui salah satu dari Menurut Habsyi (2012),
daftar kelengkapan buku. klasifikasi memiliki fungsi yaitu
d) Penyandian / labeling menata dan menyusun koleksi
Penyandian atau labeling adalah dijajaran rak, serta menyusun entri
satu kesatuan angka dan huruf bibliografi dan indeks dalam tata
yang terbentuk dari nomor susunan yang bersistem. Oleh karena
klasifikasi, tiga huruf capital itu, klasifikasi mempunyai tujuan
pertama nama pengarang, dan satu untuk penataan bahan pustaka dengan
huruf pertama judul buku. sistematis sehingga mudah ditemukan
Kegunaan nomor klasifikasi kembali di tempatnya, ini
adalah untuk memudahkan dimaksudkan untuk:
pencarian dan penyusunan 1) Menghasilkan urutan yang
kembali di rak. bermanfaat, tujuan utama
e) Penyusunan buku didalam rak klasifikasi ialah menghasilkan
Apabila langkah pertama hingga urutan atau susunan dokumen
kelima dalam pengolahan bahan yang paling banyak manfaatnya
atau koleksi pustaka (buku) bagi staf ataupun pemakai
tersebut sudah selesai, maka pada perpustakaan. Dokumen disusun
dasarnya buku sudah siap disusun menurut kelas berdasarkan
di dalam rak. Dan inilah yang hubungan timbal balik
menjadi langkah terakhir dalam antardokumen.
pengolahan bahan pustaka 2) Penempatan yang tepat, jika
terbentuk. pemustaka memerlukan bahan
G. Klasifikasi pustaka dapat ditemukan dengan
Menurut Hamakonda dan Tairas cepat dan memudahkan pengelola
(2008) klasifikasi adalah perpustakaan saat mengembalikan
pengelompokkan yang sistematis dari ke tempat semula.
3) Penyusunan mekanis, pada Menurut Habsyi (2012), sistem
susunan yang sudah berjalan, klasifikasi dapat berfungsi dengan
pustakawan menentukan urutan baik maka sistem itu harap
berikutnya dari dokumen yang memuat beberapa elemen
ada. Dengan demikian, bila ada diantaranya :
dokumen yang baru, pustakawan 1) Bagan
sudah menentukan bagaimana Bagan klasifikasi dibuat untuk
cara menyisipkan dokumen yang pedoman penyusunan bahan
baru di antara dokumen yang pustaka didalam rak dengan
lama. menyediakan informasi
Selain tujuan dilakukan terperinci mengenai ruang
klasifikasi bahan pustaka, terdapat lingkup dan urutan subjek
beberapa manfaat dilakukannya yang dicakupnya. Dalam
klasifikasi bahan pustaka yaitu: bagan klasifikasi, sudah diatur
a) Membantu pemustaka dalam agar penyusunan bahan
mengidentifikasi dan pustaka dalam rak bersifat
melokalisasi bahan pustaka relative sehingga kalaupun
berdasarkan nomor panggil ada penambahan bahan
suatu dokumen. Hal ini dapat pustaka baru, bahan pustaka
terjadi karena nomor panggil tersebut dapat ditempatkan
dokumen terdiri dari nomor diantaranya.
klasifikasi, tiga huruf pertama 2) Notasi/tabel
nama pengarang dan satu Notasi merupakan simbol-
huruf pertama judul buku. simbol yang digunakan untuk
b) Pengelompokan bahan mewakili kelas, divisi,
perpustakaan sejenis menjadi subdivisi, dan seterusnya yang
satu jajaran berdekatan. terdapat dalam bagan
Klasifikasi bahan pustaka bisa klasifikasi.
dilakukan berdasarkan subyek 3) Indeks
yang terkandung dari suatu Indeks merupakan daftar
dokumen (Habsyi, 2012). istilah atau subjek yang
I. Elemen-elemen Klasifikasi digunakan dalam bagan
klasifikasi. Indeks berguna
untuk memudahkan pencarian b. Komponen Temu Kembali
sebuah simbol atau nomor Informasi
dari istilah atau subjek Menurut Tague-Sutcliffe
tertentu. Bentuk indeks yang (1996), sistem temu kembali
biasa digunakan dalam bagan informasi sebagai suatu proses
klasifikasi adalah indeks yang terdiri dari 3 komponen
relatif. yaitu:
J. Temu Kembali Informasi 1) Kebutuhan informasi
Zeanab (2002) menjelaskan 2) Strategi pencarian
bahwa temu kembali informasi 3) Penilaian relevansi
merupakan suatu proses pencarian Menurut Mirmani (2009),
dokumen dengan menggunakan dalam sistem temu kembali
istilah-istilah bahasa pencarian untuk informasi terdapat 4 komponen
mendefinisikan dokumen sesuai yang perlu diperhatikan, yaitu:
dengan subjek yang diinginkan. Temu 1) Kebutuhan informasi dari
kembali informasi juga dapat diartikan pengguna
sebagai kegiatan untuk menyediakan 2) Dokumen atau informasi
informasi bagi pemakai sebagai tersedia
jawaban atas permintaan berdasarkan 3) Kata indeks
kebutuhan pemakai. 4) Mediatory, yaitu mekanisme
a. Tujuan dan Fungsi Temu kerja penelusuran dan
Kembali Informasi penemuan informasi.
Sulistyo Basuki (1993) K. Sarana Temu Kmebali Informasi
mendefinisikan temu kembali a. Katalog Perpustakaan
informasi sebagai kegiatan yang Menurut Almah (2012) katalog
tujuannya untuk menyediakan dan merupakan indeks koleksi
memasok informasi bagi pemakai perpustakaan. Katalog adalah kata
sebagai jawaban atas permintaan yang berisi informasi tentang bahan
atau berdasarkan kebutuhan pustaka atau dokumen yang terdapat
pemakai. pada perpustakaan, toko buku maupun
penerbit tertentu, dan katalog adalah
wakil dari pada dokumen yang
dimiliki oleh perpustakaan tertentu.
b. OPAC (Online Public Access 1) Menghasilkan urutan yang
Catalogue) bermanfaat
Menurut Supriyanto (2008) 2) Penempatan yang tepat
mengatakan bahwa OPAC (Online 3) Penyusunan mekanis
Public Access Catalogue) merupakan Variabel terikat (Y) adalah proses
sebuah sistem yang digunakan temu kembali yang didefinisikan
perpustakaan sebagai alat bantu bagi sebagai suatu proses pencarian
penguna perpustakaan atau user dalam informasi yang relevan dengan
melakukan pencarian katalog koleksi kebutuhan pengguna perpustakaan.
perpustakaan. Variabel (Y) diukur dengan
METODE PENELITIAN indikator-indikator sebagai berikut:
A. Metode Yang Digunakan 1) Kebutuhan informasi
Metode penelitian yang digunakan 2) Strategi pencarian
dalam penelitian ini adalah metode 3) Penilaian relevansi
kuantitatif yang menggunakan jenis C. Populasi
penelitian korelasional. Adapun Populasi adalah keseluruhan
pengertian dari korelasi menurut Sevilla subyek penelitian (Arikunto, 1999).
(1993), penelitian korelatif (hubungan) Populasi dalam penelitian ini adalah
adalah penelitian yang dirancang untuk pemustaka atau pengguna perpustakaan
menentukan tingkat hubungan variabel- Universitas Muhammadiyah Maluku
variabel yang berbeda dalam suatu Utara. Melalui data yang diperoleh dari
populasi. Perpustakaan Muhammadiyah Maluku
B. Variabel Penelitian dan Definisi Utara, kunjungan dalam bulan Oktober
Operasional 2019 berjumlah 183.
Variabel bebas (X) adalah
penentuan nomor klasifikasi yang D. Sampel
didefinisikan sebagai pengelompokan Sampel adalah bagian dari jumlah
bahan pustaka berdasarkan subjek karakteristik yang dimiliki oleh populasi
kedalam kelas tertentu sehingga (Sugiyono, 2016). Berdasarkan data
memudahkan penempatan bahan pustaka diatas, maka sesuai pendapat Arikunto
pada jajaran koleksi. (2005), bahwa jika penulis memiliki
Variabel ini diukur oleh indikator- beberapa ratus subjek dalam populasi,
indikator sebagai berikut:
maka penulis dapat menentukan 25-30% F. Teknik Pengumpulan Data
dari jumlah tersebut. Menganalisis hubungan antara
Jumlah populasi pada bulan variabel penenuan nomor klasifikasi dan
Oktober berjumlah 183 orang, maka di variabel temu kembali informasi, maka
tarik sampel 25% dari 183 yaitu 45,75 rumus yang digunakan dalam
maka dibulatkan menjadi 46 orang sebagai menganalisis hubungan kedua variabel
sampel. tersebut adalah Product moment dari
Teknik pengambilan sampel yang person:
digunakan pada penelitian ini adalah Rumus korelasi produk moment
accidental sampling atau sampel (Arikunto, 2002) :
aksidental. Menurut sugiyono (2016) r= n∑XY – (∑X)( ∑Y)
sampling aksidental adalah teknik 2
– (∑X)2} {n∑Y2 –
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, (∑Y)2}
yaitu siapa saja yang secara kebetulan Ket:
bertemu dengan peneliti, dapat digunakan r = koefisien korelasi
sebagai sampel apabila orang yang X = Variabel X
kebetulan ditemui itu cocok sebagai Y = Variabel Y
sumber data. n = besar sampel atau subjek
E. Teknik Pengambilan Data penelitian.
Metode pengmpulan data Rumus regresi linear sederhana adalah
merupakan metode yang digunakan sebagai berikut :
penulis untuk mengumpulkan data-data Y = a + bX
pendukung melalui data berupa data Ket :
primer dan data sekunder : Y = variabel Y
a. Data primer, yaitu data yang a = konstanta
digunakan dan diperoleh dari hasil b = koefisien dan korelasi b
jawaban responden melalui X = variabel X
kuesioner (angket). Untuk mencari nilai a dengan rumus
b. Data sekunder, yaitu data yang di sebagai berikut:
peroleh dari literature, dokumen a= (∑Y) (∑X2) – (∑X) (∑XY)
dan artikel yang berkaitan dengan n (∑X2) – (∑X)2
judul penelitian.
b= n(∑XY) – (∑X) (∑Y) HASIL DAN PEMBAHASAN
n (∑X2) – (∑X)2 PENELITIAN
Untuk menghitung adanya Penentuan nomor klasifikasi atau
hubungan linear dan fungsional antara X klasifikasi adalah pemberian nomor klas
dan Y maka digunakan analisis varians pada bahan pustaka sesuai dengan subjek
(ANAVA-TEST) dengan menggunakan atau pengelompokan bahan pustaka sesuai
rumus sebagai berikut: dengan subjeknya. Hal ini dimaksud agar
Tabel 2 memudahkan pengguna perpustakaan
Rumus ANAVA TEST dalam mencari keberadaan koleksi bahan
pustaka atau informasi yang dibutuhkan
pada jajaran koleksi.
Masalah dalam penelitian ini
Sumber Dk JK RJK Fuji adalah apakah terdapat hubungan antara
varian
penentuan nomor klasifikasi dengan temu
Total N ∑X2 ∑Y2
Regresi 1 JK (a) JK (a) kembali informasi di Perpustakaan
(a) 1 JK S2reg = Universitas Muhammadiyah Maluku
Regresi n– (a/b) JK 2
S reg Utara?
(b/a) 2 JK (a/b) S2Sis
Sisa (S) S2Sis = Dan untuk menjawab
JK (S) permasalahan tersebut diajukan hipotesis
n–2 sebagai berikut: “Terdapat hubungan
Tuna K– JK S2Tc =
antara penentuan nomor klasifikasi
cocok 2 (TC) JK
(TC) S2TC terhadap temu kembali informasi bagi
Galat n– JK K-2 S2g pemustaka di Peprustakaan Universitas
2
K (G) S g=
Muhammadiyah Maluku Utara”.
JK (G)
n- k Hasil analisis dan perhitungan
nilai tuji adalah 3,14. Kemudian dicari ttabel
pada derajat kebebasan 44 dengan taraf
signifikan 0,05 (5%) dan diperoleh nilai
ttabel sebesar 1,68. Dapat dinyatakan bahwa
nilaituji lebih besar dari nilai ttabel pada
taraf signifikan 0,05 (5%). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0)
ditolak dan menerima hipotesis alternatif
(Ha) yang menyatakan terdapat hubungan klasifikasi akan diikuti 0,40 variabel temu
yang signifikan antara Penentuan Nomor kembali informasi bagi pemustaka.
Klasifikasi dengan Temu Kembali Setelah mengetahui hasil
Informasi Bagi Pemustaka di persamaan regresi linear sederhana untuk
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah penelitian ini kemudian dilakukan uji
Maluku Utara. ANAVA pada tabel Analisis Variens
Berdasarkan hasil tersebut, untuk (ANAVA-TEST) yang menunjukkan
mengetahui seberapa besar hubungan adanya hubungan yang fungsional dan
antara Penentuan Nomor Klasifikasi linear serta bermakna antara variabel
dengan Temu Kembali Informasi Bagi penentuan nomor klasifikasi dengan temu
Pemustaka di Perpustakaan Universitas kembali informasi bagi pemustaka di
Muhammadiyah Maluku Utara, maka Perpustakaan Universitas Muhammadiyah
perlu dicari nilai “r” dan setelah melalui Maluku Utara.
perhitungan menggunakan rumus korelasi Dari perhitungan didapat nilai Fuji
produk moment didapatkan nilai rhitung = = 1,12 lebih kecil dari Ftabel = 2,35. Dapat
0,43. Setelah nilai “r” di interpretasikan ke disimpulkan bahwa terdapat hubungan
dalam tabel Guilford ternyata nilai “r” yang fungsional dan linear antara kedua
termasuk dalam kategori cukup berarti. variabel. Kemudian pada perhitungan
Dengan demikian dapat disimpulkan selanjutnya didapatkan nilai Fuji yaitu
bahwa hubungan antara Penentuan Nomor 10,19 lebih besar dari Ftabel yaitu 4,06.
Klasifikasi dengan Temu Kembali Dapat disimpulkan bahwa hubungan
Informasi Bagi Pemustaka di antara kedua variabel yang digunakan
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah dalam penelitian ini “bermakna”.
Maluku Utara adalah “cukup berarti”. Hasil penelitian jika dikaitkan
Dari hasil persamaan regresi dengan teori yang digunakan dalam
linear sederhana diperoleh hasil regresi penelitian ini dimana tujuan klasifikasi
untuk penelitian sebagai berikut: dapat dijabarkan, tujuan klasifikasi ialah
Y = 12,90 + 0,40X menghasilkan urutan yang bermanfaat
Hasil persamaan regresi linear yaitu sebelum bahan pustaka diletakkan di
sederhana tersebut diperoleh hasil jajaran koleksi bahan pustaka diolah
koefisien regresi (koefisien arah b) sebesar terlebih dahulu agar penataan koleksi yang
0,40X. Artinya setiap kenaikan satu dilakukan oleh perpustakan dapat
variabel pengaruh penentuan nomor menghasilkan urutan yang bermanfaat
sehingga informasi atau bahan pustaka perpustakaan universitas muhammadiyah
yang dibutuhkan dapat diperoleh dengang maluku utara?
mudah dan sesuai dengan kebutuhan Diajukan hipotesis untuk
informasi pemakai, penempatan yang menjawab masalah tersebut “Penentuan
tepat yaitu perpustakaan mengunakan Nomor Klasifikasi Berpengaruh Terhadap
sistem penempatan berdasarkan subyek, Temu Kembali Informasi Bagi Pemustaka
atau nomor kelas. secara otomatis bahan di Perpustakaan Universitas
pustaka yang memiliki subjek yang sama Muhammadiyah Maluku Utara”
akan berdekatan atau berada pada rak Untuk melihat pengaruh variabel
yang sama karena hal tersebut dapat penenuan nomor klasifikasi terhadap temu
berpengaruh terhadap hasil pencarian kembali informasi di Perpustakaan
informasi yang di butuhkan oleh Universitas Muhammadiyah Maluku
pemustaka melalui katalog atau pun pada Utara dapat dilihat dari koefisien
saat penelususran langsung ke jajaran determinasi atau daya penentu dimana
koleksi. hasilnya “r2” Yaitu 0,432 hasilnya yaitu
penyusunan mekanis yaitu 0,18 = 18%, yang artinya pengaruh
prosedur penataan yang ada di penentuan nomor klasifikasi terhadap
perpustakaan apakah pemustaka dapat temu kembali informasi bagi pemustaka di
menemukan informasi yang relevan sesuai perpustakaan universitas muhammadiyah
dengan kebutuhan pemakai. Seperti maluku utara adalah sebesar 18% dan
halnya penentuan nomor klasifikasi di sisanya 82% dipengaruhi oleh variabel
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah lain yang tidak diteliti dalam penelitian
Maluku Utara, jika penentuan nomor ini.
klasifikasi sesuai dengan subjek yang ada
PENUTUP
maka pengaruhnya bagi pengguna
A. Kesimpulan
perpustakaan pada saat penelusuran
1. Penentuan nomor klasifikasi
informasi serta ketersediaan informasi
berpengaruh terhadap temu kembali
dalam memenuhi kebutuhan informasi
informasi bagi pemustaka di
pengguna perpustakaan.
perpustakaan universitas
untuk menjawab masalah utama
muhammadiyah maluku utara. Karena
dalam penelitian ini “apakah penentuan
dilihat dari hasil uji t untuk
nomor klasifikasi berpengaruh terhadap
membandingkan nilai tuji dan ttabel.
temu kembali informasi bagi pemustaka di
Nilai tuji = 3,14 sedangkan nilai ttabel = bahan pustaka, hendaknya petugas
1,68 dilihat dari kedua hasil tersebut perpustakaan atau pustakawan lebih
nilai tuji lebih besar dari ttabel pada taraf teliti dalam pemberian nomor
signifikan 0,05 (5%). klasifikasi pada bahan pustaka.
2. Untuk mengetahui seberapa kuat 2. Perlu diadakan penambahan staf
hubungan antara kedua variabel maupun pustakawan terutama
tersebut, nilai korelasi “r” adalah 0,43. pustakawan yang kompeten dalam hal
Jika dilihat pada tabel interpretasi dari analisis subjek.
Guilford nilai korelasi berada pada DAFTAR PUSTAKA
kategori nilai 0,41 – 0,70 hal ini dapat Almah, Hildawati. 2014. Mengenal
dijelaskan bahwa hubungan antara Koleksi Referensi
Perpustakaan dan Pusat
kedua variabel penentuan nomor Dokumentasi-Informasi.
klasifikasi terhadap temu kembali Makassar: Alauddin University
Perss.
informasi bagi pemustaka di
perpustakaan universitas Arikunto, S. 2005. Manajemen
muhammadiya maluku utara terdapat Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta.
hubungan “cukup berarti”.
_________. 2002. Metode Penelitian
3. Berdasarkan hasil koefisien Kuantitatif. Yogyakarta:
determinasi (daya penentu) maka Rineka Cipta
_________. 1999. Prosedur
pengaruh variabel penentuan nomor Penelitian Suatu Pendekatan
klasifikasi terhadap temu kembali Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
informasi bagi pemustaka di
Depdiknas. 2004. Perpustakaan
perpustakaan universitas Perguruan Tinggi: Buku
muhammadiya maluku utara adalah Pedoman. Jakarta: Departeme
Pendidikan Nasional Direktorat
sebesar 18% sedangkan sisanya 82%
Jenderal Pendidikan Tinggi.
dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini. Habsyi, S. 2012. Pengantar Tajuk
Subjek dan Klasifikasi.
B. Saran Makassar: Alauddin University
1. Untuk mempermudah temu kembali Press.
informasi yang dilakukan oleh
Hamakonda dan Trias. 2008.
pengguna perpustakaan, perpustakaan Pengantar Klasifikasi
universitas muhammadiyah maluku Persepuluhan Dewey. Jakarta:
Gunung Mulia.
utara memperbaiki sistem pengolahan
Milburga, L. 1991.Membina Pustakawan. Yogyakarta:
Perpustakaan Sekolah. Kanisius.
Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Mirmani, A. 2009. Proses Temu Kuantitatif dan R&D.
Kembai Arsip Vital Izin Bandung : Alfabeta
Mendirikan Bangunan di
Kantor Arsip Daerah Kota Sulistyo-Basuki. 2010. Materi Pokok
Tangerang. Jakarta: Jurnal Pengantar Ilmu
Ilmu Informasi Perpustakaan Perpustakaan. Jakarta:
Kearsipan. Universitas Terbuka

Noerhayati. 1987. Pengelolaan ____________ . 1993. Pengantar


Perpustakaan Jilid I. Ilmu Perpustakaan. Jakarta :
Bandung: Alumni. Gramedia Pustaka Utama

Perpustakaan Nasional RI. 1999. ____________ . 1991. Pengantar


Pedoman Umum Pengelolaan Ilmu Perpustakaan. Jakarta :
Koleksi Perpustakaan Gramedia Pustaka Utama.
Perguruan Tinggi. Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI Sutarno, N.S. 2006. Perpustakaan dan
Masyarakat. Jakarta: Saging
Prastowo, A. 2012. Manajemen Seto.
Perpustakaan Sekolah
Profesional. Yogyakarta: Sutarno, N.S. 2008. Kamus
Diva Press Perpustakaan dan Informasi.
Jakarta : Jala Permata.
Qalyubi, S. 2007. Dasar-dasar Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. Suwarno, W. 2009. Psikologi
Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan. Jakarta :
Perpustakaan dan Informasi, Sagung Seto.
Fakultas Adab.
Suwarno, W. 2016. Organisasi
Sembiring, D. 2014. Pengolahan Informasi Perpustakaan:
Bahan Pustaka : Klasifikasi Pendekatan Teori dan
dan Katalogisasi. Bandung: Praktik. Jakarta : Raja
Yrama Widya. Grafindo Persada.

Sevilla, C. G. 1993. Pengantar Yusuf, M dan Yaya, S. 2005.


Metode Penelitian. Jakarta : Pedoman Penyelenggaraan
UI- Press. Perpustakaan Sekolah. Jakarta
: kencana
Soetminah. 1992. Perpustakaan
Kepustakawanan dan Zeanab, R. 2002. Efektifitas Temu
Kembali Informasi Dengan
Menggunakan Bahasa
Alamia pada CD-Room dan
CBA Abstrac. Jurnal
Perpustakaan, Vol. 11, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai