Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN ROTI GORENG SEBAGAI PRODUK


BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

DISUSUN OLEH :

NURUL AZIZAH
SUNARTI
NIRWANA
ARFIANA
AHMAD DANI
GALANG

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 BONE


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum
Pembuatan Roti Goreng” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran biologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara
membuat roti goreng di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu guru yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Leppangeng, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Tempat Dan Waktu
B. Alat Dan Bahan
C. Langkah kerja
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
C. Latar belakang
Penerapan bioteknologi pada umunya mencakup produksi sel atau biomassa dan
perubahan atau reformasi kimia yang diinginkan. Misalnya saja pada pembuatan roti dengan
melibatkan suatu organisme patogen seperti mikroorganisme.
Salah satu bahan baku roti yang paling peting dalam proses pembuatan soft bread adalah
ragi atau yeast. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembangbiak dengan cara
memakan gula. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan. Pengembannan adonan
terjadi karena ragi menghsilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini
kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bias mengembang.
Komponen lain yang terbentuk selama proses fermentasi adalah asam dan alkohol yang
berkontribusi terhadap rasa dan aroma roti, namun alkohol akan menguap dalam proses
pengembangan roti.
Proses pengembangan adonan merupakan suatu proses yang terjadi secara sinkron antara
peningkatan volume sebagai akibat bertambahnya gas-gas yang terbentuk sebagai hasil
fementasi dan protein larut, lemak dan karbohidrat yang juga mengembang dan membentuk
film tipis. Beberapa faktor yang mempengaruhi daya produksi gas adalah konsentrasi ragi
roti, gula, malt, makanan ragi dan susu selama berlangsungnya fermentasi.
Kualitas roti secara umum disebabkan kaena variasi dalam penggunaan bahan baku dan
proses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan mempeunyai kualitas yang baik, dan
proses pembuatannya benar, maka roti yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik
pula. Jenis dan mutu produk roti sangat bervariasi tergantung jenis bahan-bahan dan
formulasi yang digunakan dalam pembuatannya. Variasi produk ini diperlukan untuk
memenuhi adanya variasi selera dan daya beli konsumen (Desrosier, 1987).
Tepung merupakan bahan baku utama roti. Tepung yang bisa digunakan untuk roti adalah
tepung gandum, jagung dan lain sebagainya. Untuk roti yang memerlukan pemuaian, lebih
baik digunakan tepung gandum karena beberapa jenis protein yang terdapat pada gandum
jika dicampur dengan air akan menghasilkan glutein. Glutein inilah yang dapat membuat roti
mengembang selama proses pembuatan. Jaringan sel-sel ini juga cukup kuat untuk menahan
gas yang dibuat oleh ragi sehingga adonan tidak mengempis kembali, yang harus
dipertimbangkan adalah terutama kadar protein tepung terigu dan kadar abunya. Kadar
protein mempunyai korelasi yang erat dengan kadar glutein, sedangkan kadar abu erat
hubungannya dengan tingkat dan kualitas adonan (Roberts, 1989).
Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan membentuk
sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9. Makin tinggi pH air
maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air meningkat dengan meningkatnya pH.
Selain pH, air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratan sebagai air minum,
diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air yang digunakan dalam
industri makanan pada umumnya harus memenuhi persyaratan tidak berwarna, tidak berbau,
jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak menggangu kesehatan. Apabila air yang digunakan
tidak memenuhi persyaratan dalam pembentukan pati atau tepung maka dapat meningkatkan
kadar abunya sehingga mutu pati menurun (Gumbiro, 1987).
Pembuatan roti, ragi/yeast dibutuhkan agar adonan bisa mengembang. Ragi/yeast
biasanya ditambahkan setelah tepung terigu ditambah air lalu diaduk-aduk merata, setelah itu
selanjutnya adonan dibiarkan beberapa waktu. Ragi/yeast sendiri sebetulnya
mikroorganisme, suatu mahluk hidup berukuran kecil, biasanya dari jenis Saccharomyces
cerevisiae yang digunakan dalam pembuatan roti ini. Pada kondisi air yang cukup dan
adanya makanan bagi ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah
gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang terbentuk
kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang (Rukmana, 2001).

D. Tujuan
 Untuk menerapkan konsep bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari
 Untuk mengetahui cara pembuatan roti dengan bantuan ragi
 Untuk mengetahui pengaruh ragi dalam pembuatan roti
BAB II
PEMBAHASAN

Ada banyak macam roti yang biasa kita konsumsi dalam kehidupan sehari- hari. Roti
adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air yang difermentasikan dengan ragi.
Ragi adalah bahan yang sangat penting pada pembuatan roti. Ragi membuat adonan roti
mengembang dengan cara melakukan proses fermentasi. Fermentasi terjadi pada lingkungan
yang miskin oksigen di mana oksigen yang dibutuhkan masuk ke dalam adonan pada tahap
pengulenan. Proses fermentasi ini mengubah glukosa dari tepung menjadi karbon dioksida,
etanol, dan energi.

D. Tempat Dan Waktu


Praktek ini dilaksanakan di rumah pada tanggal 7 Maret 2023 pukul 3 sore.

E. Alat Dan Bahan


A. Alat
Wajan Teflon

Baskom Ayakan
B. Bahan
Tepung Terigu Ragi roti

Gula Pasir Telur

Garam Air
Cokelat batang Margarin

C. Langkah kerja

 Larutkan rai bersama gula dalam gelas, kemudian campur dengan air hangat
 Ayak terigu agar tidak menggumpal, kemudian pecahkan telur sebanyak 4 butir bersama
mentega, setelah itu aduk menggunakan sendok
 Setelah telur dan margarin tercampur merata, kami memasukkan terigu yang telah
diayak, lalu kami aduk. Kemudian kami menuangkan larutan rag
 Kami menguleni adonan hingga merata, selama menguleni adonan kami juga
menuangkan sedikit demi sedikit air hangat dan juga margarin cair.
 Setelah itu adonan yang sudah kalis, kami tutup adonannya menggunakan kain
 Tunggu beberapa menit agar adonan roti mengembang
 Pada saat menunggu, kami memotong cokelat batang sebagai isi roti
 Setelah adonan berhasil mengembang, kami memuat rotinya dan di isi dengan cokeat
batang
 Kemudian kami diamkan kembali sebelum digoreng
 Setelah beberapa menit roti siap untuk digoreng

BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa roti merupakan
salah satu penerapan konsep bioteknologi di bidang pangan. Roti dibuat dengan bantuan jamur
ragi (yeast) yang melakukan fermentas alcohol. Fermentasi yang terjadi mengubah glukosa
menjadi alkohol dan karbondioksida. Karbon dioksida membuat roti mengembang sedangan
alcohol memberikan rasa dan aroma pada roti.

D. Saran
a. Untuk mendapatkan proses fermentasi pada adonan roti tutuplah adonan dengan kain
atau tempat yang rapat agar udara tidak dapat masuk.
b. Lama pengocokan atau pencampuran bahan dapat mempengaruhi tekstur roti semakin
lama mengocok telur, blue band, gula, garam dan susu bubuk akan semakin baik hasil
tekstur roti yang dihasilkan.
c. Untuk mendapatkan rasa yang manis tambahkanlah gula sesuai kebutuhan dan jika
perlu tambahkan isian pada roti agar lebih menarik.
d. Proses pemanggangan yang pas dan cukup dapat membuat roti lebih indah dan enak
untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5291140/
LAPORAN_PRAKTIKUM_PEMBUATAN_ROTI_DENGAN_FERMENTASI
http://www.bakerymagazine.com/2012/02/15/ragi-bahan-utama-pengembangan-adonan-roti/
http://adiparmanlaode.blogspot.co.id/2012/11/laporan-praktikum-biologi-terapan_202.html
http://sains.me/1392/mengenal-ragi-bahan-pengembang-roti.html/
http://www.resepmakananmu.com/resep-roti-manis-keju-empuk-lembut-ala-farah-quinn/
http://catatandapurdini.blogspot.co.id/2011/09/yang-perlu-anda-tahu-seputar-roti.html?m=1
http://www.thekitchn.com/word-of-mouth-oven-spring-47327
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai