Anda di halaman 1dari 11

bismillahhirrahmannirrahim

MODAL SOSIAL BUDAYA


DAN
MUTU PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Akhmad Rofiq S.Pd., M.Pd


Anggota Kelompok
Nur Atikah Setia Ramadhani Misla Husnika Maroaina Yosi Nabilla Maulani
22104244036 (22104241035) (22104241039)

Khoirunnisa Shinta Maharani Muhammad Ibadurrahman Azam Arkan Fayi F


(22104244002) (22104244016) (22104244008)

Pengertian Modal Sosial

Modal sosial diartikan oleh Australian Bureau of Statistics


sebagai‘Networks together with shared norms, values, and
understandings which facilitate cooperation with or amongst group’.
Definisi inillah yang menuntun Balatti dan kawan – kawan untuk
menyusun ‘best practice’ bagi praktisi pembelajaran orang dewasa
ataupun guru secara umum, dalam menerapkan modal sosial dalam
pembelajaran. Networks atau jaringan atau jejaring (saya memilih
menggunakan kata jejaring) menurut Balatti dan rekan-rekannya
tergambar atau tercipta saat program pembelajaran berlangsung.
Peran Modal Sosial
Peran Modal Sosial
Modal Sosial dalam
Perbaikan Mutu Sekolah

Strategi yang menekankan hasil yakni bersifat top-down berasal


1
dari pusat.

Strategi yang menekankan pada proses yakni bersifat bottom-up,


2
mulai dari sekolah.

Strategi komprehensif yakni kombinasi sifat top-down dan bottom-


3 up. Tujuannya bersifat nasional, tetapi cara mencapainya sesuai
dengan kondisi lokal.
Modal Sosial dalam
Perbaikan Mutu Sekolah
Pola Pengembangan Mutu
Sekolah
Pola Pengembangan Mutu
Sekolah
Perbaikan mutu sekolah melibatkan banyak aspek, termasuk pengelolaan sekolah. Modal sosial merupakan salah
satu modal pokok yang dibutuhkan untuk membangun sekolah berkualitas. Dinamika penguatan unsur-unsur
modal sosial pada sekolah sangat penting bagi pengembangan mutu sekolah, karena modal sosial terbukti
dibutuhkan bagi pengembangkan mutu sekolah. Ada lima pola pengembangan modal yang berbeda-beda dalam
merekonstruksi school performance.
Pola 1 menyatakan bahwa sekolah yang hanya mengandalkan modal sosial dan budaya cenderung tidak
mampu mengembangkan kemampuan akademik siswa secara optimal.
Pola 2 menyatakan bahwa meskipun sekolah memiliki sarana-prasarana yang memadai, tetapi jika hanya
mengandalkan modal sosial, budaya, dan ekonomi, kemampuan akademik siswa tetap tidak akan
berkembang secara optimal.
Pola 3 menyatakan bahwa jika sekolah mengandalkan modal sosial, budaya, dan intelektual, maka
kemampuan akademik siswa dapat berkembang secara optimal meskipun sarana-prasarana yang tersedia
tidak memadai.
Pola 4 menyatakan bahwa jika sekolah mengandalkan semua modal yang disebutkan di atas, maka sekolah
cenderung berkembang secara progresif dalam mengembangkan potensi pada semua unsur pada satuan
pendidikan.
Pola 5 menyatakan bahwa jika sekolah hanya mengandalkan modal ekonomi dan intelektual, maka ada
kecenderungan menjadi sekolah elite yang hanya menerima siswa yang kaya dan pintar, sehingga
mengakibatkan tidak adanya kesetaraan dalam pendidikan.
lanjutan...

Perbedaan modal yang dimiliki sekolah baik dari segi kuantitas dan kualitas cenderung berpengaruh pada kekuatan dan kecepatan
dalam beradaptasi dan dalam merekonstruksi sekolah untuk tujuan perbaikan kualitas sekolah. Modal yang diperlukan untuk
pengembangan kualitas sekolah meliputi modal sosial dapat digunakan untuk merekonstruksi pendidikan , modal budaya, modal
ekonomi, dan modal intelektual. Secara umum modal yang diperlukan untuk pengembangan kualitas sekolah dapat dipaparkan sebagai
berikut (Dwiningrum, 2009)
Thank You!
"sekian terimakasih, jika ada pertanyaan akan
kami sediakan jawaban bukan harapan"

Anda mungkin juga menyukai