Anda di halaman 1dari 10

MEREKONSTRUKSI MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

MELALUI PERUBAHAN SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN


DISEKKOLAH

Dosen Pengampu:
Dra.Wawat Suryati M.Pd

Disusun Oleh
Okta Rahma (21140005)
Salsa Bila Ramadini (21140023)
Septa Kurniawan (21140016)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI) BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan..................................................................................
2.2 Misi Pendidikan Persekolahan.....................................................
2.3 Sekolah Sebagai Sarana Rekontruksi Masyarakat......................
2.4 Pengaruh Eksternal Dan Internal Dalam Pengelolaan
Pendidikan...........................................................................................
2.5 Pendidikan Disekolah Dengan Sistem Desentralisasi..................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Peranan lembaga pendidikan dalam rangka mengantarkan peserta didik
untuk meningkatkan perilaku keagamaan, salah satu usaha yang dilakukan
adalah dengan manajemen pengelolaan pendidikan Islam dengan baik, arah
pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan cara-cara mendapatkan
yang transparan merupakan amal perbuatan yang dicintai Allah SWT.
Dengan demikian, manajeman dalam arti mengatur segala sesuatu agar
dilakukan dengan baik, tepat dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan
dalam ajaran Islam.Tidak luput dari itu semua bangsa ini berkembang dan
besar, salah satunya, karena jasa pendidikan. Hak semua negara
menentukan nasib diri sendiri dilaksanakan dengan jalan menyusun dan
melaksanakan sistemsistem kehidupan bernegara-kebangsaan. Dengan
demikian, setiap negara kebangsaan membangun sistem politik nasional,
sistem ekonomi nasional, sistem hukum nasional, sistem pendidikan
nasional, dan sebagainya. Pendidikan merupakan indikator utama
pembangunan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa.
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

1.2 Tujuan penulisan


- Melengkapi tugas kuliah yang diberikan dosen
- Menjelaskan tentang kebudayaan dan rekonstruksi masyarakat melalui
pengubahan sistem pengelolaan penddikan disekolah
- Memberikan pemahaman tentang pungsidan keaadaan suatu lembaga
pendidikan pendidikan yag sebenarnya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PERGESERAN KEBUTUHAN


DAN MASYARAKATAN MENDORONG PERLUNYA PENGUBAHAN
SISTEM PENDIDIKAN

Pada milenium ke -3 dari proses kehidupan manusia, tepatnya berada pada


abad ke 21 yang merupakan abad baru dan peradaban baru hal ini dikarnakan
bangsa indonesia mengalami krisis moneter, ketidak stabilan politik.

Masalah krisis yang amat kompleks dan membawa tantangan berat bagi
masyarakat indonesia menyadarkan kita, betapa sistem pendidikan belum
mampu membentuk pribadi yang tangguh serta mengembangkan pemikiran
yang kreatif untuk memecahkan krisis ekonomi

Lembaga pendidikan disekolah membentuk pribadi anak bangsa ingin menjadi


pribadi yang bermartabat .

2.2 B. MISI PENDIDIKAN PERSEKOLAHAN

Misi pendidikan lembaga sekolah ada 3 yaitu


a. pendidikan kepribadian
b. pendidikan kewarganegaraan
c. pendidikan intelektual

Harapan tentang timbulnya kaum terpelajar agar tercapainya pelaksanaan


pendidikan intelektual ,sebagian besar pada salah mengerti tentang pemerolehan
ilmu pengetahuan.
Untuk menciptakan pribadi anak bangsa sebagai kaum terpelajar maka
pendidikan disekolah sebagai kegiatan pendidikan yang bersifat formal .
Unsur material pendidikan pada umumnya terhimpun dalam satuan tindak
mendidik yang secara mikro dikenal sebagai situasi endidikan, atau secara
makro dikenal sebagai kegiatan pendidikan terprogram, atau program-program
kegiatan
landasan kegiatan pendidikan adalah wajar ,bahkan semetinya jika berdasarkan
pandangan tentang hakikat manusia. Analisis keilmuan interdisiplinier tersebut
memang di perlukan karna kegitan pendidikan sebagai objek ilmiah,
A. dalam arti perkembangan rohani antara anak yang menjadi dewasa dalam
konteks hubungan rohani antar anak didik dengan pendidiknya
B pristiwa sosial dalam arti merupakan tindakan sosialisasi dari generasi tua ke
generasi muda
C. hubungan nilai norma sebab dalam kegiatan pendidikan memang terjadi
transaksi nilai norma atau simsboli yang asimetris dari kelompok pendidik ke
kelompok anak didik.

2.3 sekolah sebagai sarana rekonstruksi masyarakat

sekolah merupakan satu kesatuan dari pribadi pribadi yang berinstraksi

sistem sekolah terwujud dengan munculnya cara interaksi sosial yang khas

analisis perwujudan sistem sekolah sebai organisasi sosial dicirikan oleh.

- memiliki suatu penghuni yang tetap

- memiliki struktur politik atau kebijakan umum tentang kehidupan sekolah

- memiliki inti jaringan hubungan sosial

- mengembangkan perasaan atau semangat kebersamaan sekolah dan

- memiliki suatu jenis kebudayaan atau subkebudayaan tersebut

peranan sekolah dalam merekonstruksi masyarakat berartisekola


merekonstruksi bebagai tata nilai yang telah ada dalam masyarakat yang oleh
malindoski disebutkan sebagai upaya mengembangkan kebudayaan
2.4 Pengaruh eksternal dan internal dalam pengelolaan
pendidikan.
Penyelengaraan pendidikan nasional yang dilaksanakan secara terus menerus
dan berkelanjutan,paling tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.

Pengaruh eksternal adalah adanya perkembangan dunia yang mengglobal yang


berlaku dalam dasawarsa ini sedangkan pengaruh internal adalah pengaruh
kebudayaan dan kehidupan masyarakat bangsa indonesia

Pengaruh tersebut akan berpengaruh pada pembentukaan watak dan kreatifitas


anak bangsa. Oleh karna itu ki hajar dewantara mengingatkan untuk untuk
menerapkan strategi ‘’ trikon’’

Strategi trikon meliputi

1. Konvergen

2. Konsentris

3. kontinuitas

2.5 Pendidikan di sekolah dengan sistem desentralisasi


Desentralisasi merupakan upaya untuk mendelegasi sebai atau seluruh
wewenang dibanding pendidikan yang seharusnya dilakukan unit penjabat pusat
kepada unit atau pejabat dibawahnya, atau dari pemerintahan pusat kepada
pemerintahan daerah, atau dari pemerintahan kepada masyarakat. Salah satu
wujud dari desentralisasi ialah terlaksanakannya proses otonomi dalam
peyelenggaraan pendidikan.

kewenangan di bidang pendidikan bisa dirinci mulai dan kewenangan


merumuskan atau membuat kebijaksanaan nasional di bidang pendidikan,
melaksanakan kebijakan nasional, dan mengevaluasi atau monitor kebijakan
nasional tersebut. Kewenangan perumusan atau pembuatan kebijakan nasional
mengenal pendidikan yang meliputi kurikulum, persyaratan pokok tentang
jenjang pendidikan, taksonomi ilmu yang dikembangkan dan dianjarkan dalam
jenjang pendidikan, persyaratan pembukaan program baru, persyaratan tentang
guru pendidikan di setiap jenjang pendidikan, dan kegiatan-kegiatan strategis
lainnya yang dipandang lebih efektif, efesien, dan tepat.

Desentralisasi pendidikan berusaha untuk mengurangi campur tangan atau


intervensi pejabat atau unit pusat terhadap persoalan-persoalan pendidikan yang
sepatutnya bias diputus dan dilaksanakan oleh unit ditataran bawah atau
pemerintah daerah,diharapkan bias memberdayakan peran unit dibawah atau
peran rakyat dan masyarakat daerah.

Kebijakan yang berdimensi local adalah : semua hal yang sesuai dengan aspirasi
dan kebutuhan masyarakat daerah,pelaksanakan itu tetap berlandaskan
kebijakan,ketentuan,standardisasi, dsn ketetapan pemerintah pusat.

Desentralisasi jenjang pendidikan bias dipilih apakah semua jenjang pendidikan


itu bias ditangani oleh pemerintah daerah.

Pelaksanaan ekonomi ini masih terasa belum sempurna sehingga masih banyak
urusan dan kewenangan yang seharusnya pimpinan perguruan tinggi bisa
melakukannya pembukaan program baru yang seharusnya mengetahui
urgensinya iyalah perguruan tinggi tersebut.

Akreditasi pendidikan diperguruan tinggi memang perlu dilakukan akan tetapi,


lembaga akradeditasi itu jangan dibentuk oleh pemerintah sehingga ada kesan
sebagai proyek dari departemen atau dari direktorat jendran pendidikan tinggi

Jika lembaga akreditasi pendidikan dilakukan oleh lembaga swadaya


masyarakat, sekaligus upaya ini bias dikatakan sebagai desentralisasi dari
pemberdayaan masyarakat dibidang pendidikan.

PROGRAM KEGIATAN YANG PERLU DIKEDEPANKAN

Memasuki pasca orde baru atau yang dikenal dengan sebutan era reformasi
telah menuntut perubahan disemuah sektor kehidupan.reformasi pendidikan
adalah sebuah rekayasa besar, yang tidak mungkin dikerjakan setengah hari
juga tidak cukup dengan terpenggal-penggal, melimpahkan kesalahan pada
berbagai faktor yang menjadi objek keritikan di atas.
Mengikis habis mitos yang mengesalkan berikut contoh yang perlu menjadi
pertimbangan bagi reformasi pendidikan

1. Perliu disadari bahwa setiap orang adalah pribadi yang unik,dan


mempunyai bakat yang berbeda dengan yang lainnya

2. Perlunya sebuah system penilaian yang mencerminkan prestasi murid


dengan berbagai kelebihan dan kekuranggannya, tidak sekedar angaka
yang mengklaim secara abstrak tentang mutu anak didik

3. Perlu disadari bahwa system pendidikan tidak bebas nilai, berbagai


pelajaran sudah syarat nilai begitu pula dengan prilaku guru sebagai
panutan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Peranan lembaga pendidikan dalam rangka mengantarkan peserta
didik untuk meningkatkan perilaku keagamaan, salah satu usaha yang
dilakukan adalah dengan manajemen pengelolaan pendidikan Islam
dengan baik, arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan
cara-cara mendapatkan yang transparan merupakan amal perbuatan
yang dicintai Dengan demikian, setiap negara kebangsaan
membangun sistem politik nasional, sistem ekonomi nasional, sistem
hukum nasional, sistem pendidikan nasional, dan sebagainya.
Pendidikan merupakan indikator utama pembangunan dan kualitas
sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Salah satu faktor utama
keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah tersedianya cukup
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai