Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Dan Manajemen Sekolah
OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada junjungan kami Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya,
sahabatnya, dan tak lupa kepada kita semua selaku umatnya.
Ucapan terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada pihak yang telah mendukung
penyelesaian makalah ini.Tujuan pembuatan makalah ini sebagai pemenuhan salah
satu tugas mata kuliah Pendidikan Inklusif.Kami mengharapkan tugas makalah ini
dapat bermanfaat untuk kita semua sebagai wujud penambahan wawasan di bidang
ilmu pendidikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam melakukan penelaahan dan perbaikan di waktu mendatang.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan dipandang sebagai industri yang dapat mencetak
jasa, yang dimaksud jasa disini adalah jasa pendidikan, yaitu suatu proses
pelayanan untuk merubah pengetahuan, sikap dan tindakan keterampilan
manusia dari keadaan sebelumnya (belum berpendidikan) menjadi semakin
baik (berpendidikan) sebagai manusia seutuhnya. Oleh sebab itu
pembangunan dimasa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi oleh
sektor pendidikan, sebab dengan bantuan pendidikan setiap individu berharap
bisa maju berkembang dan dikemudian hari bisa mendapatkan pekerjaan yang
pantas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep membangun lembaga penididikan yang efektif?
2. Apakah karakteristik membangun lembaga pendidikan yang efektif?
3. Bagaimana implementasi lembaga pandidkan yang efektif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep membangun lembaga penididikan yang efektif.
2. Untuk mengetahuai karakteristik membangun lembaga pendidikan yang
efektif.
3. Untuk mengetahui implementasi lembaga pandidkan yang efektif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Agar lebih memahami apa arti lembaga pendidikan, maka dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli mengenai lembaga pendidikan. Menurut Prof. Dr. Umar
Tirtarahardja dan Drs. La Sula, pengertian lembaga pendidikan adalah tempat
berlangsungnya pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurut Enung K. Rukiyati dan Fenti Himawati,
pengertian lembaga pendidikan adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses
pendidikan yang bersamaan dengan proses pembudayaan. Menurut Drs. H. Abu
Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati, pengertian lembaga Pendidikan adalah badan usaha
yang bergerak dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap
peserta didik. Sedangkan Menurut Hasbullah, pengertian lembaga Pendidikan adalah
tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga,
sekolah dan masyarakat.
Dalam hal ini, untuk lebih mengoptimalkan mutu pendidikan perlu adanya
lembaga pendidikan atau sekolah yang efektif. Sekolah efektif adalah sekolah yang
dapat mencapai target yang telah ditetapkannya sendiri. Sekolah unggul dan efektif
adalah sekolah yang dapat mencapai target dengan penetapan target yang tinggi. Peter
Mortimore (1996) menyampaikan sekolah efektif dapat diartikan sebagai “A high
performing school, through its well-established system promotes the highest
academic and other achievements for the maximum number of students regardless of
its socio-economic background of the families”. Selanjutnya Taylor (1990)
mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah yang mengorgansiasikan dan
memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk menjamin semua siswa
(tanpa memandang ras, jenis kelamin maupun status sosial ekonomi) bisa
mempelajari materi kurikulum yang esensial di sekolah. (Sulfemi dan Desmiati,
2018).
Konsep Sekolah Efektif muncul berdasarkan hasil Meta riset yang dilakukan
di berbagai Negara. Riset awal membuktikan. Di Amerika Serikat, Coleman (1966)
melaporkan “Siswa yang berprestasi tinggi di sekolah, melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi, dan hidupnya berhasil adalah siswa yang berasal dari keluarga yang
sosial ekonominya tinggi. Sedangkan siswa yang prestasinya rendah, tidak mampu
belajar di sekolah, drop out, tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tidak
mempunyai motivasi belajar adalah siswa yang berasal dari keluarga yang sosial
ekonomi.
Efektifitas sekolah terkait pula dengan kualitas. Kualitas adalah gambaran dan
karakteristik menyeluruh yang menunjukan kemampuaannya dalam memuaskan
kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat misalnya nilai hasil ujian akhir, prestasi
olahraga, prestasi karya tulis ilmiah dan prestasi pentas seni. Kualitas lulusan
dipengaruhi oleh tahapan-tahapan kegiatan sekolah yang saling berhubungan yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Efektifitassekolah menunjukan adanya proses
perekayasaan berbagai sumber dan metode yang diarahkan pada terjadinya
pembelajaran disekolah secara optimal. Efektifitas sekolah merujuk pada
pemberdayaan semua komponen sekolah sebagai organisasi tempat belajar
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam struktur program
dengan tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu
memiliki kompetensi. Pada sekolah efektif, semua siswa baik siswa yang mempunyai
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengelola lembaga pendidikan untuk
menciptakan lembaga pendidikan yang baik dan bermutu yaitu selalu memperhatikan
dan mengidentifikasi keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang terkait yaitu antara
lain :
Selain hal-hal diatas tersebut, untuk mengelola lembaga pendidikan diperlukan sistem
manajemen yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu sistem
manajemen yang tepat untuk lingkungan pendidikan adalah Sistem Manajemen Mutu
(ISO 9001: 2015) yang merupakan salah satu sistem manajemen yang dapat
digunakan untuk mengelola suatu organisasi/lembaga pendidikan dalam mencapai
suatu tujuan atau sasaran.
Pola dasar sistem manajemen mutu (ISO 9001: 2015) adalah apa yang akan
dan setelah kita kerjakan kita tulis ( perencanaan dan laporan ) dan apa yang kita tulis
kita kerjakan yang lebih dikenal dengan pola P-D-C-A (Plan – Do – Check – Action).
Terdapat 7 prinsip dasar manajemen mutu dalam menerapkan sistem manajemen
mutu (ISO 9001: 2015) yaitu :
Ruang Lingkup.
Acuan Normatif.
Istilah dan Definisi.
Konteks Organisasi.
Kepemimpinan.
Perencanaan.Dukungan.
Evaluasi
Peningkatan.
10 Klausul Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001: 2015)
Klausul 1 s/d 3 merupakan klausul yang sifatnya umum, yaitu klausul yang
menjelaskan ruang lingkup penerapan, acuan standar yang dipilih dan semua istilah
dan definisi yang selalu digunakan dalam implementasi sistem manajemen mutu (ISO
9001: 2015) di suatu organisasi atau lembaga pendidikan.
Klausul 4 meliputi :
Persyaratan umum
Persyaratan dokumentasi yang terdiri dari :
o Umum
o Pedoman mutu
o Pengontrolan dokumen
o Pengontrolan rekaman
Klasul 5 meliputi :
Perencanaan tindakan
Alur yang terkait dengan pelanggan
Rancangan dan pengembangan
Pembelian
Realisasi proses pendidikan dan penyediaan layanan
Pengendalian terhadap alat pemantau dan alat pengukur
Klausul 7 meliputi :
Perbaikan terus-menerus
Peningkatan dan pengembangan
Menurut Bounds, seperti yang dikutik oleh Mulyadi, manajemen mutu terpadu atau
dikenal dengan TQM (Total Quality Manajement) adalah suatu sistem menajamen
yang berfokus kepada orang yang bertujuan untuk meningkatkan secara berkelanjutan
terus menurun. Lebih lanjut, Mulyadi mengemukakan bahwa TQM merupakan
pendekatan sistem secara menyeluruh(bukan suatu bidang atau program terpisah) dan
merupakan bagian terpadu strategi tingkat tinggi. Sistem ini bekerja secara horizontal
menembus fungsi dan departemen, melibatkan semua karyawan dari atas sampai
bawah, meluas ke hulu dan ke hilir, dan mencakup mata rantai pemasok dan
customer.
Ya Tidak
1. Menerapkan standar
disiplin yang berlaku bagi
kepala sekolah, guru,
siswa, dan karyawan di
sekolah.
5. Menciptakanbudaya
(culture) sekolah yang
positif.
6. Menggunakan waktu
dalam belajar secara lebih
maksimal.