AKHLAK TASAWUF
Apa sih pentingnya
orang harus Beraklak
dan Bertasawuf.
Untuk mencapai akhlak yang mulia
diperlukan proses-proses yang biasanya
dilakukn oleh kalangan mutasyawufin
(pengamal tasawuf).
Bagian yang terpenting dalam tasawuf
adalah pencapaian akhlak yang mulia
disamping hal-hal yang terkait dengan
kebutuhan.
Fungsi akhlak tasawuf.
Fungsi umum
Aspek kesejahteraan
Mengembalikan akhlak Rasulullah menjadi acuan
kehidupan sehari-hari
Menyeimbangkan kehidupan dunia yang serba
hingar bingar dengan kehidupan spiritual yang
serba teduh dan hening.
Peneduh jiwa karena hilangnya kebermaknaan
hidup dalam zaman kemajuan ilmu dan teknologi.
Pengerem/kontrol psikologis dari kehidupan yang
diwarnai penuh persaingan
Penguat kesadaran kebersamaan hidup.
Fungsi akhlak tasawuf
Fungsi kusus:
Berkaitan dengan kesehatan mental atau jiwa
manusia.
Membersihkan hati dalam hubungannya
dengan Allah.
Membersihkan jiwa dari pengaruh materi
Menerangi jiwa dari kegelapan
Memperteguh dan menyuburkan keyakinan
beragama.
Mempertinggi akhlak manusia.
mahabbat
Al mahabbat, al-Hub, atau al mahabbat adalah
kecenderungan jiwa terhadap apa yang
dilihatnya atau apa yang di duganya baik.
KH Ahmad Rifai mengatakan: cinta seseorang
kepada Allah adalah berbakti kepada Allah
dengan jalan memenuhi perintah Allah dan
meninggalkan semua larangan Allah, jika
melakukan dosa harus segera bertaubat. (1.
senantiasa mengikuti ajaran-ajaran Nabi
Muhammad. 2. senantiasa ikhlas dalam mematuhi
semua perintah Allah.
Ma’rifat
Ma’rifat
adalah puncak kedekatan
seorang hamba kepada Allah sedekat-
dekatnya, sehingga mata hatinya dapat
melihat keagungan Allah dan keindahan
Allah yang disertai rasa takut dan cinta di
dalam hati.
Jalan menjuju ma’rifat
Merenung atau tafakkur tentang:
Tanda-tanda kekuasaannya akan mewujudkan
tauhid iman kepadanya
Nikmat-nikmat-Nya akan mewujudkan rasa cinta
kepada-Nya.
Janji-Nya akan mewujudkan ketaatan kepada-Nya
Kekurangtaatan dirinya kepada-Nya yang disertai
dengan merenungi berbagai kebaikan-Nya yang
telah diberikan kepada dirinya akan mewujudkan
rasa malu untuk berbuat maksiat kepada-Nya
Ancaman-Nya akan menjadikan tasa takut
terhadap siksaan-Nya.
Puncak ajaran Tasawuf
Puncak ajaran Tasawuf adalah Ma’rifat,
yakni sebatas melihat atau mengetahui
rahasia-rahasia Allah seperti keindahan,
keagungan, perbuatan dan sifat-sifat-
Nya.
Penglihatan itu diperoleh melalui cahaya-
Nya yang dianugrahkan kepada hamba-
hamba pilihan-Nya yang diletakkan
didalam lubuk hati yang paling dalam.
Aspek tasawuf
Maqamat
Seorang muslim harus menempuh perjalanan
panjang yang penuh dengan duri itu disebut
dengan Maqamat.
Maqam adalah kedudukan seorang hamba
dihadapan Allah yang dilakukan dengan
bekerja keras dalam beribadah,
kesungguhan dalam melawan hawa nafsu,
latihan-latihan kerohanian serta
mengerahkan seluruh jiwa dan raga semata-
mata untuk berbakti kepada Allah.
Aspek tasawuf
Ahwal
Ahwal adalah suasana yang menyelimuti khalbu
atau suasana yang menimpa hati seorang sufi
karena ketullusannya mengingat Allah.
Ahwal tidak diperoleh melalui al-Ibadat, al-
Mujahadat, dan al-Riyadhoh seperti dalam
maqomat.
Suasana hati yang termasuk dalam kategori ahwal
adalah merasa senantiasa diawasi oleh Allah, rasa
dekat dengan Allah , rasa cinta dengan Allah, rasa
harap-harap cemas, rasa rindu, rasa berteman, rasa
tentram, rasa menyiksakan Allah dengan hati, dan
rasa yakin.
Perbedaan maqamat dan
ahwal
Ahwal merupakan anugrah Allah sedangkan
maqomat merupakan hasil usaha.
Ahwal adalah keadaan yang datang tanpa
wujud kerja sedangkan maqomat dihasilkan
hamba melalui kerja keras.
Maqamat termasuk kategori tindakan-tindakan
yang bertingkat dan memiliki pertalian satu sama
lain yang apabila telah tertransedensikan akan
tetap menjadi milik yang langgeng bagi seorang
sufi yang telah melampuinya
Sedangkan ahwal termasuk kategori anugrah
Allah atas hati hamba-Nya dan bersifat
sementara.
Tahapan Maqamat
Taubat (harus taubat)
Zuhud (mengasingkan diri dari dunia ramai)
Wara’ (meninggalkan hal-hal yang subhat)
Faqr (hidup sebagai orang fakir)
Shabr (selalu bersabar)
Tawakkul (menyerahkan sebulat-bulatnya
kepada Allah)
Ridha (merasa telah dekat kepada Allah-ia
tidak minta sesuatu apapun kecuali ridho-
Nya)