Anda di halaman 1dari 12

Akhlak Mulia;

Maqam Tasawuf
Kelompok 10 :
Kania Nabila Syaki (2110070100105)
Lastari (2110070100106)
Angellina Stepany Putri (2110070100108)
Tasawuf
Merupakan salah satu fenomena dalam islam yang memusatkan pada pembersihan aspek rohani
manusia, yang selanjutnya menimbulkan akhlak mulia. Selain itu, tasawuf juga diartikan sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari cara dan jalan bagaimana seseorang dapat berada sedekat mungkin dengan
Allah SWT.

Maqam atau Maqamat


Dalam tasawuf, maqam adalah kedudukan hamba dihadapan Allah SWT menurut apa yang
diussahan berupa ibadah, perjuangan dan perjalanan menuju Allah. Jadi, maqam sering dipahami sebagai
tingkatan, yaitu tingkatan dihadapan-Nya dalam hal riyadhah (latihan), ibadah, maupun mujahadah
(bersungguh-sungguh).
Tingkatan Maqam dalam Akhlak Tasawuf
a. Maqam Syari’at

Syariat adalah aturan atau hukum yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim, baik yang
berkenaan dengan ibadah (hablum minallah) maupun hubungan sosial (hablum minan nas). Ilmu yang
membahas masalah syariat disebut Fiqih.

b. Maqam Thariqat

Thariqat adalah pengamalan syari’at, melaksanakan ibadah dengan tekun. Mereka yang memasuki thariqat
berkehendak untuk mendapatkan ridha Allah SWT, disebut dengan Salik (murid) dibimbing oleh Murdyid
(guru), mereka melakukan kegiatan berupa dzikir, wirid, puasa dan perilaku spiritual lainnya.
c. Maqam Haqiqat

Haqiqat adalah kemampuan seseorang dalam merasakan dan melihat kehadiran Allah SWT di dalam
syari'at, sehingga haqiqat adalah aspek yang paling penting dalam setiap amal. Pada tingkatan ini orang
sudah memahami makna ibadah yang dilakukannya.

d. Maqam Ma’rifat

Asal katanya yaitu arofa yang berarti tahu atai kenal pada Sang pencipta. Batinnya sudah dekat dengan
Allah SWT dan semua geraknya lillahlillahita’ala.
Jumlah Maqamat dalam Tasawuf
Terdapat 7 maqamat yang telah disepakati oleh para sufi :

• Al-Taubah

Taubat yang dimaksud kalangan sufi ialah memohon ampun atas segala dosa yang disertai dengan penyesalan dan
berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut dan dibarengi dengan melakukan
kebajikan yang dianjurkan oleh Allah SWT. Dijelaskan dalam Surah An-Nur ayat 31,

...
Artinya: Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
• Al-Zuhud

Pada dasarnya zuhud berarti tidak tamak atau tidak mengutamakan kesenangan duniawi. Dalam kehidupan dapat
dipahami sebagai hidup sederhana, tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan. Di dalam kezuhudan harus diketahui
bahwa akhirat adalah lebih baik daripada dunia. Dijelaskan dalam Surah An-Nisa ayat 77,

Artinya: Katakanlah kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.

• Al-Wara’

Dalam pengertian para sufi, al-wara’ adalah meninggalkan segala yang ada di dalamnya terdapat keragu-raguan antara
halal dan haram (syubhat) atau bersikap hati-hati.
• Al-Faqr

Dalam pandangan sufi, faqr atau fakir adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kita.
Apabila diberi diterima, tidak meminta tetapi tidak menolak.

• As-Shabr

Shabr yang dimaksud adalah sabar dalam menjalankan perintah Allah, dalam menjauhi segala larangan-
Nya, dan dalam menerima segala cobaan yang ditimpakan-Nya pada diri kita. Dengan kesabaran seseorang
akan menjadi lebih terang hatinya sehingga lebih mudah dalam meyakini ke-Agungan Allah SWT.
• At-Tawakkal

Tawakal dapat diartikan dengan berpasrah dan mempercayakan secara bulat kepada Allah setelah
melaksanakan suatu rencana dan usaha. Dalam kehidupan modern ini, tawakal merupakan sikap optimis
dan percaya diri, bahwa segala hal ada di alam ini diatur oleh Allah SWT. Dijelaskan dalam Surah At-
Taubah ayat 51,

Artinya: dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman bertawakal."


• Ar-Ridha

Secara harfiah, ridha artinya rela, suka, dan senang. Ridha berarti menerima ketentuan hukum yang telah
ditetapkan Allah SWT dengan rasa puas dan senang hati. Dijelaskan dalam Surah Al-Maidah ayat 119,

Artinya: Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang besar.
Kesimpulan
Untuk berada dekat dengan Allah SWT, perlu melewati maqamat yang berarti jalan panjang atau
fase-fase yang harus ditempuh sesuai dengan riyadhah, ibadah, dan mujahadah seseorang. Maqam dilalui
seorang hamba melalui usaha yang sungguh-sungguh dalam melakukan sejumlah kewajiban yang harus
ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Seorang hamba tidak akan mencapai maqam berikutnya sebelum
menyempurnakan maqam sebelumnya.
TERIMA KASIH
Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai