Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

ANALISIS

Pada hari rabu tanggal 15 kami dari kelompok 1 kurikulum sudah melakukan kunjungan ke
sekolah menengah pertama Al-Fill,berkaitan dengan tugas pengelolaan kurikulum,pada
kunjungan tersebut di peroleh data dan fakta berkenaan dengan pengelolaan
kurikulum.Adapun penggalian data dan fakta tersebut di lakukan dengan cara wawancara
langsung kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum yaitu bapak Rahman Supardi,S.Pd.
Hasil yang di peroleh dari kujungan lapangan tersebut kami uraikan dalam bentuk
pembahasan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil wawancara dan temuan di sekolah Al-Fill bahwa pengelolaan kurikulum
mengacu kepada perencanaan yang sudah di tentukan dan di sepakati Bersama yang
kemudian di tetapkan dalam bentuk keputusan atau berupa surat keputusan dari
penyelenggara Pendidikan dalam hal ini Yayasan Al-Fill.Hal ini sesuai dengan teori (Liang
Gie, 2000: 21) yang mengemukakan fungsi pengelolaan kurikulum meliputi

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu, dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku itu atau
pelaksana dan bagaimana tata cara mencapai itu. Sekolah harus melakukan perhitungan akan
apa saja tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana pelaksanaannya serta siapa yang
melakukannya misalnya kepala sekolah melakukan tugasnya sebagai pemimpin dan guru
sebagai pengajar serta siswa belajar.

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan pengelompokan kegiatankegiatan penugasan, kegiatan-


kegiatan penyediaan keperluan dan wewenang untuk melaksanakan kegiatannya. Sekolah
harus dengan jelas membagi tugas da kewajiban setiap anggotanya sehingga pada
pelaksanaan pengelolaan pendidikan setiap anggota mengetahui hal- hal apa saja yang harus
dilakukan dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

c. Pengarahan (actuating)

George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa pengarahan atau actuating merupakan usaha
menggerakkan anggotaanggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan
dan berusaha mencapai sasaran organisasi. Disekolah kepala sekolah memiliki tugas untuk
memberikan pengarahan untuk menggerakkan guru- guru dan siswa bahkan setiap anggota
sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya demi tercapainya tujuan yang
diinginkan

d. Pengawasan (controlling)

Menurut Sutarno NS (2004: 128), pengawasan atau kontrol adalah kegiatan membandingkan
atau mengukur yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma- norma standar
atau rencana- rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sekolah dapat membandingkan
standar yang ditetapkan dengan keadaan yang terjadi disekolah melalui fungsi pengawasan
yang dimiliki.

Berdasarkan hasil wawancara dan temuan lapangan bahwa di sekolah tersebut belum
menerapkan kurikulum merdeka,namun masih menerapkan kurikulum 2013 dengan mengacu
kepada standar kelulusan. Hal ini sesuai dengan teori Griffin (2004), yang mengemukakan
bahwa pengertian pengelolaan merujuk pada pengaturan suatu organisasi yang dilakukan
secara baik dengan memaksimalkan tugas dan tanggungjawab setiap anggota serta
memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang dimiliki dalam organisasi agar tercapai
tujuan dari organisasi tersebut. Disekolah juga harus memaksimalkan tugas dan
tanggungjawab dari kepala sekolah, guru dan murid bahkan setiap anggota sekolah dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga dalam hal ini pengelolaan pendidikan disekolah
dapat diartikan bagaimana setiap komponen sekolah seperti kepala sekolah, guru, pegawai,
murid dan komite sekolah dapat saling bekerjasama dengan setiap kemampuan dan keahlian
yang dimiliki agar dapat tercapainya tujuan yang sudah dibangun oleh sekolah. Didalam
melakukan tugas dan tanggungjawab masing- masing, setiap sekolah telah memiliki struktur
dan aturannya yang harus ditaati oleh setiap anggota sekolah agar tujuan sekolah dapat
dijalankan dan sesuai dengan rencana.
Hal yang senada di ungkapkan dengan teori Caswel dan Camphel dalam buku mereka
yang terkenal Curriculum Development mengatakan bahwa kurikulum adalah perubahan
penekanan pada pengalaman, Menurut Jhonson mengajukan konsep kurikulum yang sangat
luas seperti yang dikemukakan oleh Ronadl Doll, menurut pengalaman akan muncul apabila
terjadi interaksi siswa dengan lingkungannya, interaksi ini bukan kurikulum tetapi
pengajaran, kurikulum hanya menggambarkan atau mengantisifasi pengajaran. Kurikulum
juga sering dibedakan antara kurikulum sebagai rencana (Curriculum Plan) dengan kurikulum
yang fungsional, Beaucham George lebih memberikan tekanan bahwa kurikulum adalah
suatu rencana pendidikan atau pengajaran. Sedangkan kurikulum yang dioperasikan di kelas
adalah kurikulum fungsional (Functioning Live or operative Curriculum).

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil temuan lapangan di peroleh data bahwa pengelolaan
kurikulum di sekolah Al-Fill bahwa pengelolaan kurikulum nya mengacu kepada aspek-aspek
sebagai berikut :
 aspek internal, standar pengelolaan, standar isi, sdm, tenaga kependidikan disekolah
harus di perbaiki
 Aspek eksternal, menjali hubungan dengan luar, ada komite sekolah, instati
kesehatan, kampus negri dan swasta.
Hal ini sesuai dengan Dalam pengelolaan atau manajemen pendidikan terdapat prinsip-
prinsip yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan aktivitas manajerial, prinsip- prinsip
tersebut dikemukakan oleh Saefullah (2012: 10) dengan mengutip pandangan dari Henry
Fayol, yaitu:

a. Division of Work (Asas pembagian kerja)

Pembagian kerja diantara semua orang bekerja menjadi sangat penting karena dapat
memperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan keahlian masing- masing.

b. Authority and Responsibility (Asas wewenang dan tanggungjawab)

Semua komponen yang sudah diberikan tugas memiliki wewenang untuk membantu
memperlancar tugas masingmasing akan tetapi juga memiliki tanggungjawab terhadap atasan
atau terhadap tujuan yang hendak dicapai.

c. Discipline (Asas disiplin)


Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja dengan cara melakukan apa yang
sudah disetujui bersama antara pimpinan dan anggota lainnya yang terdapat dalam peraturan
yang dibuat baik dalam bentuk tertulis maupun lisan.

d. Unity of Command (Asas kesatuan perintah)

Perintah berada ditingkat pimpinan tertinggi kepada anggotanya. Dalam penelitian ini adalah
kepala sekolah.

e. Unity of Direction (Asas kesatuan jurusan atau arah)

Meskipun dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa bidang, namun wewenang dan
tanggungjawab dari seluruh pelaksanaan kegiatan diarahkan pada satu tujuan organisasi.

f. Subordination of Individual Interest into general Interest (Asas kepentingan


umum diatas kepentingan pribadi)

Kepentingan organisasi yang harus didahulukan atau lebih penting daripada kepentingan
pribadi.

g. Renumeration of Personnel (Asas pembagian gaji yang wajar)

Prinsip ini didasarkan pada upah harus sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaannya.

h. Centralization (Asas pemusatan wewenang)

Prinsip ini berpandangan bahwa setiap organisasi senantiasa memiliki pusat kekuasaan dan
wewenang.

i. Scalar of Chain (Asas hierarki atau asas rantai berkala)


Pemberian perintah atau tanggungjawab bersifat hierarkis atau sesuai dengan
kapasitas dan wewenangnya.
j. Order (Asas keteraturan)

Menempatkan setiap anggotanya sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

k. Equity (Asas keadilan)

Setiap anggota dalam organisasi memiliki pangkat dan jabatan yang berbeda sehingga
memiliki wewenang dan tanggungjawab yang berbeda demikian juga jika terjadi pelanggaran
terhadap aturan organisasi maka sanksi pun tidak akan sama karena bergantung pada tingkat
pelanggaran yang dilakukan.
Berdasarkan hasil wawancara yang merupakan penutup dari wawancara tersebut
mengemukakan bahwa harapan pengelolaan kurikulum yaitu :
Harapan kurikulum di indonesiaIntimya kurikulum yg di buat di setiap untuk meningkatkan
pendidikan di indosensia secara umum yg berfokus pada siswa tapi tidak di buat guru sibuk
dengan administrasi. Sekarang guru malah fokus administrasi. Kurikulum Yg cocok dgn
zamannya, tidak memberatkan guru.

Hal ini harapan-harapan tersebut merupakan hasil temuan lapangan dan fakta dari
salah satu praktisi Pendidikan di smp Al-Fill. Hal ini didasarkan dan sesuai dengan bunyi
undang-undangan system Pendidikan nasional Dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003
(pasal 1) tentang system Pendidikan Nasional, kurikulum didefinisikan sebagai “Seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar“. Lebih lanjut dalam pasal 36 ayat (3)
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa : kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan :

1. Peningkatan iman dan takwa

2. Peningkatan akhlak mulia

3. Peningkatan potensi kecerdasan dan minat peserta didik

4. Kerargaman potensi daerah dan lingkungan

5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

6. Tuntutan dunia kerja

7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

8. Dinamika perkembangan global, dan

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.


Demikian pembahasan yang kami uraikan. Pembahasan ini berdasarkan kepada hasil fakta di
lapangan dan data yang di peroleh melalui wawancara kepada salah seorang praktisi
Pendidikan di smp Al-Fill yang di kaitkan dengan kajian teori sebagai mana yang telah kami
ungkapkan di bab 2. Demikian yang dapat kami elaborasi semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua dan penyempurnaannya sangat kami harapkan dari rekan-rekan peserta
diskusi mata kuliah pengelolaan Pendidikan
1. Bagaimana kurikulum yang di terapkan di sekolah ini?

JAWABAN :

2. Bagaimana perencanaan kurikulum yang di lakukan di sekolah ini?

JAWABAN :

3. Bagaimana aplkasinya?

JAWABAN :

4. Apa target pencapaian kurikulum di sekolah ini?

JAWABAN :

5. Mengapa menggunakan kurikulum tersebut?

JAWABAN :

6. Kesulitan dlm melakukan kurikulum tsb?

JAWABAN :

7. Menurut Anda, kurikulum seperti apa yang paling efektif dilaksanakan?

JAWABAN :

8. Hal apa yg dapat mempermudah pelaksanaan kurikulum?

JAWABAN :

9. Apa saja yg harus d perhatikan dalam pengelolaan kurikulum?

JAWABAN:

10. Harapan kurikulum di indonesia untuk kedepannya

1. Kurikulum yg d terapkan

Kurikulum merdeka, beum menerapkan kurikulum merdeka 22/23, tahun depan pun belum ada
keputusan. Masih kurikulum 2013

2. Target pencapaian kurikulum

Mengacu pada standar kelulusan


A. Bisa terus meningkat oenyerapan ke perguruan tinggi (hanya bbrpa melanjutkan luliah) tidak smpe
setengah untuk kuliah, bnyk lngsung kerja karena kultur budaya

3. Aplikasi kurikulum

Menyesuaikan dgn perencanaan 2013, ada 3 buku suci kulrikulum KoSP ,kumpulsan silabus,
kumpulan rpp. Seusai perencanaa di awal ekstra dan intra kulikuler di seuaikan dgn buku kosp.
Mengacu ke kosp untuk pengaplikasian kurikulum

4. Mengapa pke kurikulum tsb

Kebijakan ada di pihak yayasan dan management sekolah. Di yayaan ada tk,sd,smp,sma. Untuk
kurikulum merdeka sd&smk. Kurikulum merdeka baru dan cara mandiri shningga pertimbangan
untuk d laksanakan liat dulu sd&smk /speerti apa. Jd bisa evaluasi untuk kedepannya di pake kurikum
merdeka atau

5. Kesulitan

Variabel nya banyak,pelaksanaan sarana prasanaranaa, sdm, seing terjadi adalah di bagian Sdm, guru
sering berganti. Sehingga harus mengulang terus tntng pelaihan kompetensi. Sering memulai lebih
awal tntang pelatihan kurikulum. Siswa biasa teacher centre, sehingga susah untuk student ventre.

Jadi pke jalan tengah tidak teacher centre tp bisaengajak siswa lebih aktif. Contoh sarana prasana
buku kurang, bisa pke ebook/internet

6. Kurikulum pling efektif

Banyak yg harus di pertimbangkan, semu kurikulm sama tujunny d tujuan pendidikan masioanal.
'Enurut bpk adalah kurikulum yg lebih suka krng klo efektif bnyak infikayor variabel penilaiam ya,
kurikulum yg ktsp karena mengedepankan karakter.

7. Mempermudah pelaksanaan

Memperbaiki aspek2 sdm, in house training mgmp sekolah, mgmp kabupaten. Ada pelatihan untuk
memperbaiki kualitas sdm sekolah, gruu bagus siswa dpt di ajak untuk baik juga. Sarana prasana di
tingkatkan juga, dgn bantuan bos.

8. Apa saja yg d perhatikan flm pengeloalan kurikulum

- aspek internal, standr pengeloalan, standar isi, sdm, tenaga kepemdidikan disekolah harus d
perbaiki

- Aspek eksternal, menjali hubungan dgn luar, ada komite sekolah, instati kesehatan, kmampus negri
dan swasta.

9. Harapan kurikulum di indonesia

Intimya kurikulum yg d buat di set utnuk memungkatkan pendiikan di indosensia scra umu yg
berfokus pda siswa tp todak d but guru sibuk dgn administrasi. Skrng guru malah fokus administrasi.
Kurikulum

Yg cocok dgn zamannya, tidak memberatkan guru.

Kurikulum merdeka:

Silabus-atp
Rpp-modul

Anda mungkin juga menyukai