Tindak Pidana Penggelapan Investasi Perhiasan Bodong
Tindak Pidana Penggelapan Investasi Perhiasan Bodong
NPM : 181000374
Dibawah Bimbingan :
Maman Budiman, S.H.,M.H.
NIPY : 151.105.71
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH ERDINA
(Legal Memorandum)
Disusun Oleh
Adlan Adikusuma Negara
Pembimbing
Mengetahui
Wakil Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Pasundan
i
LEMBAR PERNYATAAN
NPM : 181000374
pembimbing;
b. Didalamnya tidak terdapat karya – karya atau pendapat yang telah ditulis atau
terdapat kekeliruan saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang
ii
ABSTRAK
Saat ini banyak atau marak terjadinya tindak pidana penggelapan dengan
modus investasi bodong dalam bidang perhiasan, hal ini dialami untuk Erdina
Yusani yang menjadi korban penggelapan di bidang investasi perhiasan yang
dilakukan oleh Susan Wijaya sehingga perbuatan Susan Wijaya diduga telah
memenuhi unsur-unsur penggelapan sebagaimana diatur dalam Pasal 372
KUHPidana. Hal inilah yang melatarbelakangi ketertarikan penulis untuk menulis
legal memorandum ini dengan beberapa permasalahan yaitu apakah tindakan
Susan Wijaya dapat dikategorikan sebagai Tindak Pidana Penggelapan
sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUHPidana ?, bagaimana tata cara pelaporan
ke Kepolisian yang dapat dilakukan oleh Erdina Yusani terhadap Susan Wijaya
sehubungan adanya dugaan tindak pidana penggelapan ? dan upaya hukum apa
saja yang dapat dilakukan oleh Erdina Yusani terhadap Susan Wijaya ?
Alat analisis yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini adalah
dengan cara melakukan penafsiran atau interpretasi hukum dan kontruksi hukum.
Penafsiran atau interpretasi hukum merupakan salah satu metode penemuan
hukum yang memberi penjelasan terhadap teks undang-undang. Penafsiran atau
interpretasi hukum yang digunakan penulis dalam studi kasus ini adalah
interpretasi gramatikal dan interpretasi sistematik. Lalu kontruksi hukum adalah
proses pemberian makna melalui penalaran logis untuk mengembangkan lebih
lanjut teks undang-undang. Kontruksi hukum yang digunakan penulis dalam studi
kasus ini adalah menggunakan penghalusan hukum/pengkonkritan hukum
(rechtsvervijning).
Kesimpulan dari studi kasus ini ialah tindakan Susan Wijaya dapat
dikategorikan sebagai Tindak Pidana Penggelapan sebagaimana diatur dalam
Pasal 372 KUHPidana adalah Susan Wijaya telah dengan sengaja melawan
hukum mengaku bahwa uang sebesar Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh
juta rupiah) yang merupakan uang milik Erdina Yusani untuk keperluan investasi
perhiasan sehingga berada dalam kekuasaan Susan Wijaya, namun Susan Wijaya
menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi. Tata cara pelaporan ke
Kepolisian yang dapat dilakukan oleh Erdina Yusani terhadap Susan Wijaya
sehubungan adanya dugaan tindak pidana penggelapan adalah dengan datang ke
kantor Polisi terdekat dari lokasi tindak pidana sesuai dengan locus delicti yakni
Polsek Cicalengka atau Polsekta Bandung, kemudian langsung menuju ke bagian
Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (“SPKT”). Upaya hukum apa saja yang
dapat dilakukan oleh Erdina Yusani terhadap Susan Wijaya adalah dengan
melaporkan dugaan tindak pidana penggelapan yang diatur dalam Pasal 372
KUHPidana yang dilakukan oleh Susan Wijaya karena berdasarkan Pasal 108
KUHAP kedudukan Erdina Yusani adalah sebagai korban.
Kata Kunci : Tindak Hukum, Penggelapan, dan Investasi.
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Ilmu Hukum
adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama
penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Dr. Anton F. Susanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
2. Bapak Maman Budiman, S.H., M.H., selamu dosen pembimbing skripsi atas
segala bimbingan, arahan serta saran yang diberikan kepada penulis sehingga
3. Bapak Murshal Senjaya, S.H., M.H., selaku dosen wali yang telah membantu
v
4. Seluruh staff pengajar Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung yang
5. Kedua orang tua penulis, Hamefa Gusliany Gumilang S.Pd.I. dan Drg.Resga
Rohmat MM. Yang selalu memberikan kasih sayang, doa, nasehat, serta atas
kesabarannya yang luar biasa dalam setiap langkah hidup penulis, yang
6. Kakek dan Nenek penulis tercinta, Drs. H. Rd. Agus Adisoma (alm) dan Dra.
7. Paman dan tante penulis tercinta, Bey Berli Adiasoma, Gemilang Adisoma,
Fikri Fatasidqi S.Pd. Derry Gusliana Gemilang Adisoma, Iim Nuraminah, SE.,
yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Terimakasih atas
yang telah berperan besar dalam hidup penulis baik suka maupun duka.
vi
11. Teman-teman Harma, Yoga P.N. Juan Axellio dan seluruh teman-teman
12. Sahabat-sahabat tongkrongan, Raden Sagara, S.H. Fathi Aufa, S.H. Jonathan
Patrick Devara, Fahmi Fauzi Shali, Martogi Panjaitan, Rayhan Ananta, Arya
13. Guru penulis tercinta, Jainal Tampubolon, S.H., Rafael Situmorang, S.H.,
M.H., Didi Iskandar, S.H., Saut Sagala, S.H. Biola SP. S.H. beserta para
senior yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu.
serta perjuangan yang telah penulis dapat sehingga menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
lain.
16. Caretaker FH Unpas, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dalam
Pasundan Bandung.
17. STC Sekarwangi Bersatu, semoga tetap solid dan menggapai cita-citanya
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah dengan
skripsi ini.
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB I
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, hukum berlaku
bagi masyarakat secara keseluruhan, atau hukum baru berlaku bagi kehidupan
satu atau lebih atau paling sedikit dua orang, baik tertulis maupun tidak. (Satjipto
1
2
1945 alinea keempat tersebut, yaitu : (H.R. Otje Salman dan Anthon F. Susanto,
semua warga negara berada dalam kedudukan yang sama dalam hukum dan
Indonesia Tahun 1945, yang keempat (dua) meliputi tujuan umum dan tujuan
Indonesia, yaitu :
Indonesia;
Tujuan Negara Indonesia menurut Kaelan, maka salah satu dari tujuannya
yaitu mengenai :
dan menjunjung tinggi sistem hukum yang menjamin kepastian hukum (recht
zeker heids) dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. (Gautama, 1983, hlm.
83)
3. Persatuan Indonesia;
Permusyawaratan/perwakilan; dan
“Hukum pidana adalah bagian dari hukum yang mengadakan dasar dan
aturan untuk menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh
dilakukan, yang dilarang dengan disertai ancaman sanksi berupa suatu
pidana tertentu, bagi barangsiapa yang melanggar langgaran tersebut,
kapan dan dalam hal apa kepada mereka yang melanggar larangan-
larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah
diancamkan, dan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat
dilaksanakan apabila ada orang yang melanggar larangan tersebut.”
Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, menyatakan bahwa : (Raghib, 2016, hlm.
53)
Ariman dan Fahmi Raghib dapat disimpulkan bahwa tujuan pidana adalah
1. Menakuti si penjahat;
2. Memperbaiki si penjahat;
5
mati.
pemasyarakatan terpidana.
kerugian akibat adanya suatu tindak pidana, yang mana dalam penulisan legal
Penggelapan adalah perbuatan mengambil barang milik orang lain sebagian atau
seluruhnya di mana penguasaan atas barang itu sudah ada pada pelaku, tapi
penguasaan barang itu sudah terjadi secara sah. Misalnya penguasaan barang atas
barang oleh pelaku terjadi karena, tugas atau jabatannya, misalnya petugas
KUHPidana sampai Pasal 377 KUHPidana dapat terjadi dalam segala bidang atau
untuk mendapatkan profit dimasa yang akan datang. Memahami tentang investasi
tentunya akan lebih baik, jika kita memahami makna investasi itu sendiri.
sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
definisi investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan dihasikan aliran produk
Investasi dipakai untuk alat pemerataan, baik pemerataan antar daerah, antar
sektor dan antar perorangan. Investasi sebagai alat pemerataan ini tentu saja tidak
bisa dibiarkan berjalan sendiri atau dibiarkan berjalan menuruti mekanisme pasar
tetapi harus ada intervensi pemerintah. Pesatnya penanaman modal baik lokal
maupun asing di suatu negara merupakan suatu indikator bahwa negara tersebut
sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Apalagi
Kondisi ini akan menarik minat para investor menanam investasi. Maraknya
investasi disuatu negara, tentunya akan membawa manfaat yang positif bagi
lainnya. Oleh karena itu, semakin banyaknya jumlah investor dan semakin besar
nominal investasi yang ditanamkan, hal ini pasti akan mempengaruhi terhadap
hlm. 166)
Sayangnya, saat ini masih banyak oknum yang menjadi penerima dana atas
nama investasi perhiasan mas. Banyak masyarakat yang menjadi korban akan
mas. Contohnya hal yang dialami oleh Erdina Yusani, seorang ibu rumah tangga
mas bodong, hal ini terjadi pada saat pelaku yang bernama Susan Wijaya yang
8
memperkenalkan dirinya sebagai orang yang mencari investor untuk usaha mas,
Susan Wijaya mengiming imingi keuntungan sebesar 25%-50% bagi siapa saja
yang menjadi investor dalam usahanya, mendengar hal tersebut Erdina Yusani
dirinya untuk meninvestasikan uang sebesar Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh
puluh juta rupiah). Namun sayangnya uang keuntungan dan uang pokok investasi
yang diberikan oleh Erdina kepada Susan tidak kunjung didapatkan oleh Erdina.
tulis ilmiah salah satunya adalah legal memorándum yang berjudul TINDAKAN
A. Fakta Hukum
1. Uang sejumlah Rp. 55.100.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Rupiah) dengan
Diserahkan
Cash Transfer
Rupiah)
(Sebelas Juta
Rupiah)
Rupiah)
9
10
(Tiga Juta
Rupiah)
(Sembilan Juta
Rupiah)
(tujuh Juta
Rupiah)
Diserahkan
Cash Transfer
(Sepuluh Juta
Rupiah)
3. Uang sejumlah Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta rupiah) dengan hasil
Diserahkan
Cash Transfer
Rupiah) Rupiah)
Rupiah)
4. Uang sejumlah Rp. 70.000.000,- (Tujuh Puluh Juta Rupiah) dengan hasil
Diserahkan
Cash Transfer
Rupiah)
Diserahkan
Cash Transfer
(Tiga Puluh
Sembilan Juta
Rupiah)
12
pidana penggelapan ?
3. Upaya hukum apa saja yang dapat dilakukan oleh Erdina Yusani terhadap
Susan Wijaya ?
BAB III
ALAT ANALISIS
Sumber dana domestik untuk keperluan investasi berasal dari bagian produksi
stok modal akan bertambah di masa yang akan datang. (Manurung, 2001, hlm.
143)
tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung kepada tinggi
diterima oleh sesuatu rumah tangga, makin besar pula jumlah tabungan yang
akan dilakukan olehnya. Dan apabila jumlah pendapatan rumah tangga itu
tidak mengalami perubahan, perubahan yang cukup besar dalam tingkat bunga
tidak akan menimbulkan pengaruh yang berarti keatas jumlah tabungan yang
akan dilakukan oleh rumah tangga tersebut. (Sukirno, 2007, hlm. 99)
13
14
untuk menyetok modal atau dana untuk masa yang akan datang. Sumber-
sumber investasi dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber investasi dapat
berasal dari pendapatan nasional, tingkat bunga dan bukan berasal dari tingkat
mencukupi.
hlm. 37–38)
14
15
sekuritas tersebut.
kegiatan investasi.
mengakuisi perusahaan.
15
16
untuk tujuan ekspor. Kegiatan investasi juga akan menciptakan lapangan kerja
tenaga kerja di sekitar lokasi proyek investasi tersebut berada. Dengan adanya
emas, karena tidak sulit untuk didapatkan dan dapat dilakukan oleh semua
lapisan masyarakat. Investasi emas termasuk salah satu investasi yang aman
karena nilainya yang cenderung stabil dan termasuk salah satu investasi
16
17
1. Pertama, emas dalam bentuk batangan dan dalam bentuk koin emas. Emas
yang dijual dalam bentuk batangan ini sudah banyak kita temui di
Sedangkan Emas dalam bentuk koin merupakan investasi koin emas yang
sebenarnya relatif sama dengan investasi emas batangan, hanya saja yang
membedakan adalah jika memiliki koin emas kuno maka harganya akan
lebih mahal;
2. Kedua, emas dalam bentuk perhiasan. Ini mempunyai dua fungsi yaitu
tentang Penanaman Modal Dalam Negeri. Namun masih banyak oknum yang
investasinyapun tidak jelas. Hal ini justru akan mengacu beberapa tindak
17
18
Lebih lanjut, aturan mengenai tindak pidana penggelapan barang dengan objek
dalam Pasal 373 hingga Pasal 377 KUHP. Yang mana Pasal 373 KUHPidana
dalam pasal 372, 374, dan 375, hakim dapat memerintahkan supaya
4; dan
18
19
perbuatan menggelapkan, hal ini diatur dalam Pasal 372 KUHP. Menurut
tidak sah memiliki barang yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan
orang lain dan yang ada padanya bukan karena kejahatan, ia pun telah bersalah
tersebut. Dasar utama dalam hukum pidana adalah adanya suatu tindak pidana
yang memberikan suatu pengertian tentang suatu perbuatan yang dilarang atau
pidana. Suatu perbuatan dapat dianggap sebagai suatu tindak pidana, apabila
perbuatan itu telah memenuhi semua unsur yang dirumuskan sebagai tindak
rumusan yang dibuatnya. Tindak pidana terdiri dari unsurunsur yang dapat
dibedakan atas unsur yang bersifat objektif dan unsur yang bersifat subjektif.
Menurut Lamintang unsur objektif itu adalah unsur yang ada hubungannya
19
20
tindakan dari si pelaku itu harus dilakukan. Unsur objektif itu meliputi :
1. Perbuatan manusia terbagi atas perbuatan yang bersifat positf dan bersifat
kepada pihak yang berwajib padahal dia mengetahui ada komplotan untuk
terdapat dengan tegas di dalam norma hukum pidana yang dikenal dengan
delik formil. Dimana pada delik formil yang diancam hukuman adalah
perbuatannya seperti yang terdapat pada Pasal 362 KUHP dan Pasal 372
hanya akibat dari suatu perbuatan saja diancam hukuman, sedangkan cara
menimbulkan akibat itu tidak diuraikan lebih lanjut, delik seperti ini
disebut sebagai delik materil yang terdapat pada Pasal 338 KUHP;
2. Akibat perbuatan manusia, yaitu akibat yang terdiri atas merusaknya atau
hukum pidana itu perlu ada supaya dapat dipidana. Akibat ini ada yang
20
21
akan tetapi ada juga bahwa akibat itu timbulnya selang beberapa waktu,
menembak orang yang dibunuh misalnya telah dilakukan pada tempat dan
waktu yang tertentu, akan tetapi matinya (akibat) orang itu terjadi baru
KUHP keadaan bahwa barang yang dicuri itu kepunyaan orang lain adalah
dilakukan, dan bisa juga keadaan itu timbul sesudah perbuatan itu
dilakukan, misalnya dalam Pasal 345 KUHP, keadaan jika orang itu jadi
membunuh diri adalah akibat yang terjadi sesudah penghasutan bunuh diri
itu dilakukan;
4. Sifat melawan hukum dan sifat dapat dipidana. Perbuatan itu melawan
tegas di dalam satu pasal, misalnya dalam Pasal 362 KUHP disebutkan:
“memiliki barang itu dengan melawan hukum (melawan hak)”. Sifat dapat
dipidana artinya bahwa perbuatan itu harus diancam dengan pidana, oleh
suatu norma pidana yang tertentu. Sifat dapat dipidana ini bisa hilang, jika
21
22
B. Alat Analisis
1. Interpretasi Hukum
berupa:
a. Interpretasi Gramatikal
22
23
b. Interpretasi Sistematik
yang berlaku.
c. Interpretasi Sosiologis
23
24
2. Konstruksi Hukum
penemuan hukum apabila dalam mengadili suatu perkara pidana tidak ada
24
25
25
BAB IV
ULASAN HUKUM
Pidana berasal dari kata Straf (Belanda), pada dasarnya dapat dikatakan
Menurut Moeljatno dan Barda Nawawi Arief, istilah hukuman yang berasal
2005, hlm. 1)
hukuman dengan pidana, yang dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah
straf. Istilah hukuman adalah istilah umum yang dipergunakan untuk semua
jenis sanksi baik dalam ranah hukum perdata, administratif, disiplin dan
pidana, sedangkan istilah pidana diartikan secara sempit yaitu hanya sanksi
juga delict yang berasal dari bahasa latin delictum. Hukum pidana negara-
negara Anglo-Saxon memakai istilah offense atau criminal act untuk maksud
26
27
istilah aslinya pun sama yaitu strafbaar feit. Pengertian tindak pidana telah
banyak dikemukakan oleh para ahli hukum pidana. (Aris, 2014, hlm. 192)
pidana adalah perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana barang
perbuatan yang bertentangan dengan keadilan. Jenis tindak pidana ini juga
pidana. Tindak pidana jenis ini disebut juga dengan istilah mala prohibita
27
28
dengan sanksi. Dalam rumusan tersebut ditentukan beberapa unsur atau syarat
yang menjadi ciri atau sifat khas dari larangan tadi sehingga dengan jelas
dapat dibedakan dari perbuatan lain yang tidak dilarang. Berikut ini kumpulan
adalah perbuatan manusia (positif atau negative, berbuat atau tidak berbuat
3. Unsur kesalahan;
28
29
memiliki benda orang lain yang ada dalam kekuasaann yaitu merupakan
orang untuk menyebut jenis kejahatan yang di dalam buku II Bab XXIV (24)
mengetahui secara jelas tindak pidana yang terjadi adalah suatu keharusan.
Beberapa tindak pidana yang terjadi harus diketahui makna dan definisinya
KUHP lebih tepat disebut sebagai tindak pidana penyalahgunaan hak atau
penyalahgunaan kepercayaan. Sebab, inti dari tindak pidana yang diatur dalam
29
30
orang untuk mengetahui perbuatan apa yang sebenarnya dilarang dan diancam
penggelapan itu, bagi masyarakat Belanda diberikan secara arti luas, bukan
diartikan seperti arti kata yang sebenarnya sebagai membuat sesuatu menjadi
hak mana tidak boleh melampaui dari haknya sebagai seorang yang diberi
b. Sesuatu barang;
30
31
diduga sebagai suatu kasus penggelapan. Yakni hal yang dialami oleh Erdina
seseorang yang melakukan tindakan investasi mas bodong, hal ini terjadi pada
sebagai orang yang mencari investor untuk usaha mas, Susan Wijaya
tujuh puluh juta rupiah). Namun sayangnya uang keuntungan dan uang pokok
investasi yang diberikan oleh Erdina kepada Susan tidak kunjung didapatkan
oleh Erdina.
diatur dalam Pasal 372 KUHPidana dengan penjelasan sebagai berikut sebagai
berikut :
31
32
yang menerima sejumlah uang dari Erdina Yusani dengan tujuan untuk
2. Sesuatu barang
suatu hubungan langsung dan sangat erat dengan barang itu, yang menjadi
32
33
berwujud dan bergerak saja, dan tidak mungkin terjadi terhadap benda-
hubungan langsung dan sangat erat dengan barang itu yakni sejumlah uang
sebesar Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah) karena Susan
dijelaskan di atas, barang atau benda yang tidak bertuan atau tidak ada
itu milik orang lain secara keseluruhan. Penggelapan tetap ada meskipun
Uang sebesar Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah)
33
34
Hal pertama yang harus dibahas dalam ini adalah maksud dari
sehingga unsur menguasai tidak perlu terlaksana pada saat perbuatan yang
pelaku.
barang dapat berada dalam kekuasaan orang, tidaklah harus terkena tindak
kejahatan tetapi karena perbuatan yang sah, kemudian orang yang diberi
34
35
orang tersebut.
maka dapat disimpulkan bahwa uang yang sebesar Rp. 270.000.000,- (dua
ratus tujuh puluh juta rupiah) tersebut berada dalam kekuasaan Susan
perhiasan.
unsur melawan hukum ini. Karenanya di sini tidak akan dibicarakan lagi.
kesengajaan pelaku juga harus ditujukan pada unsur melawan hukum ini,
menggunakan uang sebesar Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta
35
36
keperluan pribadi.
6. Dengan sengaja
milik orang lain, demikian pula menyadari bahwa barang itu ada padanya
sesuatu barang. Menyadari bahwa barang itu adalah uang sebesar Rp.
orang lain, demikian pula Susan Wijaya menyadari bahwa barang itu ada
Wijaya telah dengan sengaja melawan hukum mengaku bahwa uang sebesar
Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah) yang merupakan uang
36
37
Pidana Penggelapan
penyelenggaraan hukum oleh petugas penegak hukum dan oleh setiap orang
menurut aturan aturan hukum yang berlaku. Bila dikaitkan dengan penegakan
hukum penistaan terhadap agama, maka saat ini seharusnya hukum bisa
37
38
pendapat Hoefnagels maka dapat diterapkan dengan beberapa cara yaitu : (N.
Personal);
fleksibilitas bagi hakim dalam memilih sanksi pidana (jenis maupun berat
tahap sebagai usaha atau proses rasional yang sengaja direncanakan untuk
1. Tahap Formulasi
38
39
keadaan dan situasi masa kini dan yang akan datang, kemudian
baik dalam arti memenuhi syarat keadilan dan daya guna. Tahap ini
2. Tahap Aplikasi
penegak hukum harus berpegang teguh pada nilai-nilai keadilan dan guna.
3. Tahap Eksekusi
39
40
penegakan hukum yang dilakukan oleh kepolisian. Salah satu unsur penegak
atau diutamakan, namun tugas berat polisi dalam mengungkap suatu perkara
tentunya tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dan peran serta dari
agar terbebas dari rasa takut atau kekhawatiran, sehingga ada rasa kepastian
dan jaminan dari segala kepentingan, serta terbebas dari adanya pelanggaran
preventif maupun represif adalah salah satu bentuk tanggung jawab Polri
40
41
adalah :
masyarakat.
bertugas :
41
42
pengamanan swakarsa;
lainnya;
kepolisian;
manusia;
polisi negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu
42
43
Pidana ini, maka yang dapat melakukan penyidikan adalah polisi dan pegawai
negeri sipil yang diberi kewenangan khusus. Peran penyidik yang mempunyai
dalam Pasal 372 KUHPidana, hal ini berhubungan dengan objek penelitian
yang dilakukan oleh penerima dana investasi perhiasan mas. Contohnya hal
yang dialami oleh Erdina Yusani, seorang ibu rumah tangga yang terjerumus
hal ini terjadi pada saat pelaku yang bernama Susan Wijaya yang
siapa saja yang menjadi investor dalam usahanya, mendengar hal tersebut
(dua ratus tujuh puluh juta rupiah). Namun sayangnya uang keuntungan dan
uang pokok investasi yang diberikan oleh Erdina kepada Susan tidak kunjung
43
44
diduga telah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 372
sebagai berikut :
provinsi;
kabupaten/kota;
44
45
kecamatan.
pidana terpadu. Misalnya jika kamu melihat ada tindak pidana di suatu
polisi;
45
46
Polisi terdekat dari lokasi tindak pidana sesuai dengan locus delicti yakni
C. Upaya Hukum Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Oleh Erdina Yusani
principles of justice for victims of crime and abuse of power pada tanggal 6
46
47
Kemudian, lebih jauh pengertian korban ini oleh Arif Gosita diartikan
tindakan orang lain yang mencari pemenuhan kepentingan diri sendiri atau
orang lain yang bertentangan dengan kepentingan dan hak asasi yang
korban kejahatan bersifat langsung yaitu korban kejahatan itu sendiri dan tidak
masyarakat maupun masyarakat luas dan selain itu kerugian korban juga dapat
bersifat materiil yang lazimnya dinilai dengan uang dan immateriil yakni
perasaan takut, sakit, sedih, kejutan psikis dan lain sebagainya. (Cassey, 1974,
hlm. 96)
47
48
menyatakan bahwa primary an offence against the victim and only secondarily
an offence against the wider comunity or state. (Ashworth, 1993, hlm. 503)
Perancis disebut partie civile model (civil action system). Secara singkat
Selain itu, dengan turut sertanya secara aktif dalam proses peradilan
positif dalam penegakan hukum, dan juga mempunyai segi negatif karena
48
49
“Historically this has been the main justification for the estabilishment
persidangan serta hasil dari proses itu sehingga beban tanggung jawab ini
akan menjadi tekanan yang cukup berat bagi korban dalam berbagai segi.
Tekanan bisa muncul dari orang dengan siapa korban melakukan kontak
dan/atau disebabkan oleh polisi atau jaksa yang akan memanfaatkan hak-
menggunakan intimidasi.
suasana peradilan yang bebas dan dilandasi asas praduga tidak bersalah
49
50
keluarganya terhadap tuntutan jaksa dan putusan hakim. Aspek ini salah
hakim. Berkorelatif dengan hal tersebut maka dalam kongres PBB tanggal
50
51
sebagai pelapor (Pasal 108 KUHAP), pengadu (Pasal 72 KUHP), saksi korban
Dalam hal ini penulis hendak menelaah upaya hukum yang dapat
Erdina Yusani, seorang ibu rumah tangga yang terjerumus karena mempercai
seseorang yang melakukan tindakan investasi mas bodong, hal ini terjadi pada
51
52
sebagai orang yang mencari investor untuk usaha mas, Susan Wijaya
mengiming imingi keuntungan sebesar 25%-50% bagi siapa saja yang menjadi
investor dalam usahanya, mendengar hal tersebut Erdina Yusani tertarik untuk
meninvestasikan uang sebesar Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta
rupiah). Namun sayangnya uang keuntungan dan uang pokok investasi yang
diberikan oleh Erdina kepada Susan tidak kunjung didapatkan oleh Erdina.
Maka dapat disimpulkan bahwa upaya hukum apa saja yang dapat
melaporkan dugaan tindak pidana penggelapan yang diatur dalam Pasal 372
KUHPidana yang dilakukan oleh Susan Wijaya karena berdasarkan Pasal 108
52
53
BAB V
A. Simpulan
Susan Wijaya telah dengan sengaja melawan hukum mengaku bahwa uang
sebesar Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah) yang
tindak pidana sesuai dengan locus delicti yakni Polsek Cicalengka atau
penyidikan; dan
53
54
3. Upaya hukum apa saja yang dapat dilakukan oleh Erdina Yusani terhadap
B. Saran
kerugian;
dan
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Company.
Gravindo Persada.
Aditama.
H.R. Otje Salman dan Anthon F. Susanto. (2008). Beberapa Aspek Sosiologi
Hukum. PT Alumni.
Cipta.
Cipta.
Heston Publisher.
Alumni.
Persada.
57
B. Peraturan Perundang-Undangan
Acara Pidana.
C. Sumber Lain
Online.
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4ceb3048897ea/penggelapa
n-dan-penipuan.
polisi-di-kantor-kepolisian/.
https://logikahukum.wordpress.com/tag/metode-interpretasi-secara-
kemasyarakatan.&text=.
Melalui Produk Pembiayaan BSM Cicil Emas (Studi Pada Bank Syariah