Anda di halaman 1dari 14

BERBICARA DALAM BENTUK TEKS EKSPLANASI

INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR


1. Nama Penulis : Rani Nuraini
Instansi : SMA Negeri 3 Lamongan
Tahun : 2023
2. Jenjang Sekolah : SMA
3. Kelas : XI
4. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

MODEL PEMBELAJARAN

PJBL (Project Based Learning)


Blended Learning

METODE PEMBELAJARAN

1. Diskusi
2. Presentasi
3. Ceramah

SARANA PRASARANA
1. Laptop
2. LCD Proyektor
3. Majalah/koran baik cetak atau elektronik
4. Buku teks yang berkaitan dengan materi
5. Lembar teks yang berisi teks eksplanasi

MATERI AJAR, ALAT DAN BAHAN

1. Buku yang berkaitan dengan materi


2. Teks eksplanasi untuk diidentifikasi masalah atau kejadian, hubungan sebab akibat,
merumuskan masalah, dan mengusulkann solusi
3. Berbahgai informasi baik lisan maupun tertulis
4. Lembar kerja siswa baik individu maupun kelompok
5. Lembar observasi sikap

1
PERANGKAT AJAR
BERBICARA DALAM BENTUK TEKS EKSPLANASI

Nama Penyusun Rani Nuraini


Asal Sekolah SMAN 3 Lamongan
Tahun Penyusunan 2023
Kelas XI (Sebelas)
Jenjang Sekolah SMA
Alokasi waktu 1 X pertemuan (45 menit)
Fase Capaian Pembelajaran Fase “F”
Domain CP Berbicara
Tujuan Pembelajaran 11.14 Pelajar menyampaikan gagasan secara
lisan dalam bentuk teks eksplanasi, yaitu
mengidentifikasi penyebab masalah atau
kejadian, hubungan sebab akibat yang
melatari, merumuskan masalah utama, dan
mengusulkan solusi dengan indikator sebagai
berikut.
1. Siswa mampu menenentukan
penyebab masalah, hubungan sebab
akibat yang terdapat pada teks
eksplanasi
2. Siswa mampu mengusulkan solusi
dalam bentuk teks ekspalansi dengan
bernalar kritis dan logis
3. Siswa mampu mengungkapkan
gagasan dalam bentuk teks eksplanasi
dan menyampaikannya secara lisan
dalam kegiatan diskusi dengan kritis.

Konsep Utama Berbicara dalam bentuk teks eksplanasi


Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat 1. Materi pada fase sebelumnya, yaitu
fase E.
2. Teks eksplanasi

2
Profil Pelajar Profil pelajar pancasila: Fasilitas yang Laptop, LCD
Pancasila bernalar kritis dan dibutuhkan proyektor, Jaringan
kreatif dalam internet, salinan
menyampaikan solusi materi yang dapat
di dalam diskusi. diperbanyak oleh
guru.

3
KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1

2 X 45 MENIT

Siswa mampu mengidentifikasi penyebab masalah,


hubungan sebab akibat yang melatari, merumuskan
masalah utama, dan mengusulkan solusi dalam bentuk
teks ekspalansi dengan bernalar bernalar kritis

Kegiatan Langkah Kegiatan Waktu


Pembuka 1. Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam. 5 menit
2. Guru memilih salah satu siswa untuk memimpin doa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
Inti 1. Memberikan pertanyaan atau masalah utama 35 menit
1) Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait
materi yang diajarkan
a. Apa pengertian teks eksplanasi?
b. Apa saja sruktur teks eksplanasi?
2) Guru menjelaskan materi teks eksplanasi

2. Merencanakan Proyek
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
untuk mendiskusikan tugas yang diberikan oleh
guru
2) Pembagian kelompok dipilih oleh guru melalui
absen kelas

3. Membuat jadwal penyelesaian proyek


1) Setiap kelompok wajib mengikuti instruksi dari
guru untuk memilih angka melalui media Fortune
Number untuk mendapat bagian teks eksplanasi
sesuai simbol yang di dapatkan.
2) Siswa akan mendiskusikan
dan mencari sebab akibat serta solusi bagi
permasalahan yang ada di dalam teks eksplanasi
dengan kelompok masing-masing
3) Tiap kelompok akan mendapatkan kesempatan
untuk mempresentasikan hasil kerja mereka
didepan kelas
Penutup 1. Guru dan siswa memberikan kesimpulan yang 5 menit
telah dipelajarai untuk mengetahui hasil belajar
siswa
4
2. Guru memberikan refleksi
3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
salam

REFLEKSI GURU

1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan rencana yang saya buat?
2. Apakah materi yang dibuat sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran?
3. Apakah seluruh siswa telah mencapai tujuan pembelajaran?
4. Jika tidak, apa masalahnya dan bagaimana solusinya?

KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab masalah, hubungan sebab akibat yang


melatari, merumuskan masalah utama, dan mengusulkan solusi dalam bentuk teks
ekspalansi dengan bernalar kritis.
2. Siswa mampu menyajikan gagasan secara lisan dalam bentuk teks eksplanasi
3. secara kreatif dan bergotong-royong.

BAGAIMANA ASESMEN DILAKUKAN


1. Penilaian dilakukan terhadap hasil penampilan kelompok dalam mendiskusikan penyebab
masalah, hubungan sebab akibat yang melatari, merumuskan masalah utama, dan
mengusulkan solusi dalam bentuk teks ekspalansi.
2. Observasi sikap selama pembelajaran berlangsun

REFLEKSI SISWA
1. Apakah kalian mampu memahami materi mengenai penyebab masalah, hubungan
sebab akibat yang melatari, merumuskan masalah utama, dan mengusulkan solusi
dalam bentuk teks ekspalansi?
2. Adakah materi yang sulit kalian pahami?
3. Kesulitan apa yang kalian hadapi ketika melakukan diskusi kelompok?
4. Apa yang kalian lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

DAFTAR PUSTAKA

5
Emilia, Emi.Aplikasi Playstore. Pengajaran Berbasis Teks.
Kosasih,E. dan Endang Kurniawan. Jenis-Jenis Teks dan Strategi pembelajarannya di SMA-
MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Mulyadi, Yadi. 2018. The Best Prestasi Bahasa Indonesia Cara Kreatif Memahami
Bahasa. Bandung: Yrama Widya.
Nurhadi dan Endah Tri Priyatni. 2017.Membaca Kritis dan Literasi Kritis.Banten:
Tsmart.
Sunarti. 2014. Intisari Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
https://kbbi.kemendikbud.go.id/ (diakses tanggal 6 Mei 2023)
https://id.wikipedia.org/wiki/Humaniora (diakses tanggal 6 Mei 2023)
https://helferphoto.com/contoh-teks-eksplanasi/ (diakses pada tanggal 6 Mei 2023)
https://helferphoto.com/contoh-teks-eksplanasi/ (diakses pada tanggal 6 Mei 2023)

6
Lampiran-Lampiran

Materi

Teks eksplanasi

Teks ini dapat dikatakan lebih rumit daripada jenis teks lainnya karena eksplanasi bisa
merupakan gabungan dari berbagai jenis teks seperti deskriptif, prosedur, argumentatif, dan
eksposisi. Teks eksplanasi merupakan teks yang menjalankan suatu proses atau peristiwa
tentang asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa peristiwa alam,
sosial, maupun budaya.
Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks narasi prosedural, yakni teks yang
menceritakan prosedur atau proses terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat
memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya sesuatu secara jelas dan
logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta ataupun mengandung pernyataan-
pernyataan yang memiliki hubungan sebab-akibat (kausalitas). Hanya saja sebab-sebab
ataupun akibat- akibat itu berupa sekumpulan fakta yang disampaikan penulisnya.
A. Tujuan eksplanasi
Bertujuan untuk memberikan gambaran bagimana sesuatu beroprasi atau
berjalan atau mengungkapkan alasan terjadinya suatu fenomena.
Jenis-jenis eksplanasi.

B. Struktur organisasi
1. Identifikasi fenomena
Mengidentifikasi apa yang akan diterangkan.
2. Rangkaian kejadian
Menggambarkan rangkaian kejadian yang relevan dengan fenomena
yang digambarkan.

C. Ciri kebahasaan
1. Menggunakan konjungsi kausalitas, yang digunakan dalam teks eksplanasi
antara lain sebab, karena, oleh sebab itu, sebab itu, karea itu, sehingga,
sampai, maka, makanya.
2. Penggunaan kata ganti, berkenaan dengan kata ganti yang
digunakannya, teks eksplanasi langsung merujuk pada jenis fenomena yang
dijelaskannya, yang bukan berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk

7
fenomena tersebut berupa kata benda, baik konkret ataupun abstrak,
seperti demonstrasi, banjir, gerhana, kesenian daerah, dan bukan kata ganti
orang.
3. Penggunaan kata teknis, penggunaan kata teknis banyak dijumpai sesuai
dengan topik yang dibahasnya. Apabila topiknya tentang kelahiran,
istilah-istilah biologi yang muncul. Demikian pula apabila topiknya
tentang kesenian daerah, istilah- istilah budaya yang banyak digunakan.

Mengidentifikasi teks
Teks 1
Kemiskinan di Indonesia

via pinterest.com

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang menjadi momok di beberapa
negara. Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang sedang berjuang keras untuk
mengentaskan kemiskinan. Lantas yang dimaksud dengan kemiskinan dalam konteks ini apa
sih?
Pertama adalah miskin sumber daya manusia, dan yang kedua adalah miskin dalam
hal ekonomi. Kemiskinan atau miskin dalam hal ini bisa dipahami sebagai berkekurangan.
Indonesia disebut sebagai negara yang miskin alias sedang berkembang karena masih
banyak wilayahnya yang belum dibangun dan belum tertata dengan rapi sebagaimana yang
telah terwujud di kota- kota besar.
Tak hanya itu, sebagai negara agraris, bilamana para petani yang menjadi penopang
utama kehidupan masih hidup dalam ekonomi yang serba sulit, maka Indonesia masih

8
layak disebut sebagai negara miskin. Kenapa demikian? Karena seharusnya petani itu kaya,
sebagaimana para petani di negara-negara maju. Kemiskinan bisa terjadi karena beberapa
faktor, diantaranya pembangunan fasilitas dari negara yang tidak merata, rendahnya tingkat
pendidikan, dan faktor alam seperti lahan tandus dan lahan rawan bencana. Bila suatu daerah
tidak banyak diberi fasilitas yang baik seperti misalnya fasilitas kesehatan, transportasi,
pendidikan, komunikasi dan lain sebagainya seperti halnya di kota-kota besar, daerah
tersebut akan sulit berkembang. Orang akan cenderung pindah ke daerah yang ramai dan padat
karena di sanalah peluang kerja dan berbagai macam fasilitas hidup sangat mudah ditemui.
Bila suatu daerah semakin dipadati penduduk, maka pendapatan daerah akan
meningkat dan pembangunan akan terus berjalan. Sebaliknya, daerah-daerah yang jarang
dihuni masyarakat akan tidak akan sangat jauh tertinggal perkembanganya jika dibandingkan
dengan daerah-daerah di kota-kota besar.
Kemiskinan yang terjadi dalam masyarakat tentu saja akan membuat suatu wilayah
dan bahkan suatu negara menjadi miskin karena bagaimanapun juga negara kaya adalah
negara yang seluruh warganya hidup makmur dan sejahtera. Hal ini saling berhubungan; bila
masyarakat berpendapatan tinggi maka negara akan mendapatkan pajak yang tinggi. Bila
negara memiliki pendapatan yang besar, maka negara bisa semakin menyejahterakan
masyarakatnya.
Salah satu cara bagi Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan
cara memeratakan pembangunan di seluruh wilayah NKRI karena hanya dengan cara tersebut
maka masyarakat yang hidup di dalamnya akan lebih mudah dalam mencari nafkah dan
mendapatkan penghasilan yang besar.
Dengan demikian, bila seluruh masyarakat memiliki penghasilan besar, Indonesia akan
menjadi negara yang makmur.

Sumber:https://helferphoto.com/contoh-teks-eksplanasi/ (Diakses pada tangga 6 Mei 2023)

9
Lembar Kerja kelompok
Pertemuan 1
Nama kelompok:
Kelas :
Petunjuk :
a. Bacalah eks eksplanasi berikut!
b. Identifikasi masalah dan penyebab masalah!
c. Identifikasi hubungan sebab-akibat!
d. Buatlah rumusan masalah!
e. Kemukakan solusi dari rumusan masalah tersebut dalam sebuah diskusi.

Identifikasi teks 1

1. Masalah dan penyebab masalah dalam teks eksplanasi di atas adalah….


2. Identifikasi hubungan sebab-akibat!
3. Buatlah rumusan masalah!
4. Kemukakan solusi dari rumusan masalah tersebut!

Contoh jawaban:
Teks 1

Identifikasi penyebab masalah:


Kemiskinan di Indonesia terjadi:
1. Belum meratanya pembangunan jika daerah tidak banyak diberi fasilitas yang baik
maka akan sulit berkembang.
2. Banyaknya petani miskin/ rendahnya pendapatan yang mengakibatkan pendapatan
pajak pemerintah berkurang dan tidak bisa menyejahterakan rakyatnya.
3. Rendahnya pendidikan yang menyebabkan keterbatasan dalam mencari pekerjaan
sehingga berimbas pada pendapatan.
4. Faktor alam yang mempengaruhi pendapatan masyarakat
Jika satu daerah yang lahannya tandus atau sering terkena bencana alam otomatis
sangat berpengaruh dengan keadaan ekonomi masyarakat yang sebagian besar mata
pencarian tergantung kondisi alam (pertanian, perkebunan, perikanan).
Rumusan masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?
2. Apa saja jenis kemiskinan?

10
3. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan?

Solusi:
1. Pemerintah lebih memperhatikan pemerataan pembangunan sampai ke daerah-
daerah yang sulit terjangkau. Karena bagimanapun juga daerah yang tidak
mendapatkan fasilitas seperti daerah yang ada di kota akan tertinggal dan ini tentu
berpengaruh pada penghasilan mereka.
2. Meningkatkan kualitas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)

Rubrik Penilaian

Pertanyaan Indikator Bobot Skor

1. Identifikasi masalah  Jika siswa secara berkelompok mampu 15 2


dan penyebab mengidentifikasi masalah dan penyebab
masalah! masalah dalam teks secara tepat.
 Jika siswa secara berkelompok mampu 1
mengidentifikasi masalah dan penyebab
masalah dalam teks kurang tepat.

2. Identifikasi  Jika siswa secara berkelompok tepat 10 2


hubungan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat
sebab- akibat! dalam teks. 1
 Jika siswa secara berkelompok kurang
tepat mengidentifikasi hubungan sebab-
akibat dalam teks.

3. Buatlah  Jika siswa secara berkelompok tepat 10 2


rumusan masalah! merumuskan masalah dalam teks.
 Jika siswa secara berkelompok kurang 1
tepat merumuskan masalah dalam teks.

11
4. Kemukakan solusi  Jika siswa secara berkelompok mampu 15 2
dari rumusan memberikan solusi dengan tepat terhadap
masalah tersebut! masalah pada teks. 1
 Jika siswa secara berkelompok kurang
tepat dalam memberikan solusi pada
masalah dalam teks.

Pedoman Penskoran

Skor x Bobot = Jumlah Skor Siswa

Skor maksimal = 100

12
Lembar Observasi Sikap

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Materi : Berbicara dalam bentuk teks eksplanasi
Indikator : 1. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab masalah, hubungan sebab
akibat yang melatari, merumuskan masalah utama, dan
mengusulkan solusi dalam bentuk teks ekspalansi dengan
bernalar kritis.
2. Menyajikan gagasan secara lisan dalam bentuk teks eksplanasi
secara kreatif dan bergotong-royong.

Lembar observasi sikap ini digunakan selama kegiatan diskusi berlangsung.

No Nama Siswa Bernalar Kritis Kreatif Bergotong-


royong
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dst.

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

13
Bahan Bacaan Siswa

Tarigan, Henry Guntur. 2008.Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Penerbit Angkasa.

Bahan Bacaan Guru

Sirait, Charles Bonar. 2013. Kiat Sukses Berbicara di Depan Publik (Edisi Revisi). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Materi Pengayaan

Pengayaan dilakukan oleh guru dengan memperhatikan tingkat ketercapaian


keberhasilan siswa pada materi ini. Jika siswa memperoleh tingkat keberhasilan
minimal yang ditentukan sampai melebihi maka dapat dilakukan pengayaan dengan
cara sebagai berikut.

1. Pemberian materi latihan yang memiliki level lebih tinggi


2. Tutor sebaya
3. Penugasan berbasis projek

Materi Remedial

Remedial dilakukan oleh guru dengan memperhatikan tingkat ketercapaian siswa


pada materi ini. Siswa yang dikatagorikan akan mendapat remedial adalah yang belum
mencapai ketuntasan. Adapun remedial dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Tutor sebaya oleh siswa yang berpencapaian tinggi


2. Latihan soal berdasarkan analisis kelemahan siswa pada materi tertentu
3. Kelompok diskusi

14

Anda mungkin juga menyukai