Anda di halaman 1dari 7

Resensi Film 

Dilan 1990
Berikut adalah contoh resensi film Dilan 1990, dan dibuat berdasarkan
struktur resensi film :

Identitas Film
Judul Film                   : Dilan 1990

Produser Film             : Ody Mulya Hidayat

Sutradara Film            : Fajar Bustomi, Pidi Baiq

Pemain Film               : Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla, Glulio


Parengkuan, Adhisty Zara, Ira Wibowo, dll.

Durasi Film                 : 110 menit

Penulis Naskah           : Pidi Baiq, Titien Wattimena

Produksi                      : Max Pictures
Sinopsis Film
Film Dilan 1990, mengisahkan tentang percintaan remaja yang terjadi pada
tahun 1990. Tokoh utama dalam film ini adalah Dilan dan Milea, dimana
plot pertama Milea dan keluarganya pindah dari Jakarta ke Bandung, serta
masuk di sekolah yang sama dengan Dilan. Dilan adalah salah satu
penglima geng motor, yang seiring waktu menyukai Milea. Dititik tersebut
Milea masih berstatus pacaran dengan Benni yang ada di Jakarta.

Saat Milea mengikuti lomba cerdas cermat antar sekolah di TVRI Jakarta, ia
bertemu dengan Benni pada situasi dimana Milea sedang berduaan dengan
Nandan, rekan Milea saat lomba cerdas cermat. Benni pun merasa cemburu
dan menghajar Nandan namun Milea melerainya. Hingga Milea
memutuskan hubungan dengan Benni.

Disisi lain Milea harus menghadapi Kang Adi yaitu mahasiswa ITB yang
menjadi guru les privat Milea dan adiknya. Suatu waktu Dilan menemukan
Milea dan Kang Adi pergi berdua, dan marah kepada Milea dan mengirim
puisi kekecewaan kepadanya.

Milea pun menyesal dan esoknya ia berusaha mencari Dilan di setiap sudut
sekolah namun  di sekolah ia bertemu dengan Anhar. Saat itu Anhar
sedang mabuk yang kemudian menampar Milea.

Mengetahui hal tersebut Dilan langsung menemui Anhar dan memukulnya


habis-habisan. Ada guru yang mengetahui perkelahian itu dan membawa
mereka bertiga ke ruang BK namun Dilan mengajak Milea pergi. Mereka
pergi menuju warung Bi’ E’em dan memutuskan untuk resmi berpacaran.

Ulasan Film
Dilan 1990 menggambarkan kisah cinta anak muda tahun 90-an yang
masih memberi kesan unik yaitu penyampaian rasa sayang satu sama lain
melalui puisi yang ditulis tangan. Pemeran film ini membawa penonton
untuk menikmati kisah cinta lawas dengan pemandangan Kota Bandung
yang masih kuno.

Kekurangan dari film ini adalah sudut pandang Dilan masih kurang
menunjukkan sisi bad boy  nya. Selain itu penggarapan sinematografi
khususnya colour grading  yang tidak optimal untuk film dengan setting  90-
an ini.
Kesimpulan Film
Film ini tidak direkomendasikan untuk kalangan anak-anak dibawah usia 13
tahun, karena banyak menampilkan adegan keras dan percintaan. Sasaran
film ini memang untuk remaja usia 15 tahun keatas dan bagi penonton
yang menyukai drama percintaan.
JUDUL RESENSI
PEMBUNUH BAYARAN BERDARAH DINGIN

IDENTITAS DRAMA:
JUDUL DRAMA : KILL IT
SUTRADARA : NAM SUNG WOO
TAHUN PENAYANGAN : MARET-APRIL 2019
JUMLAH EPISODE : 12 EPISODE
PENULIS : SOO HYUN SOO, CHOI MYUNG JIN
GENRE : THRILLER, ACTION
PRODUKSI : CRAVE WORKS

SINOPSIS DRAMA
Kim Soo Hyun (Jang Ki Yong) adalah seorang dokter hewan profesional.
Profesinya tersebut membuat Soo Hyun sangat menyayangi hewan-hewan di
mana saja.
Melihat dari profesi dan sikapnya, tentunya tidak ada satu pun yang menduga
bahwa Soo Hyun merupakan seorang pembunuh bayaran berdarah dingin. Ya,
bisa dibilang jika dia adalah salah satu pria yang paling mematikan di dunia.
Soo Hyun akan melayani permintaan dari siapa saja, baik perorangan atau suatu
perusahaan dari berbagai negara. Pesanan yang dimaksud pastinya untuk
menghabisi dan membunuh seseorang.

Dia adalah sosok seorang pembunuh elite yang mampu menutupi kejahatannya
dengan sangat baik. Jadi tidak heran lagi jika Soo Hyun mendapat berbagai
julukan mengerikan seperti setan, bisikan mematikan, dan bayangan. Usai
melaksanakan tugasnya, ia akan langsung menghilang begitu saja. Identitas
aslinya mengenai nama maupun usia sama sekali tidak diketahui oleh orang
lain.
Soo Hyun melakukan pekerjaan kotor tersebut bukan semata-mata karena
kesenangannya. Namun untuk mengingat masa lalu serta menemukan
keluarganya. Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, dia hanya seorang pria
biasa yang membutuhkan kasih sayang dari orang lain.
Pada suatu saat, Soo Hyun harus berhadapan dengan seorang detektif bernama
Do Hyun Jin (Nana). Hyun Jin merupakan detektif yang sangat ahli dan pekerja
keras, namun sifatnya dingin dan sombong. Karakternya yang seperti itu,
sebenarnya hanya topeng untuk menutupi sifat aslinya yang penuh simpati.
Sebagai seorang detektif yang mempunyai nilai tertinggi ketika di universitas
polisi, Hyun Jin dikenal dengan kemampuannya. Nah, pada hari itu, dia
menemukan sebuah kasus yang secara tidak langsung membawanya pada Soo
Hyun. Dengan menggunakan nalurinya sebagai seorang detektif, Hyun Jin
merasa jika Soo Hyun itu tidak sebaik seperti yang dilihat oleh orang-orang. Dia
percaya jika Soo Hyun terlibat dalam suatu kejahatan, yakni sebagai pembunuh
berantai yang memang sedang dia cari.

ISI RESENSI :
A. Kelebihan
Menceritakan seorang detektif yang ahli dan pekerja keras.
B. Kekurangan
Dalam drama ini banyak konflik yang terjadi akibat si pembunuh
bayaran, terdapat adegan kekerasan, tidak direkomendasikan untuk anak
anak di bawah 13 tahun.
Sasaran drama ini adalah remaja yang berusia 16 tahun ke atas dan bai
yang menyukai drama/ film action.
Identitas Film

Judul Film : Laskar Pelangi

Produser Film : Mizan Production

Sutradara Film : Misra Lesmana

Pemain Film : Cut Mini, Tora Sudiro, Ikranagara, Mathius


Mutchus, Rieke Diah, Alex Komang, Verrys Yamarno, dll.

Durasi Film : 2 jam 25 menit

Penulis Naskah : Donny Dhirgantoro

Produksi : Mizan Production

Sinopsis Film

Film ini diilhami dari dari kisah nyata yang ditulis melalui novel.
Menceritakan perjuangan guru dan 10 murid SD Muhammadiyah
Gantyong Pulau Belitung, mempertahankan sekolahnya dari ancaman
penutupan sekolah.

Para guru dengan tekad kuat berusaha mendapatkan 10 murid baru,


hingga akhirnya terkumpul 10 murid pada detik-detik terakhir hari
pendaftaran. Yaitu; Ikal, Lintang, Mahar, Borek, Sahara, A. Kiong,
Syahdan, Kucai, Trapani, dan Harun.

Kisah cinta Ikal yang bertemu dengan Alin, Lintang smartboy yang
menempuh jarak terjauh untuk sekolah dengan rintangan buaya, Mahar
yang berjiwa seni tinggi dan teman-teman lainnya.

Suatu hari mereka mengikuti lomba cerdas cermat dan kreasi menari.
Hasil yang diperoleh pun sangat memuaskan yaitu juara pertama.
Mulailah kesuksesan mereka terlihat.

Ulasan Film
Kisah 10 murid yang menyentuh dan berkesan dalam menempuh
pendidikan dasar dengan penuh perjuangan, persahabatan, rasa cinta,
berkorban untuk keluarga, kesenangan masa kecil, dan petualangan.

Tekad para guru dan kepala sekolah untuk terus mendidik muridnya
dengan wawasan, pengalaman dan keagamaan, sangatlah terasa. Dalam
film ini menyorot masalah pendidikan di Indonesia yang masih sangat
terasa. Kearifan lokal Pulau Belitung ditampilkan dengan apik.

Hal yang menjadi kritikan dari film ini adalah tidak adanya adegan para
guru yang berusaha menyarakan hak-haknya kepada pemerintah,
sehingga terkesan berjuang secara internal sekolah saja.

Kesimpulan Film

Secara keseluruhan film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton


berbagai kalangan. Laskar pelangi mengajarkan pesan moral bahwa usaha
keras, tekad kuat dan doa sungguh-sungguh akan membuahkan hasil yang
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai