Pengertian Iklan
Pengertian Iklan
Disusun Oleh:
NIM 27221156
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
Makalah ini dapat dijadikan bahan sumber bacaan yang membahas mengenai sejarah
antropologi kesehatan dan hubungan antropologi dengan kesehatan serta kegunaan antropologi
kesehatan dan merupakan sarana untuk kami sebagai menambah syarat untuk melengkapi tugas
Dalam makalah Antropologi Kesehatan ini kami mendiskusikan sejumlah pokok bahasan
yang berhubungan mengenai masalah dengan antropologi kesehatan dari sejak generasi yang
lalu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca maupun bagi kami, saran
serta kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
Bab I : Pendahuluan........................................................................................................
Bab II : Pembahasan.......................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849
menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun
yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar
struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu
sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi.
Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow berperan dalam
pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan tersebut., munculnya bidang
baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.
2. Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat
pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”.
Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah
menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.
3. Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan”
dan Paul membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel
mengenai kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli
antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian
tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi. Pengesahan lebih lanjut atas
subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya tulisan yang
dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science yang
berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam
bibliografi tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi
Antropologi.
2.3 Hubungan antara Sosial Budaya dan Biologi yang merupakan Dasar dari
Perkembangan Antropologi Kesehatan.
Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antropologi kesehatan yaitu masalah kesehatan merupakan masalah
kompleks yang merupakan resultant dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat
alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk,
genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho
socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 faktor yaitu :
1. Environment atau lingkungan
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan
dengan ecological balance
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan
sebagainya
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitative.
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang
paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan
masyarakat. Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti kelas social, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman
kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung dari variable-variabel
tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien.
Jauh sebelum apa yang disimpulkan ahli-ahli antropologi pada akhir abad 20, pada
tahun 1924 W.H. R. River, seorang dokter, menyebutkan bahwa kepercayaan medis dan
prakteknya tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya dan organisasi sosial yang lain. Ia
menyatakan “praktek medis primitif mengikuti dari dan membuat pengertian dalam
syarat-syarat yang mendasari kepercayaan medis. Ia juga menyatakan keberadaan 3
padangan dunia yang berbeda (gaib, religi, dan naturalistik) dan menghubungkan sistem-
sistem kepercayaan, dan tiap-tiap pandangan memilki model perilaku medis yang sesuai.
3.1 Kesimpulan
1. Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi
antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
2. Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari perkembangan
antropologi kesehatan yaitu masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang
merupakan resultant dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun
masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan
sebagainya.
3. Sisi biologi adalah kesatuan sistem organ tubuh yang saling menunjang, apabila terdapat
gangguan dari salah satu organ tubuh maka juga akan menggangggu keseluruhan sistem
fungsi.
4. Antropologi kesehatan mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang
berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya.
5. Perbedaan perkembangan antropologi kesehatan biological pole dan sosiocultural pole
yaitu biological pole pokok perhatian adalah pertumbuhan dan perkembangan manusia,
peranan penyakit dalam evolusi manusia dan paleopatologi (studi mengenai penyakit-
penyakit purba). Pokok perhatian sociocultural pole adalah sistem medis tradisional
(etnomedisin), masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka,
tingkah laku sakit, hubungan antara dokter pasien dan dinamika dari usaha
memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada masyarakat tradisional.
6. Kegunaan antropologi kesehatan adalah memberikan suatu cara untuk memandang
masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya, memberikan suatu model yang
secara operasional berguna untuk menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan
dan sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Barbara dan George M. Foster. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI-Press
Gutomo Priyatmono. 2007. Bermain dengan Kematian. Yogyakarta: Kanisius.
Koentjaroningrat.2000.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Saifudin. 2005. Antropologi Kontemporer, Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma.
Jakarta: Prenata Media
Tedi Sutardi. 2007. Antropologi :mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI Sekolah
Menengah Atas, Program Bahasa. Bandung: PT Setia Purna Inves.
Drs. Naffi Sanggenafa, 2002. Jurnal Antropologi Papua : Penerapan Ilmu Antropologi
Kesehatan Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat Papua. Jayapura : Laboratorium
Antropologi Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Cenderawasih.
http://sayedmuddasir.wordpress.com/2014/05/01/pandangan-ahli-antropologi-terhadap-
penyakit/ pada pukul 13.30 WIB
http://www.anneahira.com/artikel-kesehatan-antropologi-kesehatan.htm pada pukul 13.30 WIB