Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ALMIRAH SYIFA GAYATRI

NIM : 213309010130
KELAS : 4 PAGI D
MATKUL : METODE PENELITIAN HUKUM

Judul :
Perlindungan Hukum Terhadap Anak dan Perempuan Yang Dipekerjakan sebagai
pekerja seks di medan.

Putusan Pn :
Putusan PN MEDAN Nomor 1451/Pid.Sus/2021/PN Mdn.

CERITA :

Pada hari senin tanggal 09 januari 2021 sekitar pukul 01.00 wib. Hanita Sari Nasution atau
terdakwa didatangi oleh lelaki hidung belang yang mencari jasa pelayanan seks, kemudian
Hanita atau si terdakwa memberikan Cindy Natasya atau saksi yang merupakan anak
kandungnya sendiri untuk melayani nafsu seorang lelaki hidung belang dimana terdakwa sudah
mempekerjakan Cindy Natasya atau saksi sebagai pekerja seks selama kurang lebih 7 (tujuh)
Tahun, Selanjutnya bu Hanita atau terdakwa dan lelaki hidung belang itu sepakat atas tarif jasa
pelayanan seks yang dilakukan oleh Cindy Natasya atau saksi sebesar Rp. 350.000 (tiga ratus
lima puluh ribu rupiah). Kemudian ibu dan anak tersebut pergi ke red doorze bersama lelaki
hidung belanng di jalan Dahlia Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Kota
Medan. Mereka masuk kedalam salah satu kamar hotel yang sudah di booking lalu lelaki hidung
belang ini menyerahkan uang sebesar Rp 350.000 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) sebagai
upah pelayanan jasa seks kepada Cindy Natasya atau saksi dan memberikan uang tersebut ke
ibunya atau terdakwa. Kemudian bu Hanita atau terdakwa keluar dari kamar hotel tadi dan
menunggu anaknya atau saksi yang sedang melakukan tugasnya yaitu melayani nafsu lelaki
hidung belang di lobi hotel. Sementara Cindy Natasya atau saksi berada di dalam kamar
melayani nafsu seks lelaki hidung belang itu. Pada saat bu hanita atau terdakwa menunggu
anaknya atau saksi yang sedang melakukan tugasnya, datanglah petugas kepolisian Poltrestabes
Medan (saksi Benni Ardinal, SH, dan saksi Zefry Nadapdap,SH) yang mendapatkan informasi
dari masyarakat bahwa terdakwa mempekerjakan saksi atau anak kandungnya sendiri yang
bernama Cindy Natasya sebagai pelayan seks. Lelaki hidung belang itu lalu melakukan
penangkapan kepada Hanita Sari Nasution atau terdakwa. Petugas Kepolisian Polerstabes
tersebut menemukan dan juga menyita barang bukti berupa uang sebesar Rp. 350.000 (tiga ratus
lima puluh ribu rupiah) dari terdakwa yang diakui oleh terdakwa itu sendiri uang tersebut ia
terima dari lelaki hidung belang itu sebagai pembayaran tarif jasa pelayanan seks yang dilakukan
oleh Cindy Natasya atau saksi. Kemudian petugas kepolisian juga berhasil mengamankan Cindy
Natasya atau saksi dimana Cindy Natasya mengakui bahwa ia di pekerjakan oleh ibunya sendiri
atau terdakwa sebagai pelayan seks oleh nafsu hidung belang dan sudah ketiga kalinya dijual
oleh terdakwa. Lalu terdakwa pun mengakui semua perbuatan yang ia lakukan kepada anaknya
sendiri. Ia mengakui bahwa uang tersebut ia gunakan untuk kebutuhan hidup sehari sehari oleh
bu Hanita Sri Nasution atau terdakwa dan Cindy Nasution atau saksi. Selanjutnya mereka berdua
dibawa ke Polrestabes Medan untuk melakukan pemeriksaan.

Bu Hanita Sri Nasution dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana narkotika “Perdagangan Orang” melanggar pasal 2 ayat (1) UU RI No 21 Tahun
2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Orang Sebagaimana dakwaan Pertama Penuntit
Umum. Dan terdakwa dijatuhkan pidana penjara selama 4 (empat) tahun dikurangi selama
terdakwa berada didalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar
Rp. 120.000.000 (seratus dua puluh juta rupiah) subsidar 3 (tiga) bulan kurungan.

Anda mungkin juga menyukai