Anda di halaman 1dari 4

Bisnis lendir dengan modus prostitusi online seperti tak ada habisnya.

Kali ini Direktorat


Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara berhasil menggulung pelaku jaringan
perdagangan orang (human trafficking).
Operasi penyakit masyarakat ini diungkap Wadir Krimsus Polda Sumut AKBP Maruli
Siahaan saat menggelar press release di halaman Mapolda Sumatera Utara, hari ini
(11/03/2017).
Menurut Maruli, pengungkapan kasus tersebut berawal pada Kamis (9/03/2017) ketika
anggota Subdit II Ditreskrimsus Polda Sumut mendapat informasi dari masyarakat tentang
adanya praktik prostitusi online melalui media sosial facebook yang menawarkan perempuan
bisa dipergunakan untuk pekerja seks komersil.
“Mendapat informasi tersebut, personel Subdit II Ditreskrimsus Polda Sumut melakukan
penyelidikan online terhadap akun facebook Nanda Aulia Lubis. Setelah melakukan
penyelidikan, personel kemudian melakukan penyamaran dengan menyaru sebagai laki-laki
hidung belang disalah satu hotel di Medan,” kata AKBP Maruli Siahaan.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi pada pukul 20.00 WIB, polisi kemudian
melakukan pengembangan dan ditemukan pelaku perdagangan orang berinisial ORK alias
Nanda (21) yang merupakan pemilik akun facebook Nanda Aulia Lubis.
Selain Nanda, petugas juga menangkap NA alias Ipen (22) dan A alias Akbar (22) yang
bertindak sebagai Mucikari yang menjajakan wanita tunasusila dengan tarif Rp3 juta per
malam.  “Mucikari tersebut mendapat bagian Rp 500 ribu per orang,” ibuhnya.
Parahnya, praktik human trafficking ini melibatkan tidak hanya wanita dewasa sebagai PSK
tapi juga wanita yang masih berusia belasan tahun.
Hal itu terungkap saat petugas mengamankan 5 perempuan PSK, dengan inisial DST (22), RS
(22), AA (19), DA (18), L (20) serta barang bukti 3 unit ponsel, 4 kotak kondom merek Sutra,
uang Rp 1 juta dan screenshot facebook pelaku.
“Para pelaku disangkakan melakukan tindak pidana dengan pasal yang dilanggar yaitu Pasal
45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan UU RI nomor
11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau pasal 30 Jo pasal 4
UU RI nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi, Pasal 2 ayat (1) UU nomor 21 tahun 2007
tentang Traffficking dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara,” kata Maruli.
http://rilis.id/Prostitusi-Online-di-Medan-Digulung-Polisi-Ada-Cewek-Cantik-Belasan-Tahun

bahwa ia terdakwa OCTAVIRA RAHAYU HARDIANTI Alias VIRA  Alias RARA Alias
NANDA Alias AULYA LUBIS Alias NANDA  pada hari  Kamis tanggal  09 Maret 2017
sekira pukul 21.00 wib  atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan  Maret  tahun
2017  bertempat  di Jalan Putri Hijau  Kota Medan tepatnya di Hotel Emeral Garden  atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri  Medan, ” yang melakukan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman,
pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaab kekerasan,
penculikan, penyekapan, pemalsuan, penupian, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan,
penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari
orang  yang memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi orang tersebut
di wilayah negara Republik Indonesia  ”, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara
sebagai berikut:              
Berawal pada sekitar pertengahan bulan Februari 2017 NOVENTRI ALFI (berkas terpisah)
mendapat masalah dan sangat membutuhkan uang, untuk mencari solusi atas masalah
tersebut lalu NOVENTRI ALFI Alias NOVEN mengajak terdakwa OCTAVIRA RAHAYU
HARDIANTI Alias VIRA  Alias RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias
NANDA bertukar pikiran, dan timbul lah ide untuk membuat jasa layanan seks demi
penyelesaian permasalahan tersebut.
Selanjutnya sebagai awal dari proses jasa layanan seks tersebut, pada tanggal 27 Februari
2017 terdakwa  OCTAVIRA RAHAYU HARDIANTI Alias VIRA  Alias RARA Alias
NANDA Alias AULYA LUBIS Alias NANDA dan  NOVENTRI ALFI Alias NOVEN 
membuat akun facebook atas nama Nanda Aulya Lubis pada Iphone milik NOVENTRI untuk
digunakan sebagai media pencarian pelanggan dan sebagai media penyimpanan data
komunikasi (Kontak) wanita Pelayan seks, beberapa hari kemudian menginstall Aplikasi 
BBM pada handphone terdakwa OCTAVIRA RAHAYU HARDIANTI Alias VIRA  Alias
RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias NANDA, lalu membuatnya atas nama
Nanda Aulya Lubis  dan pembuatan akun facebook dan BBM tersebut sengaja dibuat atas
nama Nanda Aulya Lubis untuk menyamarkan identitas keduanya.
Kemudian untuk mendukung jasa layanan seks tersebut, NOVENTRI ALFI Alias NOVEN
mempersiapkan wanita yang akan melakukan layanan seks dan untuk mendapatkannya, lalu 
NOVENTRI ALFI Alias NOVEN menghubungi temannya yang menurutnya mau melakukan
layanan seks dan hasilnya mendapatkan 5 (Lima) wanita Pelayan seks yaitu bernama DEWI
SARTIKA TANJUNG Alias DEWI, PUTRI, SINTA CINDY WIDYA SARI Alias CINDI
Alias RARA SAFIRA dan DINDA dengan tarif layanan rata rata Rp. 1.000.000 (satu juta
rupiah) untuk layanan singkat (Short Time) selanjutnya menyimpan alamat akun LINE dan
Foto kelima wanita tersebut pada akun LINE LINE milik NOVENTRI ALFI Alias NOVEN
sedangkan PIN BBM diserahkan kepada terdakwa OCTAVIRA RAHAYU HARDIANTI
Alias VIRA  Alias RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias NANDA untuk
disimpan di BBM atas nama Nanda Aulya Lubis  dan untuk menambah koleksi wanita
pelayan seks,  setelah itu terdakwa OCTAVIRA RAHAYU HARDIANTI Alias VIRA  Alias
RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias NANDA menghubungi lalu mengundang
AWALUDDIN AKBAR Alias AKBAR Alias UDIN (berkas terpisah)  ke tempat kost
NOVENTRI ALFI, selanjutnya meminta AWALUDDIN AKBAR Alias AKBAR Alias
UDIN untuk mencarikan wanita pelayanan seks dengan ketentuan akan membagi tiga uang
jasa bila wanita yang dicarikan AWALUDDIN AKBAR Alias AKBAR Alias UDIN di pakai
oleh pelanggan, setelah mengetahui dan menyimpan kontak komunikasi beberapa wanita
yang mau menerima pelanggan seks, untuk lebih mempermudah pencarian Pelanggan Akun
Facebook atas nama Nanda Aulya Lubis dimasukkan ke dalam grup facebook yang biasa
digunakan untuk transaksi seks yaitu Grup COM BU , Grup gadis medan butuh uang , Grup
Wanita Panggilan Medan (WPM), Grup Cewek Bispak Medan dan Grup Kumpulan cewek
medan no sara, selanjutnya mulai membuat postingan berupa promosi/ iklan layanan seks
pada grup tersebut.
Selanjutnya terdakwa OCTAVIRA RAHAYU HARDIANTI Alias VIRA  Alias RARA Alias
NANDA Alias AULYA LUBIS Alias NANDA  dan NOVENTRI ALFI Alias NOVEN
secara bergantian membuat postingan di Grup COM BU , Grup gadis medan butuh uang
dengan menggunakan akun FB atas nama Nanda Aulya Lubis dan postingan tersebut berupa
tulisan disertai foto wanita yang isinya tentang promosi layanan seks, adapun isi dari
postingan yang dibuat oleh terdakwa OCTAVIRA RAHAYU HARDIANTI Alias VIRA 
Alias RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias NANDA dan  NOVENTRI ALFI
Alias NOVEN terkait pencarian Pelanggan tersebut adalah :
Postingan tertanggal 2 Maret 2017 pukul 15.22 yang dibuat oleh NOVENTRI ALFI Alias
NOVEN di Grup COM BU yang isinya  bagi om om yang berminat inbox dan dibawahnya
tertera foto 2 (dua) wanita.
Postingan Tertanggal 4 Maret 2017 pukul 19.34 yang dibuat oleh NOVENTRI ALFI Alias
NOVEN di Grup COM BU yang isinya buat om om butuh anak ayam atau anak kampus
inbox bagi yang serius dan dibawahnya tertera foto 2 (dua) wanita
Postingan Tertanggal 6 Maret 2017 pukul 16.07 yang dibuat oleh OCTAVIRA RAHAYU
HARDIANTI Alias VIRA  Alias RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias
NANDA di Grup gadis medan butuh uang tertera kalimat open BO buat kawan inbox yang
mau serius
Postingan Tertanggal 7 Maret 2017 pukul 16.43 yang dibuat oleh OCTAVIRA RAHAYU
HARDIANTI Alias VIRA  Alias RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias
NANDA di Grup gadis medan butuh uang tertera kalimat Kawan lg BU inbox saya
Postingan Tertanggal 8 Maret 2017 pukul 12.52 yang dibuat oleh OCTAVIRA RAHAYU
HARDIANTI Alias VIRA  Alias RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias
NANDA di Grup COM BU tertera kalimat BU kawan
Sebagai hasil dari postingan tersebut, pada tanggal 6 Maret 2017 dan tanggal 8 Maret 2017
mendapat Pelanggan yang dilayani oleh  CINDY WIDYA SARI Alias CINDI Alias RARA
SAFIRA Alias RARA dan mendapat upah jasa masing masing sebesar Rp. 200.000 (Dua
ratus ribu rupiah) yang diterima dari Pelanggan, selanjutnya atas pemberitahuan dari
HENDRA Alias ANDI SKY, pada tanggal 6 Maret 2017  petugas Polisi mengetahui tentang
adanya Jasa layanan seks atau mengiklankan layanan seksual melalui internet yang dilakukan
Pemilik akun Facebook atas nama Nanda Aulya Lubis dan untuk memastikan kebenaran
Iklan layanan seks tersebut,  lalu diminta kepada  HENDRA Alias ANDI SKY melakukan
komunikasi serta melakukan pemesan wanita Pelayan seks Pemilik akun Facebook atas nama
Nanda Aulya Lubis, dan dengan menggunakan akun Face book atas nama Andi Sky,
HENDRA Alias ANDI SKY pun melakukan pemesanan 4 (empat) wanita, setelah sepakat
dengan tarif dan wanita yang akan melakukan layanan seks, HENDRA Alias ANDI SKY
meminta transaksi dilakukan di Hotel Emerald Garden pada tanggal 9 Maret 2017.
Kemudian pada hari Kamis tanggal 9 Maret 2017, sekira pukul 13.36 Wib, Pelanggan atas
nama Hendra Alias Andi Sky tersebut kembali menghubungi lewat messenger dan
komunikasi telephone lalu memberitahukan lokasi pertemuan diHotel Emerald Garden Jln.
Putri Hijau Medan pukul 17.30 Wib, mendapat berita tersebut, NOVENTRI ALFI Alias
NOVEN langsung menghubungi wanita Pelayan sex yang telah dipilih termasuk
menghubungi AWALUDDIN AKBAR Alias AKBAR karena salah satu wanita yang dipilih
adalah temannya, dan sekitar pukul 19.30 Wib setelah berkumpul di Hotel Emerald Garden,
terdakwa, NOVENTRI ALFI Alias NOVEN   dan AWALUDDIN AKBAR Alias AKBAR
Alias UDIN beserta 5 (Lima) wanita yang akan melakukan layanan seks bernama ANISSA
AMELIA, DEWI SARTIKA TANJUNG, DINDA ARYA, CINDY WIDYA SARI, MARISA
masuk ke Kamar 322 Hotel Emerald Garden, setelah menerima uang muka (uang tanda jadi)
sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu juta rupiah), kemudian datang petugas  Polisi melakukan
penangkapan terhadap terdakwa OCTAVIRA RAHAYU HARDIANTI Alias VIRA  Alias
RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias NANDA dan NOVENTRI ALFI Alias
NOVEN  dan AWALUDDIN AKBAR Alias AKBAR Alias UDIN serta 4 (empat) dari
Wanita Pelayan seks yang dibawa terdakwa OCTAVIRA RAHAYU HARDIANTI Alias
VIRA  Alias RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias NANDA, NOVENTRI
ALFI Alias NOVEN dan  AWALUDDIN AKBAR Alias AKBAR Alias UDIN ke Hotel
Emerald Garden tersebut yaitu yang bernama CINDY WIDYA SARI Alias RARA SAFIRA
Alias RARA Alias CINDY dan DINDA ARIA NASUTION Alias DINDA , DEWI,
MARISSA Alias MELISSA merupakan wanita yang ditawarkan untuk dipilih sewaktu
komunikasi melalui Messenger sedangkan ANISSA AMELIA merupakan cadangan.
Bahwa ke 5 (lima) wanita Pelayan seks yang dibawa terdakwa OCTAVIRA RAHAYU
HARDIANTI Alias VIRA  Alias RARA Alias NANDA Alias AULYA LUBIS Alias
NANDA, NOVENTRI ALFI Alias NOVEN dan AWALUDDIN AKBAR Alias AKBAR
Alias UDIN ke Hotel Emerald Garden tersebut mengetahui tujuan kedatangannya ke Hotel
tersebut yaitu untuk melakukan layanan seks, tetapi tidak ada dipaksa, diancam ataupun
ditakut takuti melainkan atas kemauan sendiri karena membutuhkan uang.

-------------- Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana pasal 2 ayat (1) UU
RI No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan orang
----------------------

Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana pasal 4 ayat (2) huruf d  UU RI No. 44
tahun 2008 tentang Pornografi

Anda mungkin juga menyukai