Anda di halaman 1dari 1

TITRASI ASAM-BASA

1. Berikut ini kurva perubahan pH pada titrasi 25 mL larutan asam dengan larutan
basa

Untuk menentukan titik akhir titrasi asam-basa tersebut, maka indikator yang
paling tepat digunakan adalah....
A. Metil jingga (trayek pH = 3,1 – 4,4)
B. Metil merah ( trayek pH = 4,2 – 6,2)
C. Bromtimol Biru ( trayek pH = 6,0 – 7,6)
D. Lakmus ( trayek pH = 4,5 – 8,3 )
Pernyataan yang benar tentang kurva titrasi tersebut, adalah.... E. Fenolftalein ( trayek pH = 8,3 – 10,0)
A. Garam yang dihasilkan terhidrolisis dan bersifat asam
B. Garam yang dihasilkan terhidrolisis dan bersifat basa ESSAY
C. Garam yang dihasilkan tidak terhidrolisis dan bersifat netral 4. Sebanyak 20 mL larutan H2SO4 yang belum diketahui konsentrasinya dititrasi
D. Garam yang dihasilkan tidak terhidrolisis dan bersifat asam dengan larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indikator fenolftalein (PP).
E. Garam yang dihasilkan tidak terhidrolisis dan bersifat basa Warna PP mulai berubah pada saat volume NaOH tepat 32 mL. Tentukan berapa
konsentrasi H2SO4 tersebut.
2. Perhatikan gambar berikut. 5. Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M
Percobaan Volume HCl yang Volume NaOH yang
dititrasi digunakan
1 20 mL 15 mL
2 20 mL 14 mL
3 20 mL 16 mL
Tentukan konsentrasi HCl tersebut
Kurva tersebut menggambarkan perubahan pH pada titrasi…. 6. Untuk menentukan kadar cuka makan, diambil 2 mL cuka makan kemudian
A. Basa kuat ditetesi dengan asam kuat diencerkan dengan aquades sampai volumenya 100 mL. dari larutan encer
B. Basa kuat ditetesi dengan asam lemah tersebut, diambil 25 mL kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M dengan
C. Basa lemah ditetesi dengan asam kuat indikator PP. titik akhir titrasi tercapai pada saat volume NaOH 20 mL. Berapa
D. Asam kuat ditetesi dengan basa kuat persen kadar cuka tersebut, jika kadar cuka murni 17,4 M?
E. Asam kuat ditetesi dengan basa lemah
3. Berikut ini kurva perubahan pH pada titrasi 25 mL larutan asam dengan larutan
basa

Anda mungkin juga menyukai