Ekspresi Gen
Ekspresi Gen
PENDAHULUAN
1
Dalam sel-sel prokariotik, sintesis RNA dibantu oleh hanya sejenis
polimerasi RNA, sedangkan pada sel-sel eukariotik diketemukan beberapa
jenis polimerase. Sehingga pengendalian sintesis protein pada sel prokariotik
tergantung pada pengaturan kegiatan satu jenis enzim tersebut agar dapat
memastikan mRNA yang mana perlu ditrankripsikan (Subowo, 1995).
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi eukariot.
1.3.2 Untuk mengetahui ekspresi gen pada eukariot.
1.3.3 Untuk mengetahui sintesa protein dan RNA dalam eukariot.
1.3.4 Untuk mengetahui pengaturan ekspresi gen eukariot.
1.3.5 Untuk mengetahui regulasi ekspresi gen eukariot.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Sel-sel eukariot mengandung sejumlah molekul RNA dengan panjang
300 nukleotida atau kurang. Sebagian besar molekul-molekul ini disintesis
oleh polimerase RNA III diluar nukleolus. Walaupun fungsi dari sejumlah
molekul nukleotida pendek ini belum diketahui, tetapi yang telah dipahami
dengan jelas yaitu RNA yang umum diketahui yaitu tRNA dan rRNA 5 S.
RNA ini ditranskripsikan dari gen yang terpisah dari gen untuk pre-RNA.
Molekul rTNA 5S dalam semua sel dari berbagai spesies adalah sama, bahkan
juga sama dengan rRNA yang terdapat dalam mitokondria dan khloroplast.
Padasel eukariotik, gen untuk rRNA 5 Setuju tidak terdapat pada kromosom
yang sama seperti rRNA jenis lain (Subowo, 1995).
Transkripsional kontrol mengatur apakah atau bukan sebuah gen yang
ditranskrip akurat ketika mentranskrip produk atau hasil dari sebuah sel
eukariot. Isi kode gen proteinnya mendukung elemen-elemen atau bagian-
bagian yang lain (Russel,1995).
Kebanyakan DNA eukariot begitu sulit penanganannya, mula-mula
perhatian orang tertuju pada mRNA eukariot - khususnya pada mRNA yang
mengkode molekul-molekul yangjumlahnya lebih berlimpah seperti
hemoglobin, protein telur ayam ovalbumin, dan rantai-rantai imunoglobulin
yang dibuat oleh sel-sel penghasil antibodi. Kebanyakan mRNA eukariot,
tidak seperti ekuivalent-ekuivalent prokariotnya, ditemukan deretan panjang
A (ekor poli-A) pada ujung-ujung 3-nya. Ekor-ekor ini tidak berasal dari
urutan-urutan yang dikode dalamDNA tetapi ditambahkan setelah
transkripsinya berhenti (Watson, dkk, 1988).
Dalam jumlah, hormon steroid mengakibatkan efek molekul yang
positif, dan SHRs membuat pengaturan molekul. Dimana menghubungkan
dua yaitu mengikat DNA yang lengkapdan merubah gen menjadi lebih
spesifik, bertambah atau berkurang di konsentrasi mRNA seluler (Russell,
1995).
Dalam perubahan jenis sel beberapa hormon steroid aktif pada
perubahan set gen, setelah itu gen memiliki SHR, ini disebabkan karena
steroid reseptor lengkap dan gen dapat aktif hanya jika pengontrolannya
benar. Bentuk pengaturan protein adalah spesifik untuk jenis sel
4
tertentu,perubahan mengakibatkan ekspresi gen dapat berakhir (Russel,
1995).
5
sel prokariotik, melainkan dilakukan secara terpisah. Transkripsi berlangsung
dalam inti sedangkan translasi berlangsung dalam sitoplasma. (Subowo,
1995).
Disamping perhatian orang cukup besar dalam mengkaji proses sintesis
rRNA dan tRNA, orang telah mempertimbangkan bahwa mempelajari
bagaimana mRNA dalam sel-sel eukariotik disintesis mempunyai kepentingan
yang lebih besar. Pertimbangan ini cukup beralasan karena pembentukan
mRNA akan menentukan protein mana yang akan dihasilkan oleh sel tersebut
(Subowo, 1995).
6
terdapat dalam epidermis dan folikel rambut, yang dinamakan melanosit.
(Subowo, 1995).
Eukariot Prokariot
Inti Ya Tidak
Kromosom
Jumlah 23 per sel haploid 1 per sel haploid
DNA Linear Sirkular
Histon Ya Tidak
Genom
Diploid Sel somatik Tidak
Haploid Sel germinativum Semua Sel
3 x 109 pasangan basa per sel
Ukuran 4 x 106 pasangan basa
haploid
Gen
Unik 64% 100%
Repetitif
Sedang 25% Tidak ada
Sangat 10% Tidak ada
Operon Tidak Ya
mRNA
Polisitronik Tidak Ya
Capped Ya Tidak
Ekor Poli (A) Ya Tidak
Intron Ya Tidak
Bersamaan dengan
Translasi Terpisah dari transkripsi
transkripsi
Tabel 1. Perbedaan antara Eukariot dan Prokariot
(Marks, 2004).
Dasar molekul untuk regulasi gen pada sel eukariot, terutama pada sel
manusia sekarang ini menjadi salah satu yang paling banyak dipelajari dalam
biologi molekuler. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan bagaimana gen
berpartisipasi dalam mengontrol program yang terlihat pada pertumbuhan dan
7
perkembangan sel. Regulasi ekspresi gen pada sel eukariot dikontrol oleh
mekanisme yang kompleks, dan tidak diorganisasi di operon. (Rizky
Suganda, 2011).
Sebagaimana tambahan, regulasi ekspresi gen dapat terjadi pada tingkat
aspek genomik :
a. Pada tingkat DNA. Misalnya, karena modifikasi kimia dari basa, dan
modifikasi histon, dan modifikasi lainnya.
b. Pada tingkat transkripsi. Misalnya, dengan melibatkan faktor transkripsi,
dengan sambutan alternatif, atau tempat alternatif untuk penambahan
ekor poli (A) (tempat poliadenilasi) dapat menghasilkan mRNA berbeda
dari hnRNA tunggal. Hal ini menyebabkan sebuah gen dapat
menghasilkan protein yang berlainan.
c. Pada tingkat translasi. Sinyal dari luar tubuh sel dapat mempengaruhi
langkah inisiasi. Stabilitas mRNA juga memainkan peranan. mRNA
dengan waktu-paruh yang lama menghasilkan lebih banyak protein
daripada mRNA yang memiliki waktu-paruh yang singkat. (Rizky
Suganda, 2011).
Ada 3 faktor yang sangat penting untuk memahami ekspresi gen :
1. Sinyal molekuler. Banyak jenis molekul berinteraksi dengan sel, lewat
protein permukaan sel atau reseptor intraseluller merangsang
transduksi sinyal, sehingga sel dapat beradaptasi pada perubahan
lingkungan.
2. Tingkat hirarki molekuler. Tingkat dimana dogma central dari biologi
molekuler terlibat dalam ekspresi gen.
Mekanisme molekuler. (Rizky Suganda, 2011).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel eukariot mengandung 3 RNA polimerase yang berbeda-beda
dengan fungsi yang berbeda pula.
Struktur dasar dari nukleosom mengalami modifikasi ketika
transkripsi terjadi pada setiap unit.
Proses pengawasan dapat membantu mengkoordinir protein baru pada
sel yang berbeda maupun pada waktu yang tidak bersamaan.
Inti sel dari sel eukariotik merupakan pembawa sifat yang terpenting
di dalam pewarisan sifat.
Eukariot memiliki suatu organel yang dikelilingi oleh organel lain
seperti membran sel, mitokondria, dll.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Marks, D.B. 2004. Pengaturan Ekspresi Gen. Dalam Biokimia Kedokteran Dasar.
Jakarta : Buku kEdokteran EGC
Watson, J.J Tooze, and D.T Kurtz. 1988. Rekombinan DNA. New York.
10
LAMPIRAN
11
12