Anda di halaman 1dari 32

Ruang Lingkup

Manajemen Kreatif
dan Inovasi
Topik 2 Prof. Dr. Drs. Syaifuddin M.MA
Agenda
01
Pendahuluan
Ekonomi Kreatif dan Kondisi Indosesai, Landasan Filosofis

02
Kreativitas
Definisi, Faktor-faktor dan Peran terhadao Bisnis

03
Inovasi
Konsep dasar inovasi
Pendahuluan
Ekonomi kreatif dan Indonesia dan
Landasan Filosofis
Pendahuluan
• Hingga saat ini, Indonesia adalah satu-satunya negara di Dunia yang memiliki
Institusi Pemerintah di tingkat pusat dengan Nomenklatur “Ekonomi Kreatif” (EK).
Dengan demikian, “pekerjaan rumah” yang cukup berat bagi Pemerintah Indonesia
adalah mendefinisikan dan menterhemahkan kedua istilah tersebut dalam
Kebijakan pembangunan nasionalnya.
• Inggris sendiri sebagai negara yang pertama kali mempopulerkan istilah Industri
Kreatif (IK) sebagai inti dari konsep Ekonomi Kreatif, tidak memiliki institusi dengan
nama yang sama, melainkan Department of Culture, Media and Sport (DCMS)
atau Departemen Budaya, Media dan Olahraga. Konsep tersebut dimunculkan
oleh pemerintah inggris sebagai upaya pemerintah Inggris untuk mengurangi
tingkat pengangguran yang sangat tinggi pada dekade 1980an yang mana pada
saat itu, Industrialisasi skala besar (konvensional seperti Manufaktur, dsb) tidak
lagi menjadi pilihan untuk mengatasi persoalan tersebut karena secara politis tidak
diinginkan karena maraknya isu pencemaran lingkungan dan pembebasan lahan.
Mereka berpendapat bahawa Industrialisasi skala besar akan dilakukan di negara-
negara dunia ketiga. Dengan demikian, diperlukan suatu cara agara sektor
kebudayaan tidak hanya dapat “menghidupi” dirinya sendiri, namun juga menjadi
penghasil keuntungan ekonomi.
Hal ini berkaitan pula dnegan Pendahuluan
dikembangkannya konsep kota kreatif
(creative city) dimana salah satu pilar
utamanya adalah pariwisata perkotaan
(urban tourism). Pariwisata perkotaan
muncul karena terjadi proses de-
industrialisasi di negara maju. Pariwisata Aksesibilitas
jenis ini difokuskan kepada konsep “place
marketing” atau “menjual suatu tempat” 01
dengan cara memberikan citra tertentu
pada suatu wilayah geografis agar menarik
perhatian kalangan bisnis dan wisatawan. 02
Fenomena de-Industiralisasi tersebut Fleksibilitas
terjadi karena perkembangan industri di 03
wilayah perkotaan telah menyebabkan kota
menjadi wilayah geografis yang tidak Kualitas
nyaman untuk ditempati sebagai akibat Hidup
persoalan-persoalan yang berkaitan
dengan:
• Infographic Style

Kondisi
Indonesia
• Infographic Style
Penduduk Pengangguran
Angkatan Kerja (Usia Produktif) yang tidak mendapatkan pekerjaan,

• Kita akan bahas saat ini masa covid


19 , sebenarnya sebelum adanya
masa covid 19 ini kita udah ada
bencana :

• Kalau di tanya berapa sih penduduk


Indonesia yang menganggur
• Infographic Style
Penduduk Pengangguran
Angkatan Kerja (Usia Produktif) yang tidak mendapatkan pekerjaan,

Rilis, 5 Mei 2020 BPS RI

5%
Penduduk Indonesia
Menganggur
Ketenaga Kerjaan di Indonesia 2020

Pengaguran 6,88
jt Angaktan Kerja 137,91
Jt

Bekerja 131,03 Jt
Penduduk pengangguran

Lk : 132,76 Jt

15/2 -31/3-2020 268,58


Pr : 135,82 Jt
Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran
Dengan demikian, konsep
ekonomi kreatif
menggunakan prinsip
pengetahuan atau
kreativitas intelektual
sebagai basis
pembangunan ekonomi
(Knowledge economy).
Oleh karena itu, ketika kita
berbicara tentang industry
kreatif, maka hal tersebut
tidak dapat dipisahkan dari
SDM sebagai penciptanya.
Landasan
Filosofis
Konsep
Ekonomi
Kreatif
Landasan
01 Aspek Peristilahan
Ditinjau dari aspek peristilahan dalam ilmu manajemen dan
psikologi, Menurut Chri Bilton, kata “Kreativitas” mengandung dua
Filosofis
aspek yaitu pertama sesuatu yang baru dan yang kedua sesuatu
yang berbeda. Dari aspek tersebut berarti bahwa individu harus
diberikan kebebasan untuk mengeksperikan bakan dan visi mereka
(aspek manajemen) atau bahwa sesuatu yang baru tersebut harus
bermanfaat bagi public (aspek psikologi).

Menurut Jhon Hawkins “creativity is not in itself an economic good,


but in its applications it can become so” (kreativitas itu sendiri
bukanlah barang ekonomi, tetapi dalam penerapannya bisa
menjadi seperti itu) hal ini diperkuat oleh Chirs Bilton, Beranggapan
bahwa istilah Industri Kreatif (IK) bukan merupakan sesuatu yang
bersifat universal atau umum, karena sebenarnya merefleksikan
tradisi budaya dalam pembuatan kebijakan dan memandang
sebagai “tradable economic goods” (barang ekonomi yang dapat
diperdagangkan)
02 Aspek Sejarah
Ditinjau dari aspek sejarah, Istilah Industri Kreatif muncul pertama kali pada decade
1980an, Inggris mengalami sejumlah persoalan yaitu: tingkat penganguran yang
tinggi, berkurangnya aktivitas industri konvensional dan pengurangan kontribusi
(subsidi) dana pemerintah untuk bidang seni dan budaya (seperti pemeliharaan
cagar alam, pemeliharaan bangunan warisan yang bersejarah “heritage”, pekerja
seni dan teater, dsb).

Maka diperkenalkan sebuah konsep baru yang dimulai dengan nama culture as an
industry (budaya sebagai industry). Melalui konsep ini seni dan budaya tidak lagi
dilihat sebagai sektor-sektor yang selalu membutuhkan subsidi, melainkan justru
didesain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kebijakan yang berkaitan
dengan pengembangan inovasi.
Dengan konsep ini membuat roda aktivitas ekonomi yang ringan (Weightless
economy) berputar yang dapat menghasilkan keuntungan besar namun secara
politis dapat diterima, seperti café, gedung teater dsb. Perdana Menteri Inggris pada
masanya, Tony Blair yang menyatakan bahwa : pop music exports were financially
more significant to the country than the steel industry” (Ekspor musik pop secara
finansial lebih signifikan bagi negara daripada industri baja
03 Aspek Definisi Landasan
Ditinjau dari Aspek definisi, berdasarkan Departemen budaya, media dan
olahraga Pemerintah Inggris yang pertama kali memunculkan hal ini dan
Filosofis
definisi mereka diadopsi oleh beberapa negara seperti Norwegia, Selendia
Baru, Singapura dan Swedia yaitu “those activities which have their origin in
individual creativity, skill and talent, and which have a potential for wealth and
job creation through the generation and exploitation of intellectual property”
adapun bidang-bidang aktivitas yang termasuk ke dalam konsep tersebut
adalah :
• Interactive leisure software
• Advertising (periklanan) (rekreasi yang interaktif perangkat
• Architecture (arsitektur) lunak seperti Applikasi permainan)
• The art and antiques • Music
market (pasar seni dan • The performing art (konser
barang antic) budaya)
• Crafts (kerajinan tangan) • Publishing (penerbitan)
• Designer (desainer) • Software,
• Film • Television dan Radio
03 Aspek Definisi (Lanjutan) Landasan
Filosofis
Di Indonesia sendiri khususnya di dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, tidak digunakan istilah
industry kreatif melainkan istilah Ekonomi Kreatif, adapun
yang dimaksud dengan Ekonomi Kreatif menurut Diktum
Pertama Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif adalah: “kegiatan ekonomi
berdasarkan pada kreatifitas, ketrampilan, dan bakat individu
untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang
bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan
masyarakat Indonesia”
04 Aspek Akademis Landasan
Filosofis
Ditinjau dari aspek akademis, studi mengenai Industri
Kreatif dapat dilakukan setidaknya melalui 2 (dua)
pendekatan, ditinjau dari;
Aspek budaya, Industri Kreatif adalah industry yang
berkaitan dengan nilai-nilai budaya, seni dan hiburan.
Aspek Hak Cipta (HC), Industri Kreatif dilihat sebagai
industri yang mengandung berbagai aktivitas yang
dapat dilindungi oleh HC dan juga aktivitas distribusi
dan penjualan eceran
Kreativitas
Definisi, Faktor-faktor dan Peran terhadao Bisnis
KREATIVITAS
• Kreativitas adalah konstruksi kuno, namun penelitian formal
tentang konsep tersebut hanya tersebar luas sejak paruh
kedua abad ke-20.
• Kata "kreativitas" berasal dari istilah Latin creō "membuat,
membuat". Perkembangan konsep modern tentang
kreativitas dimulai pada masa Renaisans, ketika ciptaan
mulai dianggap berasal dari kemampuan individu.
Kreativitas sebagai subjek studi yang tepat mulai secara
serius muncul pada akhir abad ke-19 dengan meningkatnya
minat pada perbedaan individu.
• Awal studi ilmiah tentang kreativitas diambil sebagai pidato J. P. Guilford (Guilford 1987)
kepada American Psychological Association, yang membantu mempopulerkan subjek dan
memusatkan perhatian pada pendekatan ilmiah untuk mengkonseptualisasikan kreativitas.
Dia menyimpulkan bahwa orisinalitas merupakan dimensi penting dari produk baru yang
kreatif
KREATIVITAS
Dalam literatur ilmiah, kreativitas sering disebut
sebagai titik tolak inovasi dan kewirausahaan.
Namun, konsep kreativitas jarang dipahami atau
didefinisikan dengan jelas dalam manajemen
bisnis. Bidang teori dan praktik manajemen
memuat berbagai pendekatan yang menyentuh
kreativitas dalam organisasi, namun sebagian
minimal pendekatan tersebut mencakup
kreativitas secara komprehensif atau mendalam.
Istilah "Kreativitas" memiliki banyak definisi dan
pendekatan untuk penilaian. Untuk memahami
apa itu kreativitas organisasi dan bagaimana hal
itu dapat dirangsang dalam organisasi bisnis,
penulis perlu mengambil kesimpulan, apa yang
kita pahami dengan istilah “Kreativitas”.
Roe dalam Frinces (2004) menyatakan bahwa syarat-syarat orang yang kreatif
yaitu:
Independence in judgement, thought and action

Openness to experience Kemandirian dalam penilaian,


05
Keterbukaan terhadap pikiran dan tindakan
01
pengalaman
Needing and Assuming Autonomy

06 Memerlukan dan
Observance seeing things in unusal ways
02 menerima otonomi
Pengamatan melihat dengan cara
yang biasa dilakukan
Self Confidence

Kepercayaan terhadap
Curiosity 07
diri sendiri
03 Keinginan atau
penasaran terhadap Not being subject to group standard and control

sesuatu hal Tidak sedang tunduk pada


08
pengawasan kelompok tertentu
Tolerance for ambiguity
04
Toleransi terhdap
Willing to take calculated risks
ambiguitas
09 Ketersediaan untuk mengambil
resiko yang diperhitungkan
KREATIVITAS
Apa perbedaannya? dan INOVASI
• Walaupun sebagian besar dari kita
memiliki pemahaman intuitif atas
apa artinya kreatif, ada banyak
ketidakpastian ketika kita diminta
mendefinisikan konsep ini.
• Inovasi adalah penggabungan
kreatif dan logika yang masuk akal
yang ketika diaplikasikan bersama,
menciptakan solusi atau arah yang
baru dan kemungkinan lebih baik
untuk diwujudkan seseorang.
Kreativitas
• Inovasi adalah keseluruhan paket kreativitas dan
dan
pemikiran logis
Inovasi
yang dipadukan untuk memproduksi sesuatu yang berarti dan
memajukan ide-ide.
• Inovasi bisa berupa ide apa pun yang menciptakan perubahan dan
mendekatkan anda pada target anda. Ia tak harus berupa
perkembangan besar yang sangat penting dalam sejarah seperti
Listrik, microchip, Mesin mobil dsb.
• Ide-ide transformasional ini adalah apa yang disebut professor bisnis
Harvard Clayton Christensen sebagai inovasi-inovasi distruptif, yaitu
suatu inovasi bisa berupa tambahan yang tidak terlalu terlihat dan masih
dianggap berharga, seperti perubahan kecil dalam layanan pelanggan
atau proses pengelolaan inventaris anda. Tak perduli jika inovasi itu
sudah dilakukan di tempat lain, jika ide ini baru dalam bisnis anda, maka
masih tergolong inovasi. Bersama-sama, perubahan-perubahan kecil
tersebut bisa membuat perbedaan besar.
Inovasi dan "menjadi
Lokasi; Infrastruktur; Perlindungan hak intelektual, inovatif«; penggunaan
merek dagang dan paten; Kebijakan dan Program; teknologi informasi
Sumber Daya Keuangan modern

intrapreneurship =
Persepsi peluang bisnis; Persepsi kewirausahaan karyawan;
pengetahuan pribadi; Keterampilan dan
pengalaman

Kreativitas Keterampilan kepemimpinan dalam


menghasilkan dan melaksanakan
Peran pendidikan dan pelatihan; ide-ide inovatif; Inisiatif dan upaya
Seperangkat pengetahuan yang yang diperlukan
diperlukan;

Orientasi ke ceruk dan inovasi;


Norma budaya dan sosial; Manajemen strategis dan analisis pasar;
Penolakan risiko dan sikap; dan Peran Kreativitas dalam Pertumbuhan berkelanjutan dan
dimensi budaya lainnya Bisnis keunggulan kompetitif
Berikut diagram Proses Inovasi:

tahapan 1
• adopsi pengembangan implementasi generasi penciptaan

Sosial
• Organisasi, perusahaan, pelanggan, sistem sosial, pengembang, karyawan

Arti
• Teknologi, Ide, Temuan, Pasar, Kreatifitas

Alam
• Baru (new), Meningkat (improve), atau berubah (change)

Tipe
• Produk, Layanan, Proses bisnis, Teknikal

Sasaran
• Sukses, Differensiasi, Bersaing
Hubungan Inovasi dan Pertumbuhan Bisnis
Eksponensial

Siklus inovasi secara teoritis cenderung menunjukan


pola kurva logistic/ S Curve yang mirip dengan
siklus hidup produk (Product life cycle). Adanya
persaingan yang ketat yang dapat kita rasakan
akhirnya berdampak pada Time-Span (Rentang
waktu) pada masing-masing tahapan baik tahapan
Intoduction (pengenalan), Growth (bertumbuh)
Mature (dewasa) hingga Declince (penolakan).
Time-span (Rentang-waktu) tersebut dipaksa
pendek oleh persaingan yang sangat ketat.
Revolusi Kedua:
Pertama Berdasarkan Ketiga: Revolusi ke
Berdasarkan produksi Berdasarkan empat:
pengenalan massal dicapai penggunaan Berdasarkan
peralatan dengan elektronik dan penggunaan
produksi konsep TI untuk sistem fisik
Mari kita flashback mekanis yang pembagian mengotomatis cyber
digerakkan kerja dan kan produksi
bagaimana rentang lebih lanjut
oleh tenaga penggunaan
waktu yang terjadi pada air dan uap energi listrik
revolusi industry;

Dapat kita lihat Rentang


waktu (time-span) revolusi
industry kiat cepat, saat ini
kita masuk ke zaman transisi
kepada era baru yaitu
artificial intelegence.
THANK YOU
Prof. Dr. Drs.Syaifuddin M.MA

Anda mungkin juga menyukai