Anda di halaman 1dari 10

Tgl.

Praktikum Keterangan

7 Oktober 2021
Kelompok : 1
Ruang 302

Rakhmad Gusta
Kelas TKK 3C Rev.1 2021
Putra,S.T.,M.T.

1. Angga Dwi Saputra


2. Anggun Ratna Sari
Nama Program Studi Teknik
3. Ilham Dwi Yanto
4. Shakila Rahmadita S. Komputer Kontrol

1. 203304069 Jurusan Teknik


2. 203304050 Politeknik Negeri Madiun
NPM
3. 203304046
4. 203304055

BAB I

PNEUMATIK

A. STUDI KASUS 1

Mesin memotong PB1 dan PB2 ditekan dan lampu indicator akan menyala

Gambar 1.1 Studi Kasus 1

1. Alat dan Bahan (Simulasi)


⮚ Double Acting Cylinder
⮚ Compressed air supply

⮚ Air service unit


⮚ Power supply 24V dan 0V

⮚ 5/2 Way valve


⮚ 2 Push Button switch
⮚ Lamp LED indikator

⮚ Kabel Jumper
2. Langkah Percobaan

1. Buatlah rangkaian simulasi pada fluidsim-p seperti pada gambar 1


2. Tunjukkan kepada dosen hasil simulasi pada fluidsim-p yang telah dibuat
3. Lakukan percobaan pada alat dan bahan yang telah disediakan
4. Atur 5/3 Way Valve menjadi Pneumatically/Electrically. Kemudian, rangkai
Compressed air supply ,Air Service Unit, 5/3 Way Valve, dan DAC
5. Atur Label pada Valve Solenoid connection dan samakan seperti 5/3 Way Valve.
Kemudian rangkai 2 Push Button switch, Valve Solenoid dan LED indikator. Lalu
hubungkan dengan Power Supplay sebagai sumber daya.
6. Pastikan semua alat dan bahan yang digunakan telah terhubung satu sama lain.
Kemudian, Tunjukkan pada dosen
7. Lakukan analisa dengan mengamati apa yang terjadi

3. Rangkaian Studi Kasus 1

1. Rangkaian secara simulasi di Fluidsim-p

Gambar 1.2 Rangkaian Studi Kasus 1 Pada Fluidsim

2. Rangkaian secara praktikum di Lab

Gambar 1.3 Hasil Rangkaian Studi Kasus 1


Setelah di Praktikkan
4. Hasil Studi Kasus 1
1. Hasil secara simulasi di Fluidsim-p
 Kondisi Off
Ketika disimulasikan piston dari double acting cylinder akan langsung dalam posisi
keluar , hal tersebut terjadi karena pin pada 5/2 way valve dirangkai terbalik, yang
mana pin 4 terhubung pada sisi kanan dari double acting cylinder dan pin 2
terhubung dengan sisi kiri dari double acting cylinder.

Gambar 1.4 Simulasi Studi Kasus 1 Ketika Kondisi Off

 Kondisi On
Ketika PB1 ditekan keadaan piston akan tetap seperti semula yaitu dalam posisi
keluar, dan saat PB2 ditekan barulah piston akan terdorong masuk , dan saat kondisi
tersebut mesin pemotong kertas baru dapat dikatakan bekerja.

Gambar 1.5 Simulasi Studi Kasus 1 Ketika Kondisi On


2. Hasil secara praktikum di Lab
 Kondisi Off
Seperti pada rangkaian di fluidsim pemasangan selang dari 5/2 way valve ke double
acting cylinder dirangkai secara terbalik, sehingga ketika power supply dinyalakan
piston langsung dalam posisi keluar karena mendapat tekanan udara dari compesor
melalui air service unit.

Gambar 1.6 Praktikum Studi Kasus 1 Ketika Kondisi Off


 Kondisi On
Saat kedua tombol ditekan bersamaan yaitu PB1 dan PB2 barulah piston dari double
acting cylinder akan terdorong kedalam.

Gambar 1.7 Praktikum Studi Kasus 1 Ketika Kondisi Off


5. Analisa Hasil Studi Kasus 1
 Pada saat pemasangan selang dari 5/2 way valve ke double acting cylinder
dihubungkan secara terbalik yaitu pin 4 terhubung dengan sisi kanan dari double
acting cylinder dan pin 2 terhubung dengan sisi kiri dari double acting cylinder.
Untuk pin 1 sendiri tetap terhubung ke air service unit.
 Mesin pemotong kertas dapat dikatakan bekerja ketika keadaan dari piston pada
double acting cylinder terdorong kedalam.
 Perlu diperhatikan saat pemasangan kabel dari satu komponen ke komponen yang
lain , agar ketika dijalankan dapat sesuai dengan simulasi di fluidsim.
 Setiap setelah mematikan power supply maka compressor juga harus dimatikan.

6. Kesimpulan
Pada studi kasus 1 yang sudah dipraktikkan di Laboratorium TKK dapat dikatakan
berhasil karena ketika dipraktikkan sesuai dengan yang disimulasikan pada fluidsim, yang
mana ketika PB1 ditekan piston tetap dalam posisi keluar dan ketika PB2 ditekan bersamaan
piston baru akan terdorong kedalam dan mesin pemotong kertas baru dapat bekerja.
B. STUDI KASUS 2

 Pintu kereta terbuka saat PB1 ditekan


 Pintu kereta tertutup saat PB2 ditekan
 Lampu Indikator menyala saat proses buka tutup pintu kereta terjadi

Gambar 2.1 Studi Kasus 2

1. Alat dan Bahan (Simulasi)


⮚ 2 Double Acting Cylinder

⮚ Compressed air supply


⮚ Air service unit
⮚ Power supply 24V dan 0V

⮚ 5/2 Way valve


⮚ Relay

⮚ 2 Push Button switch


⮚ Lamp LED indikator
⮚ Kabel Jumper

2. Langkah Percobaan

1. Buatlah rangkaian simulasi pada fluidsim-p seperti pada gambar 2


2. Tunjukkan kepada dosen hasil simulasi pada fluidsim-p yang telah dibuat
3. Lakukan percobaan pada alat dan bahan yang telah disediakan
4. Atur 5/3 Way Valve menjadi Pneumatically/Electrically. Kemudian, rangkai
Compressed air supply ,Air Service Unit, 5/3 Way Valve, dan 2 DAC
5. Atur Label pada 2 Valve Solenoid connection dan samakan seperti 5/3 Way Valve.
Kemudian rangkai 2 Push Button switch, Valve Solenoid,Relay dan LED indikator.
Lalu hubungkan dengan Power Supplay sebagai sumber daya.
6. Pastikan semua alat dan bahan yang digunakan telah terhubung satu sama lain.
Kemudian, Tunjukkan pada dosen
7. Lakukan analisa dengan mengamati apa yang terjadi
3. Rangkaian Studi Kasus 2
1. Rangkaian secara simulasi di Fluidsim-p

Gambar 2.2 Rangkaian Studi Kasus 2 Pada Fluidsim


2. Rangkaian secara praktikum di Lab

Gambar 2.3 Hasil Rangkaian Studi Kasus 2


Setelah di Praktikkan
4. Hasil Studi Kasus 2

1. Hasil secara simulasi di Fluidsim-p


 Kondisi Off
Ketika PB2 ditekan maka keadaan kedua piston dari double acting cylinder akan
terdorong masuk ke dalam , dan disitulah pintu kereta akan tertutup.

Gambar 2.4 Simulasi Studi Kasus 1 Ketika Kondisi Off

 Kondisi On
Ketika PB1 ditekan maka keadaan kedua piston dari double acting cylinder akan
terdorong masuk keluar , dan disitulah pintu kereta akan terbuka.

Gambar 2.5 Simulasi Studi Kasus 1 Ketika Kondisi On


2. Hasil secara praktikum di Lab
 Kondisi Off
Ketika power supply dinyalakan kedua piston dari double acting cylinder dalam
keadaan terdorong kedalam, dan bsa kita lihat indicator led ke 2 menyala yang
menandakan pintu kereta dalam keadaan tertutup.

Gambar 2.6 Praktikum Studi Kasus 2 Ketika Kondisi Off

 Kondisi On
Ketika power supply dinyalkan kemudian PB1 ditekan maka kedua piston dari
double acting cylinder akan terdorong keluar karena mendapat tekanan udara dari
compesor melalui air service unit.

Gambar 2.7 Praktikum Studi Kasus 2 Ketika Kondisi On


5. Analisa Hasil Studi Kasus 2

 Ketika praktikum untuk double acting cylinder dipasang secara terbalik agar
ketika dijalankan tidak bertabrakan, namun untuk pin nya sendiri tidak dibalik
yaitu pin 2 terhubung dengan sisi kana dari double acting cylinder dan pin 4
terhubung dengan sisi kanan pada double acting cylinder . Dan untuk pin 1
terhubung ke air service unit.
 Disini menggunakan led indicator yang mana jika PB1 ditekan maka led sebelah
kiri akan menyala(pintu kereta terbuka) dan ketika PB2 ditekan maka led
sebelah kanan yang akan menyala(pintu kereta tertutup).
 Perlu diperhatikan saat pemasangan kabel dari satu komponen ke komponen yang lain ,
agar ketika dijalankan dapat sesuai dengan simulasi di fluidsim.
 Setiap setelah mematikan power supply maka compressor juga harus dimatikan.

6. Kesimpulan

Pada studi kasus 2 yang sudah dipraktikkan di Laboratorium TKK dapat


dikatakan berhasil karena ketika dipraktikkan sesuai dengan yang disimulasikan
pada fluidsim, yang mana ketika PB1 ditekan kedua piston akan terdorong keluar dan
ketika PB2 ditekan maka kedua piston tersebut terdorong kedalam dan pintu kereta
akan tertutup.

Anda mungkin juga menyukai