Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

ELEKTRO
PNEUMATIK

DISUSUN OLEH
NAMA

: MUHAMMAD IQBAL

KELAS

: XII

BIDANG KEAHLIAN : KONTROL MEKANIK A

SEMESTER GANJIL

SMK NEGERI 1 CIMAHI

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A

ALAT PENYORTIR

JOB 1

SMKN 1 CIMAHI

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat rangkaian sortir dengan rangkaian langsung dan tidak langsung
2. Siswa dapat membuat rangkaian penyortir dengan menngunakan katup solenoid dan silender
kerja tunggal, beserta relay
3. Siswa dapat mengetahui bagaimana prinsip kerja dari dasar mesin sortir

II. TEORI DASAR


Karena kita sudah mengetahui apa itu actuator silinder kerja tunggal dan relay, karena relay
prinsip kerjanya sama jadi kita tinggal mempelajari apa itu katup solenoid tunggal.

Katup Solenoid Tunggal


Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan
sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh
arus AC maupun DC. Solenoid valve pneumatic atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang
keluaran, lubang masukan, lubang jebakan udara (exhaust) dan lubang Inlet Main. Lubang Inlet
Main, berfungsi sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit),
lalu lubang keluaran (Outlet Port) dan lubang masukan (Outlet Port), berfungsi sebagai terminal
atau tempat tekanan angin keluar yang dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan
udara (exhaust), berfungsi untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger
bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve pneumatic bekerja.

Soal Praktikum :
Alat Penyortir (Short Device)
Dengan menggunakan alat penyortir, benda ditransfer dari ban berjalan satu ke ban
berjalan lainnya. Batang piston silinder akan keluar mendorong benda ke ban berjalan lain, jika
switch tombol ditekan. Tombol dilepas, batang piston kembali ke posisi semula.

III. ALAT & BAHAN


1.Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit ).
2.1 buah Silinder Kerja Tunggal.
3.1 buah Katup 3/2 NC Solenoid Tunggal.
4.1 buah Relay DC.
5.1 buah Tombol NO.
6.Selang penghubung.
7.Kabel penghubung.
8.Power Supply 24 VDC.
IV. LANGKAH KERJA
1.
2.
3.
4.
5.

Membaca doa sebelum praktik


Membuat gambar rangkaian
Siapkan alat dan baha
Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat.
Kabel supply harus dari air service unit agar aman dan udara yang di hasilkan tidak membawa
H2O
6. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
7. Tekan tombol sesuai perintah guru.
8. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.

V. GAMBAR RANGKAIAN

Rangkaian Langsung (Direct)


1

+24V

3
2
4
Y1
1

Y1

0V

Rangkaian Tidak Langsung (Undirect)

+24V

3
3

3
K

4
A1

2
K

Y2

Y2
1

0V

A2

VI. ANALISA
Rangkaiian direct dan undiect memiliki prinsip kerja yang sama tapi sedikit berbeda jika
rangkaian direct atau control langsung tidak menggunakan relay sedangkan control undirect atau
control tidak langsung, menggunakan relay. Sedangkan persamaannya direct dan undirect memiliki
prinsip kerja yang sama yaitu untuk megaktuasi actuator agar bekerja.

VII. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulan bahwa jika kita akan membuat rangkaian penyortir maka
memiliki dua rangkaian yaitu direct dan undirect dimana masing masing prinsipnya sama hanya saja
lebih aman menggunaka relay.

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

PEMBUKA DAN PENUTUP KRAN


MENGGUNAKAN KATUP
SELENOID TUNGGAL DAN
SILINDER KERJA GANDA

JOB 2

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat rangkaian dari soal yang tlah dibuat oleh guru .
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian control.
3. Siswa dapat menganalisis pinsip kerja dari rangkain yang telah dibuat
4. Siswa dapat memaahai rangkaian kontrolnya

II. TEORI DASAR


Pembuka dan Penutup Kran
Dengan menggunakan alat pembuka dan penutup kran, katup kran pi pa utama dapat
dibuka dan ditutup. Batang piston silinder kerja ganda akan keluar membuka katup kran, jika
tombol ditekan.
Tombol dilepas, batang piston kembali ke posisi semula dan katup kran tertutup.

III. LANGKAH KERJA


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
1 buah Silinder Kerja Ganda.
1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Tunggal.
1 buah Relay DC.
1 buah Tombol NO.
Selang penghubung.
Kabel penghubung.
Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berdoa sebelum memulai kegiatan


Buatlah gambar rangkaiannya
Siapkan alat dan bahan..
Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat.
Rakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
7. Tekan tombol sesuai perintah guru.
8. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.
9. Ucapkan hamdalah

V. GAMBAR RANGKAIAN
Rangkaian Langsung (Direct)

+24V

3
PB_1
4

2
4

Y1
5

Y1

0V

Rangkaian tidak Langsung (unDirect)

+24V

3
3

PB_2
4

K
4
A1

2
K

A2

4
Y2

Y2
5

0V

VI. ANALISA
Aktuator yang digunakan ialah silender kerja ganda dan katup yang digunakan ialah
katup 5/2 untuk menggerakkan mundur
Karena pengembalian katup 5/2 secara otomatis dengan bantuan per sehingga tidak
membutuhkan rangkaian pengembali posisi silinder kerja ganda.

VII. KESIMPULAN
Sistem kerja komponen elektro pneumatic hampir sama dengan sistem pneumatik yang
telah kita pelajari sebelumnya di kelas 2., yang membedakan yakni sistem pengontrolan yang lebih
mudah dengan bantuan elektrik.

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

ALAT
PENDORONG KAYU
( PARALEL )

JOB 3

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat gambar rangkaian dari perintah soal.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian tersebut.

II. TEORI DASAR


Rangkaian pararel atau sering disebut sistem OR yaitu sistem rangkaian dimana
penyusunannya secara berjajar. Untuk sistem kontrol sendiri apabila kita menggunakan tombol yang
dipasang secara pararel untuk menyalakan sebuah lampu. Maka lampu tersebut dapat diaktifkan
dengan menekan salah satu tombol tersebut.

Praktikum : Rangkaian Tidak Langsung (Indirect)


Alat Pendorong Papan Kayu
Tumpukan papan kayu di dorong ke luar satu persatu dari tempatnya ke alat penjepit oleh sebuah
silinder. Dengan menekan salah satu tombol atau pedal kaki, satu papan terdorong ke luar dari tumpukan
papan, tombol atau pedal kaki dilepas alat pendorong kembali ke posisi semula.

III. ALAT DAN BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit ).
1 buah Silinder Kerja Tunggal.
1 buah Katup 3/2 NC Solenoid Tunggal.
1 buah Relay DC.
2 buah Tombol NO.
Selang penghubung.
Kabel penghubung.
Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1. Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Membaca doa sebelum memulai praktek.
4. Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat.
5. Dimulai dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
6. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
7. Tekan tombol sesuai perintah guru.
8. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.

V. GAAMBAR RANGKAIAN

Rangkaian Langsung (Direct)

+24V

2
3

PB

PDL

2
4

Y1
1

Y1

0V

Rangkaian Tidak Langsung (Indirect)

+24V

4
3

PB1
2

3
PDL1

Y2

5
3
K1
4

A1
1

Y2

K1
0V

A2

VI. ANALISA
Prinsip kerja silinder sama seperti praktek-praktek sebelumnya yakni maju ketika
tombol kontrol ditekan dan mundur ketika tombol dilepas, namun dalam prktek kali ini kita
menggunakan 2 buah tombol yang disusun secara pararel sehingga silinder akan aktif apabila salah
satu tombol tertekan. Prinsip ini dikenal dengan prinsip OR.

VII. KESIMPULAN
Jadi untuk praktik kalai ini kita harus teliti dan cerdas dalam menganalisa rangkaian
ketika akan praktik karena jika salah maka akan terjadi kendala.

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

ALAT STEMPEL
( RANGKAIAN SERI )

JOB 4

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat gambar rangkaian dari perintah soal.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian tersebut.

II. TEORI DASAR


Rangkaian seri atau sering disebut sistem AND yaitu sistem rangkaian dimana
penyusunannya secara berderet. Untuk sistem kontrol sendiri apabila kita menggunakan tombol yang
dipasang secara seri untuk menyalakan sebuah lampu. Maka lampu tersebut dapat diaktifkan dengan
menekan semua tombol secara bersamaan.

Soal Praktikum :
Alat Stempel
Benda kerja distempel dengan alat stempel. Dengan menekan dua tombol bersamasama, batang
piston silinder bergerak keluar dan benda kerja distempel. Batang piston kembali ke posisi semula jika
tombol dilepas.

III. ALAT DAN BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit ).
1 buah Silinder Kerja Tunggal.
1 buah Katup 3/2 NC Solenoid Tunggal.
1 buah Relay DC.
2 buah Tombol NO.
Selang penghubung.
Kabel penghubung.
Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.


Siapkan alat dan bahan.
Membaca doa sebelum memulai praktek.
Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat.
Dimulai dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
7. Tekan tombol sesuai perintah guru.
8. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.

V. GAMBAR RANGKAIAN

Rangkaian Langsung (Direct)


1

+24V

3
PB_1
2
4
3
Y1

PB_2
1

4
Y1
0V

Rangkaian Tidak Langsung (Indirect)

+24V

3
3

3
PB_3

K1
4
3

PB_4
Y2
1

4
A1

3
K1
0V

Y2
A2

VI. ANALISA
Berbeda dengan praktikum sebelumnya, Prinsip kerja silinder kali ini yakni akan aktif
apabila kedua tombol ditekan, sehingga dalam prktek kali ini kita menggunakan 2 buah tombol yang
disusun secara seri untuk mengaktifkan silinder. Prinsip ini dikenal dengan prinsip AND.

VII. KESIMPULAN
Dalam pembuatan rangkaian kita harus mengetahui terlebih dahulu sistem pengontrolan
yang sesuai dengan soal, barulah kita menysun rangkaian pneumatik.

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

PEMISAH LINTASAN
MENGGUNAKAN RANGKAIAN
PENGUNCI

JOB 5

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat gambar rangkaian dari perintah soal.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian tersebut.

II. TEORI DASAR


Rangkaian pengunci (Self Holding) merupakan sistem pengendalian tombol dengan
mengubahnya menjadi sistem kerja saklar dengan bantuan kontak magnetis.

Soal Praktikum :
Pemisah Lintasan
Silinder kerja ganda digunakan untuk memisah lintasan dari jalur 1 ke jalur 2 atau sebaliknya.
Jika tombol S1 ditekan maka batang piston silinder akan keluar menghubungkan jalur lintasan 1. Tombol S1
dilepas batang piston silinder tetap pada posisi lintasan jalur 1. Untuk memindahkan ke jalur 2 digunakan
tombol S2. Bila tombol S2 dilepas batang piston tetap menghubungkan lintasan 2.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
2. 1 buah Silinder Kerja Ganda.
3. 1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Tunggal.
4. 1 buah Relay DC.
5. 1 buah Tombol NO.
6. 1 buah Tombol NC.
7. Selang penghubung.
8. Kabel penghubung.
9. Power Supply 24 VDC.

IV. Langkah Kerja


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.


Siapkan alat dan bahan.
Membaca doa sebelum memulai praktek.
Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat.
Dimulai dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
7. Tekan tombol sesuai perintah guru.
8. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.

V. GAMBAR RANGKAIAN

Rangkaian Dominan ON
1

+24V

2
3

S_1
4

3
1

S_2
4

3
K2
4

2
3

Y2

K2
5

4
A1
Y2

K2
0V

A2

2
3

Rangkaian Dominan OFF


+24V

6
1

S2

K1
4

2
S1

Y1

K1
4

3
A1
Y1

K1
0V

A2

5
6

VI. ANALISA
Praktikum kali ini kita menyusun rangkaian kontrol pengunci dominan on dan dominan
off. Dalam prinsipnya dominan on kedua tombol disusun secara pararel yakni tombol NC diserikan
dengan kontak pengunci relay sehingga ketika kedua tombol ditekan arus akan tetap masuk pada
relay. Sedangkan dominan off, kedua tombol dipasang seri sehingga mengakibatkan arus tidak akan
masuk pada relay.

VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum kita dapat mengetahui prinsip dari rangkaian dominan on dan
dominan off, dimana dalam rangkaian elektrik sendiri kita berpikir secara logic. Kita menyusun
kedua tombol start dan stop menghasilkan agar pengontrolan yang berbeda pada silinder.

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

ALAT PEMINDAH JALUR BAN


BERJALAN

JOB 6

I. TUJUAN
1. Siswa dapat mengetahui prinsip dan sistem kerja dari komponen solenoid kerja ganda.
2. Siswa dapat membuat gambar rangkaian dari perintah soal.
3. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
4. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian tersebut.

II. TEORI DASAR

Katup kendali 5/2 Double Solenoid


Katup kendali 5/2 double solenoid ini terdiri dari lima port, masing-masing diberi
nomor. Pada bagian bawah (input) terdapat saluran masuk udara kempa yang diberi kode nomor 3,
dan dua saluran buang yang diberi kode 3.dan 5. sedangkan bagian atas (output) terdapat dua saluran
(port) yang diberi kode nomor 2 dan 4. Kedua saluran genap tersebut akan dihubungkan dengan
aktuator. Selain itu terdapat dua ruang yang diberi nama ruang a dan ruang b. Kedua ruang
diaktifkan/digeser oleh listrik dari sisi 14, dan sisi 12. Pada umumnya sisi 14 akan mengaktifkan
ruang a sehingga port 1 terhubung dengan port 4, aktuator bergerak maju. Sisi 12 untuk mengaktifkan
ruangan b yang berdampak.

Soal Praktikum :
Alat Pemindah Jalur Ban Berjalan
Dengan menggunakan alat pemindah jalur ban berjalan benda di atas kerangka alat lersebut
dipindah dari ban yang satu ke ban yang lain.
Kerangka pemindah dapat maju jika tombol S1 ditekan. Benda pindah dari ban yang satu ke ban
yang lain. Untuk mengembalikan kerangka pemindah ke posisi semula harus menekan tombol yang lain ( S2 ).
Jalur Iintasan terhubung sesuai perintah terakhir yang diberikan .

III. ALAT DAN BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
1 buah Silinder Kerja Ganda.
1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Ganda.
2 buah Relay DC.
2 buah Tombol NO.
Selang penghubung.
Kabel penghubung.
Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1. Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Membaca doa sebelum memulai praktek.
4. Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat. Dimulai dengan
merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
5. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang dihubungkan
dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
6. Tekan tombol sesuai perintah guru.
7. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan kembali
alat dan bahan.

V. GAMBAR RANGKAIAN

Rangkaian Langsung (Direct)


1

+24V

Y1

Y2
1

2
3

Y1

Y2

0V

Rangkaian Tidak Langsung (Indirect)


3

+24V

4
3

K1
4

K2
4

A1
K1

Y4

Y3
3

Y3

A1
K2

Y4

A2

A2

0V

VI. ANALISA
Dalam sistem kerja rangkaian ini, satu tombol akan mengatur 1 pergerakan silinder. Jika
tombol pertama menggerakkan silinder keluar, maka tombol kedua akan menggerakkan silinder ke
posisi semula. Sehingga kita membutuhkan komponen final element control yang dapat dikontrol oleh 2
arah. Untuk itu kita menggunakan katup solenoid ganda dalam perakitannya.

VII. KESIMPULAN
Seperti yang telah kita pelajari tentang katup ganda, yakni dalam pergerakannya diatur
oleh 2 inputan, dimana inputan kiri akan mengaktifkan ruang katup bagian kiri. Sebaliknya apabila
inputan kanan yang digunakan maka ruang katup bagian kanan yang akan aktif.

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

PENGELUARAN BENDA KERJA


OTOMATIS

JOB 7

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat gambar rangkaian dari perintah soal.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian tersebut.

II. TEORI DASAR

Limit Switch (Saklar Pembatas)


Limit switch (saklar pembatas) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang mempunyai
tuas aktuator sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari Normally Open/ NO ke Close atau sebaliknya
dari Normally Close/NC ke Open). Posisi kontak akan berubah ketika tuas aktuator tersebut terdorong
atau tertekan oleh suatu objek. Sama halnya dengan saklar pada umumnya, limit switch juga hanya
mempunyai 2 kondisi, yaitu menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik. Dengan kata lain hanya
mempunyai kondisi ON atau Off.

Namun sistem kerja limit switch berbeda dengan saklar pada umumnya, jika pada saklar
umumnya sistem kerjanya akan diatur/ dikontrol secara manual oleh manusia (baik diputar atau ditekan).
Sedangkan limit switch dibuat dengan sistem kerja yang berbeda, limit switch dibuat dengan sistem kerja
yang dikontrol oleh dorongan atau tekanan (kontak fisik) dari gerakan suatu objek pada aktuator, sistem
kerja ini bertujuan untuk membatasi gerakan ataupun mengendalikan suatu objek/mesin tersebut, dengan
cara memutuskan atau menghubungkan aliran listrik yang melalui terminal kontaknya.

Sistem kerja limit switch

Soal Praktikum :
Pengeluaran Benda Kerja
Sebuah benda didorong keluar ke atas ban berjalan dengan menggunakan silinder kerja ganda.
Pekerjaan untuk mulai diberikan dengan menekan tombol. Apabila silinder keluar sudah mencapai posisi
maksimum , silinder kembali secara otomatis ke posisi semula. Untuk menjamin bahwa benda benarbenar
terletak diatas ban berjalan diperlukan sebuah sinyal.
Gerakan maju silinder secara perlahan. sedangkan gerakan inundur dilakukan secara
cepat.

III. ALAT DAN BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
1 buah Silinder Kerja Ganda.
1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Tunggal.
1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Ganda.
1 buah Relay DC.
1 buah Limit Switch yang memiliki NO & NC.
Selang penghubung.
Kabel penghubung.
Power Supply 24 VDC.

IV. Langkah Kerja


1.
2.
3.
4.

Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.


Siapkan alat dan bahan.
Membaca doa sebelum memulai praktek.
Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat. Dimulai
dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
5. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
6. Tekan tombol sesuai perintah guru.
7. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.

V. GAMBAR RANGKAIAN

Solenoid Tunggal
A

+24V

1
A

2
3

K1

3
4

Y1
5

A1
Y1

K1
A2

0V

Solenoid Ganda
B

+24V

3
B

4
3
K2

2
4

Y2

A1

Y3
5

Y2

K2

Y3
A2

0V

VI. ANALISA
Dalam sistem kerja rangkaian ini, kita menggunakan sistem rangkaian menggunakan
solenid tunggal dan juga ganda. Dan dalam pembuatan rangkaiannyapun kita memerlukan limit switch
yang berperan sebagai sensor ketika mencapai titik maksimum. Apabila sensor limit switch tertekan, ia
akan mengaktifkan sistem rangkaian yang berfungsi untuk mengembalikan posisi silinder pada
minimum, sehingga rangkaian tersebut bergerak kembali secara otomatis.

VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum kedua rangkaian tersebut, dapat kita lihat bahwa dalam sistem
kerja solenoid Ganda lebih ringan dibandingkan sistem kerja dari solenoid tunggal. Hal ini
dikarenakan dalam sistem aktuasi solenoid ganda sendiri kita hanya perlu mengaktifkan solenoid
secara sementara karena pada solenoid ganda sendiri menggunakan prinsip memory, sedangkan
untuk solenoid tunggal sendiri harus selalu diberi arus listrik karena apabila dengan pengaktifan
sementara katup solenoid bergerak keposisi semula dengan bantuan spring (per).

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

PENJEPIT DENGAN
MENGGUNAKAN TOGLE

JOB 8

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat gambar rangkaian dari perintah soal.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian tersebut.

II. TEORI DASAR


Pada praktikum kali ini siswa ditugaskan dalam pembuatan rangkaian seperti soal
berikut dengan menggunakan beberapa komponen yang telah kita pelajari untuk menyusun rangkaian
sesuai dengan yang ditugaskan.

Soal Praktikum :
Penjepit Dengan Pengungkit Togel
Penjepit dikontrol oleh salah satu dan dua buah tombol. Untuk melepas benda tersebut
dipergunakan satu tombol lain.
Kondisi lain yang harus dipenuhi :
Menjepit hanya mungkin apabila benda ada di tempal.
Benda tak dapat dilepas selama proses kerja ( pengeboran )
Kecepatan si Under saat menjepit harus dapat diatur.
Melepaskan benda dengan cepat.

III. ALAT DAN BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
1 buah Silinder Kerja Ganda.
1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Ganda.
3 buah Tombol NO.
2 buah Limit Switch.
Selang penghubung.
Kabel penghubung.
Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1. Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Membaca doa sebelum memulai praktek.
4. Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat. Dimulai
dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
5. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
6. Tekan tombol sesuai perintah guru.
7. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.

V. GAMBAR RANGKAIAN

+24V

2 3
3

S1

4
3

3
S3

S2
4

4
3

4
A

3
4
B
4

Y1
1

K1

Y2
5

A1
K1
0V

4
Y1

A2

K2
4

A1
K2

Y2
A2

VI. ANALISA
Sesuai dengan soal sistem kerja pada rangkaian ini memerlukan limit switch yang
berperan sebagai sensor untuk menentukan posisi silinder sehingga apabila silinder tidak berada
dalam posisi minimal atau maksimal, maka input komponen berupa 3 tombol tersebut tidak dapat
diaktifkan. Pada rangkaian pneumatik sendiri kita memerlukan komponen one way yang bertujuan
agar pengeluaran silinder bergerak secara perlahan.

VII. KESIMPULAN
Pada praktikum ini komponen yang berperan utama ialah limit switch yang berperan
sebagai sensor untuk menentukan posisi maksimal atau atau minimal. Pada rangkaian sendiri untuk
membuat fungsi tombol berperan aktif ketika limit switch aktif kita hanya mengatur susunan
komponen kontrol yakni secara seri.

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

A+A- CONTINUOUS SOLENOID


TUNGGAL

JOB 9

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat rangkaian kontrol secara Continue.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian tersebut.

II. TEORI DASAR


Dalam peraktik kali ini kita di haruskan membuat rangkaian dimana jika kita menekan
tombol start maka silinder maju dan kembali dan hal tersebut dilakukan secara otomatis, dengan
syarat menggunakan katup solenoid tunggal dan memiliki satu tombol stop.
III. ALAT & BAHAN
1. Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
2. 1 buah Silinder Kerja Ganda.
3. 1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Tunggal.
4. 2 buah Relay DC.
5. 1 buah Tombol NO.
6. 1 buah Tombol NC.
7. 2 buah Limit Switch yang memiliki NO & NC.
8. Selang penghubung.
9. Kabel penghubung.
10. Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1.
2.
3.
4.

Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.


Siapkan alat dan bahan.
Membaca doa sebelum memulai praktek.
Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat. Dimulai
dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
5. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
6. Tekan tombol sesuai perintah guru.
7. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.

V. GAMBAR RANGKAIAN

+24V

3
1

STOP

A+
4

5
3

K2

A-

3
K1

A+
START

K1
4

1
4

A-

1
K2

Y1

A1
5

K1

A1
Y1

K2
A2

A2

0V

2
5

VI. ANALISA
Setelah di analisa dalam praktik kali ini kita harus teliti Karena komponen yang
digunakan banyak yang trouble jadi sebaiknya ketika akan praktek sebelumnya cek dulu komponen
yang akan digunakan setelah itu ketika akan memulai mencoba ketika sudah di rangkai maka
sebaiknya di cek dahulu apakah sudah benar atau belum.
VII. KESIMPULAN
Jadi dalam praktek kali ini membutuhkan konsentrasi yang benar benar focus karena
jika tidak maka kita lupa akan dimana kita sudah merangkai.

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

A+A- CONTINUOUS SOLENOID


GANDA

JOB 10

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat gambar rangkaian dari perintah guru.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian tersebut.

II. Teori Dasar


Teori yang diberikan sama halnya dengan peraktek sebelumnya hanya saja disini kita
menggunakan katup solenoid ganda untuk menjalankan actuator secara continuous dan seperti
biasanya memiliki 1 tombol stop dan 1 tombol start. A+ = actuator maju A- = actuator mundur

III. ALAT & BAHAN


1. Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
2. 1 buah Silinder Kerja Ganda.
3. 1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Ganda.
4. 2 buah Relay DC.
5. 1 buah Tombol NO.
6. 1 buah Tombol NC.
7. 2 buah Limit Switch yang memiliki NO & NC.
8. Selang penghubung.
9. Kabel penghubung.
10. Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1. Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Membaca doa sebelum memulai praktek.
4. Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat. Dimulai
dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
5. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
6. Tekan tombol sesuai perintah guru.
7. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.

V. GAMBAR RANGKAIAN

+24V

3
1

STOP

A+
4

3
A+

START

3
K1

K2
4

K2
2

2
2

Y1

Y2
5

1
A-

3
K1

K2

A-

A1

K1

A1
Y1

K2
A2

A2

0V

2
5

4
6

Y2

VI. ANALISA
Dalam praktek yang ini kita menggunakan katup solenoid ganda dalam prinsip kerjanya
sama dengan praktek sebelumnya hanya saja untuk katup solenoid ganda membutuhkan 2 aktuasi
yaitu y1 dan y2. Dalam praktek kali ini sama saja kita harus konsentrasi dan seperti biasa cek dahulu
setiap koomponen yang akan dipakai.
VII. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara katup solenoid tunggal dan ganda, jika
ganda kita memerlukan 2 aktuasi y1 untuk maju dan y2 untuk mundur dan boleh di balik, sedangkan
yang katup solenoid tunggal kita hanya memerlukan satu supply atau pengaktuasi y1 agar actuator
bekerja maju dan mundur secara otomatis karena menggunakan per

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

SILINDER KERJA GANDA


MENGGUNAKAN PRESSUSRE
SWITCH

JOB 11

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat gambar rangkaian dari perintah soal.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian tersebut.

II. TEORI DASAR


Pada praktikum kali ini rangkaian kembali mengacu pada rangkaian sebelumnya tentang
notasi langkah A+ A- B+ B-. Namun pada praktikum kali ini rangkaian akan terus berjalan dalam
menekan sebuah saklar. Prinsipnya silinder akan digerkkan oleh sensor katup 3/2 aktuasi roll dan
dalam aliran fluida (udara) akan terus teraliri supply karena penggunaan saklar yang memberikan
aliran secara terus-menerus.

III. ALAT & BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
1 buah Silinder Kerja Ganda.
1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Tunggal.
2 buah Relay DC.
1 buah Tombol NO.
1 buah Tombol NC.
Selang penghubung.
Kabel penghubung.
Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1. Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Membaca doa sebelum memulai praktek.

4. Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat. Dimulai
dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
5. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
6. Tekan tombol sesuai perintah guru.
7. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.

V. GAMBAR RANGKAIAN

+24V

P2
P1

K1
4
3

K2
4

A1
Y1

A1

Y2
5

K1

Y1

K2

Y2

A2

A2

0V

VI. ANALISA
Dalam system dari rangkaian tersebut kita dapat lihat bahwa saklar mengalirkan arus
jika dalam keaadan close dan kaskade juga sama dalam rangkaian tersebut pertama kita harus
memeriksa setiap komponen yang akan digunakan karena jika tidak maka kita akan susah untuk
memperbaiki trouble dari rangkaian tersebut..

VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dapat kita simpulkan bahwa dalam pengetahuan sistem pneumatik,
terlebih dahulu kita harus mengetahui sistem kerja atau cara kerja dari tiap-tiap komponen. Hal ini
memudahkan kita dalam pembuatan rangkaian pneumatik. Seperti contoh dalam praktikum tersebut
kita dapat membuat rangkaian secara continue dari sistem aliran fluida secara terus menerus untuk itu
kita menggunakan rangkaian kasekade dan juga komponen saklar pneumatik

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A
SMKN 1 CIMAHI

RANGKAIAN MENGGUNAKAN
TIMER

JOB 12

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat gambar rangkaian.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian dari yang telah dibuat sesuai dengan perintah
soal

II. TEORI DASAR


Pada praktikum kali ini rangkaian kembali mengacu pada rangkaian sebelumnya tentang notasi
langkah A+ A- B+ B-. Namun pada praktikum kali ini rangkaian akan terus berjalan dalam menekan
sebuah saklar. Prinsipnya silinder akan digerkkan oleh sensor katup 3/2 aktuasi roll dan dalam aliran
fluida (udara) akan terus teraliri supply karena penggunaan saklar yang memberikan aliran secara
terus-menerus.

III. ALAT & BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
1 buah Silinder Kerja Ganda.
1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Tunggal.
2 buah Relay DC.
1 buah Tombol NO.
1 buah Tombol NC.
Selang penghubung.
Kabel penghubung.
Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1.
2.
3.
4.

Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.


Siapkan alat dan bahan.
Membaca doa sebelum memulai praktek.
Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat. Dimulai
dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian pneumatik.
5. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.
6. Tekan tombol sesuai perintah guru.

7. Setelah selesai buka kembali rangkaian di trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan simpan
kembali alat dan bahan.
V. GAMBAR RANGKAIAN

+24V

2
1

T
P2

3
SW
4

A1
Y1

K2

SW
4

6
3

K1
2

P1

A1

A1

Y2
5

K1

3
0V

Y1

20

A2

K2

Y2

A2

A2

VI. ANALISA
Dalam system dari rangkaian tersebut kita dapat lihat bahwa saklar mengalirkan arus
jika dalam keaadan close dan kaskade juga sama dalam rangkaian tersebut pertama kita harus
memeriksa setiap komponen yang akan digunakan karena jika tidak maka kita akan susah untuk
memperbaiki trouble dari rangkaian tersebut.

VI. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dapat kita simpulkan bahwa dalam pengetahuan sistem pneumatik,
terlebih dahulu kita harus mengetahui sistem kerja atau cara kerja dari tiap-tiap komponen. Hal ini
memudahkan kita dalam pembuatan rangkaian pneumatik. Seperti contoh dalam praktikum tersebut
kita dapat membuat rangkaian secara continue dari sistem aliran fluida secara terus menerus untuk itu
kita menggunakan rangkaian kasekade dan juga komponen saklar pneumatik

MUHAMMAD IQBAL
XII KONTROL MEKANIK A

KOMBINASI 3 TOMBOL

JOB 13

SMKN 1 CIMAHI

I. TUJUAN
1. Siswa dapat membuat gambar rangkaian.
2. Siswa dapat merangakai rangakaian di trainer sesuai gambar rangkaian kontrol serta
pneumatiknya.
3. Siswa dapat menganalisis sistim kerja rangkaian yang telah dibuat sesuai dengan perintah
soal.

II. TEORI DASAR


Pada praktikum kali ini rangkaian kembali mengacu pada rangkaian sebelumnya tentang
notasi langkah A+ A- B+ B-. Namun pada praktikum kali ini rangkaian akan terus berjalan dalam
menekan sebuah saklar. Prinsipnya silinder akan digerkkan oleh sensor katup 3/2 aktuasi roll dan
dalam aliran fluida (udara) akan terus teraliri supply karena penggunaan saklar yang memberikan
aliran secara terus-menerus.

III. ALAT & BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Trainer Pneumatik (yang telah dilengkapi compressor dan air service unit )
1 buah Silinder Kerja Ganda.
1 buah Katup 5/2 NC Solenoid Tunggal.
2 buah Relay DC.
1 buah Tombol NO.
1 buah Tombol NC.
Selang penghubung.
Kabel penghubung.
Power Supply 24 VDC.

IV. LANGKAH KERJA


1. Buatlah gambar rangkaian sesuai soal.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Membaca doa sebelum memulai praktek.
4. Rangkailah rangkaian di trainer sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat.
Dimulai dengan merakit rangkaian kontrol terlebih dahulu lalu setelah itu rangkaian
pneumatik.
5. Setelah selesai merangkai, uji rangkain dengan mengaktifkan rangkaian kontrol yang
dihubungkan dengan Power Supply dibawah pengawasan dari guru pembimbing.

6. Tekan tombol sesuai perintah guru.


7. Setelah selesai buka kembali rangkaian pada trainer jika sudah diperiksa oleh guru, dan
simpan kembali alat ke tempatnya

V. Gambar Rangkaian

+24V

2
3

S1

3
3

S2

4
3

S3

5
3

3
B

3
C

C
4

Y
5

C
2

A1
A

A1
B

A2

A2

A2

0V

4
5

5
6

A1
C

4
6

A
2

VI. ANALISA
Dalam system dari rangkaian tersebut kita dapat lihat bahwa saklar mengalirkan arus
jika dalam keaadan close dan kaskade juga sama dalam rangkaian tersebut pertama kita harus
memeriksa setiap komponen yang akan digunakan karena jika tidak maka kita akan susah untuk
memperbaiki trouble dari rangkaian tersebut.

VII. KESIMPULAN
Jadi terlebih dahulu kita harus mengetahui sistem kerja atau cara kerja dari tiap-tiap
komponen. Hal ini memudahkan kita dalam pembuatan rangkaian pneumatik. Seperti contoh dalam
praktikum tersebut kita dapat membuat rangkaian secara continue dari sistem aliran fluida secara
terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai