TUGAS MAKALAH Biologi Membuat Bakteri
TUGAS MAKALAH Biologi Membuat Bakteri
Tim penyusun :
SAMUEL HOWARD
CHANDRA AGUSFIAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA . karena berkat rahmat nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul BAKTERI ini dapat diselesaikan. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi.
Bakteri merupakan mikro organisme hidup yang TUHAN ciptakan sangat kecil hingga
tidak kasat mata, dibutuhkan alat tertentu untuk dapat melihatnya, seperti mikroskop. Bakteri
diciptakan dengan berbagai bentuk, fungsi dan sifat yang berbeda. Dengan makalah ini penulis
akan memaparkan apa itu bakteri?
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik
dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempernaan makalah ini. Akhirnya
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II BAKTERI
2.1 Pengertian............................................................................................................
2.2 Ciri-ciri Bakteri...................................................................................................
2.3 Struktur dan fungsi Bakteri...................................................................................................
2.4 Bentuk - bentuk bakteri Bakteri..........................................................................................
2.5 Reproduksi Bakteri secara seksual dan aseksual………………………………………..
2.6 Peran Bakteri dalam kehidupan.............................................................................
1.3 Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun dengan
tujuan :
1. Untuk mengetahui apa itu eubacteria (bakteri).
2. Untuk mengetahui bagaimana ciri ciri bakteri
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk bakteri.
4. Untuk mengetahui bagaimana struktur dan fungsi bakteri .
5. Untuk mengetahui bagaimana reproduksi bakteri secara seksual dan aseksual
6. Untuk mengetahui bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan.
BAB II
EUBACTERIA (BAKTERI)
2.1 PENGERTIAN
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di
organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan
jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur,
kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
2.2 CIRI-CIRI BAKTERI
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran
rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasite
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya
tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.
Pada tahap pertama proses sporulasi ini dapat dilihat terjadinya replikasi kromosom
bakteri dan sebagai kecil dari sitoplasma terpisah oleh suatu sekat(septum) spora. Sekat spora ini
menjadi membrane yang berlapis dua yang masing-masing mengelilingi kromosom dab
sitoplasma. Struktur ini seluruhnya dibungkus idalam sel asal yang disebut fore spore. Lapisan-
lapisan peptidoglikan yang tebal terdapat diantara 2 lapisan membran. Kemudian suatu mantel
spora yang tebal yang terdiri dari protein terbentuk disebelah luar membran. Mantel ini berfungsi
untuk melindungi endospora terhadap zat-zat kimia keras. Kemudian endospora dapat keluar
atau bebas dari sel. Letaknya endospora di dalam sel bakteri tergantung dari spesies bakterinya.
Apabila endospora telah matang dinding sel vegetatif melebur dan endospora dibebaskan.
Inti endospora yang mengalami dehidrasi yang tinggi, hanya mengandung sedikit DNA, RNA,
ribosom, enzim dan beberapa molekul yang penting. Endospora itu dapat dianggap sebagai
bentuk laten dari bakteri yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama sekali.
Endospora yang kembali kepada keadaan vegetatif mengalami suatu proses yang disebut dengan
germinasi. Proses germinasi atau perkecambahan ini dipacu adanya kerusakan fisik dan kemis
pada mantel endospora. Enzim-enzim yang terdapat dalam endospora akan merusak lapisan-
lapisan lain terdapat di sekeliling endospora, kemudian air dapat masuk sehingga metabolism
dapat berlangsung. Oleh karena satu sel vegetatif hanya membentuk satu endospora, maka
sporogenesis pada bakteri bukan merupakan alat perkembangbiakan, karena tidak ada
pertambahan jumlah sel. Dipandang dari segi klinis, endospora ini sangat penting karena tahan
terhadap pemanasan, pendinginan, penggunaan zat-zat kimia dan radiasi. Kebanyakan sel
vegetatif akan mati pada suhu 700C sedangkan endospora dapat tetap hidup pada air mendidih
sampai setengah jam atau lebih.
3. Vibrio (koma)
Bakteri yang bentuknya seperti batang, melengkung dan menyerupai bentuk koma.
Misalnya Vibrio cholerae.
4. Spirillum (spiral)
Bakteri yang berbentuk spiral iini, bentuknya bengkok-bengkok serupa spiral. misalnya
Treponema pallidum.
b. Berdasarkan kedudukan flagela pada selnya
1. Monotrik yaitu berflagel satu pada salah satu ujung.
2. Amfitrik
Amfitrik yaitu flagel masing-masing satu pada kedua ujung.
3. Lofotrik yaitu berflagel banyak di satu ujung.
4. Peritrik yaitu berflagel banyak pada semua sisi tubuh.
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme
gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan
pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran
tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan
peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat penting untuk membantu
determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri Gram
positif dan bakteri Gram negatif yaitu:
Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:
Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat
didalam
lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak
mengandung asam tekoat.
Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.
Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
Peka terhadap streptomisin
Toksin yang dibentuk Endotoksin
· Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak
dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain
tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual
yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam
proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion,
yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini
beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
a. Rekombinasi Genetik
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri melalui
proses berikut:
1. Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke
sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan
mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara
transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus
pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini
merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci
yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik
dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan
oleh Frederick Grifith tahun 1982.
2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan
virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya
menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen)
memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi
genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA
virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki
dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah
yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg
pada tahun 1952.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk
pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan
melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor
pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
b. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.
Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri
tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase,
yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan
terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan,
bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika
pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan
bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil
eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi,
maka bumi akan dipenuhi bakteri.