Anda di halaman 1dari 2

Meningkatkan Rasa Cinta pada Al-Qur’an dan

Mencetak Generasi Qur’ani sebagai Pemimpin


Masa Depan
Seiring berkembangnya zaman dan merebaknya penggunaan gadget baik dari kalangan anak
kecil hingga orang tua. Kita bisa melihat bahwasanya kedekatan mereka dengan Al-Qur’an
terhalang oleh kesibukan mereka yang selalu menggenggam gadget setiap saat. Bahkan
banyak dari mereka yang hanya menjadikan kegiatan mengaji Al-Quran hanya sebagai
formalitas yang berlalu begitu saja tanpa ada menumbuhkan kedekatan terhadap Al-Qur’an,
apalagi rasa cinta. Parahnya lagi bahkan mereka pun banyak yang tidak bisa membaca Al-
Qur’an, padahal itu merupakan hal yang wajib bagi seorang muslim untuk bisa membaca Al-
Qur’an yang merupakan pedoman hidupnya.
Berkaca dari fenomena tersebut, tentu di sini peran orang tua sangatlah penting untuk
mendidik anak mereka agar bisa membaca Al-Qur’an dan membatasi penggunaan gadget
pada anaknya. Sehingga sang anak pun terbiasa untuk membaca Al-Qur’an dan merasa tidak
enak jika dalam sehari saja sang anak tersebut tidak membaca Al-Quran. Perlu diperhatikan
juga bahwasanya sebagai orang tua juga harus terlebih dahulu memiliki kedekatan dengan
Al-Quran sehingga sang anak termotivasi untuk membaca Al-Qur’an.
Rasulullah SAW dalam sabdanya memerintahkan kepada kita untuk mengajarkan anak kita
untuk cinta pada tiga hal yang salah satunya adalah untuk cinta pada Al-Qur’an. Yang
namanya cinta tentu tidak bisa tumbuh begitu saja tanpa kita mengetahui apa yang kita
cinta, begitupula Al-Qur’an, bagaimana mungkin kita bisa cinta kepada Al-Qur’an tanpa kita
mengetahui apa Al-Quran itu.
Disebutkan oleh Asy-syaikh Muhammad Shalih bahwasanya kecintaan terhadap Al-Qur’an itu
haruslah dengan mendekat kepada Al-Qur’an, memiliki kedekatan dengan Al-Qur’an dan
menghilangkan segala sesuatu yang kiranya akan menghalangi kita untuk dekat dengan Al-
Qur’an. Beliau juga menyebutkan bahwasanya membaca Al-Qur’an dapat menghidupkan
hati yakni memberikan ketenangan pada hati. Maka bagaimana mungkin hati tidak cinta
pada sesuatu yang membuatnya hidup yakni Al-Qur’an.
Allah Swt Berfirman dalam Al-Qur’an:
( َ‫ُور َوهُدًى َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِين‬ ٓ
ِ ‫ ) ٰيََأيُّهَا ٱلنَّاسُ قَ ْد َجٓا َء ْت ُكم َّموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَٓا ٌء لِّ َما فِى ٱلصُّ د‬yang artinya: telah datang
kepadamu pelajaran berupa kitab suci Al-Qur'an dari tuhanmu, obat penyembuh bagi
penyakit yang ada dalam hati dan petunjuk menuju kebenaran serta rahmat yang besar bagi
orang yang benar-benar beriman {Surah Yunus Ayat 57}. Pada ayat tersebut disebutkan
bahwasanya Alqur’an itu merupakan obat bagi hati, sebagai petunjuk menuju kebenaran dan
Rahmat yang besar, maka bagaimana mungkin diri yang selalu membaca Al-Qur’an dengan
hatinya tidak cinta kepada Al-Qur’an yang telah menghidupkan hatinya, menyembuhkan
hatinya, serta sebagai petunjuknya dan rahmat.
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa untuk menumbuhkan kecintaan pada Al-Qur’an haruslah
kita memiliki kedekatan dengan Al-Qur’an, mentadabburi setiap makna yang terkandung
dalam Al-Qur’an, mengetahui bahwa dengan membaca Al-Qur’an dapat menghidupkan hati
dan tentunya dengan selalu berdoa kepada Allah SWT supaya menjdikan Al-Qur’an sebagai
penyejuk hati sebagaimana doa yang diajarkan Rasulullah SAW. Dengan demikian atas izin
Allah SWT maka terwujudlah generasi Qur’ani yang cinta Al-Qur’an yang siap memimpin
ummat sesuai ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai