Bulan Ramadhan sebentar lagi akan meninggalkan kita. Bulan penuh berkah ini dapat
kita jadikan sebagai ajang untuk memperbaiki diri. Bila dijalankan dengan benar, puasa dapat
menjadi pakaian takwa bagi para pelakunya. Puasa juga dapat menjadi benteng dan perisai
bagi segala macam tindak kejahatan atau kemaksiatan kepada Allah SWT. Karena sejatinya
bulan puasa adalah bulan penggemblengan yang datang langsung dari Allah SWT. Maka
tidak mengherankan bila bulan ini dapat melahirkan individu–individu mukmin bertakwa.
Puasa dapat dijadikan ajang melatih diri dalam melawan hawa nafsu dan syahwat yang liar.
Begitupula puasa dapat melatih diri ini semakin sabar dan pantang menyerah. Rasa lapar juga
dapat menekan laju setan dalam menggoda diri kita. Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya setan itu berjalan dalam diri manusia melalui tempat peredaran darah, karena
Selain itu, puasa adalah bulan tadabbur Al-Qur’an. Al-Qur’an sendiri diturunkan di
bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan batil).” (QS. Al-Baqarah: 185).
Tidak dipungkiri membaca Al-Qur’an dapat memberikan pahala bagi yang membacanya.
Setiap huruf yang kita baca akan bernilai pahala. Tentunya, membaca Al-Qur’an saja tidak
cukup harus ada usaha dari kita pribadi untuk mengamalkan isi dari surat-surat di Al-Qur’an.
Meskipun hanya satu ayat saja. Selain diamalkan tentu akan menarik bila dapat kita
dakwahkan kepada keluarga atau pun teman kita. Hal ini diperintahkan Allah kepada kita,
berfirman, “Apakah mereka tidak mendalami Al-Qur’an? Kalau sekiranya Al-Qur’an itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka dapati banyak pertentangan di dalamnya.” (QS An-
Nisa’: 82).
Tidak sampai disitu saja, kita harus juga dapat meningkatkan pemahaman kita dalam
memahami ayat Al-Qur’an dengan cara saat membacanya seolah-olah Al-Qur’an itu
diturunkan kepada kita seorang. Selain itu, memahami Al-Qur’an dapat dilakukan dengan
cara memperhatikan bagaimana proses penciptaan alam semesta juga dengan melihat tanda-
tanda kekuasan Allah, serta memanfaatkan informasi ilmu dan teknologi serta cara
mengantarkan kita pada “tingkat membaca yang paling baik” terhadap kedua kitab, yaitu
kitab yang tertulis (Al-Qur’an) dan kitab yang terlihat (alam raya). “Tingkat membaca yang
paling baik” itu sendiri adalah membaca Al-Qur’an yang menembus batas bunyi dan lafal
serta menembus ruang dan waktu. Ia mengantarkan kita untuk mendengarkan ayat Al-Qur’an
seolah langsung dari Penuturnya Yang Azali karena jiwa yang jernih dan perasaan yang
demikian, cahaya Al-Qur’an akan tampak bagi orang yang membaca atau mendengarkannya.
(Prof Dr Ahmad Fuad Pasya, “Dimensi Sains Al-Qur’an: Menggali Kandungan Ilmu
Di bulan yang suci ini pula umat Islam dituntut harus lebih giat lagi mempelajari dan
mengkaji Islam. Karena Islam mengharuskan pemeluknya untuk membaca dan belajar.
Seperti yang Allah SWT perintahkan dalam Surat Al-‘Alaq. Mengucapkan dua kalimat
syahadat saja tidaklah cukup bagi seorang muslim. Dia harus mengkaji dan memperkaya
tsaqafah Islam secara mendalam, jernih dan penuh kesadaran. Tentunya harus dituntun oleh
ustadz-ustadz yang berkompeten. Alhamdulillah saat ini di Aceh masih banyak ulama dan
ustadz dari dayah yang dapat kita jadian rujukan dan dapat kita jumpai setiap saat, baik dalam
kajian-kajian sehabis subuh, magrib dan di hari-hari biasa. Penelaahan ini akan memperluas
syara’. Dengan demikian Islam telah mengkristal dalam dirinya untuk selamanya, saat ia
dengan ilmunya ini dapat menjadikannya sebagai pengajar untuk orang lain.
Terakhir, puasa dapat dijadikan ajang intropeksi diri. Bila di hari-hari biasa kita sering
menginstropeksi diri saat menjalankan shalat tahajud. Maka, di bulan puasa ini, harus lebih
ditingkatkan lagi. Muhasabah ini dapat menciptakan pada diri kita perasaan lemah di hadapan
Allah SWT sehingga jauh dari kesombongan. Sekaligus dapat mengaktifkan radar hati dalam
mengontrol diri dari perbuatan maksiat. Dari sinilah selanjutnya diri ini selalu bertaubat
kepada Allah. Sebab dengan taubat, seseorang akan menginstropeksi dirinya dari perbuatan
yang telah ia kerjakan dan berusaha memperbaiki segala kesalahan selama hidupnya. Di
mulai dari Ramadhan ini, mari kita berusaha untuk membenahi diri kita masing-masing.
BIODATA PENULIS:
Alamat: Lorong Tgk Di Balee No. 3 Meunasah Papeun, Lamreung, Kec. Krueng Barona
Email: raito.arcadia@gmail.com