Anda di halaman 1dari 3

Nama : A.

Siti Nurhalizah MS
NIM : K021221016
Prodi : Ilmu Gizi (A)

TUGAS RESPON

Setelah mendengarkan materi yang telah diberikan mengenai Al-Quran, saya mulai
membenahi diri saya dengan mulai mengintropeksi diri saya pribadi bagaimana interaksi saya
dengan Al Quran itu sendiri dan pelajaran yang dapat saya ambil serta pahami, seperti:

 Fakta mengenai problematika keimanan dan interaksi umat Islam sendiri terutama diri
pribadi terhadap Al-Qur’an ada empat yang telah disebutkan dan hal tersebut kembali
membuat saya untuk menanyakan diri saya pribadi untuk berusaha untuk mentadaburi
Al-Qur’an dan mengamalkannya. Mendengarkan kata Al-Qur’an, pada benak terbesit
bahwasannya Al-Qur’an merupakan bacaan yang mulia dan sempurna.
 Hal tersebut memunculkan pertanyaan, apakah mungkin ada kitab bacaan yang selalu
dibaca dan sempurna pembacaannya seperti Al-Qur’an? Menurut saya jawabannya tidak
ada kita lain selain Al-Qur’an. Namun tidak hanya itu, Al-Qur’an juga senantiasa dibaca
oleh manusia, baik orang yang mengimaninya maupun manusia itu mengingkari dan
membencinya seperti Al-Qur’an.
 Bacaan Al-Qur’an pun memiliki banyak manfaatnya, seperti Ketika Al-Qur’an
dibacakan pada objek-objek tertentu akan memberikan manfaat yang besar baginya.
Tidak hanya dijadikan sebagai obat bagi rohani, tetapi juga untuk obat jasmani. Maka
dari itu, saya yakin bahwasannya Al-Qura’an tidak ada keraguan di dalamnya. Dengan
beriman pada AL-Quran, Allah akan menghapus kesalahan dan kebatilan yang telah kita
lakukan dan Allah juga akan memperbaiki hidup kita. Kesempurnaan Al-Qur’an dapat
dilihat bahwasannya Al-Qur’an tidak dapat dipalsukan, tidak dapat ditambah, dan tidak
dapat berubah sejak di turunkan sampai dunia berakhir. Allah telah menjamin Al-Qur’an
adalah kita yang terpelihara keasliannya.
 Saya memahami bahwasannya ada makhluk atau manusia yang terlibat dalam pembuatan
itu jadi Ketika Tuhan mengatakan Kami yang menurunkan Al-Qur’an maka pada proses
penurunan Al-Qur’an itu ada makhluk lain yang terlibat diantaranya yang terlibat adalah
yang pertama Malaikat Jibril yaitu malaikat suci yang bertugas membawa dan
menurunkan Al-Qur’an yang kedua adalah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam sebagai manusia dan nabi dan rasul yang berfungsi sebagai manusia pertama
yang menerima Al-Quran dalam proses pemeliharaan Al-Qur’an.
 Proses pemeliharaan Al-Qur’an juga adalah para penghafal Al-Qur’an karena lewat
hafalan mereka, Al-Quran terpelihara dari pemalsuan, penambahan, ataupun
pengurangan Al-Qur’an, maka dari itu saya akan berusaha untuk menjadi salah satu dari
para penghapal Al-Qur’an tersebut.
 Kesempurnaan Al-Qur’an pun dapat dilihat dari sisi kemudahannya mempelajari Al-
Qur’an maka dari itu sebagai umat muslim agar dapat mengambil pelajaran bahwa Al-
Qur’an itu dimudahkan untuk dipelajari, dimudahkan untuk diamalkan seperti buktinya
bahwa ada anak yang masih kecil telah menjadi hafidz.
 Fenomena umat manusia termasuk umat Islam yang seringkali tidak mensyukuri
keberadaan atau penurunan AL-Qur’an bahkan diingkari seperti rajin membaca Al-
Qur’an namun tidak berusaha untuk memahami kandungannya dan mengamalkannya ,
maka dari itu kita harus terus menerus untuk berusaha mensyukuri nikmat yang
diberikan.

Interaksi dengan Al-Qur’an tentunya harus dilakukan oleh setiap umat Islam, maka dari itu :

 Kita harus mengimani bahwa AL-Qur’an itu adalah kalamullah, perkataan Allah dan
meyakini bahwa AL-Qur’an adalah kebenaran, petunjuk-petunjuk kebenaran, tidak ada
kebatilan dan keraguan di dalamnya, tidak ada yang salah di dalamnya.
 Orang yang beriman kepada Al-Qur’an, ketika berinteraksi dengan Al-Qur’an seperti
menghafal, mentadaburinya, mendengarnya maka iman akan bertambah, maka dari itu
menjadikan bahan intropeksi diri saya apakah sudah memberikan bekasan yang kuat pada
Al-Qur’an.
 Memiliki sikap yang bergembira Ketika mendengarkan Al-Qur’an, membacanya dan
lain-lain, ada kerinduan pada Al-Quran maka dari itu menjadi bahan renungan bagi diri
saya apakah saya benar-benar merindukan dan mencintai AL-Qur’an.
 Seseorang akan tersungkur, menangis ketika membaca dan mendengarkan Al-Qur’an
dan membebaskan dirinya dari kesombongan karena selalu melibatkan Allah.
 Menjadikan Al-Qur’an sebagai solusi atas segala masalah yang dihadapi maka dari itu
berusaha untuk melibatkan Allah terlebih dulu dibandingkan yang lainnya.
 Seseorang yang cuek pada AL-Qur’an adalah orang yang dimusuhi dan termasuk
manusia setan sehingga menjadikan saya untuk terus berusaha membaca, menghafal,
mentadaburi serta mengamalkan Al-Qur’an agar terhindari dari tertutupnya hati dan
terpelihara dari hal-hal yang tidak disukai oleh Allah.
 Al-Qur’an menjadi penawar dan obat baginya kalbunya, seperti ketenangan maka dari itu
mencari ketenangan tidak perlu jauh-jauh cukup dengan berinteraksi dengan Al-Qur’an.
 Berusaha untuk istiqomah dalam membaca dan menghafalkan Al-Qur’an meskipun 10
ayat perhari. Maka 10 ayat tersebut memelihara diri dari kelalaian.
 Dalam membaca Al-Qur’an memiliki adab, yaitu meluruskan niat semata-mata karena
Allah dan dalam keadaan yang suci, kemudian mengagungkan Al-Qur’an, membaca
ta’awudz, membaca AL-Qur’an secara tartil, membersihkan mulut, merenungkan makna-
maknanya, membaca Al-Qur’an dengan khusyu’, maka dari itu perlunya untuk
memberikan waktu-waktu tertentu dalam membaca Al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai