Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

SOCIAL ENTERPRISE BERBASIS EKONOMI SYARIAH


(Studi Kasus: Pengembangan Minimarket Mina Dan Kemandirian Panti Asuhan
Khoiriyah Hasyim Surabaya)

A. Implementasi Social Enterprise berbasis Ekonomi Syariah terhadap Panti Asuhan

Khoiriyah Hasyim

Yayasan Wachid Hasyim Surabaya merupakan lembaga yang mempunyai komitmen

besar untuk berkontribusi kepada masyarakat luas. Yayasan Wachid Hasyim bergerak dalam

beberapa bidang yang mempunyai peran penting dalam pemberdayaan masyarakat. Adanya

3 panti asuhan sebagai bidang sosial yang telah diwujudkan oleh Yayasan Wachid Hasyim

Surabaya. Berdirinya panti asuhan membuat Yayasan Wachid Hasyim tidak mau hanya

berdiam diri tanpa adanya gerakan yang dapat memberikan kesejahteraan lebih didalamnya.

Yayasan Wachid Hasyim tidak mau hanya mengandalkan sumbangan-sumbangan donator

dalam pemenuhan kebutuhan di Panti Asuhan. Untuk itu Yayasan Wachid Hasyim

membangun sebuah Usaha Sosial yakni Minimarket Mina/Toko Mina sebagai penopang

kehidupan di Panti Asuhan.

Berdirinya Minimarket Mina sebagai jembatan berjalannya misi sosial yang akan

diwujudkan, dalam hal ini panti asuhan sebagai tujuan sosialnya. Bentuk inovasi bisnis

Minimarket Mina dikategorikan kedalam social enterprise. Bahwasannya, social enterprise

menjadi bahasan yang sedang hangat-hangatnya dikalangan masyarakat, karena social

enterprise dituntut untuk bisa menyelesaiakan masalah sosial yang ada. Perkembangan

social enterprise diharapkan agar terus memberikan dampak positif terhadap masyarakat.

Banyaknya keberhasilan social enterprise memberikan inspirasi bagi Yayasan Wachid

Hasyim untuk mendirikan Minimarket Mina sebagai wujud social enterprise bagi Panti

Asuhan.
Social enterprise merupakan sebuah inovasi bisnis yang menggabungkan antara nilai

ekonomi dengan nilai sosial. Sebuah wujud representasi dari adanya potensi usaha yang

keuntungannya bukan diperuntukkan secara pribadi atau untuk biaya operasional perusahaan

itu saja, melainkan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengatasi masalah sosial yang

ada. Kegiatan Minimarket Mina sejalan dengan teori social enterprise yang

menyeimbangkan antara ekonomi dan sosial. Bukan hanya perihal keuntungan dan profit

yang akan didapatkan untuk keperluan Mina sendiri tetapi juga melibatkan sosial yang

nantinya pendapatan Mina akan didistribusikan untuk Panti Asuhan.

Usaha Minimarket Mina menganut asas dalam kewirausahaan sosial Islam yang

memiliki dua konsep yakni dimensi vertikal (Hablumminallah) dan dimensi horizontal

(Hablumminannas). Dalam konsep vertikal seluruh kegiatan Mina yang ada di dalamnya

baik meliputi SDM, transaksi, perputaran dana, distribusi barang dan semua aktivitas sesuai

dengan Syariah Islam serta menghindari hal-hal yang melanggar aturan Allah SWT.

Minimarket Mina sendiri menganut sistem ahlussunnah wal jamaah. Dalam konsep

horizontal, Minimarket Mina membuktikan kepeduliannya terhadap sesama, dalam hal ini

panti asuhan sebagai tujuan sosial yang menjadi kesuksesan Minimarket Mina. Hubungan

yang terjalin atas dasar kemanusiaan dengan konsep usaha bisnis yang tidak biasa.

Bagan 4.1. Konsep Minimarket Mina

MINIMARKET
MINA

Ahlussunnah wal PANTI


jamaah ASUHAN
Minimarket Mina sebagai social enterprise dapat analisa dengan karakteristik pada

teori model bisnis sebagai berikut :

1. Value Propositions (Nilai Sosial)

Value Prpositions merupakan sebuah alasan yang dapat membuat konsumen

memilih sebuah perusaan dan bisa menemukan nilai yang berbeda dari perusahaan

lainnya.

Berdirinya Minimarket Mina dilatarbelakangi karena adanya masalah sosial

yang dihadapi oleh Yayasan Wachid Hasyim yakni persoalan kemiskinan terhadap

Dhuafa, Fakir Miskin dan Yatim Piatu. Panti Asuhan yang dimiliki Yayasan Wachid

Hasyim menjadi tujuan utama dalam pemberdayaan umat yang melahirkan Minimarket

Mina sebagai solusi di dalamnya. Adanya Minimarket Mina diharapkan mampu

memenuhi kehidupan orang-orang yang ada di Panti Asuhan dalam segala aspek sesuai

dengan teori social enterprise yang ada. Minimarket Mina sebagai social enterprise

memberikan beberapa manfaat sosial. Pertama, menopang kesejahteraan bagi 3 Panti

Asuhan Milik Yayasan Wachid Hasyim. Kedua, membantu kesejahteraan dan melatih

keterampilan SDM yang ada di Minimarket Mina. Ketiga, membantu masyarakat luas

untuk memenuhi kebutuhannya. Keempat, Minimarket menjadi edukasi bagi

masyarakat karena misi sosialnya.

2. Customer Segment (Segmentasi Konsumen)

Customer Segment merupakan sekelompok orang yang dapat dijangkau dan

dilayani perusahaan.

Target pasar dari Minimarket Mina itu sendiri yakni masyarakat secara luas

khususnya disekitar Mina dan Panti Asuhan. Karena produk yang dijual yakni meliputi
kebutuhan sehari-hari dan banyak dicari oleh masyarakat. Adapun pihak-pihak Yayasan

Wachid Hasyim dan semua wali murid yang sekolah dibawah naungan Yayasan. Orang-

orang terdekat itu yang paling besar pengaruhnya, karena mengetahui betul peruntukkan

adanya Minimarket Mina. Sehingga, mudah bagi Minimarket Mina mendapatkan

tempat di hati masyarakat.

3. Channels (Saluran)

Channels sebuah gambaran perusahaan dapat menjangkau segmen konsumennya

untuk memberikan proposisi nilai.

Minimarket Mina sebagai toko swalayan yang menjual produk-produk

kebutuhan sehari-hari mempunyai banyak pesaing didunia ritel. Untuk Minimarket

Mina berusaha memunculkan dirinya untuk dapat dikenal oleh masyarakat dengan

menonjolkan tujuan sosial dari Mina. Adanya Plakat disetiap Mina yang bertuliskan

“Usaha Panti Asuhan” menjadi salah satu nilai yang dapat menggaet konsumen untuk

memberikan sumbangsinya.

Dari sisi informasi, Minimarket Mina ada dalam web Yayasan Wachid Hasyim

yakni http://yawahasby.org/usaha.html yang dapat diakses semua lapisan masyarakat

untuk mengetahui lebih detail tentang Mina.

4. Customer Relationship (Hubungan Pelanggan)

Customer Relationship menggambarkan hubungan yang terjalin antara konsumen

dengan perusahaan.

Dari Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa narasumber

memberikan keterangan bahwasannya pelayanan di Minimarket Mina sangat

memuaskan. Semua pegawai menerapkan 3S (Salam, Senyum dan Sapa) kepada


konsumen. Membantu konsumen menemukan barang-barang yang sedang dibutuhkan.

Terkadang pun, ada beberapa konsumen yang memberikan rekomendasi produk baru

kepada pihak Mina dalam hal ini kasir yang nantinya akan dilanjutkan ke kepala toko

untuk dikaji.

5. Revenue Streams (Arus Pendapatan)

Revenue Streams menjelaskan arus pendapatan perusahaan dari sumber-sumber

yang memberikan hasil.

Revenue Streams Minimarket Mina sudah jelas sumbernya yakni dari laba semua

produk-produk yang diperjual belikan di dalam Mina. Mina melabeli harga pada setiap

produk dengan laba yang tidak melebihi harga pesaing tetapi juga tidak merugikan Mina.

Hal ini pihak Mina mensiasatinya dengan membeli kepada produsen ditangan pertama

yang kualitasnya terjamin. Jadi Mina masih tetap mendapatkan untung yang besar sesuai

harga pasar malah terkadang dibawah harga-harga pesaing.

6. Key Resources (Sumber Daya Utama)

Key Resources merupakan asset-aset penting yang dimiliki perusahaan untuk

menentukan keberhasilan dalam mengoperasikan bisnisnya.

Minimarket Mina sebagai usaha ritel yang menyediakan produk-produk

kebutuhan rumah tangga memiliki beberapa asset penting yaitu SDM, Kualitas Produk

dan Produsen. SDM yang dimiliki Mina sudah dipastikan memiliki akhlak yang

berdasarkan ahlussunnah wal jamaah karena aktivitas keagamaan yang wajib diikuti

setiap karyawan. Aset selanjutnya yakni Kualitas Produk, produk-produk yang diperjual

belikan di Mina sudah dipastikan kualitasnya dengan memeprtimbangkan adanya label

MUI dan tanggal Expired disetiap produk. Produsen menjadi asset penting juga yang
dimiliki Mina, karena produsen yang menjadi sumber utama barang-barang yang dijual

di Minimarket Mina.

7. Key Activities (Aktivitas Utama)

Key Activities merupakan gambaran hal-hal penting yang harus dilakukan agar

model bisnis yang ada dapat berjalan sesuai dengan target pasar dan proposisi nilai yang

ditawarkan.

Aktivitas di dalam Mina sangat komplek karena dapat dimulai dari internal Mina

sendiri yakni aktivitas SDM. Setiap karyawan mengikuti SOP yang ada untuk

peningkatan kualitas diri agar memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.

Aktivitas selanjutnya yakni setiap barang yang ada di Mina ditata sesuai klasifikasinya

agar memudahkan konsumen untuk menemukan barang, adanya dua kasir yang melayani

disetiap Mina yang terdiri dua karyawan disetiap kasir agar konsumen tidak menunggu

terlalu lama dan yang terakhir disemua Minimarket Mina tidak ada biaya parkir bagi

konsumen.

8. Key Partnership (Mitra Utama)

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Struktur Biaya yang ada di Mina sudah di klasifikasikan dalam tiga hal, yakni

yang utama sudah pasti untuk biaya kehidupan di Panti Asuhan, Gaji karyawan yang

menjadi tanggungan dan biaya operasional Mina baik pemenuhan produk untuk Mina

maupun inventaris pendukung.


B. Dampak Social Enterprise berbasis Ekonomi Syariah Minimarket mina terhadap Panti
Asuhan Khoiriyah Hasyim
Penyelesaian masalah sosial melalui social enterprise menjadi suatu solusi yang

baik dalam pemberdayaan ekonomi umat. Peran Minimarket Mina memiliki tingkat

kepedulian sangat tinggi terhadap kondisi sosial yang dialami, untuk terus berupaya dalam

menjangkau lapisan masyarakat mengatasi masalah sosial ekonomi. Selain itu, peran

Yayasan Wachid Hasyim sebagai lembaga yang menaungi Minimarket Mina dan Panti

Asuhan Khoiriyah Hasyim mempunyai fasilitas penuh dalam mengawasi berjalannya kedua

instansi tersebut untuk menangani masalah sosial dengan baik.

Panti Asuhan Khoiriyah Hasyim merupakan salah satu Panti yang berada dalam

naungan Yayasan Wachid Hasyim diantara 3 Panti Asuhan lainnya. Panti Asuhan Khoiriyah

Hasyim Surabaya terletak di Jl. Sidotopo Wetan Baru No. 34 Surabaya. Di samping kiri

Panti Asuhan terdapat Minimarket Mina, dan didepan Panti terdapat Lembaga Pendidikan

milik Yayasan Wachid Hasyim.

Minimarket Mina sebagai wujud social enterprise membuktikan keberhasilannya

dalam menopang kehidupan di Panti Asuhan yang berada dalam naungan Yayasan Wachid

Hasyim Surabaya. Minimarket Mina

NO NAMA ASAL MASUK PENDIDIKAN STATUS


DAERAH PANTI

1 Rizkawati Bangkalan 2022 SD Yatim

2 Nisa Hafizahro’ Kediri 2019 SD Dhuafa’


3 Wilada Apriliyah Lamongan 2020 SD Yatim

4 Azhara Yusfi Harti Soerjo Kediri 2022 SMP Dhuafa’

5 Syintia Rufianti Surabaya 2022 SMP Dhuafa’

6 Alifa Marwah Putri Agustin Nganjuk 2022 SMP Dhuafa’

7 Liawati Bangkalan 2022 SMP Yatim

8 Nur Rahmania Surabaya 2017 SMP Yatim

9 Rima Sampang 2021 SMP Dhuafa’

10 Irmayda Hafiza Malang 2021 SMP Dhufa’

11 Indah Zahra Puspita Malang 2021 SMP Dhuafa’

12 Mauliyatul Isnaini Surabaya 2020 SMP Yatim

13 Setia Nur Jelita Surabaya 2020 SMP Dhuafa’

14 Ayu Khabibatur Rohma Kediri 2019 SMK Dhuafa’

15 Rani Ratnasari Surabaya 2019 SMK Yatim Piatu

16 Rosdiana Tri Mulyani Surabaya 2019 SMK Yatim Piatu

17 Faizatus Zairina Surabaya 2019 SMA Yatim

18 Julia Anggreani Kediri 2018 SMK Yatim Piatu

19 Lilis Mukaromah Nganjuk 2016 SMK Piatu

20 Laily Ami Mastura Surabaya 2017 SMK Dhuafa’

21 Dela Novitasari Surabaya 2018 SMK Yatim

22 Nabila Tuban 2018 SMK Dhuafa’

23 Nurul Badi’ah Tuban 2018 SMK Yatim

24 Andini Yulia Putri Kediri 2020 SMK Yatim

25 Lailatul Riani Surabaya 2020 SMK Dhuafa’

26 Iin Hidayatu Rohmah Kediri 2020 SMK Dhuafa’

27 Laily Fatmaulina Kediri 2020 SMK Yatim Piatu


28 Dwi Fitriani Nganjuk 2015 SMK Dhuafa’

29 Nadiyatul Islamiyah Surabaya 2017 SMK Yatim

30 Fany Salsabila Putri Surabaya 2017 SMK Yatim

Anda mungkin juga menyukai