Dikerjakan Oleh:
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh UD Mirah?
3. Apa saja elemen-elemen yang berpengaruh dan menjadi unsur penyusunan
strategi pemasaran UKM UD Mirah?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
berbelanja di UD Mirah?
5. Apa saja rekomendasi strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan bagi UD
Mirah
1.3 Tujuan
1. Mengetahui perkembangan UKM UD Mirah.
2. Mempelajari strategi usaha dan pemasaran yang telah dijalankan oleh Usaha Kecil
Menengah UD Mirah.
3. Mengidentifikasi elemen-elemen yang berpengaruh dan menjadi unsur penyusunan
strategi pemasaran UKM UD Mirah.
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam berbelanja
di UD Mirah.
5. Menetapkan rekomendasi strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan bagi UD
Mirah.
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
2.2 Strategi UKM
A. Marketing Mix
Menurut sumarni (2005:273) menyatakan bahwa terdapat 4 unsur dalam
marketing mix yaitu: Produk, Harga, Promosi dan tempat (saluran distribusi), atau
yang lebih dikenal dengan nama 4P (product, price, promotion, place). Beliau
menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan pemasaran, maka keempat unsur tersebut
harus saling mendukung satu dengan yang lain atau dengan kata lain, manajemen
harus berusaha agar variabel-variabel marketing mix itu dapat terpadu untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan perusahaan. Menurut sumarni (2005:274) menyatakan
pengertian marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan
sistem distribusi atau dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan variabel-
variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen.
Marketing mix sendiri memberikan sebuah harapan yang besar untuk para
pengusaha dalam menggantukan harapannya pada dunia bisnis yang maju. Salah satu
diantara sekian banyak perusahaan yang menggunakan jasa marketing mix salah
satunya yaitu perusahaan UD.Mirah. Secara tidak langsung jika dikaji dari sisi
ekonomi dan pengetahuan ekonomi toko yang sudah berdiri hampir 21 tahun ini
secara tidak langsung menerapkan konsep marketing mix yang membuat usaha beliau
tetap bertahan dimana banyaknya pendatang baru yang lebih menampilkan tampilan
dan promosi-promosi yang menggoda para kosnumen. Berikut adalah penjelasannya.
1. Product (Produk)
Pengembangan produk harus didasari dengan pertimbangan pembagian produk
yaitu ada 3 bagian:
a. Produk Inti (Core Product)
Disini harus benar mengatahui apa yang dibutuhkan konsumen. Melalui
analisis beliau di tahun 1996 yang tidak banyaknya perkembangan dagang
seperti saat ini menjadi awal kesuksesan yang diraihnya. Analisis kebutuhan
pasar yang cermat menjadikan beliau satu-satunya pedagang grosir inti di
wilayah yang bersangkutan. Toko ini juga mendapatkan kepercayaan dari para
suplayernya karena memang cermat dan sudah mampu bertahan lama di
bidang dunia perdagangan.
b. Produk Berwujud (Tangible Product)
Dalam produk berwujud ini terdapat 5 ciri yaitu:
Tingkat Mutu
Toko ini selalu memperhatikan tingkat mutu yang mereka sajikan untuk
dijual kembali kepada konsumennya. Mereka selalu memberikan kualitas
pertama untuk setiap pelayanan yang akan diberikan kepada pelanggannya.
Seperti contohnya selalu mengecek barang-barang yang dijual di tokonya,
bila ada barang-barang yang tidak layak laku maka barang tersebut akan di
retur kembali ke tempat asalnya, sehingga dengan begini keluhan
pelanggan yang berbelanja ke toko ini hampir jarang ditemukan.
4
Model Produk
Model produk yang ditawarkan sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan
toko-toko yang berjualan di sekitarnya. Hanya saja kemasan mereka tidak
akan dikurangi atau berbuat curang seperti misalnya tulisan beras tertera
25 Kg tapi pada kenyataannya ketika ditimbang beratnya menjadi
berkurang yaitu 22 Kg. Toko ini tidak mengambil langkah seperti itu,
mereka tetap konsisten dengan berbisnis jujur dan mengedepankan
kepuasan pelanggan. Karena mereka percaya walaupun sudah banyak toko
yang berkembang tapi dengan kejujuran dalam berbisnis akan
menampilkan sesuatu yang baik untuk jangka panjang usaha ini.
Merk Produk
Merk yang mereka tawarkan beragam. Mereka tidak membuat produk
sendiri namun mereka menjual apa yang sudah diproduksi oleh pabrik.
Mereka menjual produk-produk segala macam kebutuhan pokok
masyarakat, mulai dari merk-merk yang kurang terkenal hingga yang
terkenal sekalipun. Berikut adalah salah satu contoh merk produk yang
mereka jual seperti bimoli, ultra, indomie, sampai minyak sania.
Ciri-Ciri Produk
Untuk ciri-ciri produk mereka tidak meampilkan sesuatu yang khas tetapi
mereka mengutamakan penataan produk dengan di tata sangat rapi,
sehingga konsumen dapat berbelanja dengan senang dan nyaman.
Kemasan (Pembungkus)
Untuk kemasan yang mereka tawarkan juga tidak berbeda dengan toko-
toko yang disekitarnya.
2. Penetapan Harga
Penetapan harga yang mereka tawarkan memang jauh lebih murah dari toko-toko
sebelahnya. Mereka menyetok banyak barang jadi bagi pengambilan yang besar
mereka selalu siap dengan stok-stok barang di gudang mereka. Apalagi jika
seorang pembeli membeli banyak barang mereka akan mendapatkan harga yang
sangat miring. Untuk harganya kata beliau tidak boleh di publikasikan karena
sifatnya yang sangat rahasia. Jadi beliau hanya memberikan beberapa harga dari
sekian jenis barang yang dijual di toko mereka, berikut rinciannya:
5
Data Rata-rata Penjualan Produk di UD. MIRAH
Bulan April-Mei 2017
6
20 Kopi Luwak Banyuwangi 10 dus 138.000
7
44 Coca Cola Banyuwangi 5 krat 70.000
8
Berikut adalah penjelasan mengenai kaitan peran IMC dalam sistem penjualan
dari UD Mirah.
1. Periklanan (Advertising)
Oleh karena periklanan dirasakan begitu mahal oleh toko ini, mereka merasa tidak
sanggup jika harus menelan biaya promosi yang berlebihan. Mereka hanya
mengandalkan promosi dari mulut ke mulut saja atau yang dikenal sebagai word
of mouth. Word of mouth dirasakan lebih mampu meredam pengeluaran biaya
promosi mereka ketimbang mengendalkan harus beriklan. Dan hal ini terbukti
dengan tegak kokohnya toko ini berdiri hampir lebih dari 21 tahun lamanya.
Selain itu toko ini melakukan seperti sponsorship ke berbagai event yang berada
di daerah sekitar Nusa Dua, Ungasan, Jimbaran, Kedonganan, dan wilayah yang
terjauh adalah Kuta hingga Legian berikut adalah bentuk sponsorship yang
diberikan UD Mirah seperti pemberian Ice Box, banner dan kulkas.
2. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Toko ini awalnya menggunakan kegiatan pemasaran personal selling. Mereka
percaya bahwa dengan penjualan pribadi yang mereka gunakan akan tercipta suatu
interaksi langsung antara pembeli dan penjual, sehingga penjual akan segera
mengetahui reaksi pembeli mengenai produk yang ditawarkan. Mereka juga
mengatakan bahwa dengan penjualan pribadi dapat membangun suatu preferensi,
keyakinan dan tindakan pembeli.
3. Interactive marketing
5. Pemasaran Langsung
9
Pemasaran langsung memungkinkan organisasi berkomunikasi langsung dengan target
pelanggan untuk menghasilkan respon atau transaksi. UD Mirah ini menerapkan sistem
pemasaran langsung untuk bertatap muka dengan pelanggan guna meyakinkan bahwa
produk yang mereka jual adalah berkualitas hal ini dibuktikan dengan keterlibatan seluruh
manajemen yang bekerja di UD Mirah.
6. Publisitas (Publicity) / Hubungan masyarakat
Publisitas memiliki daya tarik tertentu yaitu, dapat menimbulkan kepercayaan
yang tinggi, kemudian publisitas dapat memberikan pesan yang lebih bersifat
berita daripada sebagai komunikasi penjualan langsung yang akhirnya drmatisasi
terhadap produk dan perusahaan dapat pula diberikan oleh kegiatan publisitas.
Dalam hal ini toko Mirah melakukan hal yang sama apa yang dilakukan oleh
perusahaan lain, melakukan sebuah publisitas yang bermuatan positif. Hal ini
ditunjukkan dengan selalu konsisten dan tetap menunjukkan hal-hal yang bersifat
baik agar citra perusahaan tidak tercoreng karena image yang buruk. Perusahaan
ini juga melakukan seperti dana amal dilingkungan tempatnya beroperasi seperti
melakukan dana sumbangan saat ada kegiatan keagamaan baik dilingkungan
banjar atau pun desa. Selalu menjadi sponsor di tiap-tiap event caf yang ada di
Jimbaran dan Kedonganan. Dengan hal ini maka citra yang baik menjadi tumbuh
selama hampir 21 tahun lamanya.
10
B. Aktor yang Berperan dalam penyusunan strategi
Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa pengambilan keputusan dalam strategi
pemasaran UD Mirah tidak hanya dari pihak internal saja, namun juga dari pihak
eksternal yang berperan dalam pemasaran. Aktor internal terdiri dari pemilik/
pimpinan UD Mirah dan aktor eksternal UD Mirah adalah agen/ penyalur, konsumen
dan pesaing. Secara rinci, keempat aktor yang berperan dalam penyusunan strategi
pemasaran UD Mirah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Pemilik/Pimpinan, yang memiliki kewenangan dalam mengatur,
mengkoordinasikan dan memimpin seluruh kegiatan pemasaran dan kegiatan pada
perusahaan, baik produksi, pemasaran ataupun keuangannya.
2. Agen/Penyalur, sebagai penyalur produk yang dihasilkan/ diproduksi oleh
perusahaan sehingga produk dapat diketahui oleh konsumen dan memenuhi
sasaran konsumen dan tujuannya.
3. Konsumen/Pelanggan, yang ingin merasakan kualitas atau barang yang dijual oleh
produsen dan memiliki hak untuk menilai suatu kualitas barang tersebut sesuai
dengan yang dirasakannya.
4. Pesaing, merupakan tolok ukur dalam suatu industri, dimana industri dan pesaing
membentuk rivalitas yaitu berupa perlombaan di dalam mendapatkan posisi
bersaing. Hal ini dilakukan dengan cara persaingan harga, perang iklan,
pengenalan produk, peningkatan pelayanan, jaminan purna jual kepada pelanggan
dan sebagainya. Pada kebanyakan industri gerakan persaingan oleh suatu
perusahaan akan mempunyai pengaruh besar terhadap pesaingnya, dengan
demikian dapat mendorong perlawanan untuk menandingi gerakan tersebut,
artinya pola aksi dan reaksi ini akan membentuk pola ketergantungan satu sama
lain.
11
rangsangan yang sama. Hal kedua yang paling penting inilah membuat para konsumen
berniat untuk membeli ke UD Mirah. Mereka mendapatkan segala informasi yang
berkaitan dengan toko ini, informasi yang mereka ceritakan rata-rata bermuatan
positif sehingga menimbukan hal yang positif pula untuk perusahaan ini. Melalui
penyaluran informasi seperti di sini jika beli grosiran harganya akan jauh lebih
murah daripada membeli di tempat lain dan ada juga yang berkata seperti ini selain
harganya yang sangat terjangkau bagi pengecer dan grosiran pelayanannya juga
lumayan baik. Kata-kata yang dilayangkan oleh para penginformasi ini membuat hal
yang tidak terduga membuat toko ini semakin dipercaya dan diminati oleh banyak
konsumen bahkan ada konsumen yang dari Denpasar ingin berbelanja ke toko ini.
3. Pembentukan Sikap (attitude formation)
Merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap
suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. Disinilah peranan masyarakat dalam
melihat kejelihan mana toko yang baik mereka gunakan dan mana yang tidak. Peran
dari WOM smasyarakat sangat bergantung pada toko ini. Mereka berharap masyarakat
akan terus menanamkan WOM yang positif untuk toko ini sehingga mampu
merangsang pelanggan baru untuk berkunjung dan mencoba untuk membeli.
4. Integrasi (integration)
Merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap
yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan
tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Jadi setelah mendapatkan informasi yang positif inilah membentuk sebuah sikap
konsumen UD Mirah untuk melakukan dan mencoba membeli produk sembako di
tempat ini.
5. Learning
Learning merupakan proses ketika konsumen memperoleh pemahaman terkait
konsumsi yang dilakukan dengan pengalamannya yang dapat mempengaruhi perilaku
kedepannya. Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah
sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari
membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik
informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai
feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam
situasi yang sama. Pelayanan ditoko ini setiap tahunnya ditingkatkan oleh sang
pemiliki hal ini dilakukan agar konsumen yang berlangganan tetap setia dan loyal
terhadap perusahaan mereka, walaupun banyak toko-toko baru bermunculan mereka
akan tetap komitmen, setia dan loyal terhadap perusahaan karena pelayanan dan
tingkat kejujuran untuk kualitas produk mereka selalu mereka pertahankan bahkan
mereka tingkatkan.
2.5 Rekomendasi
12
Berdasarkan wawancara serta kaji pustaka dari beberapa sumber serta dengan melihat
faktor-faktor yang telah ditetapkan, maka terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai
dalam melakukan kegiatan pemasaran yang handal untuk strategi pemasaran UD Mirah
ini, tujuan tersebut mencakup tiga hal yaitu meningkatkan penjualan, mempertahankan
loyalitas pelanggan/ agen dan mengembangkan market share. Secara rinci ketiga tujuan
strategi pemasaran UD Mirah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Meningkatkan penjualan, dengan upaya persaingan yang ketat, maka penjualan harus
ditingkatkan agar mendapatkan lebih banyak uang dan menghasilkan profit yang
maksimal.
2. Mempertahankan loyalitas Pelanggan/Agen, strategi pemasaran yang tepat diharapkan
dapat mempertahankan pelanggan yang telah dimiliki dan tetap loyal.
3. Mengembangkan Market Share, melalui strategi pemasaran yang tepat dan fenomena
persaingan yang semakin ketat, maka diharapkan pangsa pasar (cakupan
pelanggan/agen) dapat meningkat.
Lebih lanjutnya, terdapat empat rekomendasi strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu:
1. Memantapkan posisi dalam persaingan, merancang perusahaan sedemikian rupa agar
selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini dimaksudkan dengan bagaimana perusahaan
2. Memperluas dan memperkuat kemitraan dengan agen.
Hal ini akan membantu tercapainya tujuan perusahaan karena agen dapat berfungsi
sebagai perpanjangan tangan dari sebuah perusahaan. Selain itu agen berperan
mencari pembeli yang memiliki kebutuhan yang sesuai dengan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan. Maka agen merupakan salah satu perangkat saluran
distribusi dapat membantu upaya perusahaan dalam mengatasi kondisi persaingan
yang semakin ketat.
3. Mengintensifkan dan mengefektifkan promosi
Promosi merupakan salah satu alternatif dalam strategi pemasaran yang sangat
menunjang yang bertujuan mengenalkan suatu produk terhadap khalayak agar
produknya diketahui dan konsumen terbujuk. Strategi ini dapat dilakukan dengan
berbagai promosi agar produknya lebih diterima oleh masyarakat. Sehingga
pelanggan lebih setia dan perkembangan pangsa pasar akan lebih terbantu oleh
adanya promosi sehingga dapat meningkatkan penjualan. Sebaiknya promosi yang
dilakukan pihak perusahaan dilaksanakan dengan maksimal agar konsumen akan
terdorong oleh adanya produk yang ditawarkan.
4. Meningkatkan penjualan langsung, selain meningkatkan penjualan langsung kepada
konsumen akhir juga dilakukan pada agen, penjualan langsung juga dapat dengan
memperbanyak membuka outlet-outlet/cabang diberbagai daerah yang potensial
BAB III
13
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan penelitian ini, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. UD.Mirah merupakan salah satu dari UKM yang berada di Indonesia. UKM ini
berlokasi di Jalan Raya Uluwatu No 31, Kedonganan, Bali dan berdiri tahun 1996.
Toko ini dirintis oleh sepasang suami istri yang bernama lengkap I Made Gede Raka,
SS dan Cok Istri Mirah Swandewi, SE.
2. Strategi UKM yang digunakan menggunakan marketing mix (produk, harga, tempat
dan promosi) dan bauran pemasaran (periklanan, penjualan pribadi, promosi
penjualan dan publisitas)
3. Elemen-elemen yang berpengaruh dan menjadi unsur penyusunan strategi pemasaran
UKM UD Mirah diantaranya faktor-faktor penyusun strategi pemasaran (kemampuan
finansial, tingkat persaingan, karakteristik pasar, kualitas produk, dan saluran
distribusi pemasaran) dan aktor yang berperan dalam penyusunan strategi
(pemilik/pimpinan, agen/penyalur, konsumen/pelanggan, dan pesaing)
4. Proses pengambilan keputusan konsumen meliputi: (1) pengenalan masalah (problem
recognition), (2) pencarian informasi (information source), (3) mengevaluasi alternatif
(alternative evaluation),(4) keputusan pembelian (purchase decision), (5) evaluasi
pasca-pembelian (post-purchase evaluation).
14
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasan. 2010. Pengaruh Word of Mouth Marketing terhadap Keputusan Pembelian. Raynald,
Fakultas Ekonomi Manajemen S1. Universitas Maranatha Bandung.
Belch. 2003. Advertising and Promotion, Sixth Edition. Amerika Serikat : The McGraw Hill
Companies.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Milenium. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Morisson. 2007. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu Cetakan Pertama.
Tangerang: Ramdina Perkarsa.
Saladin, D. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. Bandung: CV. Linda
Karya.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Bogor : Ghalia Indonesia
Sumarmi, Murti., John Soeprihanto. 2005. PENGANTAR BISNIS (Dasar-Dasar Ekoomi
Perusahaan). Edisi ke 5. Yogyakarta: Liberty.
15