Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur An Nisa Sholeha

NIM : 1931710094

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Prodi/Kelas : Ekonomi Syari’ah / ES 5

Semester :2

Mata Kuliah : Fikih Ibadah (UAS)

Dosen Pengampu : Drs. H.Romansyah Harul, M.SI

1. Bersuci ada berapa macam? Jelaskan pengertian dan contohnya masing-masing.


Jawaban:
Bersuci adalah membersihkan diri, pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis dan
hadas menurut cara-cara yang ditentukan oleh syariat Islam.
Bersuci ada 2 macam. Yaitu, bersuci secara batin, dan bersuci secara lahir. Keduanya
termasuk di antara cabang keimanan.
a) Thaharah Bathiniyah: Ialah menyucikan diri dari kotoran kesyirikan dan kemaksiatan
dari diri dengan cara menegakkan tauhid dan beramal saleh.
Contoh: Melaksanakan Shalat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, berzakat.
b) Thaharah lahiriyah: Ialah menyucikan diri untuk mrnghilangkan hadats dan najis.
Contoh: Melakukan Mandi wajib setelah Haid.

2. Apa yang dimaksud dengan hadast dan ada berapa macamnya? Jelaskan pengertian dan
contoh masing-masing!
Jawaban:
Hadast adalah sesuatu yang terjadi atau berlaku yang mengharuskan bersuci atau
membersihkan diri sehingga sah untuk melaksanakan ibadah.
Menurut fiqih, hadas dibagi menjadi dua yaitu :
1) Hadats kecil
Hadas kecil adalah adanya sesuatu yag terjadi dan mengharuskan seseorang berwudu
apabila hendak melaksanakan salat.
Contoh hadats kecil adalah sebagai berikut :
1) Keluarnya sesuatu dari kubul atau dubur.
2) Tidur nyenyak dalam kondisi tidak duduk.
3) Menyentuh kubul atau dubur dengan telapak tangan tanpa pembatas.
4) Hilang akal karena sakit atau mabuk.

2) Hadats besar
Contoh hadats besar adalah sebagai berikut:
1) Bersetubuh (hubungan suami istri)
2) Keluar mani, baik karena mimpi maupun hal lain
3) Keluar darah haid
4) Nifas
5) Meninggal Dunia

3. Apa yang kamu ketahui tentang Sunat Rawatib? Ada berapa macam dan sebutkan jumlah
rakaatnya masing-masing!
Jawaban:
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat 5
waktu.
Dari segi waktu, Sholat Rawatib dibagi menjadi 2 macam, yaitu sholat Qabliyah dan
Ba’diyah. Jika dilakukan sebelum sholat wajib, maka disebut sholat qabliyah. Sedangkan
jika dikerjakan sesudah sholat wajib dinamakan sholat Ba’diyah.
1) Sholat Qabliyah terdiri dari:
 2 rakaat sebelum sholat subuh
 4 rakaat sebelum sholat zuhur
 2 rakaat sebelum sholat ashar
 2 rakaat sebelum sholat magrib
 2 rakaat sebelum sholat isya
2) Sholat Ba’diyah terdiri dari:
 2 rakaat sesudah sholat zuhur
 2 rakaat sesudah sholat magrib
 2 rakaat sesudah sholat isya

Dari segi hukum, Sholat Rawatib juga dibagi menjadi 2 macam, yakni sunnah muakkad
dan sunnah ghairu muakkad. Sunnah muakkad artinya sunnah yang sangat dianjurkan
karena banyaknya keutamaan di dalamnya. Sedangkan sunnah ghairu muakkad artinya
sunnah yang memiliki sedikit keutamaan.
1) Sholat rawatib sunnah muakkad terdiri dari:
 2 rakaat sebelum sholat subuh
 4 rakaat sebelum sholat zuhur
 2 rakaat sesudah sholat zuhur
 2 rakaat sesudah sholat magrib
 2 rakaat sesudah sholat isya
2) Sholat rawatib sunnah ghairu muakkad terdiri dari:
 2 rakaat sebelum sholat ashar
 2 rakaat sebelum sholat maghrib
 2 rakaat sebelum sholat isya

4. Apa yang dimaksud dengan shalat khusuf dan shalat kusuf? Jelaskan tata cara
pelaksanaannya.
Jawaban:
1) Shalat Khusuf
Salat Khusuf adalah salat sunnah karena terjadinya gerhana bulan.
2) Shalat Kusuf adalah salat sunnah karena terjadinya gerhana matahari.
Tata cara pelaksanaan sholat 2 gerhana tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
2. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi
3. Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, “As-Shalatu
jami’ah.”
4. Niat melakukan shalat gerhana matahari atau gerhana bulan, menjadi imam atau
ma’mum.
5. Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
7. Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat, membaca Al-Fatihah dan surah kembali
8. Pada rakaat pertama, bacaan surah pertama lebih panjang daripada surah kedua.
Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surah pertama lebih panjang daripada
surah kedua
9. Setelah shalat disunnahkan untuk berkhotbah.

Anda mungkin juga menyukai