Perilaku Organisasi Konsep Motivasi Dasar Kelompok 3
Perilaku Organisasi Konsep Motivasi Dasar Kelompok 3
M O T I V A S I
STIEB PERDDANA MANDIRI
PERILAKU ORGANISASI
D A S A R
KELOMPOK 3
H E NAMA KELOMPOK 3
PERILAKU ORGANISASI
L
2. Astri Sulastri 205212046
PERILAKU ORGANISASI
3. Desri Chika Puspita 205212011
KELOMPOK 3
L
5. Isma Falsinas 205212001
6. Mey Maulina 205212037
7. Mia Lianie Putri 205212047
8. Muhamad Ramadhan 205212085
9. Selvy Andriyani 205212070
MOTIVASI
PERILAKU ORGANISASI
dorongan, daya pendorong atau tenaga pendorong yang
KELOMPOK 3
PERILAKU ORGANISASI9
Grameds dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, motivasi
KELOMPOK 3
dapat diartikan sebagai sebuah kemauan, dorongan, minat maupun hasrat seseorang
yang begitu besar yang datangnya bisa dari dalam diri sendiri maupun dari faktor
eksternal lain.
Teori motivasi mulai dikenal pada tahun 1950-an. Secara khusus, pada awalnya ada
tiga teori motivasi antara lain, teori hierarki kebutuhan (the hierarchy of needs
theory), teori dua faktor (two factor theory), dan teori X dan Y (theories X and Y).
TEORI
HIERARKI
KEBUTUHAN
Teori motivasi terbaik yang diketahui adalah teori hierarki
kebutuhan dari Abraham Maslow. Maslow membuat
hipotesis bahwa di dalam setiap manusia terdapat hierarki
lima kebutuhan, yaitu :
PERILAKU ORGANISASI
KELOMPOK 3
PERILAKU ORGANISASI
Dalam teori ini dikemukakan bahwa, pada umumnya para karyawan
KELOMPOK 3
Teori ini akan dikemukakan dua pandangan berbeda mengenai manusia, pada
dasarnya yang satu adalah negatif yang ditandai dengan teori X, dan yang lainnya
PERILAKU ORGANISASI
adalah bersifat positif yang ditandai dengan teori Y. McGregor menyimpulkan bahwa
KELOMPOK 3
PERILAKU ORGANISASI
menghindarinya.
KELOMPOK 3
PERILAKU ORGANISASI
TEORI X & Y
KELOMPOK 3
PERILAKU ORGANISASI
strata pimpinan maupun anggota biasa di organisasi karena merupakan
KELOMPOK 3
TEKNIK salah satu faktor yang diandalkan dalam pencapaian tujuan organisasi.
MOTIVASI Dikatakan mempunyai peranan yang penting bagi unsur pimpinan,
sebab seorang pemimpin dikatakan berhasil dalam menggerakkan orang
lain, apabila mereka mampu menciptakan motivasi yang tepat bagi
bawahan.
Ada 5 macam teknik memotivasi yang dapat digunakan, yaitu ; kekerasan, sikap baik,
transaksi, kompetisi dan internalisasi.
PERILAKU ORGANISASI
tidak pernah bosan mengingatkan aturan, dan sesedikit mungkin memberikan
KELOMPOK 3
kebebasan pada bawahan. Seringkali teknik ini berhasil, khususnya bila situasi yang
TEKNIK
dihadapi ambigus atau tidak jelas, atau sistem organisasi belum berjalan stabil. Hanya
MOTIVASI
saja, cara ini memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan. Cara kekerasan dalam
memotivasi sering tidak merangsang orang untuk bekerja lebih baik, melainkan bekerja
sekedar menghindari hukuman. Atau, bila berlebihan dapat menimbulkan sikap
perlawanan, sabotase dan merusak, atau bawahan membentuk klik (komplotan) untuk
melindungi diri, maupun terjadinya frustrasi dikalangan bawahan.
2. Pendekatan sikap baik, dapat dilakukan dengan mangambil sikap kebapakan atau
menciptakan iklim kerja yang kondusif. Sikap kebapakan sering berhasil terutama bila
ingin menimbulkan semangat dan loyalitas dari bawahan. Sedangkan menciptakan
PERILAKU ORGANISASI
iklim kerja kondusif dapat dilakukan dengan cara memberikan kondisi kerja relatif
KELOMPOK 3
TEKNIK
bebas dan pengawasan yang bersahabat. Teknik ini biasanya dapat membuat bawahan
MOTIVASI
memiliki kepuasan dan dapat meningkatkan semangat kerja.
PERILAKU ORGANISASI
dianggap sebagai penekanan ; bila berlebihan dapat menimbulkan frustasi.
KELOMPOK 3
TEKNIK
MOTIVASI 5. Pendekatan Internalisasi, teknik ini dilakukan melalui rekayasa lingkungan agar
motivasi muncul dari dalam diri tanpa perasaan tertekan. Misalnya, melalui perubahan
pada situasi pekerjaan itu sendiri dengan memperluas tanggung jawab (job enlargement),
atau dengan melakukan rotasi jabatan/pekerjaan. Cara lain termasuk pendekatan
internalisasi adalah dengan mengembangkan suasana kerja yang bersahabat dan rasa
kebersamaan, serta gaya kepemimpinan yang adaptif mempertimbangkan tingkat
kematangan bawahan dan situasi tugas.
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN MEMOTIVASI
Motivasi merupakan proses psikologi dalam diri seseorang dan sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Secara umum, faktor ini dapat muncul dari dalam diri (intrinsik) maupun dari
PERILAKU ORGANISASI
luar diri (ekstrinsik).
KELOMPOK 3
Ardana dkk (2008:31) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain:
1. Karakteristik individu yang terdiri dari:
2. Minat
3. Sikap terhadap diri sendiri, pekerjaan dan situasi pekerjaan
4. Kebutuhan individual
5. Kemampuan atu kompensasi
6. Pengetahuan tentang pekerjaan
7. Emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai
FAKTOR PENENTEU KEBERHASILAN MEMOTIVASI
PERILAKU ORGANISASI
1. Efektivitas : Teknik Yang Digunakan Penggnaan berbagai pendaekatan, metode, dan analisis harus seefektif
KELOMPOK 3
mungkin, sehingga dapat diminimalissi berbagai pengorbanannya seperti tenaga waktu, biata dan tenaga.
2. Karakteristik : bawahan Karena organisasi terdiri dari sejumlah orang yang memiliki karakteristik dan sifat
msing-masing, maka diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap perbedaan-perbedaan tersebut.
Perbedaan sosial budaya, status, pendidikan dan jenis kelamin menyebabkan seseorang berbeda dalam
menerima dan mempersepsikan input dan stimulasi.
3. Situasi : Saat memberikan motivasi kepada seseorang, waktu dan suasana yang tepat memberikan kontribusi
yang tinggi terhadap keberhasilan untuk mencapai tujuan. Sebaik apapun metode, teknik dan pendekatan bila
tidak dalam suasana yang tepat tidak akan berhasil daalam mencapai tujuan.
KELOMPOK 3
Q & A
PERILAKU ORGANISASI
B
THANK YOU FOR
Y
PERILAKU ORGANISASI
A LOVELY SESSION.
KELOMPOK 3