344
Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284 345
Contoh Soal
1. Untuk reaksi pA + qB → rC + sD, jika laju pengurangan B adalah x, tentukan
laju pengurangan A, laju pembentukan C dan D!
Jawaban
p r s
vA = x ; vC = x ; vD = x
q q q
2. Pada suatu percobaan sejumlah tertentu NH3 dibakar sesuai persamaan reaksi
4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g). Jika konsentrasi awal O2 adalah 0,9 M
dan setelah 5 menit menjadi 0,3 M, tentukan laju pembentukan gas NO dalam
M/det!
Jawaban
....
Pereaksi Ea
Hasil Reaksi
∆H Ea
Pereaksi ∆H
Hasil Reaksi
Catatan: Dari teori tumbukan tersebut, dapat diterangkan beberapa faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
2. Katalisator (katalis)
Katalisator atau katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi dengan
membuat jalan lain (tahap reaksi baru) yang memiliki energi aktivasi (Ea) yang
lebih rendah. Katalis dianggap tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi akan
ditemukan lagi dalam jumlah yang sama.
3. Konsentrasi (M)
Naiknya konsentrasi (M) pereaksi menyebabkan jumlah partikel pereaksi
persatuan volume akan meningkat. Hal ini memungkinkan tumbukan yang
terjadi semakin banyak sehingga laju reaksi meningkat. Faktor ini hanya
berlaku untuk pereaksi yang berfase larutan (aq) dan gas (g) saja.
4. Luas Permukaan (LP)
Faktor ini khusus untuk pereaksi zat padat. Makin luas bidang sentuh zat padat,
makin banyak jumlah tumbukan akan terjadi dan laju reaksi lebih tinggi. Untuk
jumlah yang sama, zat padat dengan ukuran yang lebih halus memiliki luas
permukaan yang lebih besar.
Contoh Soal
3. Pada suhu yang lebih tinggi suatu reaksi berlangsung lebih cepat, hal ini
disebabkan oleh
(A) bertambahnya jumlah partikel pereaksi.
(B) makin besarnya konsentrasi zat-zat yang bereaksi.
(C) naiknya energi kinetik partikel zat-zat yang bereaksi.
(D) turunnya energi aktifasi reaksi tersebut.
(E) bertambah luasnya permukaan zat-zat yang bereaksi.
Jawaban
4. Reaksi butiran besi dengan asam sulfat encer akan berlangsung lebih cepat
jika konsentrasi asam sulfat yang digunakan lebih besar.
SEBAB
Serbuk besi memiliki permukaan yang lebih luas dibandingkan dengan
butiran besi (untuk massa yang sama).
Jawaban
5. Suatu reaksi berlangsung pada suhu 30°C dengan laju x. Hitunglah laju reaksi
tersebut jika dilangsungkan pada suhu 70°C!
Jawaban
....
Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284 347
Contoh Soal
6. Reaksi 2NO + Br2 → 2NOBr terdiri dari tahap-tahap reaksi elementer sebagai
berikut:
(1) NO + Br2 → NOBr2 .... lambat
(2) NOBr2 + NO → 2NOBr ....cepat
Berdasarkan tahap-tahap reaksi elementer di atas, tentukan persamaan laju
reaksinya!
Jawaban
Catatan:
6.2.4 Waktu Paruh t 2 ( ) 1
1
Waktu paruh ( t 2 ) adalah waktu yang dibutuhkan suatu reaksi agar jumlah
pereaksi yang tersisa setengah dari jumlah semula. Untuk reaksi orde satu berlaku:
t
[P]t 1 1
= t 2 dengan [P]t = konsentrasi pereaksi pada saat t, [P]o = konsentrasi
[P]o 2
1
pereaksi mula-mula, t = lamanya reaksi berlangsung, dan t 2 adalah waktu paruh.
1
Untuk reaksi orde nol dan orde dua harga t 2 berubah-ubah sesuai dengan
perubahan konsentrasi awal pereaksi. Konsentrasi pereaksi setelah waktu t dapat
dihitung dengan menggunakan rumus pada tabel berikut.
1
Tabel Persamaan Laju dan Waktu Paruh ( t 2 )
1
Orde Reaksi Persamaan Laju Waktu Paruh ( t 2 )
[P]o
1
Nol (0) v=k [P]t = −k.t + [P]o t2 =
2k
1
0, 693
Satu (1) v = k.[P] ln [P]t = −k.t + ln [P]o t2 =
k
1
1 = k.t + 1 1
Dua (2) v = k.[P]2 t2 =
[P]t [P]o k.[P]o
Contoh Soal
9. Pemanasan senyawa XY3 pada suhu 600 oC menyebabkan senyawa tersebut
terurai menjadi X2 dan Y2. Harga tetapan laju reaksi sebesar 4,0 × 10−4 s−1.
Jika konsentrasi mula-mula XY3 adalah 0,5 M dan ln 2 = 0,693, hitunglah:
1
a. Waktu paruh ( t 2 )
b. Waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi XY3 menjadi 0,0625 M
Jawaban
1
a. t 2 = 1732,5 detik = 0,48125 jam
b. t = 5197,5 detik = 1,44375 jam
tan α = k
α
[pereaksi] [pereaksi] [pereaksi]
Orde Nol Orde Satu Orde Dua
1. Bila pada suhu tertentu, laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah
2,5 × 10−6 M/s, laju pembentukan NO2 adalah
(A) 1,3 × 10−6 M/s. (C) 3,9 × 10−6 M/s. (E) 6,2 × 10−6 M/s.
−6 −6
(B) 2,5 × 10 M/s. (D) 5,0 × 10 M/s.
2. Waktu paruh dari reaksi orde dua dengan k = 1,0 × 10–3 Lmol–1s–1, jika
diketahui konsentrasi awal reaktan 0,2 M adalah
(A) 200 s. (D) 2 × 10–4 s.
(B) 5,0 × 10 s.
3
(E) tidak satupun nilai di atas.
(C) 0,005 s.
4. Dalam ruang 5 liter dipanaskan gas N2O4 sebanyak 0,8 mol sampai suhu
tertentu sehingga terurai menjadi NO2. Jika setelah 4 detik dalam ruang
tersebut terdapat 0,6 mol gas NO2, laju rata-rata penguraian N2O4 adalah
(A) 0,015 M/s. (C) 0,025 M/s. (E) 0,035 M/s.
(B) 0,020 M/s. (D) 0,030 M/s.
6. Reaksi oksidasi SO2 yang dikatalisis oleh NO2 merupakan reaksi orde 1
terhadap NO2.
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
Jika tetapan laju reaksi (k) dengan NO2 adalah 300 kali letapan laju tanpa
NO2, konsentrasi NO2 yang dipelukan agar reaksi menjadi 24 kali laju reaksi
tanpa NO2 adalah
(A) 0,01 M. (C) 0,04 M. (E) 0,72 M.
(B) 0,02 M. (D) 0,08 M.
350 Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284
Catatan: 7 Setiap kenaikan suhu 20°C, laju reaksi menjadi 3 kali lebih cepat dari semula.
Jika pada suhu 20°C laju reaksi berlangsung 9 menit, laju reaksi pada suhu
80°C adalah
(A) 1 menit. (C) 1 menit. (E) 3 menit.
9 3 6
(B) 1 menit. (D) 2 menit.
6 3
9. Laju reaksi dari suatu gas dinyatakan sebagai v = k [A] [B]. Bila volume yang
ditempati gas-gas tersebut tiba-tiba diperkecil 14 kali dari volume semula,
maka laju reaksinya dibandingkan dengan laju reaksi semula akan menjadi
(A) 18 kali. (C) 4 kali. (E) 16 kali.
1
(B) 16
kali. (D) 8 kali.
konsentrasi
Berdasarkan grafik tersebut, maka persamaan laju reaksinya adalah
(A) r = k[NO2]. (D) r = k[NO2][CO].
(B) r = k[NO2]2. (E) r = k[NO2][CO]–1.
(C) r = k[CO] .
16. Penguraian hidrogen peroksida (H2O2) dalam air terjadi sesuai reaksi
2H2O2(aq) → 2H2O(l) + O2(g)
Dari 100 mL larutan H2O2 pada saat tertentu teramati laju pembentukan gas
O2 sebesar 4,88 mL/s (pada kondisi volume 1 mol gas N2 adalah 24,4 L).
Pada saat yang sama laju penguraian H2O2 adalah
(A) 1 × 10–3 M.s–1. (C) 4 × 10–3 M.s–1. (E) 4 × 10–4 M.s–1.
(B) 2 × 10 M.s .
–3 –1
(D) 2 × 10 M.s .
–3 –1
17. Dalam suatu bejana bervolume 2 liter dicampurkan 5 mol ICl dan 5 mol gas
H2 sehingga terjadi reaksi 2ICl + H2 → I2 + 2HCl. Jika persamaan laju reaksi
adalah v = k. [ICl]2.[H2], dan harga k = 1,6 × 10−3 mol−2.L2.s−1, besarnya laju
reaksi setelah H2 bereaksi 2 mol adalah
(A) 1,5 × 10−3 M/s. (C) 4,5 × 10−3 M/s. (E) 7,5 × 10−4 M/s.
−3 −4
(B) 3,0 × 10 M/s. (D) 6,0 × 10 M/s.
18. Reaksi 2NO + Cl2 → 2NOCl mempunyai tahap reaksi sebagai berikut:
1. NO + Cl2 ←
k1
→ NOCl2 (cepat, setimbang)
k2
2. NO + NOCl2 k3
→ 2NOCl (lambat)
Persamaan laju reaksi yang sesuai dengan reaksi di atas
(A) v = k3. [NOCl2]. (D) v = k2 .[NOCl2] .
k .k
(B) v = k1. [NO] [Cl2] . (E) v = 1 2 [NO]2 [Cl2] .
k3
k1 .k 3
(C) v = [NO]2 [Cl2] .
k2
352 Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284
20. Data hasil percobaan reaksi 2A + 3B → 2C pada volume total 100 mL adalah
sebagai berikut.
Konsentrasi Waktu reaksi
No.
A (Molar) B (Molar) (detik)
1. 0,25 0,25 160
2. 0,50 0,25 80
3. 0,50 0,50 20
Waktu yang diperlukan untuk mereaksikan A dan B dengan konsentrasi
masing-masing 1,0 M pada volume total yang sama pada percobaan di atas
adalah
(A) 0,5 detik. (C) 1,5 detik. (E) 2,5 detik.
(B) 1,0 detik. (D) 2,0 detik.
(SNMPTN 2009)
Latihan Mandiri
2. Untuk reaksi: 2A(g) + B2(g) → C(g) + D(g) menjadi 2A(g) + B2(g) → C(g) + D(g)
diperoleh data sebagai berikut:
[A] [B2] Waktu Reaksi
Percobaan
M M (det)
1 0,1 0,1 48
2 0,1 0,2 12
3 0,3 0,4 1
Jika dilakukan percobaan dengan [A] = 0,2 M dan [B2] = 0,3 M, waktu
reaksinya adalah
(A) 48 detik. (C) 8 detik. (E) 288 detik.
18
(B) 48 detik. (D) 48 detik.
9
(SIMAK UI 2011)
4. Penguraian gas AB3 di permukaan katalis pada suhu 600°C menghasilkan gas Catatan:
A2 dan B2. Reaksinya memiliki tetapan penguraian k sebesar 5,0 × 10–5 Ms–1.
Waktu paruh reaksi tersebut jika konsentrasi mula-mula gas 0,05 M adalah
(A) 4 × 105 s. (C) 500 s. (E) 10–3 s.
3
(B) 10 s. (D) 2 × 10 s.
–3
5. Pada suhu 77 oC, N2O5 mengalami dekomposisi orde pertama dengan waktu
paruh x menit, sesuai persamaan 2N2O5(g) → 4NO2(g) + O2(g). Jika mula-
mula terdapat 4 mol N2O5 dalam wadah bervolume 50 liter, tekanan dalam
wadah setelah 3x menit adalah (R = 0,08 L.atm/mol.K)
(A) 2,59 atm. (C) 4,24 atm. (E) 6,12 atm.
(B) 3,46 atm. (D) 5,18 atm.