Anda di halaman 1dari 10

LAJU REAKSI

6.1 Mind Map

344
Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284  345

6.2 Penjelasan Catatan:


6.2.1 Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi adalah besarnya penambahan konsentrasi hasil reaksi persatuan
waktu atau besarnya pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu.
Misalkan untuk reaksi sebagai berikut:
pA + qB → rC + sD
d [A]
vA = − = pengurangan konsentrasi zat A per satuan waktu
dt
d [ B]
vB = − = pengurangan konsentrasi zat B per satuan waktu
dt
d [ C]
vC = + = penambahan konsentrasi zat C per satuan waktu
dt
d [ D]
vD = + = penambahan kosentrasi zat D per satuan waktu
dt
Perbandingan laju reaksi zat-zat sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi
vA : vB : vC : vD = p : q : r : s

Contoh Soal
1. Untuk reaksi pA + qB → rC + sD, jika laju pengurangan B adalah x, tentukan
laju pengurangan A, laju pembentukan C dan D!
Jawaban
p r s
vA = x ; vC = x ; vD = x
q q q

2. Pada suatu percobaan sejumlah tertentu NH3 dibakar sesuai persamaan reaksi
4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g). Jika konsentrasi awal O2 adalah 0,9 M
dan setelah 5 menit menjadi 0,3 M, tentukan laju pembentukan gas NO dalam
M/det!
Jawaban
....

6.2.2 Teori Laju Reaksi


Menurut teori tumbukan, reaksi akan berlangsung jika terjadi tumbukan-tumbukan
antarpartikel. Makin banyak terjadi tumbukan, reaksi akan berlangsung semakin
cepat. Namun tidak semua tumbukan dapat menghasilkan reaksi, hanya partikel-
partikel yang mempunyai energi cukup dan posisi yang baik yang dapat
menghasilkan reaksi.
Energi hasil tumbukan minimum yang dibutuhkan agar menghasilkan reaksi
disebut energi aktivasi (Ea). Makin rendah energi aktivasi, makin cepat reaksi
berlangsung.

Pereaksi Ea

Hasil Reaksi
∆H Ea
Pereaksi ∆H
Hasil Reaksi

REAKSI EKSOTERM REAKSI ENDOTERM


346  Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284

Catatan: Dari teori tumbukan tersebut, dapat diterangkan beberapa faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:


1. Suhu/Temperatur (T)
Bila suhu dinaikkan, jumlah tumbukan efektif meningkat, sehingga laju reaksi
meningkat.
Pada umumnya jika suhu dinaikkan 10°C laju reaksi menjadi dua kali lebih
cepat (waktu berkurang setengahnya).
( ∆T10)
v1 = 2
( ∆T10) × v
0 ()
t1 = 1
2
× t0

2. Katalisator (katalis)
Katalisator atau katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi dengan
membuat jalan lain (tahap reaksi baru) yang memiliki energi aktivasi (Ea) yang
lebih rendah. Katalis dianggap tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi akan
ditemukan lagi dalam jumlah yang sama.
3. Konsentrasi (M)
Naiknya konsentrasi (M) pereaksi menyebabkan jumlah partikel pereaksi
persatuan volume akan meningkat. Hal ini memungkinkan tumbukan yang
terjadi semakin banyak sehingga laju reaksi meningkat. Faktor ini hanya
berlaku untuk pereaksi yang berfase larutan (aq) dan gas (g) saja.
4. Luas Permukaan (LP)
Faktor ini khusus untuk pereaksi zat padat. Makin luas bidang sentuh zat padat,
makin banyak jumlah tumbukan akan terjadi dan laju reaksi lebih tinggi. Untuk
jumlah yang sama, zat padat dengan ukuran yang lebih halus memiliki luas
permukaan yang lebih besar.

Contoh Soal
3. Pada suhu yang lebih tinggi suatu reaksi berlangsung lebih cepat, hal ini
disebabkan oleh
(A) bertambahnya jumlah partikel pereaksi.
(B) makin besarnya konsentrasi zat-zat yang bereaksi.
(C) naiknya energi kinetik partikel zat-zat yang bereaksi.
(D) turunnya energi aktifasi reaksi tersebut.
(E) bertambah luasnya permukaan zat-zat yang bereaksi.
Jawaban

4. Reaksi butiran besi dengan asam sulfat encer akan berlangsung lebih cepat
jika konsentrasi asam sulfat yang digunakan lebih besar.
SEBAB
Serbuk besi memiliki permukaan yang lebih luas dibandingkan dengan
butiran besi (untuk massa yang sama).
Jawaban

5. Suatu reaksi berlangsung pada suhu 30°C dengan laju x. Hitunglah laju reaksi
tersebut jika dilangsungkan pada suhu 70°C!
Jawaban
....
Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284  347

6.2.3 Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi Catatan:


Orde Reaksi adalah bilangan pangkat yang menghubungkan perubahan konsentrasi
terhadap perubahan laju reaksi.
Persamaan laju reaksi hanya bisa ditentukan dari data hasil eksperimen, dengan
demikian laju reaksi (pada umumnya) tidak dapat dinyatakan hanya dari
persamaan reaksinya.
Untuk reaksi A + B → C, dari hasil percobaan diketahui persamaan laju reaksinya
adalah:
dengan: v = laju reaksi
v = k [A]m [B]n
k = tetapan laju reaksi
m = orde reaksi terhadap A
Orde reaksi = m + n
n = orde reaksi terhadap B

Cara menentukan orde reaksi


1. Jika tahap-tahap reaksi elementer diketahui, orde reaksi terhadap masing-
masing zat adalah koefisien tahap reaksi paling lambat.
2. Sebagian besar reaksi-reaksi sulit diamati tahap-tahapnya, sehingga orde reaksi
terhadap suatu zat ditentukan dengan membandingkan perubahan laju yang
terjadi jika konsentrasi salah satu zat dinaikkan.
(pK)orde = pv pK = perubahan konsentrasi dan pv = perubahan laju reaksi

Contoh Soal
6. Reaksi 2NO + Br2 → 2NOBr terdiri dari tahap-tahap reaksi elementer sebagai
berikut:
(1) NO + Br2 → NOBr2 .... lambat
(2) NOBr2 + NO → 2NOBr ....cepat
Berdasarkan tahap-tahap reaksi elementer di atas, tentukan persamaan laju
reaksinya!
Jawaban

7. Untuk reaksi P + Q → R, jika konsentrasi P dinaikkan menjadi tiga kali


sedangkan konsentrasi Q tetap, laju reaksi menjadi sembilan kali semula. Jika
konsentrasi P dan Q masing-masing dinaikkan menjadi dua kali, laju reaksi
menjadi delapan kali semula. Tentukan persamaan laju reaksinya!
Jawaban
....

8 Untuk reaksi P + Q → R terdapat hasil eksperimen


[P] [Q] v (M/menit)
0,01 0,2 0,02
0,02 0,2 0,08
0,03 0,2 0,18
0,03 0,4 0,36
Hitung tetapan laju reaksinya!
Jawaban
....
348  Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284

Catatan:
6.2.4 Waktu Paruh t 2 ( ) 1

1
Waktu paruh ( t 2 ) adalah waktu yang dibutuhkan suatu reaksi agar jumlah
pereaksi yang tersisa setengah dari jumlah semula. Untuk reaksi orde satu berlaku:
t
[P]t  1  1
= t 2 dengan [P]t = konsentrasi pereaksi pada saat t, [P]o = konsentrasi
[P]o  2 
1
pereaksi mula-mula, t = lamanya reaksi berlangsung, dan t 2 adalah waktu paruh.
1
Untuk reaksi orde nol dan orde dua harga t 2 berubah-ubah sesuai dengan
perubahan konsentrasi awal pereaksi. Konsentrasi pereaksi setelah waktu t dapat
dihitung dengan menggunakan rumus pada tabel berikut.
1
Tabel Persamaan Laju dan Waktu Paruh ( t 2 )
1
Orde Reaksi Persamaan Laju Waktu Paruh ( t 2 )
[P]o
1
Nol (0) v=k [P]t = −k.t + [P]o t2 =
2k
1
0, 693
Satu (1) v = k.[P] ln [P]t = −k.t + ln [P]o t2 =
k
1
1 = k.t + 1 1
Dua (2) v = k.[P]2 t2 =
[P]t [P]o k.[P]o

k = tetapan laju reaksi

Contoh Soal
9. Pemanasan senyawa XY3 pada suhu 600 oC menyebabkan senyawa tersebut
terurai menjadi X2 dan Y2. Harga tetapan laju reaksi sebesar 4,0 × 10−4 s−1.
Jika konsentrasi mula-mula XY3 adalah 0,5 M dan ln 2 = 0,693, hitunglah:
1
a. Waktu paruh ( t 2 )
b. Waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi XY3 menjadi 0,0625 M
Jawaban
1
a. t 2 = 1732,5 detik = 0,48125 jam
b. t = 5197,5 detik = 1,44375 jam

6.2.5 Grafik Beberapa Reaksi


1. Reaksi Orde Nol
Penambahan konsentrasi pereaksi tidak mengubah laju reaksi.
Contoh:
• Reaksi fotosintesis
• Reaksi penguraian amonia pada katalis Wolfram, dan lain-lain.
2. Reaksi Orde Satu
Kenaikan laju reaksi berbanding lurus dengan penambahan konsentrasi
pereaksi
Contoh:
• Reaksi penguraian gas N2O4 menjadi N2 dan O2
• Reaksi eliminasi C2H5Cl menjadi C2H4 dan HCl, dan lain-lain.
Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284  349

3. Reaksi Orde Dua Catatan:


Kenaikan laju reaksi sebanding dengan kuadrat kenaikan konsentrasi pereaksi
Contoh:
Reaksi: NO + 12 O2 → NO2 atau 2NO + 2H2 → N2 + 2H2O
laju reaksi laju reaksi laju reaksi

tan α = k
α
[pereaksi] [pereaksi] [pereaksi]
Orde Nol Orde Satu Orde Dua

6.3 Latihan Soal dan Latihan Mandiri

1. Bila pada suhu tertentu, laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah
2,5 × 10−6 M/s, laju pembentukan NO2 adalah
(A) 1,3 × 10−6 M/s. (C) 3,9 × 10−6 M/s. (E) 6,2 × 10−6 M/s.
−6 −6
(B) 2,5 × 10 M/s. (D) 5,0 × 10 M/s.

2. Waktu paruh dari reaksi orde dua dengan k = 1,0 × 10–3 Lmol–1s–1, jika
diketahui konsentrasi awal reaktan 0,2 M adalah
(A) 200 s. (D) 2 × 10–4 s.
(B) 5,0 × 10 s.
3
(E) tidak satupun nilai di atas.
(C) 0,005 s.

3. Reaksi 2H2(g) + SO2(g) → 2H2O(l) + S(s) berlangsung melalui beberapa


tahap reaksi elementer sebagai berikut:
(1) H2 + SO2 → SO2H2 .... lambat
(2) SO2H2 → H2O + SO .... cepat
(3) SO + H2 → SOH2 ...... cepat
(4) SOH2 → H2O + S ....... cepat
Berdasarkan tahap-tahap reaksi elementer tersebut, persamaan laju untuk
reaksi di atas adalah
(A) v = k.[H2]2.[SO2]. (D) v = k.[H2]2.[SO]2.
(B) v = k.[H2].[SO2]. (E) v = k.[H2]2.[SO2]2.
2
(C) v = k.[H2] .[SO].

4. Dalam ruang 5 liter dipanaskan gas N2O4 sebanyak 0,8 mol sampai suhu
tertentu sehingga terurai menjadi NO2. Jika setelah 4 detik dalam ruang
tersebut terdapat 0,6 mol gas NO2, laju rata-rata penguraian N2O4 adalah
(A) 0,015 M/s. (C) 0,025 M/s. (E) 0,035 M/s.
(B) 0,020 M/s. (D) 0,030 M/s.

5. Pada reaksi: H2O2(aq) + 2 I–(aq) + 2 H+(aq) → 2H2O(l) + I2(aq).


Konsentrasi H2O2(aq) berubah dari 1 M menjadi 0,95 M dalam waktu 100 detik
perubahan tersebut dikuti oleh laju perubahan I–(aq) dalam M det–1 sebesar
(A) 0,5. (C) 0,05. (E) 0,001.
(B) 0,2. (D) 0,01.

6. Reaksi oksidasi SO2 yang dikatalisis oleh NO2 merupakan reaksi orde 1
terhadap NO2.
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
Jika tetapan laju reaksi (k) dengan NO2 adalah 300 kali letapan laju tanpa
NO2, konsentrasi NO2 yang dipelukan agar reaksi menjadi 24 kali laju reaksi
tanpa NO2 adalah
(A) 0,01 M. (C) 0,04 M. (E) 0,72 M.
(B) 0,02 M. (D) 0,08 M.
350  Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284

Catatan: 7 Setiap kenaikan suhu 20°C, laju reaksi menjadi 3 kali lebih cepat dari semula.
Jika pada suhu 20°C laju reaksi berlangsung 9 menit, laju reaksi pada suhu
80°C adalah
(A) 1 menit. (C) 1 menit. (E) 3 menit.
9 3 6
(B) 1 menit. (D) 2 menit.
6 3

8. Reaksi peruraian A menjadi B dan C sesuai reaksi 2A → 2B + C mempunyai


tetapan laju reaksi sebesar 2,5 × 10−2 L.mol−1.s−1. Jika konsentrasi awal A
adalah 0,5 M, waktu yang dibutuhkan agar A terurai 90% adalah
(A) 280 detik. (C) 640 detik. (E) 800 detik.
(B) 560 detik. (D) 720 detik.

9. Laju reaksi dari suatu gas dinyatakan sebagai v = k [A] [B]. Bila volume yang
ditempati gas-gas tersebut tiba-tiba diperkecil 14 kali dari volume semula,
maka laju reaksinya dibandingkan dengan laju reaksi semula akan menjadi
(A) 18 kali. (C) 4 kali. (E) 16 kali.
1
(B) 16
kali. (D) 8 kali.

10. Oksidasi NO menjadi NO2 menurut reaksi: 2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)


memberikan data berikut:
Laju Pembelokan
Percobaan Konsentrasi O2 Konsentrasi NO
NO2 (m/detik)
1 0,001 0,001 7,10
2 0,004 0,001 28,40
3 0,004 0,003 255,6
4 0,002 0,002 x
Nilai x dalam tabel di atas (dalam M/detik) adalah
(A) 3,65. (C) 28,40. (E) 113,60.
(B) 14,20. (D) 56,80.
(SNMPTN 2011)

11 Dari percobaan diperoleh data sebagai berikut


Percobaan Suhu (°°C) v (M/detik)
1 15 0,02
2 25 0,04
3 35 0,08
4 55 0,32
Laju reaksi pada suhu 45°C adalah
(A) 0,016 M/s. (C) 0,048 M/s. (E) 0,640 M/s.
(B) 0,160 M/s. (D) 0,480 M/s.

12 Hasil percobaan reaksi: NO + 2H2 → N2 + 2H2O diperoleh data sebagai berikut.


[NO] [H2] waktu (detik)
0,6 0,1 9,6
0,6 0,3 3,2
0,2 0,5 4,0
0,4 0,5 1,0
Orde reaksi totalnya adalah
(A) 1. (B) 2. (C) 3. (D) 4. (E) 5.
Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284  351

13. Pada temperatur 500 K, laju reaksi Catatan:


NO2(g) + CO(g) → NO(g) + CO2(g)
disajikan dalam bentuk grafik berikut
d[NO] [NO2]
dt
[CO]

konsentrasi
Berdasarkan grafik tersebut, maka persamaan laju reaksinya adalah
(A) r = k[NO2]. (D) r = k[NO2][CO].
(B) r = k[NO2]2. (E) r = k[NO2][CO]–1.
(C) r = k[CO] .

14 Data hasil percobaan bagi reaksi: 2 NO(g) + Br2(g) → 2 NOBr(g)


[NO] [Br2] Laju reaksi (M/s)
0,1 0,1 12
0,1 0,2 24
0,2 0,1 48
0,3 0,1 108
Dari data tersebut dapat dinyatakan
(1) orde 2 terhadap NO. (3) k = 12000.
(2) rumus umum v = k[NO]2[Br2]. (4) orde reaksi = 3.

15. Reaksi perubahan siklobutana menjadi etena adalah C4H8(g) → 2C2H4(g).


Mula-mula tersedia siklobutana 0,16 M dan tetapan laju reaksinya 6,93 × 10–2
detik–1, maka setelah 50 detik konsentrasi siklobutana menjadi
(A) 5 × 10–3 M. (C) 6,93 × 10–3 M. (E) 1 × 10–3 M.
(B) 2,5 × 10 M.
–3
(D) 6 × 10 M.
–3

16. Penguraian hidrogen peroksida (H2O2) dalam air terjadi sesuai reaksi
2H2O2(aq) → 2H2O(l) + O2(g)
Dari 100 mL larutan H2O2 pada saat tertentu teramati laju pembentukan gas
O2 sebesar 4,88 mL/s (pada kondisi volume 1 mol gas N2 adalah 24,4 L).
Pada saat yang sama laju penguraian H2O2 adalah
(A) 1 × 10–3 M.s–1. (C) 4 × 10–3 M.s–1. (E) 4 × 10–4 M.s–1.
(B) 2 × 10 M.s .
–3 –1
(D) 2 × 10 M.s .
–3 –1

17. Dalam suatu bejana bervolume 2 liter dicampurkan 5 mol ICl dan 5 mol gas
H2 sehingga terjadi reaksi 2ICl + H2 → I2 + 2HCl. Jika persamaan laju reaksi
adalah v = k. [ICl]2.[H2], dan harga k = 1,6 × 10−3 mol−2.L2.s−1, besarnya laju
reaksi setelah H2 bereaksi 2 mol adalah
(A) 1,5 × 10−3 M/s. (C) 4,5 × 10−3 M/s. (E) 7,5 × 10−4 M/s.
−3 −4
(B) 3,0 × 10 M/s. (D) 6,0 × 10 M/s.

18. Reaksi 2NO + Cl2 → 2NOCl mempunyai tahap reaksi sebagai berikut:

1. NO + Cl2 ←
k1
→ NOCl2 (cepat, setimbang)
k2

2. NO + NOCl2  k3
→ 2NOCl (lambat)
Persamaan laju reaksi yang sesuai dengan reaksi di atas
(A) v = k3. [NOCl2]. (D) v = k2 .[NOCl2] .
k .k
(B) v = k1. [NO] [Cl2] . (E) v = 1 2 [NO]2 [Cl2] .
k3
k1 .k 3
(C) v = [NO]2 [Cl2] .
k2
352  Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284

Catatan: 19. Reaksi oksidasi gas NO dilakukan dalam wadah tertutup.


2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
Jika pada selang waktu tertentu tekanan total (Pt) gas di dalam wadah
berkurang dengan laju 0,18 torr.s–1, laju berkurangnya tekanan parsial gas NO
adalah
(A) 0,18 torr.s–1. (C) 0,36 torr.s–1. (E) 0,54 torr.s–1.
–1 –1
(B) 0,27 torr.s . (D) 0,45 torr.s .

20. Data hasil percobaan reaksi 2A + 3B → 2C pada volume total 100 mL adalah
sebagai berikut.
Konsentrasi Waktu reaksi
No.
A (Molar) B (Molar) (detik)
1. 0,25 0,25 160
2. 0,50 0,25 80
3. 0,50 0,50 20
Waktu yang diperlukan untuk mereaksikan A dan B dengan konsentrasi
masing-masing 1,0 M pada volume total yang sama pada percobaan di atas
adalah
(A) 0,5 detik. (C) 1,5 detik. (E) 2,5 detik.
(B) 1,0 detik. (D) 2,0 detik.
(SNMPTN 2009)

Latihan Mandiri

1 Untuk reaksi P + Q → R terdapat data:


[P] [Q] Waktu
0,1 0,2 4 menit
0,3 0,4 20 detik
0,3 0,8 5 detik
Persamaan laju reaksinya adalah
(A) v = k[P][Q]. (C) v = k[P][Q]2. (E) v = k[P]2[Q]2.
2
(B) v = k[P] [Q]. (D) v = k [P][Q]3.

2. Untuk reaksi: 2A(g) + B2(g) → C(g) + D(g) menjadi 2A(g) + B2(g) → C(g) + D(g)
diperoleh data sebagai berikut:
[A] [B2] Waktu Reaksi
Percobaan
M M (det)
1 0,1 0,1 48
2 0,1 0,2 12
3 0,3 0,4 1
Jika dilakukan percobaan dengan [A] = 0,2 M dan [B2] = 0,3 M, waktu
reaksinya adalah
(A) 48 detik. (C) 8 detik. (E) 288 detik.
18
(B) 48 detik. (D) 48 detik.
9
(SIMAK UI 2011)

3. Berikut adalah data percobaan penentuan laju reaksi:


2NOCl(g) → 2NO(g) + Cl2(g)
Percobaan Konsentrasi awal Lajau awal
Ke NOCl(M) (M/detik)
1 0,3 3,60 x 10−9
2 0,6 1,44 x 10−8
3 0,9 3,24 x 10−8
Orde reaksi terhadap NOCl adalah
(A) 0. (B) 1. (C) 2. (D) 3. (E) 4.
(SNMPTN 2011)
Revolusi Belajar KODING Kimia – Kemampuan Dasar Saintek_13.04.0.17.03.04.00.284  353

4. Penguraian gas AB3 di permukaan katalis pada suhu 600°C menghasilkan gas Catatan:
A2 dan B2. Reaksinya memiliki tetapan penguraian k sebesar 5,0 × 10–5 Ms–1.
Waktu paruh reaksi tersebut jika konsentrasi mula-mula gas 0,05 M adalah
(A) 4 × 105 s. (C) 500 s. (E) 10–3 s.
3
(B) 10 s. (D) 2 × 10 s.
–3

5. Pada suhu 77 oC, N2O5 mengalami dekomposisi orde pertama dengan waktu
paruh x menit, sesuai persamaan 2N2O5(g) → 4NO2(g) + O2(g). Jika mula-
mula terdapat 4 mol N2O5 dalam wadah bervolume 50 liter, tekanan dalam
wadah setelah 3x menit adalah (R = 0,08 L.atm/mol.K)
(A) 2,59 atm. (C) 4,24 atm. (E) 6,12 atm.
(B) 3,46 atm. (D) 5,18 atm.

Anda mungkin juga menyukai