E-mail : sitirohimatunnisa26@gmail.com
ABSTRAK
Disiplin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan apabila di antara karyawan
sudah tidak menghiraukan kedisiplinan, maka dapat dipastikan kinerja karyawan akan menurun sehingga dapat
menghambat tujuan yang semestinya akan tercapai oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana hubungan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada CV Indra Jaya. Penelitian ini
dilakukan pada salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri alas kaki. Populasi pada
penelitian ini adalah berjumlah 45 orang. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Deskriptif
eksploratif dan verifikatif explanatory survey. Jenis data yang digunakan oleh peneliti dua jenis data yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan data primer dan sekunder. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis koefisien kolerasi rank spearman, dan uji hipotesis koefisien korelasi yang diolah
menggunakan program SPSS versi 26. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa disiplin kerja dan kinerja
karyawan pada CV Indra Jaya Ciomas dalam kategori tinggi. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa hasil
analisis koefisien korelasi, diperoleh nilai r sebesar 0.510 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05. Artinya
bahwa hubungan disiplin kerja dengan kinerja kayawan cukup kuat dan signifikan. Koefisien determinasi
menunjukkan kontribusi disiplin kerja terhadap kinerja adalah sebesar 26,01% sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain. Hasil uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel yaitu dengan nilai 3,889 > 2,016 yang berarti Ho
ditolak Ha diterima. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif antara disiplin kerja dengan kinerja
karyawan.
Kata Kunci : Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan.
ABSTRACT
Discipline is one of the factors that affect employee performance if among employees they ignore
discipline, then it is certain that employee performance will decrease so that it can hinder the goals that should
be achieved by the company. This study aims to find out how the relationship of work discipline to employee
performance at CV Indra Jaya. This research was conducted at a manufacturing company engaged in the
footwear industry. The population in this study amounted to 45 people. The type of research used in this
research is explorative descriptive and explanatory survey verification. The types of data used by researchers
are two types of data, namely qualitative data and quantitative data. Source of data used primary and
secondary data. The analytical method used is Spearman's rank correlation coefficient analysis, and correlation
coefficient hypothesis testing was processed using the SPSS version 26 program. The results of the study
revealed that work discipline and employee performance at CV Indra Jaya Ciomas were in the high category.
From the results of this study it is known that the results of the correlation coefficient analysis, obtained an r
value of 0.510 and a significance level of 0.000 <0.05. This means that the relationship between work discipline
and employee performance is quite strong and significant. The coefficient of determination shows that the
contribution of work discipline to performance is 26.01% while the rest is influenced by other factors. The
results of the hypothesis test obtained t_count>t_table, namely with a value of 3.889> 2.016, which means that
Ho is rejected, Ha is accepted. Thus there is a positive relationship between work discipline and employee
performance.
Keywords: Work Discipline, Employee Performance.
satu tolak ukur kerja setiap individu. Dengan akan berdampak pada kelangsungan hidup
demikian berdasarkan Tabel 1 di tahun 2021 perusahaan. Hal tersebut berbanding lurus
mengindikasikan kategori karyawan berkinerja dengan data tingkat produksi dan produk cacat
kurang maksimal. Apabila hal ini dibiarkan maka yang terjadi di CV Indra Jaya pada tabel berikut:
Tabel 3. Data Produksi CV Indra Jaya Tahun 2021
Jumlah Produk yang
No Bulan Target (satu pasang) Persentase (%) Jumlah Produk Cacat (Reject) Persentase (%)
dihasilkan
1 Januari 7.660 7.660 100% 98 1,3%
2 Februari 13.160 10.430 79% 287 2,8%
3 Maret 12.660 9.500 75% 76 0,8%
4 April 16.000 16.000 100% 103 0,6%
5 Mei 4.290 4.290 100% 87 2,0%
6 Juni 11.600 10.000 86% 196 2,0%
7 Juli 9.100 8.600 95% 17 0,2%
8 Agustus 9.600 8.920 93% 227 2,5%
9 September 6.600 6.000 91% 51 0,9%
10 Oktober 6.600 4.550 69% 87 1,9%
11 November 9.100 8.900 98% 102 1,1%
12 Desember 14.000 8.000 57% 85 1,1%
Sumber: data Perusahaan CV Indra Jaya tahun 2021
Berdasarkan tabel 3 jumlah target yang perusahaan dan merasa bahwa hasil kerja
ditentukan perusahaan setiap bulannya berbeda mereka diakui serta dihargai oleh perusahaan.
karena disesuaikan dengan permintaan Oleh karena itu setiap individu patut
konsumen. Dapat dilihat bahwa jumlah produk memiliki kedisiplinan. Hal ini diperlukan untuk
yang memenuhi target perusahaan hanya di meningkatkan kinerja karyawan serta tujuan
bulan Januari, April, Mei dengan persentase perusahaan dapat tercapai. Kedisiplinan
100%. Pada bulan selanjutnya masih belum diterapkan kepada karyawan agar tertib dalam
memenuhi target yang ditetapkan perusahaan. bekerja dan patuh terhadap aturan yang ada
Salah satu indikator kinerja karyawan adalah pada perusahaan serta karyawan tidak bertindak
kualitas produksi. Kualitas yang dihasilkan sesuka hati terhadap aturan yang berlaku.
karyawan belum optimal masih banyak hasil Dalam mendisiplinkan karyawannya, CV
produksi yang tidak memenuhi standar. Indra Jaya melakukan pengawasan dengan cara
CV Indra Jaya telah menetapkan batas karyawan mengisi daftar hadir secara manual,
toleransi untuk produk reject sebesar 2%. Dari yang dijaga langsung oleh pemilik dan juga
tabel di atas masih banyaknya jumlah produksi menegur karyawan yang melakukan pelanggaran
yang dihasilkan cacat/rusak, meliputi terdapat sebagai bentuk disiplin korektif. Berdasarkan
noda, jahitan tidak rapi, cetakan tidak presisi, data yang diperoleh untuk sanksi ringan
produk terlipat, produk berjamur, produk robek, diberikan teguran secara lisan kepada karyawan.
dan cetakan tidak rata. Jumlah produk yang Pelanggaran sanksi sedang akan diberikan
cacat terbanyak terjadi pada bulan Februari yang teguran berupa tulisan. Dan untuk sanksi berat
berjumlah 287 pasang dengan persentase 2,8% yang diberikan berupa teguran dan juga
yakni melebihi batas toleransi perusahaan. pemberhentian secara tidak hormat. Untuk lebih
Kedisiplinan merupakan suatu hal yang jelasnya berikut jumlah sanksi pelanggaran
harus dijaga, dipertahankan, serta ditingkatkan disiplin kerja karyawan pada satu tahun terakhir
karena apabila karyawan terbiasa bekerja sesuai dapat dilihat pada tabel berikut:
dengan aturan yang telah ditetapkan maka Tabel 4 Data Jumlah Pelanggaran Disiplin Kerja
tujuan perusahaan akan semakin cepat untuk Karyawan pada CV Indra jaya Tahun 2021
dicapai. Menurut Sinambela (2018) disiplin Sanksi yang Dikenakan Kepada
Total
adalah kepatuhan pada aturan atau perintah No Bulan Karyawan
Sanksi
Ringan Sedang Berat
yang ditetapkan oleh organisasi. Dengan adanya
1 Januari 1 - - 1
kedisiplinan dalam perusahaan atau organisasi, 2 Februari 2 - - 2
diharapkan hal ini dapat mendorong semangat 3 Maret - - - 0
kerja yang tinggi karena karyawan merasa 4 April 1 1 - 2
mereka diikutsertakan dalam pencapaian tujuan 5 Mei 3 - - 3
6 Juni 2 - 2
7 Juli - - - 0
diatas dapat dilihat masih ada karyawan yang seseorang untuk secara teratur, tekun secara
terlambat melebihi batas waktu yang telah terus- menerus, dan bekerja sesuai dengan
ditentukan dengan rata- rata perbulannya aturan-aturan yang sudah ditetapkan”.
sebesar 1,6%. persentase keterlambatan paling Disiplin kerja menurut Keith Davis dalam
tinggi terjadi pada bulan mei dengan tingkat Mangkunegara (2019) mengemukakan bahwa
persentase terlambat sebesar 2,8%, sedangkan “disiplin kerja dapat diartikan sebagai
tingkat persentase keterlambatan terendah pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
terjadi pada bulan Februari dengan tingkat pedoman-pedoman organisasi”.
persentase sebesar 0,7%. Hal tersebut terjadi Menurut Mangkunegara (2019)
karena rendahnya tingkat disiplin kerja “Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari
karyawan. Hal ini menyebabkan banyak Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan
pekerjaan yang tertunda akibat kekurangan merupakan fungsi operatif MSDM yang
sumber daya manusia untuk bekerja, karena terpenting karena semakin baik disiplin
karyawan yang tidak hadir dan terlambat pada karyawan,semakin tinggi prestasi kerja yang
jam kerja akan menghambat proses kinerja dapat dicapainya”.
untuk mencapai target yang telah ditetapkan
Kinerja Karyawan
oleh perusahaan. Hal ini menjadi suatu
Menurut Dessler dalam Bintoro Daryanto
permasalahan yang harus dievaluasi oleh pihak
(2017) Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu
perusahaan.
perbandingan antara hasil kerja dengan standar
yang ditetap.
KAJIAN PUSTAKA Menurut Robbins (2019) kinerja
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pencapaian yang optimal sesuai
Menurut Sutrisno (2020) Manajemen dengan potensi yang dimiliki seorang karyawan
Sumber Daya Manusia (MSDM) mempunyai merupakan hal yang selalu menjadi perhatian
definisi sebagai suatu perencanaan, para pemimpin organisasi. Kinerja ini
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan menggambarkan sejauh mana aktivitas
atas pengadaan, pengembagan, kompensasi, seseorang dalam melaksanakan tugas dan
pengintegrasian, pemiliharaan, dan pemutusan berusaha dalam mencapai tujuan yang
hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai ditetapkan.
tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Menurut Edison (2020) kinerja adalah
Menurut Segoro (2017) Manajemen hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur
Sumber Daya Manusia adalah suatu proses selama periode waktu tertentu berdasarkan
menangani berbagai masalah pada ruang lingkup ketentuan atau kesepakatan yang telah
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga ditetapkan sebelumnya.
kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas Kerangka Pemikiran
organisasi atau perusahaan demi mencapai Perusahaan bukan saja mengharapkan
tujuan yang telah ditentukan. karyawan yang mampu, cakap dan terampil
Menurut Mangkunegara (2019) tetapi, yang terpenting karyawan mampu
Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai
pula sebagai suatu pengelolaan dan hasil kerja yang maksimal. Disiplin menunjukan
pendayagunaan sumber daya yang ada pada suatu kondisi atau sikap yang ada pada diri
individu (pegawai). Pengelolaan dan karyawan terhadap peraturan dan ketetapan
pendayagunaan tersebut dikembangkan secara kerja pada karyawan sangat dibutuhkan, karena
maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaan akan sulit
tujuan organisasi atau perusahaan demi tercapai apabila tidak ada sikap disiplin pada
mencapai tujuan yang ditentukan. karyawan.
Disiplin Kerja Disiplin kerja menurut Sinambela (2018)
Menurut Sinambela (2018) menyatakan adalah “kesadaran dan kesediaan pegawai
bahwa: “Disiplin kerja adalah kesadaran dan menaati semua peraturan organisasi dan norma-
kesediaan pegawai menaati semua peraturan norma sosial yang berlaku dan disiplin kerja
organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku adalah kemampuan kerja seseorang untuk
dan disiplin kerja adalah kemampuan kerja secara teratur, tekun secara terus - menerus,
yang diisi langsung oleh pimpinan mengenai Metode pengumpulan data sekunder yaitu
variabel-variabel yang diteliti. data yang diperoleh atau dikumpulkan dari
2. Data Sekunder sumber-sumber yang ada. Data ini diperoleh dari
Data sekunder merupakan adalah sumber buku-buku atau laporan-laporan terdahulu yang
data yang diperoleh peneliti secara tidak berkaitan dengan disiplin kerjadan kinerja
langsung, yaitu diperoleh dengan cara karyawan.
membaca, mempelajari, dan memahami
Kalibrasi Instrumen
melalui media lain. Data sekunder dalam
Uji kualitas data adalah uji yang
penelitian ini didapatkan dengan cara
disyaratkan dalam penelitian dengan instrumen
mengumpulkan data dan buku referensi,
internet, dan data-data yang tersedia pada kuesioner, tujuannya agar data yang diperoleh
CV Indra Jaya. dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Metode Penarikan Sampel 1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur
Pada penelitian ini penulis menggunakan
metode penarikan sampel non probability ketepatan suatu item dalam kuesioner,
apakah item-item pada kuesioner yang tepat
sampling dengan metode sampling jenuh atau
sensus yang merupakan Teknik dengan dalam dalam mengukur apa yang ingin
diukur. Untuk mengukur validitas dilakukan
penentuan sampel dengan menggunakan semua
anggota populasi sebagai sampel. Sampel dalam dengan melakukan korelasi antar skor
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
penelitian ini yaitu sebanyak 45 orang karyawan
CV Indra Jaya. dengan skor variabel. Setelah itu dilakukan
perbandingan antara nilai r hitung dan rtabel,
Metode Pengumpulan Data dengan menggunakan rumus Pearson
Melalui metode pengumpulan data yang Product Moment:
digunakan untuk melengkapi, memenuhi dan n ( Σ XY )−( ΣX ) ( ΣY )
menyusun penelitian ini melalui jenis data
primer dan data sekunder. rxy = √( n ( ΣX ) −( ΣX ) ( n ( ΣY
2 2 2
) −( ΣY )2 ) )
Keterangan :
Data Primer r = Koefisien korelasi antara variabel
1. Observasi yaitu Teknik pengumpulan data disiplin kerja dan kinerja karyawan
yang dilakukan dengan mengamati secara X = Skor butir pertanyaan
langsung terhadap objek penelitian dan Y = Total Skor
bertujuan untuk memperoleh gambaran
secara langsung terhadap pemecahan
∑ X = Jumlah nilai dalam distribusi x
masalah dengan meneliti catatan perusahaan ∑ Y = Jumlah nilai dalam distribusi y
yang berhubungan dengan penelitian yang N = Jumlah sampel yang akan diuji
akan dilakukan. Kriteria pengujian adalah
2. Wawancara yaitu metode untuk Apabila diketahui : jika r hitung ≥ 0,5 maka
mendapatkan data dengan cara melakukan dapat dinyatakan valid
tanya jawab secara langsung dengan pihak- Apabila diketahui : jika r hitung < 0,5 maka
pihak yang bersangkutan guna mendapatkan dapat dinyatakan tidak valid.
data dan keterangan yang menunjang 2. Uji Reliabilitas
penelitian. Pada penelitian ini wawancara Menurut Sugiyono (2018) instrumen yang
dilakukan kepada pemilik sekaligus pemimpin reliabel bila terdapat kesamaan data dalam
dari CV Indra Jaya. waktu yang berbeda, instrumen yang reliabel
3. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang berarti instrumen yang bila digunakan
disiapkan oleh peneliti dimana tiap beberapa kali untuk mengukur objek yang
pertanyaan berkaitan dengan masalah sama akan menghasilkan data yang sama, uji
penelitian. Kuesioner tersebut pada akhirnya reliabilitas kuesioner menggunakan prosedur
diberikan kepada responden untuk yang sama dengan uji validitas. Reliabel
dimintakan jawaban. artinya konsisten atau stabil, suatu alat ukur
Data Sekunder dikatakan reliabel apabila hasil alat ukur
tersebut konsisten sehingga dapat dipercaya.
( )( )
n = ukuran sampel
r i=
k
1−
∑ Si 2
R = ranking
k −1 St
2
di = selisih dari ranking ke-i
Dimana: Dimana hasil perhitungan koefisien korelasi (r),
K = mean kuadrat antara subjek maka akan didapatkan hasil sebagai berikut:
= mean kuadrat kesalahan 1. Jika nilai r +1
= varians total Maka hubungan kedua variabel dinyatakan
Rumus untuk varians total dan varians item: menuju kuat positif. Artinya jika variabel X
St =
2 ∑ X t2 −¿ ¿ bertambah, nilai variabel Y pula bertambah.
Jika nilai variabel X berkurang juga nilai
n
variabel Y.
2 JK i JK s
Si = − 2 2. Jika nilai r -1 Maka hubungan kedua variabel
n n dinyatakan menuju kuat negatif. Artinya jika
Dimana: variabel X bertambah, nilai variabel Y
JK i= jumlah kuadran seluruh skor item berkurang Jika nilai variabel X berkurang,
JK s = jumlah kuadran subjek maka nilai variabel Y berkurang
3. Jika nilai r = 0 Maka hubungan kedua variabel
Metode Pengolahan/Analisis Data
dinyatakan menuju lemah (tidak ada
Analisis Deskriptif
hubungan) Artinya jika variabel X bertambah
Untuk mengetahui dan menganalisis
atau berkurang, nilai variabel Y tidak
jawaban responden terhadap penerapan disiplin
mengikutinya.
kerja dengan kinerja karyawan, maka digunakan
Untuk dapat memberikan penafsiran
metode deskriptif guna mempermudah
terhadap koefisien korelasi yang ditemukan
memahami data. Analisis deskriptif adalah
besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada
statistik yang berkenaan dengan bagaimana cara
ketentuan yang tertera pada tabel berikut:
mendeskripsikan, menggambarkan,
menjabarkan, atau menguraikan data sehingga Tabel 7 Koefisien Korelasi dan Tafsirannya
mudah dipahami. No Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Berdasarkan data yang telah didapatkan 2 0,20 – 0,399 Rendah
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 45 3 0,40 – 0,599 Sedang
responden tanggapan responden mengenai 4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,00 Sangat Kuat
variabel Disiplin dihitung menggunakan rumusan
tanggapan total responden sebagai berikut Analisis Koefisien Determinasi
Tanggapan Total Responden = Setelah diketahui besarnya koefisien
Skor Total Hasil Jawaban Responden korelasi tahap selanjutnya adalah menentukan
X 100 %
Skor Tertinggi Responden koefisien determinasi. Koefisien determinasi
SR R S T ST dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
20% 40% 60% 80% 90% 100% kontribusi variabel independen dengan variabel
dependen. Koefisien determinasi adalah kuadrat
Analisis Koefisien Korelasi koefisien korelasi yang menyatakan besarnya
Analisis koefisien korelasi digunakan untuk persentase perubahan yang bisa diterangkan
mengetahui atau menguji signifikansi hipotesis melalui hubungan Y dan X. Rumus yang
asosiatif bila masih masing variabel yang digunakan adalah Coefficient Determination (CD)
dihubungkan berbentuk ordinal dan sumber dengan rumus:
data antar variabel tidak harus sama. Rumus KD = r2 x 100%
korelasi Rank Spearman sebagai berikut: Dimana :
r KD = Koefisien determinasi atau seberapa jauh
s=1−¿
6∑ 2
bi
¿
Dimana ∑ 2 - [ rs ( X ) −rs ( Y ) ] 2
i i perubahan variabel terikat (pertimbangan
2
n(n −1) di
tingkat materialitas)
Tanggapan
Skor Rata-rata
No Pernyataan Responde
Total Skor Total
n
10 Memaksimalkan tingkat penggunaan sumber daya secara efektif 199 88,4%
11 Tingkat pemanfaatan sarana dan prasarana 192 85,3%
87,4%
Karyawan dituntut dapat menyelesaikan tugas dan berusaha untuk
12 199 88,4%
bersungguh-sungguh
Rata – rata total tanggapan responden 85,7%
Sumber: Data Kuesioner, 2022
terendah pada indikator frekuensi kehadiran menjadi lebih baik. Dengan terbinanya
dengan skor rata-rata 82,4%. disiplin kerja karyawan yang baik, maka akan
2. Kinerja karyawan pada CV Indra Jaya Ciomas menumbuhkan kesadaran karyawan akan
berada dalam kategori “Tinggi” yaitu sebesar tugas dan tanggung jawab yang harus
87,4% berada pada rentang 80-100%. Nilai dilaksanakan oleh karyawan tersebut sesuai
rata-rata jawaban responden terbesar dari dengan standar dan peraturan yang berlaku
setiap indikator yaitu pada indikator diperusahaan.
efektivitas dengan skor rata-rata 87,4%. 3. Seluruh penelitian ini hanya meneliti variabel
Sedangkan nilai skor terendah yaitu pada disiplin kerja dan kinerja karyawan,
indikator ketepatan waktu dengan skor rata- sedangkan pada hasil penelitian, persentase
rata 72,9%. terbesar yang mempengaruhi kinerja
3. Terdapat hubungan antara disiplin kerja karyawan adalah faktor lain. Maka dari itu
dengan kinerja karyawan pada CV Indra Jaya diharapkan penelitian selanjutnya untuk
Ciomas. Hal ini ditunjukan dari hasil uji rank menambah ataupun meneliti lebih dari 1
spearman diketahui nilai korelasi 0,510 dan variabel agar data yang disajikan bisa lebih
nilai signifikansi 0,000 dimana hasil tersebut akurat dan berguna untuk kedepannya.
kurang dari 0,05. Dengan mengacu pada tabel
DAFTAR PUSTAKA
korelasi, artinya hubungan disiplin kerja
dengan kinerja karyawan CV Indra Jaya Adamy Marbawi (2016). Manajemen Sumber
Ciomas mempunyai hubungan yang cukup Daya Manusia (Teori dan Praktek). Jakarta
kuat antar disiplin kerja dengan kinerja : Universitas Malikussaleh.
karyawan pada CV Indra Jaya Ciomas. Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya
4. Koefisien determinasi menunjukkan Manusia (Teori, Konsep dan Indikator).
kontribusi disiplin kerja terhadap kinerja Riau: Zanafa Publishing.
adalah sebesar 26,01% sedangkan sisanya Bintoro dan Daryanto. (2017). Manajemen
dipengaruhi oleh faktor lain. Penilaian Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
5. Hasil uji hipotesis diperoleh t hitung >t tabel yaitu Gava Media.
dengan nilai 3,889 > 2,016 yang berarti Edison, Emron., dkk. (2020) Manajemen Sumber
terima Ha, tolak Ho. Jadi terdapat hubungan Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
positif antara Disiplin Kerja dengan Kinerja Hamali, Arif Yusuf. (2018). Pemahaman
Karyawan pada CV Indra Jaya Ciomas. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT. Buku Seru.
Saran Hasibuan, Malayu S. P. (2017). Manajemen:
1. Disiplin kerja karyawan CV Indra Jaya Ciomas Dasar, Pengertian, dan Masalah. Edisi
secara keseluruhan sudah termasuk kategori Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
baik. Namun nilai skor pembobotan terendah Mangkunegara, AA Anwar Prabu. (2019).
dalam variabel disiplin kerja ialah indikator Manajemen Sumber Daya Manusia
“Frekuensi kehadiran” dengan pernyataan Perusahaan. Cetakan keempat belas.
“Menerima konsekuesi atas ketidakhadiran” Bandung: Remaja Rosdakarya.
dengan skor total 72,9%. Dengan demikian, Robbins, S., & Judge, T. (2019). Organizational
pihak perusahaan harus lebih tegas dan Behavior, 18th edition. Pearson.
memberikan pemahaman mengenai alasan Sedarmayanti. (2017). Perencanaan dan
pemberian konsekuensi sehingga kedua Pengembangan SDM untuk Meningkatkan
belah pihak dapat saling memahami. Kompetensi, Kinerja dan Produktivitas
2. Kinerja karyawan CV Indra Jaya Ciomas secara Kerja. Bandung: PT Refika Aditama.
keseluruhan telah berjalan baik. Namun nilai Segoro, Waseso. (2017). Manajemen Sumber
skor terendah ialah indikator ketepatan Daya Manusia: Pendekatan Teoritis dan
waktu dengan pernyataan “Karyawan dapat Praktis. Yogyakarta: Deepublish.
mempergunakan waktu semaksimal mungkin Sinambela, Lijan Poltak. (2018). Manajemen
dalam bekerja” dengan skor total 79,2%. Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketiga.
Dengan demikian, upaya perusahaan untuk Jakarta: PT Bumi Aksara
mendorong karyawan ialah dengan
meningkatkan tingkat disiplin kerja karyawan
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Fabrikasi Pada PT. Multibangun Adhitama
Kualitatif dan R&D. Edisi kedua puluh Konsentruksi”. Skripsi. Universitas Pakuan.
delapan. Bandung: PT Alfabeta. Anugrah Bagas, (2018). “Hubungan Disiplin
Sutrisno, Edy, (2020), Manajemen Sumber Daya Kerja dengan Kinerja Karyawan bagian
Manusia. Edisi kesebelas. Jakarta: Kencana produksi PT. Honoris Industri Ciawi
Prenada Media Group. Bogor”. Skripsi. Universitas Pakuan.
Zainal, Veithzal Rivai., dkk. 2018. Manajemen Rahmiatun, H. (2017). Hubungan Disiplin Kerja
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali Dengan Kinerja Karyawan Pada CV Amal
Pers. Edisi Ketiga Mulia Sejahtera Bogor. Jurnal Online
Jurnal Mahasiswa (JOM) Bidang
Batubara, N. H., & Herman, H. (2020). Manajemen, online Volume 1(1).
“Hubungan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Tersedia di:
Karyawan Pada PT. Foamindo https://jom.unpak.ac.id/index.php/ilmum
Abadi”. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) anajemen/article/view/606,
Bidang Manajemen, online Volume 5(3). Syarifudin, Rifan. (2018). judul “Hubungan
Tersedia di: Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan
https://jom.unpak.ac.id/index.php/ilmum pada PT.Afixkogyo Indonesia”. Skripsi.
anajemen/article/view/1495 Universitas Pakuan.
Agusti Tri, Wulandari. (2020). “Hubungan Disiplin
Kerja dengan Kinerja Karyawan Bagian