Anda di halaman 1dari 4

Membuat Kolom (Columns, Drop Cap) di

Microsoft Word
1. Membagi Paragraph dalam beberapa columns dan Menambahkan Drop Cap
Paragraph yang ada di dokumen dapat kita bagi menjadi beberapa kolom sesuai dengan
keinginan kita. Mari kita lihat contoh dibawah ini.

A. Cara membagi Paragraph menjadi beberapa kolom:


1. Blok paragraph yang akan kita buat kolom
2. Pilih menu Ribbon Page Layout group bar Page set up dan klik column
3. Kemudian pilih salah satu yang kita inginkan.
B. Cara Membuat Drop Cap
1. Blok huruf pertama yang akan di buat Drop Cap dari suatu paragraph
2. Pilih menu Ribbon Insert group bar teks, kemudian klik Drop Cap
3. Kemudian pilih salah satu formatnya.

4. Maka hasilnya akan seperti dibawah ini

Nah bagaimana anak-anak sangat mudah bukan cara membuatnya. Sekarang mari kita berlatih
dengan text yang sudah ustadzah siapkan ya.

Ketik dulu textnya selanjutnya buat column-nya dan Drop Capnya ya…
selamat berlatih anak-anak…..
Halimah As Sa’diyah Pengasuh yang Menyusui Rosulullah SAW

Tangis bayi yang baru lahir terdengar dari sebuah rumah di kampung Bani Hasyim di Makkah
pada 12 Rabiul Awwal 571 M. Bayi itu lahir dari rahim Aminah dan langsung digendong
seorang bidan yang bernama Syifa'. Bayi itu bernama Muhammad bin Abdullah.
Kelahiran bayi yatim yang kelak menjadi Rasul terakhir itu dituturkan dalam Alquran,
''Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?'' (QS Adh-Dhuha
[93]: 6)
Aminah, janda beranak satu itu, hidup miskin. Suaminya hanya meninggalkan sebuah rumah dan
seorang budak, Barakah Al-Habsyiyah (Ummu Aiman). Sementara sudah menjadi kebiasaan
bangsawan Arab waktu itu, bayi yang baru dilahirkan akan disusukan kepada wanita lain. Wanita
yang dipilih biasanya adalah wanita desa. Alasannya supaya si anak dapat hidup di alam yang
segar dan mempelajari bahasa Arab yang baik.
Menunggu jasa wanita yang menyusui, Aminah menyusui sendiri Muhammad kecil, selama tiga
hari. Lalu dilanjutkan oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab, paman Nabi Muhammad. Kemudian
Muhammad dan bayi kalangan terpandang Arab akan disusui oleh murdi'at (para wanita yang
menyusui bayi). Muhammad ditawarkan kepada murdi'at dari Bani Sa'ad yang sengaja datang ke
Makkah mencari bayi-bayi yang masih menyusu dengan harapan mendapat bayaran dan hadiah.
Namun, mereka menolak karena Muhammad adalah anak yatim. Tapi, di antara mereka ada
Halimah Sadiyah yang belum mendapatkan seorang bayi yang akan disusui. Karena itu, ia
mengambil Muhammad sebagai anak susuannya.
Halimah (yang berarti lemah lembut) lantas membawa Muhammad ke desanya. Keberadaan
Muhammad kecil memberi berkah kepada keluarga Halimah. 
Semula, Halimah hidup serba kekurangan. Tapi semenjak mengasuh Rasulullah, kehidupan
rumah tangga Halimah berubah total. Keluarga tersebut kini hidup penuh kedamaian,
kegembiraan, dan berkecukupan.
Dua tahun kemudian, Halimah membawa Muhammad kecil mengunjungi ibunya. Halimah
memohon agar Muhammad diizinkan tinggal kembali bersama Bani Sa'ad. Aminah pun
menyetujui. Selama empat tahun Muhammad bersama mereka kembali. Desa itu bertambah
keberkahan. Domba-domba yang dipelihara Halimah menjadi gemuk dan banyak memberikan
air susu walaupun rumput di daerah mereka tetap gersang. Karena itulah, warga menyuruh anak-
anak menggembalakan domba-domba mereka di dekat domba milik Halimah. Harapannya agar
domba milik mereka bisa berubah gemuk dan mengeluarkan banyak susu. Selain itu, saat
mengambil Muhammad sebagai anak susuan, susu Halimah bertambah banyak. Ia pun heran.
Sebab, selama ini susunya tidak begitu banyak. Namun, semenjak mengasuh Rasulullah, air
susunya berlimpah.
Muhammad cilik baru dikembalikan ke Makkah setelah terjadi peristiwa pembelahan dada.
Suatu hari, dua malaikat datang menghampirinya dengan membawa bejana emas berisi es.
Mereka membelah dada Muhammad dan mengeluarkan hatinya. Hati itu dibedah dan
dikeluarkanlah gumpalan darah yang berwarna hitam. Kemudian dicuci dengan es. Setelah itu
dikembalikan seperti semula. Mendengar itu, Halimah khawatir dengan keselamatan Muhammad
cilik. Ia dan suaminya sepakat mengembalikannya kepada ibunya.
Setelah diserahkan, Halimah sudah tidak mengetahui lagi kabar tentang Muhammad, sebab
untuk mendapat informasi di zaman itu sangatlah susah. Baru ketika usia Muhammad 40 tahun,
terdengarlah berita oleh Halimah, rupanya anak susuannya menjadi Rasul Allah.
Namun, dia kesulitan menemui Rasulullah SAW. Halimah memeluk Islam dari orang lain dan
bukan dari Rasulullah SAW. Hingga suatu hari akhirnya Halimah dapat berjumpa kembali
dengan Rasulullah SAW. Halimah pun merasakan kebahagiaan luar biasa. Selepas itu Halimah
meninggal dunia. Itulah terakhir kalinya dia berjumpa dengan Rasulullah SAW, putra susuannya
itu.
Semoga bermanfaat dan kalian bisa mengambil hikmah dari kisah Halimah As Sa’diyah yang
lemah lembut dan berhati mulia. Aamiin,,,,

Anda mungkin juga menyukai