Nama : Adhimasz Radhitya Andrika Putra

NIM : 13030121140086
Kelas : Antropologi B

SOAL
1. Salah satu karakteristik kebudayaan adalah terus berubah. Jelaskan mengapa
kebudayaan terus berubah dan sebutkan sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya perubahan budaya.

2. Jelaskan dalam garis besar cara memahami kebudayaan menurut teori

interpretivisme.

3. Apa yang dimaksud incest-taboo? Mengapa dalam banyak masyarakat di dunia

dikenal adanya incest-taboo? Jelaskan jawab Saudara.

4. Mengapa food-forager cenderung hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan

nomadis?

5. Salah satu bentuk food-producer adalah pastoralism. Jelaskan apa yang dimaksud
pastoralism. Sebut salah satu contoh pastoralis dan jelaskan cara hidup mereka.

JAWABAN

1. Kebubayaan memiliki ciri khas dan sejarahnya sendiri sendiri, semakin majunya umat
manusia semakin tersingkir nilai leluhur, di sisi lain ada budaya yang beradaptasi
dengan perubahan jadi banyak budaya yang masih hidup di era modern. Dari beberapa
budaya yang masih hidup hingga saat ini, mereka mengalamai proses perubahan yang
tidak meninggalkan ciri khas mereka, berikut adalah factor yang mempengaruhi
terjadinya perubahan budaya :

• Kerusakan lingkungan, penemuan baru(IPTEK).

• Kecepatan perubahan tidak selalu sama pada setiap tempat dan periode.

• Pada umumnya perubahan kebudayaan berlangsung secara gradual, meskipun

 pada periode dan tempat tertentu bisa saja terjadi secara revolusioner.
• Terutama sejak abad Revolusi Industri, perubahan kebudayaan semakin
meningkat dan cepat.

2. Interpretivisme adalah pendekatan yang lebih kualitatif untuk penelitian sosial.

Penafsir berpendapat bahwa individu adalah orang yang kompleks dan rumit, bukan
hanya boneka yang bereaksi terhadap kekuatan sosial eksternal. Interpretivisme

menganalisis perilaku manusia melalui proses observasi dan wawancara; masing-

masing akan digunakan lebih atau kurang tergantung pada objek studi tertentu. Karena
itu, penekanan yang lebih besar ditempatkan pada praktik daripada pada teori.
Menurut Martin Heidegger, Penulis ini menganggap penting untuk mempelajari
interpretasi dan makna yang diberikan orang pada kenyataan ketika mereka
berinteraksi dengannya. Beliau berpikir bahwa untuk memperoleh pengetahuan perlu
memahami realitas subjektif masing-masing. Paradigma interpretatif berfokus pada
mempelajari terutama fenomena sosial, atau yang telah disebabkan oleh manusia.
Contoh seperti Karakteristik budaya asli; yaitu, orang-orang yang belum berhubungan
dengan peradaban Barat dan yang, karenanya, mempertahankan cara hidup tradisional
mereka.

3. Incest merupakan perkawinan sedarah atau perkawinan dengan orang yang masih
mempunyai ikatan darah, perkawinan ini tidak diizinkan dan berbahaya bagi keturunan
pasangan incest. Banyak gejala-gejala yang akan berdampak akibat incest diantaranya
penyakit turunan seperti kecacatan gen dan trauma dari salah satu pelaku incest.

4. Pola hidup Food Forager sudah ada sejak Zaman Paleolitikum atau batu tua, mereka
berbentuk kelompok kelompok kecil yang memudahkan mereka berpindah pindah
dari satu tempat ke tempat lain yang menyediakan makanan/binatang yang banyak
(nomaden), hidup mereka juga tidak teratur jadi mereka berpindah pindah dan
menetap di dekat sungai seperti Sangiran, Ngandong dan Ngawi.
5. Pastoralism, mengacu pada tahap dalam pengembangan peradaban antara berburu dan
pertanian dan juga cara hidup bergantung pada penggembalaan ternak, khususnya,
ungulates. Penggembala fokus pada memelihara ternak dan cenderung merawat dan
menggunakan hewan seperti unta, kambing , sapi, yak, llama dan domba. Spesies
hewan bervariasi tergantung di mana penggembala tinggal di dunia; biasanya mereka
adalah herbivora peliharaan yang memakan makanan nabati.

Referensi
Paradigma Tafsir" di: Calameo. Diperoleh pada: 17 Maret 2018 dari Calameo:
es.calameo.com.

"Paradigma interpretatif" dalam: Lebih banyak jenis. Diperoleh pada: 17 Maret 2018
Jenis lain dari: mastiposde.com.

"Penelitian Kualitatif" di: Wikipedia. Diperoleh: 17 Maret 2018 dari Wikipedia:

en.wikipedia.org.

Ningsih. Widya Lestari, (2021). Nomaden : Sejarah dan Perkembangan. Diakses dari
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/09/210605679/nomaden-sejarah-dan-
perkembangannya?page=all