Anda di halaman 1dari 13

Sosio Antropologi

MANUSI, KERAGAMAN, KESETARAAN

OLEH
KELOMPOK 3

1. ASNUNUNG HIDAYAT. AS
2. BINTI MAISAROH
3. DAHNIAR
4. DARNIA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bab ini tentang “manusia, keragaman dan kesetaraan”
yakni dapat menyadarkan kepada manusia bahwa keragaman
merupakan keniscayaan hidup manusia, termasuk di
indonesia. Dalam paham multikulturalisme, kesederajadan,
dan atau kesetaraan sangat dihargai untuk semua budaya yang
ada dalam masyarakat. Paham ini sebetulnya merupakan
bentuk akomodasi dari budaya arus utama (besar) terhadap
munculnya budaya-budaya kecil yang datang dari berbagai
kelompok. Itulah sebabnya, penting sekarang ini membahas
keragaman dan kesetaraan dalam hidup manusia (Setiadi, Elly
M. dkk. 2015).
B. Rumusan masalah
▪ Bagaimanakah pengertian keragaman, kesetaraan dan ciri ekologi
kesehatan ?
▪ Bagaimanakah  model hubungan manusia dengan lingkungannya?
▪ Bagaimanakah faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan social
budaya?
▪ Bagaimanakah pengertian dan beberapa temuan dari paleopathology?
▪ Bagaimanakah penyebaran penyakit manusia yang berbeda tingkat
evolusi budayanya.?
C.  Tujuan Masalah
    Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan di Bidang Ilmu Sosial Budaya Dasar dan menambah
pemahaman tentang kemajemukan diharapkan bermanfaat bagi kita
semua.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Keragaman, Kesetaraan Dan Ciri Ekologi


1. Pengertian Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus
besar bahasa    Indonesia (KBBI) artinya :
a. Tingkah laku
b. Macam jenis.
Keragaman manusia sudah menjadi fakta social dan fakta
sejarah kehidupan. Sehingga pernah muncul penindasan,
perendahan, penghancuran dan penghapusan rasa atau etnis
tertentu.
2. Pengertian Kesetaraan
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahluk tuhan
memiliki tingkat atau kedudukanyang sama . tingkatan atau kedudukan yang
sama. tingkatan atau kedudukan yang sama bersumber dari pandangan bahwa
semua manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan yang sama
yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain,
dihadapan tuhan , semua manusia adalah sama derajat, kedudukan atau
tingkatannya. yang membedakannya adalah tingkat ketaqwaan manusia tsb
terhadap tuhan (Setiadi, Elly M. dkk. 2015)
3. Ciri Ekologi Kesehatan
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan
logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914).
Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya (Setiadi, Elly M. dkk. 2015).
B. Model Hubungan Manusia Dengan Lingkunganya
Hakikatnya manusia merupakan makhuluk yang hidup berdampingan dengan
lingkungan, dimana manusia dalam menjalani kesehariannya selalu melakukan
interaksi dengan komponen - komponen yang ada di lingkungannya. Dimana pada
awalnya manusia dan lingkungan bersifat lebih alami serta mencakup komponen-
komponen seperti iklim, daratan, vegetasi, dan tanah. Namun seiring dengan
berkembangnya peradaban, manusia dikelilingi oleh berbagai artefak atau benda-
benda hasil karyanya. Benda-benda tersebut kemudian menjadi bagian dari lingkungan
secara keseluruhan. Bahkan, di daerah perkotaan lingkungannya didominasi oleh
komponen-komponen kehidupan perkotaan seperti jalan, jembatan, permukiman,
perkantoran, hotel, dan lain-lain. Lingkungan alam telah diganti atau diubah secara
radikal oleh lingkungan buatan atau binaan (Giri Wiloso, Pamerdi, dkk. 2018).
Interaksi yang terjadi pada lingkungan alamiah semula berjalan seimbang.
Namun pada saat ini tidak jarang dijumpai bahwa kerusakan alam dan lingkungan
sekitar kian merebak selaras dengan ambisi manusia mengeksplorasi dan menuruti
keingintahuannya (Giri Wiloso, Pamerdi, dkk. 2018)
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sosial Budaya
Manusia adalah makhluk sosial maka tak heran seiring dengan
perkembangan zaman yang sangat cepat ini banyak perubahan sosial yang terjadi
di masyarakat. Salah satu bukti yang sering dihadapi adalah terjadi pergantian
mode pakaian maupun tren gaya hidup seseorang (Giri Wiloso, Pamerdi, dkk.
2018).
Perubahan sosial sendiri merupakan perubahan pada lembaga
kemasyarakatan di dalam masyarakat, yang memengaruhi sistem dalam sosial
yang meliputi beberapa aspek seperti sikap, nilai, dan pola perilaku di lingkungan
masyarakat. Dimana, perubahan sosial memiliki beberapa karakteristik yaitu:
1. Sifat dari masyarakat yang ingin selalu berkembang atau berubah, baik yang
terjadi secara cepat atau lambat.
2. Perubahan yang ada pada lembaga-lembaga sosial juga terjadi mengikuti pola
perubahan sosial yang terjadi di lembaga masyarakat karena mereka merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Perubahan yang terjadi pada umumnya berdampak
pada disorganisasi, namun hanya bersifat sementara.
Dampak tersebut terjadi karena adanya penyesuaian
diri terhadap perubahan yang terjadi.
4. Tidak ada yang dapat membatasi perubahan dengan
bidang spiritual atau kebendaan karena keduanya
saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.
5. Sikap dalam menyikapi atau menghadapi
perubahan yang terjadi sangat dibutuhkan agar
orang tersebut tidak terbawa oleh arus, melainkan
dialah yang menentukan kemana arah perubahan
yang akan terjadi (Giri Wiloso, Pamerdi, dkk. 2018).
Adapun faktor ini meliputi 4 kategori, yakni faktor internal,
faktor eksternal, faktor pendorong, dan faktor penghambat.
1. Faktor Internal adalah faktor yang melandasi terjadinya suatu
perubahan dari dalam diri masyarakat itu sendiri. Faktor internal itu
sendiri, meliputi: bertambah atau berkurangnya penduduk,
Penemuan – penemuan baru, Pertentangan masyarakat (konflik
sosial), Terjadinya pemberontakan atau revolusi.
2. Faktor Eksternal adalah faktor yang melatarbelakangi terjadinya
perubahan sosial dari lingkungan sekitar masyarakat, misalnya
lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia, Peperangan, dan
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
3. Faktor Pendorong disini dapat berupa kontak dengan kebudayaan lain,
sistem pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya
seseorang dan keinginan untuk maju, toleransi, sistem pelapisan masyarakat
yang terbuka, penduduk yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat
terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, orientasi ke masa depan, dan
adanya nilai bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
4. Faktor Penghambat terjadinya perubahan sosial bisa terjadi karena
beberapa hal yaitu, lantaran kurangnya hubungan dengan masyarakat lain,
perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat yang
masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif,
adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest), rasa takut
akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan, prasangka terhadap
hal-hal baru atau asing terutama yang datang dari barat, hambatan-
hambatan yang bersifat ideologis, kebiasaan tertentu dalam masyarakat
yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah daging, dan nilai
bahwa hidup pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki
D. Pengertian Dan Beberapa Temuan Dari Paleopathology
Melihat akar individu dari kata " Paleopathology " dapat
memberikan definisi dasar tentang apa yang
dicakupnya. "Paleo-" mengacu pada "fosil purba, awal,
prasejarah, primitif,". Sufiks "-patologi" berasal dari bahasa
Latin patologia yang berarti "studi tentang
penyakit". Paleopathology , juga dieja palaeopathology, adalah
studi tentang penyakit kuno pada manusia dan nonmanusia
melalui pemeriksaan "mumi manusia dan sisa-sisa kerangka,
dokumen kuno, ilustrasi dari buku-buku awal, lukisan dan
patung dari masa lalu, dan analisis coprolites." (Buikstra, Jane
E. and Lane A. Beck. 2016)
E. Penyebaran Penyakit Manusia Yang Berbeda
Tingkat Evolusi Budayanya
▪ Menurut (Giri Wiloso, Pamerdi, dkk. 2018) ada
beberapa penyakit yang ditemukan berdasarkan
perubahan tulang antara lain
▪ Tuberkulosis
▪ Kusta
▪ Sipilis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai