Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yudas Tadeus Guta

Nim : 221017450089
Kelas : 01S2HM002
Dosen pengampu : Dr. Yoyon M Darusman, S. H., M. H
Mata kuliah : Teori Dan Sejarah Perkembangan Hukum

ISTILAH “DAS RECHTS WIRD NICHT GEMACHT, ES IT UND WIRD MIT DEM
VOLKE”, PENDAPAT DARI C.V. SAVIGNY

Menurut Von Savigny, hukum timbul bukan karena perintah penguasa atau karena
kebiasaan, tetapi karena peraasaan keadilan yang terletak didalam jiwa bangsa itu sendiri
(instiktif). Jiwa bangsa atau (volksgeist) itulah yang menjadi sumber hukum. Seperti yang
diungkapkannya, “law is an expression of the common counciouness of spirit of people”.
Hukum tidak di buat, tetapi tumbuh dan berkembang di dalam masyrakat (Das Recht wird
nicht gemacht, es it und wird mid dem V Bolke).

Artinya bahwa teori hukum yang di keluarkan oleh von savigniy terhadap masyarakat,
yang dimana masyarakat harus mematuhi sebuah peraturan hukum sejatinyaa peraturan yang
di buat oleh pemerintah guna untuk kesejahteraan maasyarakat tersebut di buat oleh
pemerintah bersama legislatif. Ini merupakan sebuah peraturan dinegara yang menganut
positivisme hukum.

Positivisme Hukum adalah ajaran mengenai pemikiran mengenai yurisprudensi


analisis, banyak dikembangkan pada Abad 18 hingga Abad 19 oleh Jeremy Bentham and
John Austin. Sementara mereka merumuskan teori positivisme hukum, empirisme dan
neopositivisme menyusun fondasi teori untuk pengembangannya. Penulis positivisme
hukum yang paling terkemuka dalam bahasa Inggris adalah H.L.A. Hart, yang pada 1958
menemukan penggunaan umum dari positivisme yang diaplikasikan sebagai hukum untuk
memasukkan bahwa:

1. Savign Hukum adalah perintah manusia


2. Tidak butuh ada koneksi antara hukum dan moral
3. Analisis konsep hukum itu bermanfaat dan dan dibedakan dari sejarah dan sosiologi
hukum
4. Sistem hukum tertutup dan logis
5. Pengadilan moral, tidak bisa dibentuk dan didukung argumen, pendapat, dan bukti
rasional.

Teori Friedrich Karl von Savigny

Law is an expression of the common consciousness or spirit of people”. Hukum


tidak dibuat, tetapi ia tumbuh dan berkembang bersama masyarakat (das rechts wird nicht
gemacht, es ist und wird mit dem volke). Kalau sudah begitu menurut von Savigny
(volkgeist), hukum itu lahir dari jiwa masyarakat yang mengakomodasi masyarakat.

Jadi, disini undang-undang itu berasal dari masyarakat dan sebagai perwakilannya
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengajukan undang-undang tersebut. Disebut
juga bottom up atau dari bawah ke atas. Bagian bawah rakyat dengan DPR sebagai
perwakilannya ke Pemerintah sebagai penyelenggara negara.

Permasalahan

Yang menjadi permasalahan dari pokok pembicaraan ini, yaitu : Teori yang dipakai
oleh Indonesia dalam konteks pembentukan hukumnya; dan contoh perundang-undangan
yang menggunakan top down dan bottom up.

Teori yang Dipakai dalam Pembentukan Hukum di Indonesia. Dasar hukum


pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia dapat dilihat dari Undang-Undang
No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Per-Undang-Undangan dalam Bab X
menegaskan adanya partisipasi masyarakat yaitu seperti yang diatur dalam Pasal 53.

Menurut peraturan per-undang-undangan yang disebutkan di atas, kenyataannya


menunjukkan bahwa pengaruh masyarakat dalam mempengaruhi pembentukan hukum,
mendapat tempat dan apresiasi yang begitu luas. Teori yang dipakai dalam hal
pembentukan hukum adalah teori Friedrich Karl von Savigny (volkgeist). Bahwa undang-
undang dibentuk dari jiwa masyarakat karena masyarakat diikutkan partisipasinya untuk
menyampaikan aspirasinya seperti yang diperintahkan oleh undang-undang.

Pembentukan hukum di Indonesia selalu dipengaruhi oleh suatu kepentingan-


kepentingan. Kekuasaan politiklah yang memiliki kepentingan tersebut. Kekuasaan politik
tersebut duduk di dalam institusi untuk melakukan legislasi kepentingan. Jadi, kekuasaan
politik dapat mempengaruhi hukum. Tapi, pengaruh Kekuatan- kekuatan politik dalam
pembentukan hukum di batasi ruang geraknya dengan berlaku nya sistem konstitusional
berdasarkan ceck and belance seperti yang di anut oleh Undang-Undang.

Anda mungkin juga menyukai