Nim : 221017450089
Kelas : 01S2HM002
Dosen pengampu : Dr. Yoyon M Darusman, S. H., M. H
Mata kuliah : Teori Dan Sejarah Perkembangan Hukum
ISTILAH “DAS RECHTS WIRD NICHT GEMACHT, ES IT UND WIRD MIT DEM
VOLKE”, PENDAPAT DARI C.V. SAVIGNY
Menurut Von Savigny, hukum timbul bukan karena perintah penguasa atau karena
kebiasaan, tetapi karena peraasaan keadilan yang terletak didalam jiwa bangsa itu sendiri
(instiktif). Jiwa bangsa atau (volksgeist) itulah yang menjadi sumber hukum. Seperti yang
diungkapkannya, “law is an expression of the common counciouness of spirit of people”.
Hukum tidak di buat, tetapi tumbuh dan berkembang di dalam masyrakat (Das Recht wird
nicht gemacht, es it und wird mid dem V Bolke).
Artinya bahwa teori hukum yang di keluarkan oleh von savigniy terhadap masyarakat,
yang dimana masyarakat harus mematuhi sebuah peraturan hukum sejatinyaa peraturan yang
di buat oleh pemerintah guna untuk kesejahteraan maasyarakat tersebut di buat oleh
pemerintah bersama legislatif. Ini merupakan sebuah peraturan dinegara yang menganut
positivisme hukum.
Jadi, disini undang-undang itu berasal dari masyarakat dan sebagai perwakilannya
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengajukan undang-undang tersebut. Disebut
juga bottom up atau dari bawah ke atas. Bagian bawah rakyat dengan DPR sebagai
perwakilannya ke Pemerintah sebagai penyelenggara negara.
Permasalahan
Yang menjadi permasalahan dari pokok pembicaraan ini, yaitu : Teori yang dipakai
oleh Indonesia dalam konteks pembentukan hukumnya; dan contoh perundang-undangan
yang menggunakan top down dan bottom up.