Menurut Von Savigny, hukum timbul bukan karena perintah penguasa atau
karena kebiasaan, tetapi karena peraasaan keadilan yang terletak didalam jiwa
bangsa itu sendiri (instiktif). Jiwa bangsa atau (volksgeist) itulah yang menjadi
sumber hukum. Seperti yang diungkapkannya, “law is an expression of the
common counciouness of spirit of people”. Hukum tidak di buat, tetapi tumbuh dan
berkembang di dalam masyrakat (Das Recht wird nicht gemacht, es it und wird mid
dem V Bolke).
artinya bahwa teori hukum yang di keluarkan oleh von savigniy terhadap
masyarakat, yang dimana masyarakat harus mematuhi sebuah peraturan hukum
sejatinyaa peraturan yang di buat oleh pemerintah guna untuk kesejahteraan
maasyarakat tersebut di buat oleh pemerintah bersama legislatif. ini merupakan
sebuah peraturan dinegara yang menganut positivisme hukum.
Latar belakang pendapat Savigny di atas timbul karena keyakinannya bahwa dunia
yang terdiri dari bermacam-macam bangsa itu mempunyai volgeist (jiwa rakyat)
yang berbeda-beda yang tampak dari perbedaan kebudayaan. Ekspresi itu juga
tampak pada hukum yang sudah barang tentu berbeda pula pada setiap tempat dan
waktu. Isi hukum yang bersumber dari pada jiwa rakyat itu ditentukan oleh
pergaulan hidup manusia dari masa ke masa (sejarah). Hukum menurut pendapat
Savigny berkembang dari suatu masyarakat yang sederhana yang pencerminannya
tampak dalam tingkah laku semua individu kepada masyarakat yang modern dan
kompleks dimana kesadaran hukum rakyat itu tampak pada apa yang diucapkan
oleh para ahli hukumnya (Lili Rasjid 1996: 70).
Irfan Rosandhy
NIM 221017400058