Anda di halaman 1dari 2

Kelahiran mazhab sejarah dipelopori oleh Friedrich Carl von Savigny (1779-1861) melalui tulisannya yang

berjudul Von Beruf unserer Zeit fur Gesetzgebug und Rechtwissenschaft (Tentang Pekerjaan pada
Zaman Kita di Bidan Perundang-Undangan dan Ilmu Hukum), dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pertama
ajaran montesqueu dalam bukunya L'esprit des Lois dan pengaruh paham nasionalisme yang mulai
timbulpada awal abad ke-19. Di samping itu, munculnya aliran ini juga merupakan reaksi langsung dari
pendapat Thibaut yang menghendaki adanya kodifikasi hukum perdata Jerman yang didasarkan pada
hukum Prancis (Code Napoleon). 1

Pokok-pokok ajaran mazhab historis yang diuraikan Savigny dan beberapa pengikutnya dapat
disimpulkan sebagai berikut :2

1. Hukum ditemukan, tidak dibuat. Pertumbuhan hukum pada dasarnya adalah proses yang tidak
disadari dan organis; oleh karena itu perundang-undangan adalah kurang penting jika dibandingkan
dengan adat kebiasaan.

2. Karena hukum berkembang dari hubungan hukum yang mudah dipahami dalam masyarakat primitif
ke hukum yang lebih kompleks dalam peradaban modern kesadaran umum tidak dapat lebih lama lagi
menonjolkan dirinya secara langsung, tetapi didajikan oleh para ahli hukum yang merumuskan prinsip-
prinsip hukum secara teknis.

3. Undang-undang tidak dapat berlaku atau diterapkan secara universal. Karena setiap masyarakat
mengembangkan kebiasaannya sendiri, setiap masyarakat memiliki adat istiadat, bahasa, dan konstitusi
yang khas.

Hukum timbul, menurut Savigny, bukan karena perintah penguasa atau karena kebiasaan, melainkan
karena perasaan keadilan yang terletak di dalam jiwa bangsa itu (instinktif). Jiwa bangsa (Vilksgeist)
itulah yang menjadi sumber hukum. Seperti diungkapkannya "law is an expression of the common
consciousness or spirit of people". Hukum tidak dibuat, tetapi ia tumbuh dan berkembang bersama
masyarakat.3

Dalam perkembangannya mazhab sejarah mengalami modifikasi yang di pelopori oleh maine dan
pengikutnya. Maine berpendapat bahwa hukum berkembang dari bentuk status ke kontrak, sejalan
dengan perkembangan masyarakat dari sederhana ke masyarakat kompleks dan modern. Pada
masyarakat modern hubungan antara para anggota masyarakat dilakukan atas dasar sistem hak dan
kewajiban yang tertuang dalam bentuk suatu kontrak yang dibuat secara sadar dan sukarela oleh pihak-
pihak yang berkenaan.4

1
Serlika Aprita dan Rio Adhitya "Filsafat Hukum", ed. 1. Cet. 1. Depok : Rajawali Pers, 2020.

2
Ibid.

3
Muhammad rakhmat "pengantar sosiologi hukum", Cet. 1, Bandung : STIE Pasundan Press, 2015.

4
Serlika Aprita dan Rio Adhitya, Op. Cit.
Dari penjelasan di atas dapat kami telaah, bahwa salah satu kelebihan dari mazhab sejarah adalah
menciptakan masyarakat yang memiliki kefahaman dalam hukum yang tinggi, dikarenakan sumber
hukum dari mazhab sejarah ini yaitu jiwa bangsa (Vilksgeist). Namun, dalam perkembangan zaman ini,
masyarakat sangat membutuhkan kodifikasi hukum, yang dapat terlihat dan dibaca denga jelas,

Anda mungkin juga menyukai