Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS

MATA KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : HENKY PRAMANA SETIAWAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044607869

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4103 / FILSAFAT HUKUM DAN ETIKA PROFESI

Kode/Nama UPBJJ : 017- JAMBI

Masa Ujian : 2022/23.2 (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
HKUM4103-3

NASKAH TUGAS MATA


KULIAH UNIVERSITAS
TERBUKA SEMESTER:
2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4103/Filsafat Hukum Dan Etika Profesi
Tugas 1

No. Soal
Artikel:

Saat ini Indonesia sedang melakukan vaksinasi Covid-19. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun menjadi orang
yang pertama disuntik. Nantinya secara bertahap seluruh warga negara Indonesia akan melakukan vaksinasi Covid-
19. Bahkan Presiden Jokowi juga telah menggratiskannya. Yang terbaru, Jokowi memastikan bahwa pemerintah
akan memberikan kompensasi berupa santunan apabila penerima vaksin Covid-19 mengalami kecacatan atau
meninggal dunia usai disuntik vaksin. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 tahun 2021
tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

"Dalam hal terdapat kasus kejadian ikutan pasca vaksinasi yang dipengaruhi oleh produk Vaksin Covid-
19 berdasarkan hasil kajian kausalitas dan kasus tersebut menimbulkan kecacatan atau meninggal, diberikan
kompensasi oleh pemerintah," bunyi Pasal 15B ayat 1 sebagaimana dikutip Liputan6.com dari salinan Perpres,
Sabtu, 13 Februari 2021.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengeluarkan peraturan presiden yang isinya antara lain mengatur mengenai penerapan
sanksi administratif maupun pidana bagi orang yang menolak melaksanakan vaksinasi Covid- 19.

Sumber: www.liputan6.com

1 Jelaskankah bagaimana konsep pengaturan tentang Vaksinasi Covid-19 sebagai keberlakuan hukum terkini dalam
kajian ilmu filsafat hukum!

2 Jelaskanlah analisis Anda berdasarkan ajaran Socrates dan Plato terkait kebijakan vaksinasi covid-19 yang diatur
dalam Perpres No. 14 Tahun 2021 ?

3 Kemukakanlah bagaimana sudut pandang aliran Realisme Hukum (Legal Realism) terhadap sanksi pidana
yang diberlakukan bagi yang menolak melaksanakan vaksinasi Covid-19?

1 dari 1
Saat ini Indonesia sedang melakukan vaksinasi Covid-19. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun
menjadi orang yang pertama disuntik. Nantinya secara bertahap seluruh warga negara Indonesia akan
melakukan vaksinasi Covid-19. Bahkan Presiden Jokowi juga telah menggratiskannya. Yang terbaru,
Jokowi memastikan bahwa pemerintah akan memberikan kompensasi berupa santunan apabila
penerima vaksin Covid-19 mengalami kecacatan atau meninggal dunia usai disuntik vaksin. Hal ini
tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 tahun 2021 tentang Pengadaan Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

"Dalam hal terdapat kasus kejadian ikutan pasca vaksinasi yang dipengaruhi oleh produk Vaksin
Covid-19 berdasarkan hasil kajian kausalitas dan kasus tersebut menimbulkan kecacatan atau
meninggal, diberikan kompensasi oleh pemerintah," bunyi Pasal 15B ayat 1 sebagaimana dikutip
Liputan6.com dari salinan Perpres, Sabtu, 13 Februari 2021.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengeluarkan peraturan presiden yang isinya antara lain mengatur
mengenai penerapan sanksi administratif maupun pidana bagi orang yang menolak melaksanakan
vaksinasi Covid-19.

Sumber: www.liputan6.com

Soal
1. Jelaskan bagaimana konsep pengaturan tentang Vaksinasi Covid-19 sebagai keberlakuan
hukum terkini dalam kajian ilmu filsafat hukum!
2. Jelaskan analisis Anda berdasarkan ajaran Socrates dan Plato terkait kebijakan vaksinasi covid-
19 yang diatur dalam Perpres No. 14 Tahun 2021!
3. Kemukakanlah bagaimana sudut pandang aliran Realisme Hukum (Legal Realism) terhadap
saksi pidana yang diberlakukan bagi yang menolak melaksanakan vaksinasi Covid-19!

Jawaban
1. konsep dalam sebuah peraturan tentang Vaksinasi Covid-19 sebagai keberlakuan hukum
terkini dengan tetap melakukan jaga jarak, cek suhu, dan memakai masker serta melaksankan
Protokol kesehatan yang berlaku sebab walaupun ada Vaksinasi Covid-19 kita tetap harus
menjaga kesehatan kita yaitu dengan menaati peraturan tentang protokol kesehatan.
2. Seperti yang kita ketahui sekarang dunia sekarang berada dalam masa pandemic dikarenakan
adanya virus, bermula dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini telah
menyebar ke berbagai belahan negara di dunia yang menyebabkan timbulnya
penyakit coronavirus disease 2019 atau yang disebut juga dengan COVID-19. Tentunya,
kondisi ini tidak boleh dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja. World Health Organization
(WHO) pun juga sudah menetapkan pandemi COVID-19 sejak 11 Maret 2020 yang lalu.
Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa virus corona sangat berdampak pada
perekonomian di Indonesia. Bukan hanya karena produksi barang saja yang terganggu, tetapi
investasi pun juga terhambat. Berikut beberapa dampak virus COVID-19 di Indonesia:
Beberapa barang menjadi mahal dan langka untuk ditemukan, Jemaah Indonesia batal
berangkat umrah, Kunjungan para wisatawan mancanegara di Indonesia menurun, Merusak
tatanan ekonomi di Indonesia, Impor barang menjadi terhambat.
Hingga kini pandemi virus Corona belum juga berakhir. Guna menekan kasus yang terus
bertambah, pemberian vaksin COVID-19 mulai dilakukan. Pemerintah pun menganjurkan agar
semua orang mendapatkannya. Sejak vaksin COVID-19 tiba di Indonesia, tidak sedikit
masyarakat yang belum setuju akan anjuran pemerintah untuk menjalani vaksinasi COVID-19.
Padahal, pemberian vaksin ini sangatlah penting, bukan hanya untuk melindungi masyarakat
dari COVID-19, tetapi juga memulihkan kondisi sosial dan ekonomi negara yang terkena
dampak pandemic. Meski demikian, hingga saat ini, efektivitas dan keamanan vaksin COVID-
19 masih diteliti dalam tahap uji klinis oleh pemerintah dan berbagai lembaga terkait. Hal ini
merupakan langkah pemerintah dalam memastikan bahwa vaksin COVID-19 yang akan
disediakan layak digunakan untuk mencegah COVID-19. Namun, perlu diingat juga bahwa
upaya pencegahan COVID-19 tersebut tentunya tetap harus disertai protokol kesehatan,
misalnya dengan selalu menjaga jarak fisik, menjauhi kerumunan atau tempat yang ramai,
mengenakan masker, dan rajin mencuci tangan.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk membentuk atau meningkatkan kekebalan tubuh, baik
orang dewasa maupun anak-anak, terhadap suatu penyakit. Tujuan pemberian imunisasi adalah
untuk mencegah penyakit tertentu atau menghindari risiko munculnya gejala yang berat saat
terserang suatu penyakit. Salah satu bentuk imunisasi adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin
merupakan suatu antigen atau benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk
menghasilkan reaksi kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Vaksin biasanya berisi
mikroorganisme, misalnya virus atau bakteri, yang sudah mati atau masih hidup tetapi
dilemahkan. Vaksin juga bisa berisi bagian dari mikroorganisme yang bisa merangsang sistem
kekebalan tubuh untuk mengenali mikroorganisme tersebut. Bila diberikan kepada seseorang,
vaksin akan menimbulkan reaksi sistem imun yang spesifik dan aktif terhadap penyakit
tertentu, misalnya vaksin flu untuk mencegah penyakit flu dan vaksin COVID-19 untuk
mencegah infeksi virus SARS-CoV-2. Biasanya, vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia
dengan cara disuntik.
Pengembangan Vaksin COVID-19 Vaksin COVID-19 yang tengah dikembangkan ada
bermacam-macam. Ada vaksin yang memanfaatkan virus Corona yang telah dimatikan atau
dilemahkan, ada juga vaksin yang memanfaatkan teknologi rekayasa genetika. Salah satu
contoh jenis vaksin tersebut adalah vaksin mRNA. Akhir-akhir ini, sebagian masyarakat
mungkin sering mendengar pemberitaan terkait pengembangan vaksin sebagai salah satu solusi
untuk menanggulangi pandemi COVID-19. Namun, sebagian masyarakat Indonesia mungkin
masih belum memahami dan masih bertanya-tanya mengenai efektivitas vaksin dan bagaimana
proses pengembangan vaksin sebelum akhirnya dapat digunakan. Layaknya obat dan vaksin
lainnya, pengembangan vaksin COVID-19 harus melalui tiga tahap uji klinis. Setelah
memenuhi ketiga tahap uji klinis tersebut dan dinyatakan efektif serta aman digunakan, vaksin
COVID-19 baru bisa mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM). Saat ini, sudah ada vaksin COVID-19 yang memasuki uji klinis tahap III di
Indonesia. Penelitian terhadap vaksin COVID-19 tersebut melibatkan 1.620 sukarelawan. Bila
riset ini berjalan lancar, vaksin COVID-19 diprediksi dapat tersedia dan digunakan secara luas
oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2022.

3. Sudut pandang saya terkait aliran Realisme Hukum (Legal Realism) terhadap saksi pidana yang
diberlakukan bagi yang menolak melaksanakan vaksinasi Covid-19 ialah seperti yang kita
ketahui vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang
mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang
ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan
angka kematian akibat virus ini. Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi
virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan
komplikasi akibat COVID-19. Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong
terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena ada sebagian
orang yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu. Orang yang tidak dianjurkan untuk
menerima vaksin atau tidak menjadi prioritas untuk vaksin COVID-19 antara lain anak-
anak atau remaja berusia di bawah 18 tahun dan orang yang menderita penyakit tertentu,
misalnya diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol. Jadi, dengan mendapatkan vaksin
covid-19, kita tidak haanya melindungi diri sendiri tapi juga orang-orang di seiktar kita yang
belum memiliki kekebalan terhadap virus Corona

Anda mungkin juga menyukai