Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok :

Alfath Hidayatulloh 2002411003


Miftahul Fahrizal Nur Malik 2002411031

6A Manufaktur

Tugas 1 Reverse Engineering

Penggiling Daging Manual

1. Fungsi Produk
Tujuan dari alat penggiling daging manual adalah untuk menggiling daging
secara efisien dan mudah menjadi tekstur yang lebih halus dan cocok untuk berbagai
macam hidangan. Alat penggiling daging manual bekerja dengan menggunakan
mekanisme penggerak manual yang mengubah gerakan putaran tuas atau pegangan
menjadi gerakan putar pada pisau penggiling dan cakram.

2. Ukuran dan Bahan


Bahan : Plastik ABS (acrylonitrile butadiene styrene)
Berat : 760 gr
Ukuran produk : 13.5 x 18.5 x 12 cm

3. Fitur:
- Kualitas Tinggi
- Aman dan Spesial Penguncian
- Mudah dirakit dan dioperasikan
- Mudah dibongkar pasang untuk dibersihkan
- Nyaman dipakai untuk menggiling

4. Disassembly
● Sub Assembly 1 (Bagian penggiling)
a. Poros Penggiling (berfungsi sebagai penghubung antara pisau
penggiling dengan tangan penggiling. Poros penggiling
menghubungkan putaran yang dihasilkan oleh tangan penggiling
dengan gerakan pisau penggiling, sehingga daging yang dimasukkan
ke dalam tabung penggilingan dapat diolah dan digiling dengan baik).
b. Rumah Penggiling (Komponen ini berfungsi untuk menampung daging
yang akan digiling. Tabung penggilingan pada alat penggiling daging
manual biasanya terbuat dari bahan stainless steel atau plastik).
c. Pisau (Pisau penggiling pada alat penggiling daging manual berfungsi
untuk memotong dan menggiling daging yang telah dimasukkan ke
dalam tabung penggilingan. Pisau penggiling pada alat penggiling
daging manual terbuat dari bahan stainless steel atau logam yang
tajam)
d. Strainer (Strainer atau lubang saringan penggiling ini berfungsi sebagai
tempat keluarnya daging yang sudah digiling).
e. Penutup penggiling (Tutup penggiling ini berfungsi sebagai penguji
dan juga sebagai pengepress yang bertujuan untuk mengeluarkan
daging yang ada pada penampang dan pisau penampang).
f. Tuas penggiling (Tangan penggiling pada alat penggiling daging
manual berfungsi untuk memutar pisau penggiling sehingga daging
dapat diolah dan digiling. Tangan penggiling pada alat penggiling
daging manual terbuat dari bahan stainless steel atau plastik).
g. Bracket Poros Tuas (Berfungsi untuk dudukan poros tuas)

● Sub Assembly 2 (Bagian Body)


a. Knop (Berfungsi untuk menghidupkan atau merelease fungsi vacum)
b. Tuas (Berfungsi untuk penambah momen untuk menggerakan poros
penahan)
c. Karet penahan (berfungsi untuk menjepit alat penggiling pada
permukaan meja atau tempat kerja agar tetap stabil saat digunakan.).
d. Poros Penahan (Berfungsi untuk tumpuan)

5. Assembly

6. Perspektif
Perspektif Customer
- Dari segi desain, penggiling daging manual ini sudah semestinya
mudah diperbaiki atau ramah maintenance
- Customer menginginkan Penggiling daging manual dengan dimensi
yang tidak terlalu besar dan dapat dibongkar pasang menjadi
keunggulan produk ini bisa dapat dibawa ketika berpergian
Perspektif Engineer
- Dari segi pemilihan bahan/material dilihat memiliki daya tahan yang
baik dan ringan
- Dalam desainnya terlihat aman digunakan dan ergonomis
Perspektif Persyaratan Alat
- Pisau yang tajam dan tahan karat
- Menggunakan material ABS yang biasa digunakan untuk perangkat
elektronik dll.

7. Cara Kerja (Input & output)


Input : Tenaga Manusia, tangan memutar tuas
Output : Daging tercacah

Proses mesin penggiling daging manual dimulai dengan memasukkan


potongan daging ke dalam mesin melalui corong pengumpan. Kemudian, dengan
menggunakan engkol atau tuas, pengguna memutar tuas yang akan menggerakan
pisau penggiling di dalam mesin untuk memotong dan menghancurkan daging
menjadi ukuran yang lebih kecil dan lebih mudah diolah.
Output dari mesin penggiling daging manual adalah daging yang sudah
dihancurkan dan dicacah. Daging yang sudah diolah bisa langsung digunakan sebagai
bahan masakan, seperti sosis, bakso, atau burger. Selain itu, dengan menggunakan
mesin penggiling daging manual, pengguna juga dapat memilih ukuran dan tekstur
daging yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan mereka.

8. Kelebihan
1. Dengan dimensi yang hanya 13.5 x 18.5 x 12 cm tergolong kecil dan dengan berat
hanya 760 gr maka penggiling daging ini akan sangat mudah untuk dibawa kemana
saja.
2. Terdapat pilihan strainer, sehingga pengguna bisa memilihnya sesuai keinginan
3. Menggunakan mekanik vacum yang memudahkan pengguna dalam penggunaan
alat.

9. Kekurangan
1. Sulit maintenance pada sub assembly 2 sehingga jika ada kerusakan pada
komponennya pengguna sulit untuk memperbaiki sendiri.
2. Komponen yang masih terlalu kompleks pada sistem vakum. sehingga membuat
proses pembuatan dan penggunaan bahan menjadi lebih banyak.

10. Perbaikan yang akan dibuat


1. Penggabungan tuas dan knob vakum.
2. Perubahan material tuas penggiling untuk mencegah keausan pada poros tuas
penggiling.
3. Modifikasi body utama dan rumah penggiling menjadi satu material yang sama.
Nama Bagian jml Ukuran Bahan Berat Proses
Pembuatan

A. Sub
Assembly 1

1 Pisau 1 Baja 8 gr cutting,


karbon drilling
tinggi A2

2 Penutup 1 Polyethyl 18 gr injection


ene molding
Penggiling
(LDPE)

3 Strainer 1 Baja 13 gr Press


karbon cutting,
tinggi A2 drilling

3 Poros 1 Polyethyl 61 gr injection


ene molding
Penggiling
(LDPE)

4 Rumah 1 Polyethyl 87 gr injection


ene molding
penggiling
(LDPE)
5 Tuas 1 Baja 56 gr injection
karbon molding,
Penggiling
tinggi A2 Bending,
press besi

6 Dudukan 1 Polyethyl 3 gr injection


ene molding
poros
(LDPE)
penggiling

B. Sub
Assembly 2

1 Knop 1 Polyethyl 14 gr injection


ene molding
(LDPE)

2 Tuas 1 Polyethyl 16 gr injection


ene molding
(LDPE)

3 Karet 1 Polyureth 44 gr injection


ane molding
4 Poros 1 Polyethyl 6 gr injection
ene molding
Penahan
(LDPE)

5 Bracket poros 1 Polyethyl 6 gr injection


ene molding
(LDPE)

6 Dudukan 1 Polyethyl 25 gr injection


ene molding
karet
(LDPE)

7 Body Utama 1 Polyethyl 71 gr injection


ene molding
(LDPE)
11. Alternatif Perbaikan Desain
1) Alternatif A

Gambar Alternative design Gambar Produk sesungguhnya

A. Cara Kerja

Tuas vakum diputar menggerakan poros penahan dan akan terjadi sistem mekanik
untuk membuat karet terangkat dan terjadilah kevakuman antara karet dengan
dudukan alat penggiling

Pada alternative desain 1 kami melakukan pembaharuan pada desain bagian


tuas dan knop. yang pada awalnya tuas dan knop tersebut terpisah. kami membuat
tuas dan knop menjadi satu untuk meminimalisir kehilangan tuas karena terpisah dan
untuk mempercepat proses produksi penggiling manual tersebut. Harga untuk
produksi pun akan berkurang sebab menyatukan 2 komponen menjadi satu proses
pembuatan dan tanpa mengurangi fungsi.

B. Bagian-bagian Alternative Desain 1


- Tuas Vacum
- Karet
- Poros penahan
- Bracket Poros
- Dudukan Karet

2) Alternatif B

Gambar Alternatif Desain 2 Gambar Produk sesungguhnya

A. Cara Kerja
Tuas penggiling digerakan oleh tenaga manusia dan akan langsung ter-transmisi oleh
membuat poros penggiling berputar mendorong daging menuju pisau pencacah.

Alternative desain 2 ini kami membuat tuas dan poros tuas yang tadinya
terpisah menjadi satu. Kami melihat kelemahan pada sambungan tuas dengan poros
karena stainless steel langsung berkontak langsung dengan polymer pada poros
penggiling akan mengakibatkan keausan pada titik poros. Kami menyatukan tuas
penggiling langsung tersambung dengan poros penggiling. Kami membuat tuas
penggiling menjadi bahan polymer yang sebelumnya bahan stainless steel, ini akan
meminimalisir keausan di titik poros dan akan membuat proses menjadi lebih
singkat.

B. Bagian-bagian Alternative Desain 2


- Rumah Penggiling
- Tuas Penggiling
- Poros Penggiling

3) Alternatif C

Gambar Alternatif Desain 2 Gambar Produk sesungguhnya

A. Cara Kerja
Pada alternative desain 3 ini rumah penggiling dengan body utama disatukan
menjadi satu kesatuan dengan otomatis maka kedua komponen tersebut menjadi satu
material. Hal ini akan mengurangi waktu proses produksi dan mengurangi biaya
produksi. Cara kerja alternative desain ini menjadikan rumah penggiling tidak bisa
dilepas dari body utama alat penggiling manual ini

B. Bagian-bagian
- Body utama
- Dudukan karet
- Tuas Vakum
- Poros penahan
- Karet
- Bracket

12. Konsep Screening

Keterangan :
● Tanda + mengartikan bahwa kriteria pada desain alternatif tersebut memiliki
kelebihan dibandingkan dengan desain awal
● Tanda - mengartikan bahwa kriteria pada desain alternatif tersebut memiliki
kekurangan dibandingkan dengan desain awal
● Tanda 0 mengartikan bahwa kriteria pada desain alternatif tersebut memiliki nilai
yang sama atau setara dengan desain awal
13. Konsep Scoring

● Pada kriteria Mudah Bongkar Pasang kami menaruh poin 10%, sebab fungsi ini tidak
terlalu utama dalam penggunaan penggiling daging manual ini.
● Kriteria mudah digunakan kami menaruh poin 15%, hal ini mengingat produk
penggiling daging manual ini harus bisa ramah kepada konsumen dan akan membuat
keefektifan dalam penggunaan.
● Pada poin kekuatan kami menaruh bobot 5% dimana ini kemampuan dari produk
dalam melakukan pengerjaannya akan tetapi tidak terlalu berkaitan dengan fungsi
utama.
● Pada kriteria kapasitas kami menaruh bobot 10% dimana ini kemampuan rumah
penggiling dalam menampung bahan penggilingan yang akan mempengaruhi efisiensi
kinerja.
● Kriteria mudah perawatan dengan bobot 10% tidak terlalu mempengaruhi pada fungsi
utama. poin ini merupakan fitur tambahan untuk menarik pelanggan.
● Mudah dibawa kami beri bobot 15%, poin ini berhubungan dengan fitur mudah
bongkar pasang akan tetapi tidak terlalu berpengaruh pada fungsi utama alat.
● Material dengan bobot 5% ini berhubungan dengan proses manufaktur nya, jika bahan
tidak terlalu bervariasi pada alat tersebut akan lebih memangkas waktu dan cost
produksi.
● Harga Produksi dengan bobot 10% dapat terlihat pada material dan proses produksi
yang dilakukan. Harga menjadi pertimbangan konsumen akan tetapi jika diawarkan
dengan alat yang kompatibel pelanggan pun akan tertarik karena adanya keinginan
tersebut.
● Hasil Penggilingan kami beri bobot 20% berdasarkan kepentingan yang paling tinggi.
20% ini mengartikan bahwa kriteria ini sangat penting karena merupakan fungsi
utama dan ini yang akan menjadi pertimbangan utama pelanggan.

Pada konsep scoring ini tim kami mendapatkan persentase untuk masing-masing
alternatif desain. Kami memiliki 9 kriteria yang kami gunakan pada screening dan scoring.
kami menentukan weight dalam persentase dengan membandingkan secara visual alternative
desain ini. dengan perhitungan yang sudah dilakukan kami mendapatkan score 3,60 untuk
alternatif desain combine dan 2,75 untuk alternatif desain 1. Maka dapat dikatakan alternatif
desain yang akan tim kami develop adalah alternatif desain combine.

❖ Desain Produk Acuan


❖ Desain Produk yang akan Didevelop

Gambar diatas merupakan gambar yang akan di develop dari alternatif desain pilihan.

Anda mungkin juga menyukai