Buletin Teknik Pertanian Vol. 15, No. 2, 2010: 70-74 R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan
R. Bambang Djajasukmana
Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Jalan Tentara Pelajar No. 12, Bogor 16114, Telp. (0251) 8321762, 8350920, Faks. (0251) 8321762
E-mail: bb_pascapanen@litbang.deptan.go.id
Pemasukan bahan
Ruang pengupas
Poros
Badan silinder penggerak
Spiral pembawa
Sabuk
Pengeluaran bahan
Motor
Kerangka
menjadi tempat kedudukan ruang pengupas, badan silinder, (Gambar 2). Tahap selanjutnya adalah membuat ruang
dan motor penggerak. Gambar 2-4 menunjukkan komponen- pengupas menggunakan bahan besi plat tebal 6 mm, dengan
komponen alat secara rinci. cara menggulung plat membentuk silinder dan mengelasnya.
Tutup dinding silinder depan dan belakang dibuat dari bahan
besi plat tebal 8 mm, dilanjutkan membubut ring tempat tutup
Cara Pengerjaan
dinding depan dan ruang spiral. Kemudian dilakukan pe-
ngelasan dinding belakang dan ring pada silinder.
Tahap pertama pengerjaan alat pengupas lada adalah mem-
buat badan silinder. Bagian ini dibuat dari pipa besi dengan Tahap kedua adalah membuat kerangka alat dari besi
cara membubut rata bagian permukaan dan samping, lalu siku dengan cara memotong dan mengelas masing-masing
membubut tempat bearing dan tutup silinder. Langkah bagian. Kerangka berfungsi sebagai tempat meletakkan
selanjutnya adalah membuat poros penggerak dari bahan ruang pengupas, badan silinder, dan motor penggerak.
baja mengikuti ukuran yang sudah ditentukan. Sisi kiri Penyangga badan silinder poros penggerak dibuat meng-
dibubut bertingkat dengan diameter 30 mm x 20 mm untuk gunakan bahan besi plat tebal 15 mm dengan cara membubut
bearing dan 25 mm x 140 mm untuk tempat puli. Sisi kanan tempat badan silinder. Alas penyangga terbuat dari plat tebal
dibubut dengan diameter 30 mm x 40 mm untuk bearing dan 15 mm. Sisi plat alas disekrap 45° yang berfungsi sebagai
25 mm x 16 mm untuk tempat spiral dengan ulir pengunci pengatur kerenggangan dan sisi miring diketap untuk baut
72 R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan
Perakitan Alat
Gambar 4. Karet pengupas lada, Balittro, Bogor, 2004
Poros penggerak dipasang pada badan silinder dan kedua
sisi ditutup. Badan silinder dipasang pada penyangga dan
dikunci dengan memutar baut yang terdapat pada kedua
tiang penyangga lalu dilakukan pengelasan pada alas geser.
Plat miring sebagai alur geser dilas pada alas dan kerangka
alat sehingga badan silinder hanya dapat bergerak ke depan
dan ke belakang untuk mengatur jarak kedua piring pengu-
pas. Ruang pengupas dipasang pada tiang bagian depan
kerangka dengan memasang mur baut bagian dinding
belakang pada tiang. Piring pengupas yang berputar di-
pasang pada poros dalam ruang pengupas dan dikunci
dengan baut sehingga tidak bergeser. Piring pengupas yang Gambar 5. Mesin pengupas lada; (a) tampak depan, (b) tampak
diam dipasang pada tutup depan ruang pengupas, sedangkan samping, Balittro, Bogor, 2004
R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan 73
lada masuk ke celah di antara dua buah piring pengupas. Tabel 2. Hasil uji fungsional proses pengupasan lada di Balittro,
Kerenggangan kedua piring pengupas diatur sesuai diameter Bogor
biji lada. Piring pengupas yang berputar menyebabkan ter- Jumlah Buah lada Biji rusak (%) Warna lada
jadinya tekanan dan gesekan antara butir lada dan piring bahan Perlakuan terkupas
Cacat Pecah hasil proses
pengupas sehingga kulit lada terkelupas dan putaran piring (kg) (%)
pengupas akan membawa biji lada ke luar dari piring pengu- 5 Tanpa perendaman 93,94 3,96 1,40 Coklat
5 Perendaman,
pas. Di samping itu, aliran air juga akan membantu mengeluar-
putaran 300 rpm 97,20 3,17 1,61 Agak putih
kan biji lada dari ruang pengupas (Risfaheri et al. 1992). 5 Perendaman,
Proses pengupasan lada sangat bergantung pada tekan- putaran 350 rpm 95,51 2,41 1,30 Agak putih
5 Perendaman,
an yang diterima dan panjang lintasan buah lada pada piring
putaran 400 rpm 92,37 2,05 1,23 Agak putih
pengupas. Ukuran diameter piring dan elastisitas karet
Sumber: Hidayat et al. (2002)
pengupas yang digunakan 250 mm dengan elastisitas 55
(Hidayat dan Risfaheri 2001).
Hidayat, T., Risfaheri, dan M.P. Laksmanahardja. 1992. Rancang Nurdjanah, N., T. Marwati, dan B.S. Sembiring. 1999. Analisis sifat
bangun dan uji coba alat pengupas lada tipe piringan. fisika kimia kulit lada dan air perendaman pada pengolahan lada
Pemberitaan Penelitian Tanaman Industri XVII(3): 61-67. putih tradisional. Laporan Penelitian 1.A. 1998/1999, Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor. 11 hlm.
Hidayat, T., Risfaheri, dan N. Nurdjanah. 2002. Pengaruh per-
lakuan buah lada sebelum pengupasan dan kecepatan putaran Risfaheri, T., Hidayat, dan M.P. Laksmanahardja. 1992. Pengem-
piringan terhadap kinerja alat pengupas lada yang dimodifikasi. bangan alat pengupas lada tipe piringan dengan analisis
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat XIII(1): 9-14. ekonominya. Buletin Penelitian Tanaman Industri 3: 47-54.