Anda di halaman 1dari 9

POLITEKNIK PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal.

- 67
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

BAB IV
MESIN GERINDA

Pendahuluan

Dalam dunia teknik terutama teknologi mekanik, Mesin gerinda merupakan hal utama dan
sangat penting. Hal ini berkaitan dengan beberapa proses kegiatan yang berkaitan dengan
proses penggerindaan material. Pada dasarnya mesin gerinda itu berguna untuk menggerinda
permukaan benda kerja sehingga rata dan halus, khususnya untuk mengasah pahat pemotong
dari mesin – mesin perkakas seperti pahat bubut, mata bor, pahat sekrap dan sebagainya.
Oleh karena itu diperlukan pemahaman tentang proses tersebut beserta peralatan yang
dibutuhkan.

Hasil Pembelajaran

Setelah berhasil menyelesaikan dan mempelajari bab ini saudara diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan:
Jenis-jenis mesin gerinda
Bagian utama mesin gerinda
Penomoran batu gerinda
Pekerjaan menggerinda

Kriteria Pembelajaran

Keberhasilan saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria penilaian
sebagai berikut:
Mengetahui jenis-jenis mesin gerinda
Mengetahui bagian utama mesin gerinda
Mengetahui penomoran batu gerinda
Mengetahui pekerjaan menggerinda

NOORSAKTI WAHYUDI,ST.MT Bab IV – MESIN GERINDA


POLITEKNIK PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 67
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

4.1 Jenis – Jenis Mesin Gerinda


Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah
batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,
penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
Pada dasarnya mesin gerinda itu berguna untuk menggerinda permukaan benda kerja
sehingga rata dan halus, khususnya untuk mengasah pahat pemotong dari mesin – mesin
perkakas. Bentuk mesin ini ada yang duduk dan ada yang berdiri, yang dimaksud dengan
mesin gerinda duduk ialah yang pemasangannya dengan cara diikat dengan baut pada
bangku kerja, sedangkan mesin gerinda berdiri ialah mesin gerinda yang terpasang pada
kakinya yang tinggi.

Gambar.4.1 Mesin gerinda silindris

Gambar 4.2 Mesin Gerinda datar

NOORSAKTI WAHYUDI,ST.MT Bab IV – MESIN GERINDA


POLITEKNIK PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 67
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Secara umum jenis mesin gerinda antara lain:


1. Mesin gerinda berdiri
2. Mesin gerinda duduk
3. Mesin gerinda tangan
4. Mesin gerinda rata vertikal
5. Mesin gerinda silindris
6. Mesin gerinda permukaan horizontal
7. Mesin gerinda sabuk
8. Mesin gerinda asah datar
9. Mesin gerinda asah potong.
Bagian utama mesin gerinda datar:
1) Spindel pemakanan batu gerinda; Penggerak pemakanan batu gerinda.
2) Pembatas langkah meja mesin
3) Sistem hidrolik; Penggerak langkah meja mesin.
4) Spindel penggerak meja mesin naik turun
5) Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri
6) Tuas pengontrol meja mesin
7) Panel kontrol; Bagian pengatur prises kerja mesin.
8) Meja mesin; Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.
9) Kepala utama; Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda dan gerakan
pemakanan.

4.2 Batu Gerinda


Penampang roda (batu) gerinda sering digunakan untuk mengasah alat – alat potong
adalah sebagai berikut : roda rata, roda pembentuk , roda topi/mangkok, roda cakra dan roda
silinder.
Roda gerinda merupakan pahat/pisau penyayatnya dari mesin gerinda, hasil yang
bagus dapat dicapai dengan menggunakan tipe yang benar, putaran roda dalam kecepatan
yang sesuai untuk benda kerja yang sedang dikerjakan. Roda gerinda dibuat dari butiran
pengasah dan perekat. Susunan dan ukuran pengasah dan macam dari perekat sangat
menentukan keadaan batu gerinda. Pada setiap batu gerinda biasanya terdapat : bush yang
sesuai dengan spindle mesin; penyekat/pembatas antara flens dengan batu gerinda yang
mana sifat – sifat batu gerinda tertera juga disini.
NOORSAKTI WAHYUDI,ST.MT Bab IV – MESIN GERINDA
POLITEKNIK PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 67
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Gambar 4.3 Batu gerinda


Ada dua jenis butiran pengasah yang digunakan dalam pembuatan roda gerinda yakni
: aluminium oksit dan silicon karbid.
a. Aluminium oksid adalah pengasah yang dibuat dari bijih aluminium (bauksit) yang
dipanaskan dalam dapur tinggi listrik dalam suhu yang sangat tinggi (2100oC).
b. Silicon karbid dibuat dari pasir silica dan karbon dalam dapur listrik, temperatur dapur
yang tinggi mencampurkan silica dan karbon dalam bentuk kristal silicon karbid, kristal
– kristal ini dihancurkan dan dipisah – pisahkan dengan menggunakan saringan.
Pengasah silicon karbid lebih keras dari aluminium oksit dan digunakan untuk
menggerinda bahan – bahan keras seperti batu dan keramik. Logam – logam non ferro
jangan digerinda dengan gerinda ini.
Fungsi batu gerinda antara lain:
1) Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil.
2) Menghilangkan permukaan yang tidak rata.
3) Untuk pekerjaan finishing permukaan.
4) Untuk pemotongan.
5) Penajaman alat-alat potong
Bila memilih batu gerinda harus diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
 Benda kerja yang digerinda
 Permukaan hasil penggerinda yang diinginkan
 Banyaknya benda kerja yang akan digerinda/tebal tipisnya benda kerja yang akan
dikurangi dalam penggerindaan.
Label batu gerinda yang menempel pada batu gerinda berisi hal-hal berikut.
a. Jenis bahan asah.
b. Ukuran butiran asah.
c. Tingkat kekerasan.
d. Susunan butiran asah.
NOORSAKTI WAHYUDI,ST.MT Bab IV – MESIN GERINDA
POLITEKNIK PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 67
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

e. Jenis bahan perekat.

Contoh:
Label/identitas RG 38 A 36 L 5 V BE, artinya sebagai berikut.
38 = Kode pabrik
A = Jenis bahan asah
A – Aluminium Oxide
C – Silisium Carbida
D – Diamon
36 = Ukuran butiran asah
L = Tingkat kekerasan
5 = Susunan butiran asah
V = Jenis bahan perekat
V – Vitrified S – silicate
R – Rubber B – Resinoid
E – Shellac
Jadi, RG dengan label 38 A 36 L 5 V BE adalah sebuah batu gerinda dengan bahan
asah oksida alumunium, berukuran 36 butir per inchi, mempunyai susunan sedang, perekat
tembikar.
 Struktur butiran menunjukkan jarak antara masing – masing butiran pengasah dan dalam
bentuk batu gerinda, struktur ditentukan oleh ukuran butiran dan jenis bahan prakteknya.
Kekuatan memegang batu gerinda adalah kemampuan perekat memegang butiran –
butiran pengasah melawan pelepasan – pelepasan dan menahan tekanan dalam
penggerindaan. Tingkatan dari perekat menentukan apakah butiran – butiran pengasah
terikat kuat atau tidak, butiran – butiran pengasah akan mudah terlepas bila perekatnya
renggang, untuk ini kita sebut lunak. Roda gerinda keras bila perekatnya padat. Kekerasan
roda tidak tergantung oleh kekerasan bahan pengasah tetapi tergantung dari komposisi dan
jenis perekatnya. Gunakan roda gerinda dengan perekat yang keras untuk benda kerja yang
lunak.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih batu gerinda yang sesuai
dengan pekerjan yang dikerjakan adalah :
NOORSAKTI WAHYUDI,ST.MT Bab IV – MESIN GERINDA
POLITEKNIK PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 67
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

a. Jenis penggerindaan : mungkin pekerjaan dikerjakan pada gerinda rata, gerinda silinder,
gerinda dalam suatu gerinda alat, untuk keperluan ini gerinda dipilih sesuai dengan
mesin yang digunakan serta bentuk yang sesuai dengan keperluan pekerjaan.
b. Material (bahan) yang digerinda : bahan benda kerja biasanya dari logam (metal), dari
sifat metal yang dikerjakan kita harus memilih roda gerinda.
c. Jenis pengasah dan perekat : pada umumnya untuk menggerinda bahan yang lunak
digunakan batu gerinda dengan perekat yang keras dan untuk bahan yang keras dengan
perekat yang lunak.
d. Banyaknya bahan yang digerinda : bila bahan yang digerinda cukup besar gunakan batu
gerinda dengan butiran yang kasar. Dalam pekerjaan penyelesaian dan pengasahan alat –
alat potong penggerindaan hanya tipis saja untuk ini diperlukan batu gerinda dengan
butiran pengasah yang halus.
e. Permukaan/hasil akhir yang diinginkan : roda gerinda dengan butiran pengasah yang
kasar dan struktur terbuka menghasilkan hasil akhir yang kasar, butiran pengasah yang
halus dengan struktur tertutup akan menghasilkan hasil akhir yang halus.
f. Busur singgungan : usahakan bidang singgungan antara permukaan batu gerinda dengan
benda kerja sebanyak mungkin.
g. Kecepatan roda gerinda : kecepatan roda gerinda tergantung dari jenis pengerjaan
penggerindaan, gunakan kecepatan sesuai dengan standar kecepatan yang ditentukan
oleh pabrik, bila kecepatan rendah harus digunakan roda gerinda dengan perekat yang
kuat. Jangan menggunakan kecepatan yang lebih tinggi dari yang telah ditentukan oleh
pabrik.
h. Kecepatan benda kerja : makin cepat gerak benda kerja akan mengakibatkan
ausnya/terkikisnya roda batu gerinda, jadi untuk kecepatan benda kerja yang lebih tinggi
diperlukan batu gerinda dengan perekat yang lebih keras.
i. Kondisi mesin : kondisi dan jenis mesin akan menentukan hasil pada benda kerja.
j. Struktur bahan pengasah dan ukuran butiran : bila kita menentukan roda gerinda
sebaiknya kita pilih sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat roda
gerinda.
Memasang batu gerinda pada poros mesin harus memenuhi beberapa ketentuan,
antara lain : diameter luar dan diameter lubang batu gerinda harus sesuai dengan kapasitas
mesin gerinda, dalam hal ini tidak boleh dipaksakan karena berbahaya misalnya kapasitas

NOORSAKTI WAHYUDI,ST.MT Bab IV – MESIN GERINDA


POLITEKNIK PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 67
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

mesin itu untuk batu gerinda yang berukuran 8” dan diameter lubangnya 3/4“ dengan tebal
1” dipasang batu gerinda yang ukuran lebih dari itu. Sebelum batu gerinda diikat dengan
mur, maka kedua sisinya harus dipasang flens sebagai cincin jepit dan agar supaya daya
jepitannya merata, maka antara flens dan batu gerinda dipasang pula cincin karton atau
cincin karet dengan demikian kecil kemungkinan pecahnya batu gerinda dengan adanya
jepitan tersebut.
Masuknya batu gerinda pada poros mesin tidak boleh terlalu longgar jika sangat
longgar akan mengakibatkan tidak sepusatnya perputaran batu itu yang berarti pula hasil
asahannya tidak akan baik, juga bagi mesin itu sendiri akan mengakibatkan getaran – getaran
poros dengan batu yang lambat laun dapat memecahkan batu tersebut.

4.3 Pekerjaan Menggerinda


1. Menggerinda permukaan sejajar
Dalam menggerinda suatu benda kerja kita tidak selalu mendapatkan benda kerja
dalam keadaan yang sudah rata, untuk itu kita perlu membuat suatu pedoman, dalam
menggerinda suatu benda kerja yang belum rata, sebaiknya tidak kita gunakan cekam
magnet pada ragum, baru sesudah kita buat bidang pedoman kita pindahkan cekam
magnet.
2. Menggerinda permukaan vertikal
Untuk menggerinda dua permukaan vertikal pada benda kerja berturut – turut sebagai
berikut :
 Pasang benda kerja pada cekam magnet pada kedudukan yang sesuai
untuk penggerindaan.
 Pilih roda gerinda yang sisi – sisinya baik atau kalau tidak ada lebih
dahulu permukaan atau sisi roda gerinda yang ada dengan menggunakan pengasah
intan (diamond dresser)
 Periksa kerataan benda kerja menggunakan dial indikator (jarum ukur)
 Atur pembatas otomatis gerak meja sesuai dengan langkah yang diinginkan
 Gerinda permukaan bagian belakang dengan menggunakan gerakan
meja.
 Pindah roda gerinda kedepan untuk menggerinda permukaan benda
kerja bagian depan, periksa kedudukan benda kerja.
 Gerinda sisi muka benda kerja dengan menggunakan gerakan meja.
NOORSAKTI WAHYUDI,ST.MT Bab IV – MESIN GERINDA
POLITEKNIK PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 67
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

3. Menggerinda pahat
 Periksa secara visual keadaan sudut potong, pertahankan jika sudah betul
 Pegang pahat dengan tangan kiri dan sanggah (sokong) dengan tangan
pada dudukan.
 Pegang kepala pahat dengan tangan kanan dan gerakkan sehingga sisi
potong perlahan – lahan kemuka dan kebelakang dan gerakkan pahat melintang
bidang roda gerinda.
 Balikkan pahat dan gerinda sisi potong lain.
4. Menggerinda bor
 Periksa secara visual keadaan sisi potong dan yakinkan apakah
sudah betul atau masih memerlukan perbaikan.
 Dukung mata bor kira – kira 40 mm dari ujung sisi potong dengan satu
tangan dan pegang tangkai bor dengan tangan yang lain.
 Tempatkan sisi potong bor pada roda sedemikian sehingga sejajar
dengan bidang roda.
 Tempatkan jari sedekat mungkin kepada ujung bor pada dudukan dan
sisi potong sedikit menyentuh tepi roda.
 Gunakan pendingin untuk penggerindaan ini guna mencegah
pemanasan lebih.
 Berikan tekanan ringan kemuka dan gunakan dudukan sebagai titik
kendali, turunkan perlahan – lahan tangan yang memegang gagang bor pada saat
menekan mata bor.

4.4 Kesimpulan
1. Mesin gerinda itu berguna untuk menggerinda permukaan benda kerja sehingga rata dan
halus, khususnya untuk mengasah pahat pemotong dari mesin – mesin perkakas.
2. Jenis mesin gerinda antara lain: mesin gerinda berdiri, mesin gerinda duduk, mesin
gerinda tangan, mesin gerinda rata vertical, mesin gerinda silindris, mesin gerinda
permukaan horizontal, mesin gerinda sabuk, mesin gerinda asah datar, mesin gerinda asah
potong.
3. Bagian utama mesin gerinda datar: Spindel pemakanan batu gerinda, Pembatas langkah
meja mesin, Sistem hidrolik, Spindel penggerak meja mesin naik turun, Spindel

NOORSAKTI WAHYUDI,ST.MT Bab IV – MESIN GERINDA


POLITEKNIK PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 67
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

penggerak meja mesin kanan-kiri, Tuas pengontrol meja mesin, Panel kontrol, Meja
mesin, Kepala utama
4. Label batu gerinda berisi hal-hal berikut; Jenis bahan asah, Ukuran butiran asah, Tingkat
kekerasan, Susunan butiran asah, Jenis bahan perekat.
Contoh: Label/identitas RG 38 A 36 L 5 V BE
Menunjukkan sebuah batu gerinda dengan bahan asah oksida alumunium, berukuran 36
butir per inchi, mempunyai susunan sedang, perekat tembikar.

5. Pekerjaan menggerinda antara lain: Menggerinda permukaan sejajar, Menggerinda


permukaan vertikal, Menggerinda pahat, Menggerinda bor.

4.5 Soal-soal latihan


1. Jelaskan fungsi mesin gerinda.
2. Sebutkan klasifikasi mesin gerinda.
3. Jelaskan bagian utama mesin gerinda
4. jelaskan pelabelan batu gerinda dan berikan contohnya

NOORSAKTI WAHYUDI,ST.MT Bab IV – MESIN GERINDA

Anda mungkin juga menyukai