Anda di halaman 1dari 24

MODUL II.

Universal Tool Grinder

MODUL II UNIVERSAL TOOL GRINDER 1.1. Tujuan Mempelajari proses gerinda pada alat-alat potong yang digunakan untuk mesin-mesin dan produksi seperti ini milling cutter, pahat bubut, pahat sekrap, mata bor, countersink, ditujukan handtap sebagainya. Proses untuk menajamkan kembali sisi potong yang

telah tumpul akibat proses pengerjaan logam. Kegunaan proses penggerindaan : 1.Pekerjaan finishing / penghalusan akhir untuk bidang pekerjaan dituntut 2.Penajaman tunggal (pisau rata dan lengkung ukuran sayat yang / bundar, tinggi dan dimana mutu potong majemuk potong ketepatan perkakas (pahat milling)

permukaan yang benar benar halus. baik untuk berupa sisi membuat sisi alat bubut) maupun maupun potong

dari bahan HSS. 3.Penggerindaan dll. 4.Pemotongan benda kerja dengan cepat dan ekonomis. kasar untuk membersihkan runcingan pada benda tuangan, membersihkan sisa kampuh las,

II-1

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

1.2.

Dasar Teori

1.2.1 Bagian mesin

Keterangan gambar : 1. Lampu kerja 2. Skala gerinda 3. Pelindung 4. Stopper 5. Skala sudut untuk memutar posisi batu gerinda 6. Meja 7. Tempat alat/kunci 8. Handle untuk gerakan longitudinal/gerak pemakanan 9. Handle untuk gerakan horisontal (9A) 10. Handle untuk gerakan vertikal
II-2 Fisher-6245/TI

vertikal

untuk

mengatur

ketinggian

dan

MODUL II. Universal Tool Grinder

11. Saklar 12. Saklar 13. Saklar on 14. Saklar off/emergency switch 15. Batu gerinda flat whells 16. Batu gerinda cup whells 17. Lemari untuk alat 1.2.2 Bagian bagian Batu Gerinda Setiap batu gerinda mengandung unsur unsur berikut : 1. Abrasive pemotong. 2. Bond atau perekat sebagai pengikat butiran asah selama pemotongan. 3. Diantara perekat dan bahan asah terdapat bagian kosong disebut pori pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi batu gerinda dalam pemotongan atau pengasahan. Abrasive Bahan abrasive adalah bagian aktif batu gerinda yg merupakan mata potong yang tersebar diseluruh atau bahan asah berfungsi sebagai

permukaan batu gerinda. Ada empat jenis serbuk yang umum digunakan yaitu Alumunium Oxide, Silisium Carbida, Boron Nitride, Diamon. A. Alumunium Oxide Merupakan jenis yang paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan batu gerinda. B. Silisium Carbida Merupakan bahan yang sangat keras, kekerasannya mendekati intan.
II-3 Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

C. Diamond Bahan asah yang sangat keras, digunakan untuk mengasah carbida permata. 1.2.3 Bentuk Batu Gerinda semen, keramik, kaca, granit, marmer, batu

1. Lurus Dibuat dengan ukuran 6 mm s/d 1000 mm dan tebal 6 mm s/d 200 mm. Bentuk ini biasa digunakan ataupun untuk mesin menggerinda bagian luar dan bagian dalam, baik pada mesin gerinda silindris, permukaan gerinda meja.

2. Silindris Dibuat dengan ukuran 200 mm s/d 700 mm dan tebal 100 mm s/d 200 mm. Fungsinya untuk menggerinda sisi benda kerja pada mesin gerinda sumbu tegak dan sumbu mendatar.

3. Mangkuk lurus. Dibuat dengan ukuran 63 mm s/d 762 mm dan tebal 38 mm s/d 200 mm. Fungsinya adalah untuk menggerinda bagian sisi bk baik yang dipakai pada mesin gerinda sumbu tegak ataupun sumbu mendatar.

II-4

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

4. Mangkuk miring Dibuat dengan ukuran 75 mm s/d 300 mm dan tebal bagian miring 6 mm s/d 38 mm. Fungsi utamanya untuk pisau bentu, dll. menggerinda atau mengasah alat alat potong, msal pisau fris, pahat bubut, pisau

5. Tirus dua sisi Dibuat dengan ukuran 254 mm s/d 762 mm dan tebal 25 mm s/d 100 mm. Fungsi utamanya membersihkan percikan las pada benda benda setelah dilas.

Cekung satu sisi Dibuat dengan ukuran luar 10 mm s/d 915 mm dan tebal 6 mm s/d 125 mm dan bagian cekung dari 6 ms/d 381 mm. Pada prinsipnya, bentuk ini digunakan untuk penggerindaan silindris, bubut. tapi banyak juga untuk penggerindaan pahat

6. Cekung dua sisi Dibuat dengan ukuran 300 mm s/d 915 mm dan tebal 32 mm s/d 150 mm. Fungsi utamanya untuk penggerindaan silindris.

II-5

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

7. Piring Dibuat dengan ukuran 75 mm s/d 200 mm dan tebal 13 mm s/d 25 mm. Fungsi utamanya untuk menggerinda pisau pisau frais pada gerinda alat potong.

8. Piring sisi radius Dibuat dengan ukuran 150 mm s/d 305mm dan tebal 13 mm s/d 19 mm. Fungsi utamanya untuk membentuk gigi gergaji ( Gumming ) bukan mengasah.

1.2.4 Klasifikasi Batu Gerinda Adalah label batu gerinda yang menempel pada badan batu gerinda yang berisi : 1. Jenis bahan asah 2. Ukuran butiran asah 3. Tingkat kekerasan 4. Susunan butiran asah 5. Jenis bahan perekat Contoh label / identitas 38 A 36 L 36 A = kode pabrik = jenis bahan asah A Aluminium Oxide C Silisium Carbida D Diamon
II-6 Fisher-6245/TI

5 V BE dimana :

MODUL II. Universal Tool Grinder

36 L 5

= Ukuran butiran asah = tingkat kekerasan = susunan butiran asah rapat 0,1,2,3

sedang 4,5,6,7 renggang 8,9,10,11,12

= jenis bahan perekat V Vitrified S silicate R Rubber B Resinoid E Shellac

Jadi batu gerinda dengan label 38 A 36 L 5 V BE adalah sebuah batu gerinda dengan bahan asah oksida alumunium, berukuran 36 butir per inchi, mempunyai susunan sedang, perekat tembikar. 1.2.5 Spesifikasi Batu Gerinda Apabila kita akan membeli atau menggunakan batu gerinda maka tidak hanya tanda tanda di atas tapi juga harus mengetahui tentang ukuran ( dimensi ) dan bentuk 300 50 125 ukuran dari = = = = Jenis 240 batu gerinda, secara lengkap seperti dibawah ini : 300 X 50 X 125 19 A 240 M 8 V

diameter luar batu gerinda tebal batu gerinda diameter lubang utk poros bentuk batu gerinda butiran butiran asah tiap
II-7

aluminium inch,

oksida kekerasan

mempunyai sedang,

susunannya renggang serta menggunakan perekat tembikar.


Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

Berdasarkan penjelasan dan keterangan di atas, gerinda. kehendaki. 1.3. Alat-alat Alat-alat yang diperlukan selama menggunakan Jadi kita sudah bisa membaca,

maka

lengkaplah apa yang dimaksud dengan spesifikasi batu sekaligus memilihnya dengan tepat sesuai dengan apa yang kita

mesin

gerinda adalah sebagai berikut : 1. Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat melakukan penggerindaan, terutama pada saat melakukan dressing. 2. Kacamata, untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan debu pada saat penggerindaan. 3. Bevel protector, alat yang digunakan untuk mengukur sudut 4. Surface pada plate, alat alat potong yang setelah melakukan untukmelihat berupa alat penggerindaan. digunakan cutter, kerataan/ketinggian 5. Caliper, digunakan pada untuk mata

yang mempunyai permukaan sangat rata dan halus. mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai untuk membuat pahat ulir. 6. Dresser, merupakan batu diamond yang digunakan untuk membersihkan batu gerinda yang kotor. 7. Kunci L dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong yang akan digerinda.

II-8

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

1.4.

Cara kerja

Langkah kerja pengasahan cutter end mill: I. Meratakan permukaan Cutter : Dengan menggunakan batu gerinda flat wheels, sudut-sudut sisi potong pada cutter akan di-nol-kan. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilaksanakan: 1. Pasang cutter pada collet yang sesuai dan dipasang pada poros utama. 2. Mengatur sudut-sudut angka nol (no.4 pada dan skala, 25) sehingga cutter sampai menunjukkan 3. Mengatur 4. Mengatur permukaan posisi (no.11) rupa

tegak lurus pada batu gerinda. ketinggian stopper cutter batu gerinda sedemikian batu satu center dengan cutter. (no.8) sehingga tepat mengenai gerinda

setengah diameternya. 5. Melepas pin (no.26) sehingga dapat memutar handle (no.28) secara bebas. 6. Melakukan (no.28) gerak pemakanan memutar dengan handle memutar (no.10) handle sampai dan juga

permukaan cutter rata. II. Mengasah sisi potong Cutter : Dengan menggunakan batu gerinda cup wheels, sudutsudut sisi potong pada cutter akan dibentuk kembali. Dimana cutter masih dalam satu settingan pada saat meratakan permukaan cutter. 1. Dengan menggunakan pin (no.26) untuk menahan skala (no.27). 2. Catatan cutter!!! 3. Mengatur sudut(no.4) sehingga membentuk sudut 2-3.
II-9 Fisher-6245/TI

perhatikan

jumlah

mata

potong

pada

MODUL II. Universal Tool Grinder

4. Mengatur sudut (no.25) sehingga membentuk sudut 1015. 5. Mengatur 6. Mengatur 7. Melakukan (no.10) semua. 8. Setelah mencapai kedalaman pemakanan tertentu pada skala, lepas pin (no.26) dan memutar skala (no.27) sesuai dengan jumlah mata potong pada cutter. 9. Ulangi langkah No.4, sampai semua sisi mata potong terasah semua. 10. Kembali mengatur sudut (no.25) hingga membentuk 68, dan ulangi kembali langkah No.3-6. 11. Untuk mengecheck apakah mata cutter sudah terasah dengan baik dan mempunyai ketinggian yang sama satu dengan yang lain, gunakan block dengan permukaan yang rata, dan letakkan cutter tegak lurus dengan permukaan bidang tersebut. ketinggian stopper gerak batu (no.8), pemakanan menggerakkan gerinda (no.11) agar sampai gerak handle kekiri satu center dengan cutter. usahakan dengan handle pemakanan mencapai garis tengah pada cutter. memutar (no.9) sambil

dan kekanan, sehingga permukaan sisi potong terasah

II-10

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

III. Mengasah sisi samping (Diameter Luar). Dengan menggunakan batu gerinda cup wheels, sisi samping cutter 1. Masih dalam digerinda agar satu mempunyai sisi pada potong yang tajam pada saat melakukan gerak pemakanan samping. settingan pengerindaan sebelumnya, atur sudut (no.4) membentuk sudut 90. 2. Melepas pin (no.26) sehingga handle (no.28) dapat berputar dengan bebas. 3. Mengatur ketinggian batu gerinda (no.11) sehingga satu center pada cutter. 4. Mengatur stopper (no.8), usahakan seluruh sisi samping pada cutter terasah semua. 5. Dengan menggerakkan handle (no.9) ke kiri dan ke kanan, dan melakukan gerak pemakanan (no.10) memutar handle (no.28). 6. Usahakan jangan melakukan pemakanan terlalu banyak karena menyebabkan pengurangan diameter cutter. dan

II-11

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

Langkah kerja pengasahan pahat bubut Dengan menggunakan batu gerinda cup wheels, dan menggunakan sistem pencekaman pahat dengan tanggem. 1. Cekam pahat dengan tanggem, usahakan posisi pahat sejajar/lurus dengan tanggem. 2. Mengatur 3. Mengasah 4. Mengasah 5. Mengasah Perhatian : stopper permukaan permukaan permukaan Dalam apabila dan ketinggian A, B, C, batu gerinda sudutsudutsudutagar terhadap pahat, usahakan satu center! bidang bidang bidang melakukan batu perhatikan perhatikan perhatikan sudutnya! (lihat gbr. tampak atas dan samping). sudutnya! (lihat gambar. tampak depan). sudutnya! (lihat gbr. tampak depan dan atas). penggerindaan, batu kotor diperhatikan kondisi terlihat gerinda, (terdapat

bercak hitam pada batu) maka diperlukan proses dressing pada batu gerinda!!!!!

II-12

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

II-13

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

II-14

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

II-15

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

1.5. Data dan Analisa Data 1.5.1. Data 1. Mulai praktikum pukul : 09.45 wib 2. Jenis alat potong yang digerinda : Pahat Bubut ISO 6 dan ISO 2 (pengerjaannya hanya pada sudut 120 saja) 3. Gambar alat potong dan sudutnya ISO 6 :

II-16

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

ISO 2

Waktu yang diperlukan : ISO 6 ISO 2 waktu 624 2021

4. Alat yang digunakan : 1. Gerinda 2. Pahat ISO 6 dan ISO 2 3. Kunci L 4. Kunci Pas 5. Selesai pukul : 11.00 wib
Waktu praktikum = 09.45 10.45 = 60 menit = 1 jam

1.5.2. Analisa data Variabel yang diketahui


: : Rp 65.000.000,00 : 10 tahun : 40jam/minggu, 52 minggu/thn : HP (1 HP = 746 watt) : Rp 470,-/KWh : Rp 35.000,00/8 jam


II-17 Fisher-6245/TI

Harga pembelian mesin Waktu pakai Ketentuan Daya mesin Biaya listrik Biaya tenaga kerja

MODUL II. Universal Tool Grinder

Harga batu gerinda :

Cup wheels ( 125 mm-tebal 50 mm) : Rp 195.000,00 (untuk 50 jam penggerindaan). (

Flat

wheels

180

mm-tebal

25

mm):

Rp.

195.000,00 (untuk 100 jam penggerindaan). Menghitung Biaya Pengerindaan satu pahat : 1. Menentukan biaya permesinan (sewa mesin gerinda/jam) asumsi: biaya sewa tanah dan bangunan diabaikan) 1.1. Menghitung ongkos depresiasi : rumus yang digunakan
KD V v Rp / jam Nuxtf

V V

= Nilai ganti; 1,5 x harga pembelian(Rp) = Nilai sisa; 10% nilai ganti (Rp)

Nu = Waktu pakai (tahun) tf = Jumlah jam pemakaian (jam/tahun) hasil perhitungan V v = 1,5 x Rp 65.000.000,00 = Rp 97.500.000,00 = 10% x Rp 97.500.000,00 = Rp 9.750.000,00 tf = 40 jam/minggu x 52 minggu/tahun = 2080 jam/tahun KD =
Rp 97 .500 .000 ,00 Rp 9.750 .000 ,00 10 2080 jam

= Rp. 4.218,75 /jam 1.2. Menghitung bunga : - rumus yang digunakan


II-18 Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

KI

Axp Rp . jam 2 xt f

A P

= Harga pembelian mesin = Prosentase bunga (15%)

- hasil perhitungan KI =
Rp 65 .000 .000 ,00 15 % 2 2080 jam

= Rp 2343,75 /jam 1.3. Menghitung biaya maintenance : - rumus yang digunakan


Kp A Rp . jam 4 Nu t f

- hasil perhitungan Kp =
Rp 65 .000 .000 ,00 4 10 2080 jam

= Rp. 781,25 /jam 1.4. Menghitung biaya untuk energi listrik : - rumus yang digunakan

K E P Q e Rp
P Q e

jam

= Daya mesin (KW) = Faktor estimasi penggunaan (0,5) = Biaya listrik per KWh hasil perhitungan P Q e = HP (1 HP = 746 = 0,5 = Rp 470,00 /KWh
II-19 Fisher-6245/TI

Watt)

= . 746 = 559,5 Watt = 0,5595 KWh

MODUL II. Universal Tool Grinder

KE = 0,5595 KWH x 0,5 x Rp 470,00/KWH = Rp 131,4825 /jam 1.5. Biaya total permesinan (Btotal Tset-up Tm
total mesin)

= 3 menit 0.05 jam = 6 menit 24 detik + 20 menit 21 detik = 26 menit 45 detik 0.44 jam

mesin total

Tm

total mesin

= 0.05 + 0.44 = 0.49 jam = (KD + KI + KP + KE) x Tm


total

Btotal

= (Rp 4.218,75/jam + Rp 2.343,75/jam + Rp 718,25/jam + Rp 131,4825/jam) x 0.49 jam = Rp 7.412,2325 /jam x 0.49 jam = Rp 3.631,99 Rp 3.632,00 2. Menentukan biaya operator Biaya operator(Bop) Bop = waktu praktikum x biaya tenaga kerja/jam = 1 jam x Rp 35.000 /8 jam = 1 jam x Rp 4.375,00 /jam = Rp 4.375,00 Rp 4.400,00 3. Menentukan biaya penggunaan batu gerinda Biaya Batu Gerinda (BBG) BBG = Tm
mesin

biaya cup wheels

= 0,44 jam x Rp 195.000,00/50 jam = 0,44 jam x Rp 3.900,00/jam = Rp 1.716,00 4. Menentukan biaya total Biaya Total Praktikum Btotal = Btotal
mesin

+ Bop + BBG
II-20

= Rp 3.632,00 + Rp 4.400,00 + Rp 1.716,00


Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

= Rp 9.748,00 1.6. Pembahasan Pada praktikum tentang mesin kali ini praktikan akan belajar Mesin ini berguna untuk gerinda.

menggerinda atau menajamkan kembali sisi potong pada alat-alat potong yang telah tumpul karena sudah dipakai untuk melakukan proses pengerjaan logam. Langkah pertama adalah menentukan pahat yang akan digerinda (dalam praktikum ini menggunakan ISO 6 dan ISO 2). Pahat yang akan digerinda harus ditentukan terlebih dahulu berapa sudut pemakan yang diinginkan. Setelah ditentukan sudutnya, langkah selanjutnya adalah mencekam Pada pahat skrap dengan tanggem. yang Dalam hal ini posisi pahat harus sejajar atau lurus proses penggerindaan, dengan tanggem. diperhatikan

perlu

adalah saat penyetingannya. Atur juga sudut-sudut agar sesuai dengan sudut pemakanan. Jika settingannya tepat maka proses Kemudian ketinggian batu penggerindaan kita akan berlangsung stoppernya dengan dengan center lancar. mengatur gerinda terhadap pahat harus

agar saat kita menggerakkan handle mesin, pahat dapat terasah dengan tepat. Proses penggerindaan pada sisi yang digerinda kita akan lakukan selesai sedikit mm. jika demi sisi terlihat yaitu mengkilat terasah semua dan tidak ada lagi bekas karat. Pemakanan dengan sedikit pemakanan 0,01-0,04 Setelah melakukan

gerakan pemakanan lalu kita

putar handle horizontal

sampai bunga api yang keluar tidak ada atau sedikit. Lalu lakukan pemakanan lagi, begitu seterusnya sampai
II-21 Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

sisi

pahat

yang Lalu

kita

inginkan

(120)

IS0

selesai yang

digerinda.

melakukan

proses

penggerindaan

hampir sama pada sisi yang sama untuk benda kedua (ISO 2), namun kita harus menyetel mesin gerinda ke sudut 450 agar sisi yang kita inginkan pemakamannya tercapai, setelah itu cukup mengulang langkah yang sama seperti ISO 6 tadi. Pada saat proses penggerindaan baik (untuk pahat Untuk detik. Dalam melakukan proses penggerindaan tentu tidak selalu lancar. Pada praktikum ini, praktikan mengalami kesulitan dalam menyetting skala atas. Hal ini disebabkan karena ulir kepala atas sudah aus, sehingga sekrup sulit untuk dikencangkan menyebabkan skala atas kurang kencang. Pada praktikum penggerindaan dilakukan pada dua pahat (hanya sisi 120 saja), penggerindaan menggunakan Cup wheels. Harga pembelian mesin gerinda telah diketahui sebesar Rp 65.000.000,00 dengan waktu pakai 10 tahun, 40 jam / minggu. Daya mesin yang digunakan sebesar HP atau sebesar 0,5595 KWh. Biaya listrik sebesar Rp 470,00 tiap KWh. Dan biaya tenaga kerja sebesar Rp 35.000,00 per 8 jam kerja. Komponen biaya permesinan total adalah ongkos depresiasi, biaya bunga, biaya maintenance, biaya untuk energi listrik, biaya operator, dan total biaya. Dari perhitungan kita dapatkan ongkos depresiasi sebesar Rp 4.218,75 per jam. Biaya bunga dengan prosentase bunga sebesar 15% adalah
II-22 Fisher-6245/TI

ISO ISO

6-2 6

dengan

sisi

120)

dihitung waktu

waktunya

masing-masing dengan stop watch untuk dicatat waktunya. diperoleh lamanya penggerindaan adalah 6 menit 24 detik, dan ISO 2 selama 20 menit 21

MODUL II. Universal Tool Grinder

Rp 2.343,75 per jam. Biaya maintenace sebesar Rp 718,25 per jam dan biaya untuk energi listrik sebesar Rp 131,48 per jam. Dari semua biaya maka diperoleh biaya total yaitu sebesar Rp 9.748,00. Saat melakukan penggerindaan hal-hal yang dapat membuat pahat yang digerinda cacat atau rusak adalah sebagai berikut : 1. Penyetelan sudutsudutnya kurang tepat. 2. Kurang teliti dalam proses penggerindaan 3. Mengatur sehingga digerinda. 4. Pengaturan stopper yang tidak tepat. 5. Kurang terampil dalam menjalankan mesin gerinda. 6. Saat menghentikan gerakan pengasahan pegasnya sampai tertekan masuk. 7. Terlalu terburuburu saat melakukan gerakan pemakanan sehingga hasilnya tidak bagus atau bisa mengakibatkan mata pahat menjadi hitam/hangus. 8. Tidak adanya cooling, yang membuat pahat yang digerinda cepat panas sehingga gosong atau karena kurang sering didresser. 1.7. Kesimpulan Mesin gerinda digunakan untuk menajamkan kembali sisi potong pada alat-alat produksi yang potong seperti tumpul yang milling karena digunakan cutter, sudah untuk pahat mesin-mesin sebagainya, ketinggian tidak batu gerinda pahat tidak yang tepat akan center dengan

bubut, pahat sekrap, mata bor, countersink, handtap dan telah dipakai untuk melakukan proses pengerjaan logam.

II-23

Fisher-6245/TI

MODUL II. Universal Tool Grinder

1. Pada proses penggerindaan, yang perlu diperhatikan adalah penyetingan yang tepat sehingga proses penggerindaan dapat bejalan dengan lancar. 2. Penyettingan yang tepat adalah penyetelan yang tepat dari sudutsudut pahat atau alat potong yang akan digerinda 3. Gerakan dan ketinggian harus batu gerinda yang satu demi center dengan pahat yang akan digerinda. pemakanan dilakukan sedikit sedikit (antara 0,01-0,04 mm) yang ditandai dengan adanya percikan api ketika terjadi proses pemakanan. 4. Saat menghentikan gerakan dengan stopper pegas tidak boleh tertekan masuk terlalu dalam karena dapat menyebabkan pecahnya batu gerinda atau rusaknya alat potong. 5. Hasil penggerindaan yang baik apabila cutter diletakkan pada bidang datar, semua sisi potongnya menyentuh permukaan (sejajar). 6. Dari hasil perhitungan diperoleh :

Ongkos depresiasi Biaya bunga Biaya maintenace Biaya untuk energi listrik Biaya total permesinan Biaya operator Biaya batu gerinda Biaya total praktikum

= Rp 4.218,75 /jam = Rp 2.343,75 /jam = Rp 718,25 /jam = Rp 131,48 /jam = Rp 3.632,00 /jam = Rp 4.400,00 /jam = Rp 1.716,00 /jam = Rp 9.748,00 /jam

II-24

Fisher-6245/TI

Anda mungkin juga menyukai