Anda di halaman 1dari 2

Komponen emosi

Menurut Nisfiannoor dan Kartika (2004), emosi adalah respon-respon yang


memandu perilaku individu dan memberikan informasi yang membantu individu
mencapai tujuannya. Emosi terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Cognitive-experiential, komponen yang terbentuk dari pikiran dan kesadaran
seseorang. Merupakan bagian dari emosional (sering disebut perasaan). 
2. Behavioral-expressive, komponen yang terdiri dari kata-kata, gerak tubuh,
ekspresi wajah, postur tubuh, gerak tubuh (emosi yang terlihat).
3. Physiological-biochemical, komponen yang terdiri dari bagian psikis, yang 
mewakili beberapa fungsi seperti kerja otak, detak jantung, reaksi kulit dan
kadar hormon (emosi yang tidak terlihat).

Sumber : https://www.kajianpustaka.com/2019/10/pengertian-karakteristik-bentuk-
dan-proses-emosi.html?m=

Komponen sikap

Ada tiga komponen penting yang membentuk sikap yaitu, komponen kognitif, afektif,
dan perilaku. Berikut adalah pembahasan mengenai masing-masing komponen.
1. Cognitively Based Attitude:
Sikap dapat berasal dari keyakinan seseorang mengenai karakteristik dari objek
sikap. (Aronson, Wilson, Akert, 2012). Contohnya, jika Anda mempertimbangkan
sikap Anda terhadap suatu objek seperti air purifier dengan melihat fakta-fakta
mengenai objek tersebut. Sikap Anda terhadap air purifier dapat terbentuk dari 
keyakinan anda tentang manfaat objektif dari merek tertentu, seperti seberapa baik
merek tersebut dapat menyedot kotoran, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membeli
air purifier tersebut.
1. Affectively Based Attitude:
Sikap dapat dihasilkan dari perasaan dan nilai seseorang (Aronson, Wilson, Akert,
2012). Berdasarkan pemahaman tersebut, sering muncul pertanyaan, seperti jika
affectively based attitude tidak muncul dari pemeriksaan  fakta orang, objek atau ide
yang sedang dinilai, dari manakah sumber sikap itu berasal? Jawabannya adalah bisa
berasal dari berbagai sumber seperti nilai-nilai yang dimiliki seseorang, seperti agama
dan keyakinan moral. Selain perasaan dan nilai, sumber lainnya yang mendasari
affectively based attitude diantaranya seperti, reaksi sensori seperti saat Anda
menyukai rasa dari cheese cake terlepas dari jumlah kalori yang Anda konsumsi dari
memakan kue tersebut, kemudian reaksi estetis seperti saat Anda mengagumi sebuah
lukisan yang Anda lihat saat Anda mengunjungi museum seni. Sumber lainnya dari
affectively based attitude juga dapat melalui conditioning.
Salah satu contoh dari affectively based attitude seperti, jika Anda menyukai suatu tas
dengan alasan sesederhana karena Anda menyukai tas tersebut terlepas dari fungsi
utama tas tersebut. Berdasarkan contoh di atas menunjukkan bahwa sikap Anda dapat
terbentuk condong dari perasaan yang Anda rasakan terhadap tas tersebut
dibandingkan fakta objektif yang ada mengenai tas tersebut.
1. Behaviorally Based Attitude:
Sikap juga dapat berasal dari observasi akan bagaimana seseorang berperilaku
terhadap suatu objek (Aronson, Wilson, Akert, 2012). Contohnya, seperti saat Anda
bertanya ke teman Anda tentang seberapa suka dirinya berolahraga dan  jika dia
menjawab bahwa bahwa dia menganggap suka berolahraga karena sepertinya dia
selalu pergi berlari atau pergi ke gym untuk berolahraga, dapat dikatakan ia memiliki
behaviorally based attitude. Hal itu karena dia bersikap lebih condong didasarkan pada
observasi akan perilakunya daripada kognisi atau perasaannya dari berolahraga.
Sumber : https://psychology.binus.ac.id/2021/06/17/sikap-komponen-sikap-serta-
perbedaan-sikap-dengan-perasaan-attitude-social-psychology/

Komponen fisik

Anda mungkin juga menyukai