Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH

MIOMETRITIS

Mata Kuliah : Ilmu Penyakit Dalam Pelayanan Kebidanan


Dosen : Devi Darwin, S.ST.,M.Keb.

Oleh :
Nama :Gina Safitri
Nim : 042021015
Kelas :B

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS


KURNIA JAYA PERSADA KOTA PALOPO
TAHUN AJARAN 2021/2022
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN MIOMETRITIS
Metrits atau miometritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang
merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Bila pengobatan terlambat
atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelvic, peritonitis, syok septik, thrombosis
vena yang dalam, emboli pulmonal, infeksi pelvik yang menahun, dispaerunia,
penyumbatan tuba dan fertilitas. (Sarwono Priwirohardja Acuan Nasional pelayanan
Kesehatan Maternal dan neonatal,2009 : 262).
Metrits atau miometritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang
merupakan salah satu penyebab terbesar kematan ibu. kelambatan terapi akan
menyebabkan abses, peritonitis, syok, trombosis vena, emboli paru, infeksi panggul
kronik, sumbatan tuba dan infertilitas. (prof.Dr. Abdul bari Saifudin SpOG ,MPH,
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal ,2002 : 92).
Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah
persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini
tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan
terapinya seperti endometritis.

B. KLASIFIKASI MIOMETRITIS
1) Metritis Akut
Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum.
Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang
lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometriudm yang meradang
(endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium
menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang.
Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-
kadang dapat terjadi abses.(Sarwono,2005: 286)
2) Metritis Kronik
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar
menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan
leukorea. Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya
disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat akibat kehamilan. Bila pengobatan
terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi :
a) Abses pelvic
b) Peritonitis
c) Syok septic
d) Dispareunia
e) Trombosis vena yang dalam
f) Emboli pulmonal
g) Infeksi pelvik yang menahun
h) Penyumbatan tuba dan infertile
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1) Infeksi abortus dan partus
2) Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim
3) Infeksi post curettage

D. PATOFISIOLOGI
1) Keputihan yang lama
2) Pemasangan/pelepasan IUD
3) Hub sex
4) Partus/abortus
5) Radang local
6) termanipulasi oleh penis
7) Luka pada porsio
8) Kuman masuk dalam endoservik dan kelenjar 
9) Infeksi mulut rahim menyebar ke endoservik
10) infeksi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis
11) Infeksi ke endometrium, leukositosis dalam darah menuju endometrium
12) Terjadi edema & hiperemi endometrium
13) Endometrium meradang
14) Terjadi perdarahan interstisia
15) Timbul reaksi dolor & kalor
16) Gangguan perdarahan metroragia menometroragia,
17) Infeksi menahun/terus menerus   karena adanya benda asing
 Endometritis akut                       Endometritis kronik
- infeksi meluas melalui              - infeksi meluas melalui
- limfe/tromboplebitis                   - limfe/tromboplebitis
-  meluas ke myometrium  - meluas ke myometrium 
- terjadi radang/kadang terjadi abces     - terjadi radang/kadang terjadi abces
- myometritis akut    - myometritis kronik
18) Nyeri tekan lepas
19) Vasodilatasi
20) Syok septic/ gangguan involusi/ infertilitas
E. TANDA DAN GEJALA
Gejala metristis dan pengobatannya sama dengan gejala dan penanganan
endometritis yaitu:

a. Demam

b. Keluar lochea berbau / purulent, keputihan yang berbau

c. Sakit pinggang

d. Nyeri abdomen

F. DIAGNOSA DAN TERAPI

Diagnosa hanya dapat dibuat secara patolog anatomis.

G. KOMPLIKASI
Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti:
a. Parametritis (infeksi sekitar rahim)
b. Salpingitis (infeksi saluran otot)
c. Ooforitis (infeksi indung telur)
d. Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.

H. PENATALAKSANAAN

Terapi miometritis :

a) Antibiotika spektrum luas

- Ampisilin 2 g iv / 6 jam

- Gentamisin 5 mg kgb

- Metronidasol 500 mg iv / 8 jam

b) Profilaksi anti tetanus

c) Evakuasi sisa hasil konsepsi

I. MANAJEMEN

1. Antibiotik kombinasi

2. Transfusi jika diperlukan


DAFTAR PUSTAKA

Sarwono Priwirohardja Acuan Nasional pelayanan Kesehatan Maternal dan


neonatal,2009
prof.Dr. Abdul bari Saifudin SpOG ,MPH, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal ,2002

https://id-m.iliveok.com/health/miometrium_98310i15953.html
http://giethedoctor.blogspot.com/2010/04/askeb-miometritis.html

Anda mungkin juga menyukai