Anda di halaman 1dari 5

 Pengertian Miometritis

Miometritis atau infeksi otot rahim adalah radang miometrium. Sedangkan miometrium
adalah tunika muskularis uterus. Metritis atau miometritis adalah infeksi uterus setelah
persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak
berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya
seperti endometritis

Menurut wikipedia Miometritis adalah radang pada lapisan dinding rahim yaitu
miometrium. Dimana terjadi infeksi uterus setelah persalinan. Penyakit ini tidak berdiri
sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti
endometritis. Bila tidak teratasi dengan baik maka berpotensi terjadi Parametritis (infeksi
sekitar rahim), Salpingitis (infeksi saluran otot), Ooforitis (infeksi indung telur),
Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.

Sebagai penyakit yang terjadi pada masa nifas atau post partum, ada beberapa faktor
predisposisi yang mempengaruhi, antara lain:

1.Infeksi akibat abortus dan partus

2.Infeksi post curettage

3.Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim

Sedangkan berdasarkan klasifikasinya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Miometritis Akut

Biasanya terdapat pada abortus aseptik atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak
berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan
(curettage) pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat
menimbulkan miometritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang
berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe
atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.

2. Miometritis Kronik

Metritis kronik adalah diagnosa yang dahulu banyak dibuat atas dasar
menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pnggang, dan leukore. Akan tetapi
pembesaran uterus pada multipara umumnya disebabkan oleh pemanbahan jaringan ikat
akibat kehamilan. Terapi dapat berupa antibiotik spektrum luas seperti amfisilin 2gr IV per 6
jam, gentamisin 5 mg kg/BB, metronidasol mg IV per 8 jam, profilaksi anti tetanus, efakuasi
hasil konsepsi. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat berkembang menjadi :

a. Abses pelvik

Pada keadaan yang sangat jarang selulitis parametrium yang terjadi akan meluas dan
menjadi abses pelvis. Bila ini terjadi maka harus dilakukan drainase pus yang
terbentuk, baik ke anterior dengan melakukan pemasangan jarum berukuran besar
maupun ke posterior dengan melakukan kolpotomi yaitu tindakan pembedahan yang
membawa porsio dari usus besar melewati dinding abdomen. Selain itu, perlu juga
diberikan antibiotika yang adekuat.

b. Peritonitis

Peritonitis merupakan penyulit yang kadang-kadang terjadi pada penderita pasca


seksio sesaria yang mengalami metritis disertai nekrosis dan dehisensi insisi uterus.
Pada keadaan yang lebih jarang didapatkan pada penderita yang sebelumnya
mengalami seksio sesaria kemudian dilakukan persalinan pervaginam (VBAC:
Vaginal Birth After C-section). Abses pada perametrium atau adneksa dapat pecah
dan menimbulkan peritonitis generalisata.

c. Syok septic

Syok septic atau syok endotoksik merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh
darah disebabkan oleh lepasnya toksin. Penyebab utama adalah infeksi bakteri gram
negative. Sering dijumpai pada abortus septic, korioamnionitis, dan infeksi
pascapersalinan.

d. Dispareunia

Adalah rasa sakit atau nyeri pada saat melakukan hubungan Metritis bisa
menyebabkan penderitanya merasakan seksual. ketidaknyamanan atau nyeri saat
melakukan hubungan seksual

e. Trombosis vena yang dalam


Thrombosis vena dalam adalah kondisi medis yang ditandai dengan pembentukan
gumpalan-gumpalan darah pada vena-vena dalam di dalam tubuh (vena profunda)
yang dapat menyumbat baik seluruh maupun sebagian aliran darah yang melalui vena,
menyebabkan gangguan sirkulasi darah. Kebanyakan DVT ditemukan pada tungkai
bawah, paha, atau panggul. Pada DVT dengan gumpalan darah yang kecil, mungkin
tidak bergejala. Pada gumpalan darah yang lebih besar yang menyumbat vena dengan
berat, gejala, seperti nyeri, dan pembengkakan pada salah satu tungkai (biasanya
betis) disertai dengan daerah kulit yang hangat, biasanya timbul.

DVT biasanya terjadi ketika seseorang menjadi inaktif untuk beberapa waktu tertentu
pada kasus-kasus seperti perawatan di rumah sakit dan perjalanan jarak jauh dengan
menggunakan mobil ataupun pesawat terbang. Meskipun hal ini bukan merupakan
kondisi yang berbahaya, hal ini memerlukan penanganan dini jika gejala timbul
karena gumpalan darah di dalam vena dapat lepas dan berjalan melalui aliran darah,
dimana gumpalan darah tersebut dapat menyangkut pada pembuluh darah di dalam
paru-paru. Komplikasi ini dikenal dengan emboli paru dan dapat mengancam jiwa.

f. Emboli pulmonal

Emboli pulmonal adalah kondisi medis yang ditandai dengan pernapasan pendek yang
mendadak dan tidak dapat dijelaskan, nyeri dada, dan batuk akibat penyumbatan salah
satu pembuluh darah. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang
berjalan di dalam aliran darah dari vena ke dalam paru-paru. Oleh karena itu, orang
orang dengan thrombosis vena dalam beresiko tinggi terkenal emboli pulmonal.

g. Infeksi pelvik yang menahun

Metritis yang tidak diobati akan menyebabkan terjadinya infeksi pelvic yang
menahun, yang bisa menyebabkan penderitanya meninggal apabila tidak diobati.

h. Penyumbatan tuba dan infertilitas

Bila penderita metritis tidak mendapat penanganan secara cepat atau tidak diobati
maka akan menyebabkan terjadinya penyumbatan tuba yang akan menghalangi
terjadinya prose ovulasi yang bisa menyebabkan terjadinya infertilitas.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/miometritis-makalah.html

https://id.scribd.com/doc/39163662/DASAR-TEORI-MIOMETRITIS

https://stikestulungagung.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/infeksi-postpartum.docx

https://dokumen.tips/documents/miometritis-makalah.html

https://id.scribd.com/doc/39163662/DASAR-TEORI-MIOMETRITIS

https://www.academia.edu/29336804/MAKALAH_ASUHAN_KEBIDANAN_DENGAN_R
ADANG_GENITALIA_INTERNA

RINGKASAN

Miometritis atau infeksi otot rahim adalah radang miometrium. Metritis atau miometritis
adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar
kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis,
sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.

Sedangkan berdasarkan klasifikasinya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Miometritis Akut

Biasanya terdapat pada abortus aseptik atau infeksi postpartum. Kerokan (curettage) pada
wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan miometritis
akut.

2. Miometritis Kronik

Metritis kronik adalah diagnosa yang dahulu banyak dibuat atas dasar
menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang, dan leukore. Akan
tetapi pembesaran uterus pada multipara umumnya disebabkan oleh pemanbahan jaringan
ikat akibat kehamilan. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat berkembang
menjadi :

a. Abses pelvik

b. Peritonitis
c. Syok

d. Dispareunia

e. Trombosis vena yang dalam

f. Emboli pulmonal

g. Infeksi pelvik yang menahun

h. Penyumbatan tuba dan infertilitas

Anda mungkin juga menyukai