Anda di halaman 1dari 9

“MYOMETRITIS”

OLEH :
KELOMPOK 14
ANGGUN SETIAWATI (PO7124119005)
ELSA MARDHOTILLAH (PO7124119016)

TINGKAT II REGULER A
DOSEN PENGAMPUH : WITA ASMALINDA, S.ST, M.KES
PENGERTIAN
Miometritis atau Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah
persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri
sendiri tetapi merupakan lanjutan dari miometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti
miometritis.
KLASIFIKASI
A. Metritis akut
Metritis akut biasanya terdapat pada abortus septik atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak
berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas.
B. Metritis Kronik
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan
uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea.
PENYEBAB
1. Infeksi abortus dan partus.
2. Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim.
3. Infeksi post curettage.
Miometritis dapat juga terjadi karena kelanjutan dari kelahiran yang tidak normal, seperti
abortus, retensi sekundinarum, kelahiran prematur, kelahiran kembar, kelahiran yang sukar
(distosia), perlukaan yang disebabkan oleh alat – alat yang dipergunakan untuk pertolongan
pada kelahiran yang sukar.
PATOFISIOLOGI
Pada postbortum dan postpartum sering terdapat luka – luka pada serviks uteri, luka dinding
uterus bekas tempat plasenta, yang merupakan porte d’entrée bagi kuman –kuman patogen.
Selain itu, alat – alat yang digunakan pada abortus dan partus tidak steril dapat membawa
kuman ke dalam uterus. 
TANDA DAN GEJALA
Gejala metritis dan pengobatannya sama dengan gejala dan penanganan endometritis :
Demam.
Keluar lochea berbau atau purulent keputihan yang berbau.
Sakit pinggang dan nyeri abdomen.

Diagnosa :
Diagnosa hanya dapat dibuat secara patologi anatomis.

Komplikasi :
Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti :
Parametritis (infeksi sekitar rahim).
Salpingitis (infeksi saluran otot).
Ooforitis (infeksi indung telur).
Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.
PENATALAKSANAAN
1. Antibiotika spektrum luas :
Ampisilin 2 gram IV / 6 jam.
Gentamisin 5 mg kgbb.
Metronidasol 500 mg IV / 8 jam.
2.Metronidasolnti tetanus.
3. Evakuasi sisa hasil konsepsi manajemen.
Antibiotik kombinasi.
Transfusi jika diperlukan
ASUHAN KEBIDANAN
1 .Menjelaskan tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya.
2. Memberikan dukungan emosional kepada pasien agar pasien tenang dan dapat menerima
dengan ikhlas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya.
3. Memberikan tablet penambah darah untuk memperbaiki kadar hemoglobinnya.
4. Meminta persetujuan pasien dan keluarga untuk dilakukannya rujukan.
5. Mendampingi ibu saat dilakukannya rujukan.
6. Uterotonika .
7. Istirahat dengan posisi fowler.
DETEKSI DINI
1. MenyembuhkanMenyembuhkanetabolisme.
2. Memenuhi kebutuhan magnesium.
3. Perbaiki kebutuhan nutrisi.
4. Menjaga kebersihan alat yang digunakan dalam pertolongan kelahira

Anda mungkin juga menyukai