Anda di halaman 1dari 1

Diskusi 2

Agama

Pengalaman Anda beriman Katolik sekaligus ciptaan Allah tentu sudah berlangsung dalam
hitungan yang cukup lama. Iman akan Tri Tunggal Maha Kudus dihayati dalam praktek-
praktek hidup keagamaan Katolik. Rumuskan pengalaman iman tersebut, dan bagaimana
Anda menghayati dalam konteks hidup sekarang ini ?

Dalam injil Yohanes 3:26 berbunyi “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal” yang dimaksudkan dengan AnakNya yang tunggal adalah Yesus yang
diutus oleh Allah Bapa untuk  menyelamatkan dunia lewat penderitaan dan wafatNya di salib.
Dalam perikop tersebut Yesus mengajarkan kepada kita bahwa barangsiapa percaya padaNya
akan peroleh hidup kekal. Akan tetapi seperti yang saya alami selama 21 tahun menjadi
seorang katolik banyak sekali godaan ataupun rintangan untuk percaya dengan Tuhan.
Misalnya pada saat akan melaksanakan ujian nasional baik SD, SMP dan SMA saya merasa
tidak mampu untuk mempelajari, menghafal semua materi yang keluar saat ujian terutama
saat Ujian SMA karena begitu banyaknya materi. Pada titik itu saya beranggapan apakah bisa
mengerjakan ujian ini? Apakah jika saya berdoa, Tuhan akan membantu saya dalam
mengerjakan ujian? Pada saat itu saya bimbang akan apa yang harus saya lakukan. Namun
banyak orang terdekat terutama orang tua mensuport dan mengingatkan untuk berdoa.
Mulailah membangun semangat belajar dan mulai untuk berdoa. Sebelum berdoa saya selalu
tidak lupa mengucapkan dan membuat tanda salaib dengan kalimat dalam nama Bapa, dan
Putra dan Roh Kudus. Amin. Dengan mengawalinya menggunakan tanda salib entah
mengapa doa saya terasa berbeda mulai dari hati, pikiran menjadi tenang dan fokus. Dengan
berdoa saya berkeyakinan bahwa Tuhan akan membimbing saya untuk mengerjakan ujian.
Alhasil dengan rajin belajar dan berdoa, ujian berjalan dengan lancar dan mendapat hasil
yang memuaskan. Pada saat itulah saya percaya bahwa karunia Tuhan selalu senantiasa
bersama kita dan sejak saat itu juga saya sebelum dan sesudah melakukan aktivitas apapun
selalu membuat tanda salib. Tanda salib saya imani sebagai simbol relasi antara Allah dan
manusia sebagai salah satu ciptaannya (gerakan tangan dari dahi ke dada) dan relasi antara
manusia dengan sesama (Gerakan dari bahu kiri ke bahu kanan).

Anda mungkin juga menyukai